Anda di halaman 1dari 96

Sekolah Tinggi Tranportasi Darat

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan


Kementrian Perhubungan

Mata Kuliah : MANAJEMEN LALU LINTAS

PENGANTAR
MANAJEMEN LALU LINTAS

GANJIL/2018 DR.Efendhi Prih Raharjo, ST. SSiT. MT


Daftar Isi:
1. Definisi
2. Tujuan Manajemen Lalu lintas
3. Dasar Hukum
4. Teknik dan Stretegi
5. Manajemen Kapasitas
6. Manajemen Prioritas
7. Manajemen Permintaan
1. Apa yang Saudara Pikirkan???
2. Apa yang terjadi seandainya kondisi ini dibiarkan???
Apa yang seharusnya dilakukan ???
Definisi:
Dengan mengacu pada undang-undang lalu lintas dan angkutan
jalan, manajemen lalu lintas di definisikan sebagai upaya
untuk mengatur pergerakan lalu lintas supaya memenuhi
kriteria keselamatan, kelancaran, efisiensi dan murah.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.

Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas
Jalan

Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu


tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang
Lalu Lintas Jalan
Definisi:
Sedangkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2011
Tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, didefinisikan bahwa Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas
perlengkapan Jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu Lintas.

• Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terbebasnya setiap orang,
barang, dan/atau Kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum, dan/atau rasa
takut dalam berlalu lintas.

• Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang
dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, Kendaraan,
Jalan, dan/atau lingkungan

• Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang
berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap Pengguna Jalan.

• Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas dan
penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di Jalan.
PM 8 TAHUN 2014
KOMPENTENSI SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG LLAJ dan LLASDP

Manaejmen dan Rekayasa Lalau Lintas


MRLL Sangat Dominan
MRLL Dominan
MRLL Agak Dominan
Subtansi Kajian Kompetensi

 Teori Lalu Lintas


 Hubungan Fundamental arus Lalu Lintas
 Pengkajian Karakteristik sekunder arus lalu lintas (headway) dan acceptable gap
 Penggunaan Teori Antrian pada Lalu Lintas
 Pengkajian Ukuran-ukuran Kinerja Lalu Lintas (Jaringan, Ruas dan Simpul)
 Pengkajian perkembangan strategi management lalu lintas dan pemilihan
keefektifan manajemen lalu lintas
 Pengkajian untuk implementasi manajemen terhadap Permintaan lalu lintas (Traffic
Demand Management)
 Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)
 Pengkajian terhadap dampak Lingkungan dari transportasi
 Penerapan Teknologi informasi di dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan
melalui bentuk-bentuk dari Inteligent Transportation System (ITS)
 Penerapan Manejemen Lalu Lintas Multimoda
-Identifikasi Permasalahan dan
Peringkingan
-Karakteristik Lalu Lintas -Jarak Henti, Jarak
Pandang Berhenti & -Teknik Managemen Lalu Lintas
-Survai Pencacahan
Jarak Menyiap -Strategi Management lalu Lintas
Lalu Lintas
-Elinemen Horisontal -Failitas Parkir dan Pejalan Kaki
-Survai Kecepatan
dan Vertikal
-Survai Parkir -Local Area Traffic Management
-Pengendalian di (LATM)
-Survai Pejalan Kaki simpang
-Managemen Angkutan Barang
-Survai Antrian dan
Tundaan di Simpang -Pengenalan Inteligent
Transportation System (ITS)

Karakteristik & Rekayasa


Manajemen
survai Lalu (Perancangan)
Lalu Lintas
Lintas Lalu Lintas

Manajemen
Lalu Lintas
Lanjutan
III. TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS
TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS
1. UNTUK MELANCARKAN LALU LINTAS KENDARAAN
Peningkatan Kapasitas Persimpangan,
- Pemasangan Apill,
- Pelebaran Kaki Persimpangan

Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan :


- Sistem Jalan Satu Arah,
- Larangan Belok Kanan,
- Pengendalian Lalu Lintas Berbelok,

Pemasangan Apill Dg Koordinasi

2. UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN MANUSIA


Pemberian Prioritas Kepada Kendaraan Yang Memiliki
Efisiensi Tinggi Terhadap Pemakai Jalan Misalnya Lajur
Khusus Bus, 3 In 1, Jalur Khusus Pejalan Kaki Dan
Pengendara Sepeda
TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS
3. UNTUK MENGENDALIKAN PERMINTAAN
(TRAFFIC DEMAND MANAGEMENT)
Kegiatan Pengendalian Dilakukan Pada Sisi Pasokan / Pengaturan
Lalu Lintas, Berupa Pengendalian Areal Perpakiran Kendaraan Pribadi,
Pembatasan Lalu Lintas Tertentu Secara Fisik, Fiskal/Pajak Dll
4. UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN LALU LINTAS
Tindakan Ini Antara Lain Dengan Mengimplimentasikan Kawasan “
Traffic Calming” Metodenya Misalnya Pemasangan Alat Yang Dapat
Menurunkan Kecepatan Seperti Pita Penggaduh, Road Hump,
Pembatas Tinggi & Lebar Kendaraan Dll
5. UNTUK MELINDUNGI LINGKUNGAN SEKITAR JALAN
Berupaya Mereduksi Dampak Lingkungan Akibat Lalu Lintas,
Khususnya Pada Kawasan Permukiman, Misalnya Pengaturan Rute,
Angkutan Umum Dan Pembuatan Jalan Lingkungan Yang Tidak
Berakses Langsung Pada Jalan-jalan Utama.

