Annisa Istiqomah
Saum berasal dari bahasa arab وم##ص, secara bahasa artinya menahan atau
mencegah. Menurut istilah ialah menahan diri dari makan dan minum serta
segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan
seorang muslim. Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa
wajib ialah puasa yang bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggalkan
mendapa dosa, seperti puasa ramadhan, puasa nazar dan puasa kifarat atau
denda. Sedangkan, puasa sunnah ialah puasa yang bila dikerjakan mendapat
pahala dan jika dikerjakan tidak mendapat dosa, seperti puasa 6 hari di bulan
Syawal, puasa Arafah, puasa Tarwiyah, puasa Daud, puasa Tasyu’a, puasa
Asyura, puasa Syaban, dan puasa Asyhurul Hurum (bulan Dzulkaidah,
Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).
Dalam menjalankan puasa ada beberapa rukun puasa, syarat wajib dan syarat
syah yang harus diperhatikan menurut syariat Islam. Rukun puasa yaitu islam,
niat dan menjauhi segala hal yang membatalkan puasa. Syarat wajib puasa yaitui
islam, berakal sehat, baligh dan mampu melaksanakannya. Syarat sah puasa
yakni islam, mumayis, suci dari haid dan nifas dan mengetahui waktu
diterimanya puasa.
Hikmah dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam
menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih
dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali ‘Imran 3: 146. Puasa juga membawa
kebaikan manusia secara keseluruhan sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S
Al-Baqarah ayat 184. Puasa membuat manusia lebih bisa mensyukuri nikmat
yang telah diberikan oleh Allah SWT, meningkatkan keimanan, melatih
mengendalikan hawa nafsu seperti marah hingga mengendalikan syahwat