6. UNTUK MENJAMIN KESAMAAN HAK (EQUAITY)

7. KONSERVASI ENERGI
TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS

1. Tujuan MRLL utk melancarkan arus lalu lintas,


meningkatkan kapasitas atau mengurangi volume
lalu lintas;
2. Teknik MRLL diarahkan pada komponen-
komponen sistem transportasi (kendaraan,
prasarana, pengemudi ) dan pejalan kaki;
3. Teknik MRLL harus dengan biaya murah dan
dapat diaplikasikan secara cepat dan sederhana
Dasar Hukum Manajemen Lalu Lintas
1. Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No.22 tahun
2009 pasal 93 (ayat 1-3), pasal 94 (ayat 1-5), pasal 96, pasal 97,
pasal 98 dan pasal 133.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2011 tentang Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas.
3. Peraturan Menteri Perhubungan No.96 tahun 2015 tentang
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.
KEGIATAN (PP 32/11 PSL21) HUB PU POL

a. identifikasi masalah Lalu Lintas; HUB PU POL

HUB PU POL
b. inventarisasi dan analisis situasi arus Lalu Lintas;

HUB
c. inventarisasi dan analisis kebutuhan angkutan orang dan barang;

PU
d. inventarisasi dan analisis ketersediaan atau daya tampung jalan;

HUB
e. inventarisasi dan analisis ketersediaan atau daya tampung Kendaraan;

POL
f. inventarisasi dan analisis angka pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas;

HUB PU POL
g. inventarisasi dan analisis dampak Lalu Lintas;

HUB PU
h. penetapan tingkat pelayanan; dan

HUB PU POL
i. penetapan rencana kebijakan pengaturan penggunaan jaringan Jalan dan
gerakan LL.
KEGIATAN (RPP Psl 15 – Psl 16) HUB PU POL

HUB
a. penetapan kebijakan penggunaan jaringan Jalan dan
gerakan Lalu Lintas pada jaringan Jalan tertentu; dan
HUB
b. pemberian informasi kepada masyarakat dalam
pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.

PENGATURAN

Kebijakan : perintah, larangan, peringatan, Kebijakan : perintah, larangan, peringatan,


petunjuk yang bersifat umum petunjuk untuk ruas jalan tertentu

Penetapan lokasi dan jenis rambu pada


• Kebijakan mengenai surkulasi arus lalin
• Kebijakan larangan parkir pada rumija ruas dan/ persimpangan,

• Kebijakan pembatasan/ larangan untuk Penetapan lokasi dan jenis marka pada
jenis kendaraan tertentu ruas dan/ persimpangan, Sosialisasi pemerintah , melalui
• Media cetak,
Penatapan lokasi dan jenis APILL pada
• Media elektronik,
ruas dan / persimpangan • Penyampaian langsung pada
masyarakat

Sosialisasi pemerintah , melalui


• Media cetak,
• Media elektronik,
• Penyampaian langsung pada masyarakat
PEREKAYASAAN

Pengadaan perlengkapan jalan


KEGIATAN (RPP Psl 17 s/d Psl 21) HUB PU POL berkaitan langsung dengan
pengguna jalan

a. perbaikan geometrik ruas Jalan PU


dan/atau persimpangan serta Pemasangan perlengkapan jalan
berkaitan langsung dengan
perlengkapan Jalan yang tidak pengguna jalan
berkaitan langsung dengan Pengguna
Jalan;
Perbaikan perlengkapan jalan
berkaitan langsung dengan
pengguna jalan

b. pengadaan, pemasangan, perbaikan, HUB


dan pemeliharaan perlengkapan Pemeliharaan perlengkapan jalan
berkaitan langsung dengan
Jalan yang berkaitan langsung pengguna jalan

dengan Pengguna Jalan;


Pengadaan, Pemasangan , perbaikan dan Pemeliharaan
perlengkapan jalan berkaitan langsung dengan pengguna
c. optimalisasi operasional rekayasa POL jalanuntuk pembangunan dan preservasi jalan tol

Lalu Lintas dalam rangka


meningkatkan ketertiban, kelancaran, Pengadaan, Pemasangan , perbaikan dan Pemeliharaan

dan efektivitas penegakan hukum. perlengkapan jalan berkaitan langsung dengan pengguna
jalan untuk pembangunan jalan baru dan / pemeliharaan
jalan

Keberadaan Bangunan, jaringan utilitas, iklan, dan media


Informasi Bangun Bangunan gedung, dan/ atau pohon di
ruang milik jalan (rumija)
KEGIATAN (RPP Psl 22) HUB PU POL
PEMBERDAYAAN
a. arahan; HUB

b. bimbingan; HUB Pemberian Arahan

c. penyuluhan; HUB
Pemberian Bimbingan

d. Pelatihan; dan HUB

Pemberian Penyuluhan

e. bantuan teknis. HUB

Pemberian Pelatihan

Pemberian Bantuan Teknis


KEGIATAN (RPP Psl 23 s/d Psl 28) HUB PU POL

HUB POL
a. penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan;

HUB POL
b. tindakan korektif terhadap kebijakan; dan

POL
c. tindakan penegakan hukum.

PENGAWASAN

Penilaian Terhadap Tindakan korektif terhadap kebijakan


pelaksanaankebijakan

 Pemantauan terhadap evektivitas  Penyempurnaan kebijakan penggunaan


pelaksanaan kebijakan pada semua jalan dan gerakan lalu lintas,
status jalan yang dilakukan melalui  Pencabutan kebijakan penggunaan jalan
penilaian tingkat pelayanan setelah dan gerakan lalu lintas.
diterapkan kebijakan
 Analisis terhadap evektivitas pelaksanaan
kebijakan pada semua status jalan yang
dilakukan dengan membandingkan
tingkat pelayanan sebelum diterapkan
kebijakan dengan tingkat pelayanan
setelah diterapkan kebijakan
III. TEKNIK DAN STARTEGI MANAJEMEN REKAYASA
LALU LINTAS
Strategi dan Teknik Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas,
antara lain yaitu :

a. Manajemen Kapasitas
Peningkatan kapasitas ruang jalan, persimpangan dan/atau
ruang jaringan jalan dengan membuat penggunaan kapasitas
dan ruas jalan serendah mungkin.
b. Manajemen Prioritas
Pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pengguna jalan
tertentu. Seperti pemberian prioritas terhadap pengguna jalan
untuk menggunakan angkutan massal.
c. Manajemen Permintaan
Adalah penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan
tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan
keterpaduan intra dan antar moda.
Teknik-teknik
MANAJEMEN LALU LINTAS
Teknik-teknik utama MLL yang digunakan saat ini :

1. Sistem jalan satu arah dan pengendalian terhadap gerakan membelok;


2. Kanalisasi dan pembatasan penggunaan lajur;
3. Pengendalian parkir (berdasarkan waktu dan /atau jenis kendaraan);
4. Pengendalian kecepatan;
5. Koordinasi Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas (APILL);
6. Pemberian prioritas terhadap angkutan umum;
7. Fasilitas bongkar muat angkutan barang;
8. Fasilitas pergantian antar moida angkutan yang berbeda;
9. Pembatasan pengemudi;
10.Penanganan terhadap pejalan kaki;
11.Pengendalian daerah (Area Control);
12.Road pricing;
13.Peninjauan terhadap perundang-undangan dan sistem penindakan
(enforcement)
JALAN SATU ARAH
Keuntungan :
- Meningkatkan kecepatan dan kapasitas jalan;
- Mengurangi angguan terhadap lalu lintas;
- Menghilangkan konflik pergerakan arus lalu lintas belok kanan;
- Menyederhanakan konflik kendaraan dengan pejalan kaki;
Kerugian :
- Memperpanjang jarak perjalanan  waktu perjalanan;
- Meningkatkan waktu berjalan dari tempat parkir kendaraan;
- Bagi ‘orang baru’ akan membingungkan;
- Rawan terhadap resiko kecelakaan;

Jalan-jalan satu arah digunakan pada tempat dimana :


 Diperlukan peningkatan kapasitas jalan;
 Volume kendaraan yang berbelok kanan tinggi;
 Diperlukan pengendalian konflik kendaraan dg pejalan kaki;
 Tersedia jalur-jalur alternatif yang memadai;
 Penerapannya memberikan keuntungan secara menyeluruh;
Metodologi
SSA
PENGENDALIAN TERHADAP GERAKAN MEMBELOK
 Pengendalian terhadap gerakan membelok terdiri dari pengendalian belok kanan di persimpangan
dan pada ‘u-turn’;
 Larangan belok kanan dapat mengurangi titik konflik dan meningkatkan kapasitas persimpangan;
 Larangan memutar akan mengurangi hambatan oleh kendaraan bergerak lambat pada lajur
tengah;
 Penerapannya akan meningkatkan kapasitas dan mengurangi resiko kecalakaan;
 Mengurangi akses-akses dan meningkatkan jarak/waktu perjalanan;
 Tersedia jalur-jalur alternatif yang memadai;

Pengendalian gerakan membelok harus digunakan :

 Jika diperlukan peningkatan kecepatan & kapasitas TAPI mengorbankan akses dan meningkatnya
waktu perjalanan;
 Mengurangi resiko kecelakaan pada suatu titik-titik kecelakaan;
 Mengendalikan akses menuju suatu daerah;

PENERAPAN LARANGAN MEMBELOK HANYA UNTUK KENDARAAN


TERTENTU ATAU PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU TIDAK
DISARANKAN KARENA AKAN MEMPER RUMIT PERMASALAHAN
KANALISASI, PENGGUNAAN LAJUR DAN
PEMBATASAN JENIS KENDARAAN
 Kanalisasi digunakan untuk menyederhanakan pilihan pengemudi mis.
memisahkan kendaraan cepat/lambat, bermotor /tidak bermotor;
 Arus lalu lintas akan lebih lancar dan keselamatan akan meningkat

 Untuk mengurangi konflik di persimpangan;


 Memaksimalkan kapasitas ruas jalan  ‘tidal flow’ arus pasang surut)
pada jam-jam tertentu (sibuk pagi dan sibuk sore)
 Larangan terhadap jenis kendaraan tertetntu memasuki jalan tertentu, mis
sepeda motor dan pejalan kaki dilarang masuk jalan tol, becak dilarang
beroperasi di jalan arteri, truk dilarang masuk ke daerah perumahan
PENGENDALIAN PARKIR
 Dimaksudkan agar penggunaan ruang jalan lebih efesien bagi lalu lintas;
 Parkir tidak mengganggu jarak pandang pengemudi dan tempat penyeberangan
pejalan kaki;
 Pengendalian parkir dengan waktu/biaya dan dengan kapasitas parkir terbatas
umumnya digunakan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi agar lebih
menggunakan kendaraan umum;
 Pengendalian parkir diperlukan pada tempat dimana :
 Kebutuhan (demand) parkir lebih tinggi dari kapasitas parkir (supply);
 Kemacetan disebabkan oleh kendaraan-kendaraan yang parkir;
 Kecelakaan terjadi karena terganggunya jarak pandang pengemudi;
 Pengendalian parkir dapat diterapkan bagi kendaraan pribadi, angkutan umum
dan angkutan barang;
 Pengendalian terhadap angkutna barang terkait dengan sistem bongkar muat
barang biasanya hanya diperbolehkan pada waktu-waktu tertentu;
PENGENDALIAN KECEPATAN
 Pentingnya pengendalian kecepatan adalah terkait dengan peningkatan
keselamatan;
 Di perkotaan umumnya karena lalu lintas macet, ‘mix traffic’ dan banyaknya
pejalan kaki;
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan batas kecepatan :
 Kecepatan rencana; mis di amerika 15% dari kecepatan rencana;
 Lengkung tikungan dan jarak pandang;
 Kecepatan sebenarnya dari kendaraan  faktor percentil ke-85 indikator yang
baik;
 Bercampurnya kondisi lalu lintas dan akses lahan disekitarnya;
 Cuaca dan penerangan jalan
 Harus didukung dengan rambu yang memadai dan penindakan
hukum bagi pelanggarnya
Koordinasi Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas (APILL);
• Menggkoordinasikan 2 atau lebih persimpangan dengan APILL
segaris (linear) dengan maksud untuk meminimalkan total
hambatan (delay)
• Metode ini sangat efesien untuk mengurangi total hambatan
kendaraan di persimpangan serta mengendalikan kecepatan;
• Efektivitasnya bergantung pada variasi kecepatan antar kendaraan
dan keseragaman jarak antar persimpangan;
• Jarak antar persimpangan ideal kurang dari 700 m atau sampai
1200 m masih bisa tapi efektivitasnya berkurang;
• Koordinasi menggunakan cycle time tetap dan sama untuk semua
persimpangan, yang mungkin bukan cycle optimum;
AREA TRAFFIC CONTROL
 Untuk jumlah persimpangan yang banyak dalam satu wilayah koordinasi menjadi
rumit dan kurang efektif;
 Dengan kemajuan teknologi komputer telah dikembangkan Area Traffic Control
System (ATCS)
 Umumnya menggunakan metode :
 Fixed time plan (Peak pagi & sore, off-peak siang dan tengah malam);

 Fixed time plan dengan detector;


 Vehicle responding system (real-time)
 Contoh : Transyt, SCOOT dan SCAT (Sydney Coordinated Adaptive Traffic)

ITS (Intelligent Transport System)


adalah suatu sistem pengaturan lalu lintas yang menghubungkan sarana dan
prasarana lalu lintas dengan jaringan telekomunikasi secara elektronis
dengan menggunakan komputer serta menggunakan teknologi pengindraan
mutakhir
Contoh: VMS untuk pengaturan lalu lintas dan pengendalian parkir
gedung
MANAJEMEN KAPASITAS
 Pemanfaatan Kapasitas Ruang Jalan Dan Persimpangan
Seefektif Mungkin;
 Berdasarkan Hirarki Jalan Ditetapkan Ruas Jalan
Ditetapkan Untuk Mobilitas Apa Untuk Akses;
MANAJEMEN KAPASITAS, dapat dilaksanakan pada:
1. PERSIMPANGAN
Teknik-teknik : Geometri, Sistem Pengaturan Persimpangan, Cycle Time
2. RUAS JALAN
Teknik-teknik : Tambah Jumlah Lajur, Pemisahan Jenis Kend, Larangan Kendaraan
Tertentu, Tidal Flow
3. JARINGAN JALAN
Teknik-teknik : SSA, Koordinasi Apill, Pembatasan Lalu Lintas,
MANAJEMEN KAPASITAS
SIMPANG
DO NOTHING PERSIMPANGAN

Tanpa Pengaturan….
2018 2019 2020 2021
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang Antrian Antrian Antrian Antrian
DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/
(meter) (meter) (meter) (meter)
smp) smp) smp) smp)

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.33 9.37 4.99 0.36 11.09 5.90 0.39 12.95 6.89 0.42 14.95 7.95

Simpang Tiga Lingkar Kendal 0.21 3.95 2.10 0.24 5.09 2.71 0.27 6.37 3.39 0.30 7.80 4.15
1 RUAS TIMUR : Jl. Raya Timur Kaliwungu

0.34 9.93 5.28 0.37 11.69 6.22 0.40 13.60 7.23 0.43 15.65 8.33
RUAS BARAT : Jl. Pantura Semarang - Kendal

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.39 14.90 7.92 0.42 17.05 9.07 0.45 19.35 10.29 0.48 19.39 10.31

2 Simpang Tiga Lingkar Utara Kendal RUAS TIMUR : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.42 17.05 9.07 0.45 19.35 10.29 0.48 21.79 11.59 0.51 21.83 11.61

RUAS BARAT : Jl. Raya Timur KaliWungu 0.25 6.75 3.59 0.28 8.23 4.38 0.31 9.86 5.24 0.34 9.93 5.28

RUAS SELATAN : Jl. Prof Dr. Hamka 0.34 20.40 10.85 0.37 22.20 11.81 0.40 24.00 12.77 0.43 15.65 8.33

3 Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Walisongo 0.52 31.20 16.60 0.55 33.00 17.55 0.58 34.80 18.51 0.61 30.99 16.48
RUAS TIMUR : Jl. Walisongo

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.51 30.60 16.28 0.54 32.40 17.23 0.57 34.20 18.19 0.60 30.00 15.96

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.75 45.00 23.94 0.81 48.60 25.85 0.84 50.40 26.81 0.87 62.29 33.13

4 Simpang Tiga Krapyak RUAS TIMUR : Jl. Siliwangi 0.74 44.40 23.62 0.80 48.00 25.53 0.83 49.80 26.49 0.86 60.89 32.39

RUAS SELATAN : Jl. TOL Jatingaleh-Krapyak 0.45 27.00 14.36 0.48 28.80 15.32 0.51 30.60 16.28 0.54 24.41 12.98
DO NOTHING PERSIMPANGAN

Tanpa Pengaturan….
2022 2023 2024 2025
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang Antrian Antrian Antrian Antrian
DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/
(meter) (meter) (meter) (meter)
smp) smp) smp) smp)

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.45 17.10 9.10 0.48 19.39 10.31 0.51 21.83 11.61 0.54 24.41 12.98

Simpang Tiga Lingkar Kendal 0.33 9.37 4.99 0.36 11.09 5.90 0.39 12.95 6.89 0.42 14.95 7.95
1 RUAS TIMUR : Jl. Raya Timur Kaliwungu

0.46 17.85 9.49 0.49 20.19 10.74 0.52 22.67 12.06 0.55 25.30 13.46
RUAS BARAT : Jl. Pantura Semarang - Kendal

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.51 21.83 11.61 0.54 24.41 12.98 0.57 27.13 14.43 0.60 30.00 15.96

2 Simpang Tiga Lingkar Utara Kendal RUAS TIMUR : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.54 24.41 12.98 0.57 27.13 14.43 0.60 30.00 15.96 0.63 33.01 17.56

RUAS BARAT : Jl. Raya Timur KaliWungu 0.37 11.69 6.22 0.40 13.60 7.23 0.43 15.65 8.33 0.46 17.85 9.49

RUAS SELATAN : Jl. Prof Dr. Hamka 0.46 17.85 9.49 0.49 20.19 10.74 0.52 22.67 12.06 0.55 25.30 13.46

3 Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Walisongo 0.64 34.05 18.11 0.67 37.25 19.81 0.70 40.60 21.60 0.73 44.09 23.45
RUAS TIMUR : Jl. Walisongo

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.63 33.01 17.56 0.66 36.17 19.24 0.69 39.47 20.99 0.72 42.91 22.83

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.90 66.60 35.43 0.93 71.05 37.79 0.96 75.65 40.24 0.99 80.39 42.76

4 Simpang Tiga Krapyak RUAS TIMUR : Jl. Siliwangi 0.89 65.15 34.65 0.92 69.55 37.00 0.95 74.10 39.41 0.98 78.79 41.91

RUAS SELATAN : Jl. TOL Jatingaleh-Krapyak 0.57 27.13 14.43 0.60 30.00 15.96 0.63 33.01 17.56 0.66 36.17 19.24
DO NOTHING PERSIMPANGAN

Tanpa Pengaturan….
2026 2027 2032 2035
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang Antrian Antrian Antrian Antrian
DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/ DS (detik/
(meter) (meter) (meter) (meter)
smp) smp) smp) smp)
RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.57 27.13 14.43 0.58 28.07 14.93 0.69 39.47 20.99 0.79 51.51 27.40

Simpang Tiga Lingkar Kendal 0.45 17.10 9.10 0.46 17.85 9.49 0.56 26.21 13.94 0.66 36.17 19.24
1 RUAS TIMUR : Jl. Raya Timur Kaliwungu

0.58 28.07 14.93 0.59 29.03 15.44 0.69 39.47 20.99 0.79 51.51 27.40
RUAS BARAT : Jl. Pantura Semarang - Kendal

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.63 33.01 17.56 0.64 34.05 18.11 0.74 45.29 24.09 0.79 51.51 27.40

2 Simpang Tiga Lingkar Utara Kendal RUAS TIMUR : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.66 36.17 19.24 0.67 37.25 19.81 0.72 42.91 22.83 0.77 48.97 26.05

RUAS BARAT : Jl. Raya Timur KaliWungu 0.49 20.19 10.74 0.50 21.00 11.17 0.60 30.00 15.96 0.70 40.60 21.60

RUAS SELATAN : Jl. Prof Dr. Hamka 0.58 28.07 14.93 0.59 29.03 15.44 0.69 39.47 20.99 0.79 51.51 27.40

3 Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Walisongo 0.76 47.73 25.39 0.81 54.11 28.78 0.91 68.07 36.21 1.01 83.63 44.48
RUAS TIMUR : Jl. Walisongo

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.75 46.50 24.73 0.80 52.80 28.09 0.90 66.60 35.43 1.00 82.00 43.62

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 1.02 85.27 45.36 1.07 93.73 49.86 1.17 111.85 59.50 1.27 131.57 69.99

4 Simpang Tiga Krapyak RUAS TIMUR : Jl. Siliwangi 1.01 83.63 44.48 1.06 92.01 48.94 1.16 109.97 58.49 1.26 129.53 68.90

RUAS SELATAN : Jl. TOL Jatingaleh-Krapyak 0.69 39.47 20.99 0.70 40.60 21.60 0.75 46.50 24.73 0.79 51.51 27.40
DO SOMETHING PERSIMPANGAN

Dengan Pengaturan….
2018 2019 2020 2021
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang
PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.33 0.36 0.39 0.42

Simpang Tiga Lingkar Kendal RUAS TIMUR : Jl. Raya Timur Kaliwungu 0.21 0.24 0.27 0.30
1 - - - -

RUAS BARAT : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.34 0.37 0.40 0.43

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.39 0.42 0.45 0.48

2 Simpang Tiga Lingkar Utara Kendal RUAS TIMUR : Jl. Pantura Semarang - Kendal - 0.42 - 0.45 - 0.48 - 0.51

RUAS BARAT : Jl. Raya Timur KaliWungu 0.25 0.28 0.31 0.34

RUAS SELATAN : Jl. Prof Dr. Hamka 0.34 0.37 0.40 0.43

3 Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Walisongo - 0.52 - 0.55 - 0.58 - 0.61
RUAS TIMUR : Jl. Walisongo

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.51 0.54 0.57 0.60

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.75 0.81 0.84 0.45


LANJUTAN
PEMBANGUNAN
0.74 0.80 0.83 PEMBANGUNAN 0.43
4 Simpang Tiga Krapyak RUAS TIMUR : Jl. Siliwangi - - SIMPANG TAK
SIMPANG TAK
SEBIDANG
SEBIDANG
RUAS SELATAN : Jl. TOL Jatingaleh-Krapyak 0.45 0.48 0.51 0.54
DO SOMETHING PERSIMPANGAN

Dengan Pengaturan….
2022 2023 2024 2025
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang
PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS

RUAS UTARA : JL. Tol Tanjung Mas - Srondol 0.43 0.46 0.49 0.52

RUAS SELATAN : JL. Tol Tanjung Mas - Srondol 0.44 0.47 0.50 0.53
5 Simpang Empat Kaligawe - - - -
RUAS TIMUR : Jl. Kaligawe Raya 0.55 0.58 0.61 0.64

RUAS BARAT : Jl. Kaligawe Raya 0.57 0.60 0.63 0.66

RUAS SELATAN : JL. Wolter Monginsidi 0.46 0.49 0.52 0.55

6 Simpang Tiga Wolter Monginsidi RUAS TIMUR : Jl. Kaligawe Raya - 0.57 - 0.60 - 0.63 - 0.66

RUAS BARAT : Jl. Kaligawe Raya


0.59 0.62 0.65 0.68

RUAS SELATAN : JL. Teuku Umar 0.47 0.50 0.53 0.56

7 Simpang Tiga Kaliwiru RUAS UTARA : Jl. Dokter Wahidin - 0.45 - 0.48 - 0.51 - 0.54

RUAS BARAT : Jl. Sultan Agung 0.46 0.49 0.52 0.55

RUAS TIMUR : Jl. Exit Tol Jatingaleh 0.47 0.50 0.53 0.56

RUAS SELATAN : Jl. Teuku Umar 0.46 0.49 0.52 0.55


8 Simpang Empat JatiNgaleh - - - -
RUAS UTARA: Jl. Teuku Umar 0.48 0.51 0.54 0.57

RUAS BARAT : Jl. Exit Tol Jatingaleh 0.49 0.52 0.55 0.58

RUAS TIMUR : Jl. Tol Srondol 0.55 0.58 0.61 0.64

9 Simpang Tiga Banyumanik RUAS SELATAN : Jl. Jendral Anton Sujarwo - 0.74 - 0.77 - 0.80 - 0.83

RUAS UTARA : Jl. Jendral Anton Sujarwo 0.76 0.79 0.82 0.85
DO SOMETHING PERSIMPANGAN

Dengan Pengaturan….
2026 2027 2032 2035
Id Simpang Pertemuan Ruas Sketsa Simpang
PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS PENANGANAN DS
RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.57 0.58 0.69 0.79

Simpang Tiga Lingkar Kendal RUAS TIMUR : Jl. Raya Timur Kaliwungu 0.45 0.46 0.56 0.66
1 - - - -

RUAS BARAT : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.58 0.59 0.69 0.79

RUAS UTARA : Jl. Pantura Semarang - Kendal 0.63 0.64 0.74 0.79

2 Simpang Tiga Lingkar Utara Kendal RUAS TIMUR : Jl. Pantura Semarang - Kendal - 0.66 - 0.67 - 0.72 - 0.77

RUAS BARAT : Jl. Raya Timur KaliWungu 0.49 0.50 0.60 0.70

RUAS SELATAN : Jl. Prof Dr. Hamka 0.58 0.59 0.69 0.79

PEMBANGUNAN
3 Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Walisongo - 0.76 - 0.81 SIMPANG TAK 0.47 - 0.56
RUAS TIMUR : Jl. Walisongo
SEBIDANG

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.75 0.80 0.46 0.58

RUAS BARAT : Jl. Walisongo 0.59 0.62 0.69 0.76

4 Simpang Tiga Krapyak RUAS TIMUR : Jl. Siliwangi - 0.55 - 0.58 - 0.65 - 0.72

RUAS SELATAN : Jl. TOL Jatingaleh-Krapyak 0.69 0.70 0.75 0.79


MANAJEMEN KAPASITAS
RUAS
DO SOMETHING RUAS

Dengan Pengaturan….
2017 2018 2019 2020
PANJANG
NO NAMA JALAN
JALAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C

1 BTS. KAB. BATANG - WELERI 2.83 km 0.55 - 0.58 0.60 0.63


2 JLN. LINGKAR WELERI 4.60 km 0.38 - 0.40 0.42 0.44
3 WELERI - BTS. KOTA KENDAL 14.03 km 0.50 - 0.52 0.55 0.57
4 JLN. LINGKAR BODRI (KENDAL) 0.68 km 0.94 - 0.99 Menambah Lajur dari 2/1 UD menjadi 3/1 UD 0.56 0.58
5 JLN. RAYA BARAT (KENDAL) 2.32 km 0.82 - 0.87 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.54 0.56
6 JLN. RAYA (KENDAL) 1.44 km 0.70 - 0.74 0.77 0.81
7 JLN. RAYA TIMUR (KENDAL) 2.23 km 0.69 - 0.73 0.76 0.80
8 BTS. KOTA KENDAL - BTS. KOTA SEMARANG 0.145km 0.48 - 0.50 0.53 0.55
9 JLN. KETAPANG - KEBONHARJO (KENDAL) 5.4 km 0.19 - 0.20 0.21 0.31
10 JLN. LINGKAR KALIWUNGU 7.85 km 0.54 - 0.57 0.60 0.63
11 JLN. WALISONGO (SEMARANG) 8.92 km 1.10 - 1.12 1.14 1.16
12 JLN. SILIWANGI (SEMARANG) 2.57 km 1.31 - 1.38 1.45 1.52
13 JLN ARTARI UTARA (MARTADINATA, FLYOVER, YOS SUDARSO) 10.73 km 0.45 - 0.47 0.50 0.52
14 JL KALIGAWE 6.12 km 1.13 - 1.17 0.41 0.44
15 JLN. JENDRAL SUDIRMAN (SEMARANG) 2 km 0.94 - 0.99 0.53 0.55
16 JLN. MGR. SUGIYOPRANOTO (SEMARANG) 0.93 km 0.89 - 0.94 0.55 0.57
17 JLN. TUGU MUDA (SEMARANG) 0.3 km 0.99 - 1.04 0.63 0.65
18 JLN. DR. SUTOMO (SEMARANG) 1.46 km 0.70 - 0.74 0.78 0.82
19 JLN. S. PARMAN (SEMARANG) 2.17 km 0.91 - 0.96 0.56 0.58
20 JLN. SULTAN AGUNG (SEMARANG) 1.89 km 0.45 - 0.47 0.49 0.52
21 JLN. USMAN JANATIN (SEMARANG) 1.2 km 0.52 - 0.55 0.57 0.60
22 JLN. RADEN PATAH (SEMARANG) 1.21 km 0.73 - 0.76 0.71 0.73
23 JLN. WIDOHARJO (SEMARANG) 0.4 km 0.37 - 0.39 0.41 0.43
24 JLN. DR. CIPTO (SEMARANG) 2.81 km 0.43 - 0.46 0.48 0.50
25 JLN. KOMPOL MAKSUM (SEMARANG) 0.64 km 0.60 - 0.63 0.66 0.69
26 JLN. MT. HARYONO (SEMARANG) 0.88 km 0.66 - 0.69 0.72 0.76
27 JLN. DR. WAHIDIN (SEMARANG) 2.34 km 0.71 - 0.75 0.78 0.82
28 JLN. TEUKU UMAR (SEMARANG) 0.94 km 0.53 - 0.55 0.57 0.59
29 JLN. SETIA BUDHI (SEMARANG) 3.74 km 0.80 - 0.84 0.56 0.58
30 JLN. ANTON SUJARWO (SEMARANG) 5.46 km 1.04 - 1.09 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.46 0.48
31 BTS. KOTA SEMARANG - BTS. KOTA DEMAK 15.4 km 0.84 - 0.88 0.43 0.45
32 JLN. LINGKAR DEMAK 6.87 km 0.95 - 1.00 0.52 0.54
33 BTS. KOTA DEMAK - TRENGGULI 5.11 km 1.08 - 1.14 0.55 0.57
34 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/KUDUS 13.36 km 1.24 - 1.31 0.59 0.61
35 BAWEN - BTS. KOTA SALATIGA/LINGKAR SALATIGA 7.83 km 0.99 - 1.04 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.42 0.44
36 JLN. LINGKAR SALATIGA 11.32 km 0.31 - 0.33 0.34 0.36
37 BTS. KOTA SALATIGA - SRUWEN 6.98 km 0.55 - 0.57 0.60 0.63
38 JLN. SOEKARNO-HATTA (SALATIGA) 0.71 km 0.55 - 0.58 0.61 0.64
39 BTS. KOTA UNGARAN - BAWEN 11.15 km 0.90 - 0.94 0.99 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.44
40 JLN. GATOT SUBROTO (UNGARAN) 2.56 km 1.03 - 1.08 1.13 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.43
41 JLN. DIPONEGORO (UNGARAN) 2.82 km 1.11 - 1.17 1.23 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.46
42 BTS. KAB. TEMANGGUNG/SEMARANG - BAWEN 17.07 km 0.87 - 0.92 0.96 Menambah Lajur dari 2/1 UD menjadi 3/1 UD 0.42
43 JLN. LINGKAR AMBARAWA 7.3 km 0.72 - 0.76 0.80 Menambah Lajur dari 2/2 D menjadi 4/2 D 0.45
44 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/JEPARA 11.31 km 0.66 - 0.70 0.73 0.77
45 JALAN TOL SEMARANG - DEMAK 12,5km 0 - 0 0.42 0.44
46 FLY OVER SIMPANG TIGA KRAPYAK ( JL SILIWANGI - JL WALISONGO) 0.515 km 0 - 0 0 0
47 FLY OVER SIMPANG TIGA IAIN ( JL WALISONGO - JL WALISONGO) 0.385 km 0 - 0 0 0
48 FLY OVER SIMPANG TIGA BANYUMANIK ( JL ANTON SUJARWO - JL ANTON SUJARWO ) 0.4 km 0 - 0 0 0
DO SOMETHING RUAS

Dengan Pengaturan….
2021 2022 2023 2024
PANJANG
NO NAMA JALAN
JALAN PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C

1 BTS. KAB. BATANG - WELERI 2.83 km 0.67 0.70 0.73 0.76


2 JLN. LINGKAR WELERI 4.60 km 0.46 0.48 0.51 0.54
3 WELERI - BTS. KOTA KENDAL 14.03 km 0.60 0.63 0.66 0.69
4 JLN. LINGKAR BODRI (KENDAL) 0.68 km 0.60 0.63 0.65 0.67
5 JLN. RAYA BARAT (KENDAL) 2.32 km 0.58 0.61 0.63 0.65
6 JLN. RAYA (KENDAL) 1.44 km Menambah Lajur dari 2/1 UD menjadi 3/1 UD 0.45 0.47 0.50 0.52
7 JLN. RAYA TIMUR (KENDAL) 2.23 km Menambah Lajur dari 2/2 D menjadi 4/2 D 0.42 0.44 0.47 0.49
8 BTS. KOTA KENDAL - BTS. KOTA SEMARANG 0.145km 0.58 0.61 0.64 0.67
9 JLN. KETAPANG - KEBONHARJO (KENDAL) 5.4 km 0.42 0.52 0.54 0.57
10 JLN. LINGKAR KALIWUNGU 7.85 km 0.66 0.69 0.71 0.74
11 JLN. WALISONGO (SEMARANG) 8.92 km 0.53 0.58 0.64 0.69
12 JLN. SILIWANGI (SEMARANG) 2.57 km 0.44 0.47 0.52 0.54
13 JLN ARTARI UTARA (MARTADINATA, FLYOVER, YOS SUDARSO) 10.73 km 0.55 0.57 0.60 0.63
14 JL KALIGAWE 6.12 km 0.47 0.50 0.53 0.56
15 JLN. JENDRAL SUDIRMAN (SEMARANG) 2 km 0.57 0.59 0.61 0.63
16 JLN. MGR. SUGIYOPRANOTO (SEMARANG) 0.93 km 0.59 0.61 0.63 0.65
17 JLN. TUGU MUDA (SEMARANG) 0.3 km 0.67 0.69 0.71 0.72
18 JLN. DR. SUTOMO (SEMARANG) 1.46 km Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.46 0.48 0.52 0.54
19 JLN. S. PARMAN (SEMARANG) 2.17 km 0.60 0.62 0.64 0.66
20 JLN. SULTAN AGUNG (SEMARANG) 1.89 km 0.54 0.57 0.59 0.62
21 JLN. USMAN JANATIN (SEMARANG) 1.2 km 0.63 0.66 0.69 0.72
22 JLN. RADEN PATAH (SEMARANG) 1.21 km 0.75 0.77 0.79 0.81
23 JLN. WIDOHARJO (SEMARANG) 0.4 km 0.45 0.48 0.51 0.54
24 JLN. DR. CIPTO (SEMARANG) 2.81 km 0.53 0.55 0.58 0.60
25 JLN. KOMPOL MAKSUM (SEMARANG) 0.64 km 0.73 0.77 0.80 0.83
26 JLN. MT. HARYONO (SEMARANG) 0.88 km 0.80 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.43 0.45 0.48
27 JLN. DR. WAHIDIN (SEMARANG) 2.34 km 0.86 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.45 0.47 0.50
28 JLN. TEUKU UMAR (SEMARANG) 0.94 km 0.61 0.63 0.65 0.67
29 JLN. SETIA BUDHI (SEMARANG) 3.74 km 0.60 0.62 0.64 0.66
30 JLN. ANTON SUJARWO (SEMARANG) 5.46 km 0.51 0.55 0.57 0.59
31 BTS. KOTA SEMARANG - BTS. KOTA DEMAK 15.4 km 0.47 0.49 0.51 0.53
32 JLN. LINGKAR DEMAK 6.87 km 0.56 0.58 0.60 0.62
33 BTS. KOTA DEMAK - TRENGGULI 5.11 km 0.59 0.61 0.63 0.65
34 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/KUDUS 13.36 km 0.63 0.65 0.67 0.68
35 BAWEN - BTS. KOTA SALATIGA/LINGKAR SALATIGA 7.83 km 0.46 0.48 0.50 0.52
36 JLN. LINGKAR SALATIGA 11.32 km 0.38 0.45 0.50 0.55
37 BTS. KOTA SALATIGA - SRUWEN 6.98 km 0.66 0.70 0.73 0.76
38 JLN. SOEKARNO-HATTA (SALATIGA) 0.71 km 0.67 0.70 0.75 0.78
39 BTS. KOTA UNGARAN - BAWEN 11.15 km 0.46 0.49 0.51 0.53
40 JLN. GATOT SUBROTO (UNGARAN) 2.56 km 0.45 0.48 0.50 0.52
41 JLN. DIPONEGORO (UNGARAN) 2.82 km 0.48 0.51 0.53 0.55
42 BTS. KAB. TEMANGGUNG/SEMARANG - BAWEN 17.07 km 0.44 0.47 0.49 0.51
43 JLN. LINGKAR AMBARAWA 7.3 km 0.47 0.50 0.52 0.54
44 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/JEPARA 11.31 km 0.81 Menambah Lajur dari 2/2 D menjadi 4/2 D 0.43 0.45 0.48
45 JALAN TOL SEMARANG - DEMAK 12,5km 0.48 0.5 0.53 0.55
46 FLY OVER SIMPANG TIGA KRAPYAK ( JL SILIWANGI - JL WALISONGO) 0.515 km 0.42 0.44 0.47 0.48
47 FLY OVER SIMPANG TIGA IAIN ( JL WALISONGO - JL WALISONGO) 0.385 km 0 0 0 0
48 FLY OVER SIMPANG TIGA BANYUMANIK ( JL ANTON SUJARWO - JL ANTON SUJARWO ) 0.4 km 0 0 0 0
DO SOMETHING RUAS

Dengan Pengaturan….
2025 2026 2027 2032 2035
PANJANG
NO NAMA JALAN
JALAN PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C PENANGANAN V/C

1 BTS. KAB. BATANG - WELERI 2.83 km 0.79 0.82 0.85 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.46 0.59
2 JLN. LINGKAR WELERI 4.60 km 0.55 0.58 0.59 0.72 0.87
3 WELERI - BTS. KOTA KENDAL 14.03 km 0.72 0.75 0.77 0.94 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.58
4 JLN. LINGKAR BODRI (KENDAL) 0.68 km 0.68 0.70 0.72 0.78 0.84
5 JLN. RAYA BARAT (KENDAL) 2.32 km 0.66 0.68 0.69 0.75 0.81
6 JLN. RAYA (KENDAL) 1.44 km 0.54 0.56 0.58 0.67 0.76
7 JLN. RAYA TIMUR (KENDAL) 2.23 km 0.51 0.53 0.55 0.64 0.73
8 BTS. KOTA KENDAL - BTS. KOTA SEMARANG 0.145km 0.70 0.73 0.74 0.91 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.56
9 JLN. KETAPANG - KEBONHARJO (KENDAL) 5.4 km 0.60 0.63 0.64 0.75 0.86
10 JLN. LINGKAR KALIWUNGU 7.85 km 0.76 0.79 0.81 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.43 0.56
11 JLN. WALISONGO (SEMARANG) 8.92 km 0.75 0.82 0.88 0.54 0.62
12 JLN. SILIWANGI (SEMARANG) 2.57 km 0.56 0.58 0.62 0.72 0.84
13 JLN ARTARI UTARA (MARTADINATA, FLYOVER, YOS SUDARSO) 10.73 km 0.66 0.69 0.69 0.79 1.03
14 JL KALIGAWE 6.12 km 0.59 0.62 0.65 0.71 0.77
15 JLN. JENDRAL SUDIRMAN (SEMARANG) 2 km 0.65 0.67 0.69 0.77 0.85
16 JLN. MGR. SUGIYOPRANOTO (SEMARANG) 0.93 km 0.67 0.69 0.71 0.79 0.87
17 JLN. TUGU MUDA (SEMARANG) 0.3 km 0.73 0.75 0.76 0.80 0.88
18 JLN. DR. SUTOMO (SEMARANG) 1.46 km 0.56 0.58 0.60 0.69 0.78
19 JLN. S. PARMAN (SEMARANG) 2.17 km 0.68 0.70 0.72 0.80 0.88
20 JLN. SULTAN AGUNG (SEMARANG) 1.89 km 0.64 0.67 0.69 0.84 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.54
21 JLN. USMAN JANATIN (SEMARANG) 1.2 km 0.75 0.78 0.81 0.98 Menambah Lajur dari 2/1 UD menjadi 3/1 UD 0.63
22 JLN. RADEN PATAH (SEMARANG) 1.21 km Menambah Lajur dari 4/1 UD menjadi 5/1 UD 0.43 0.45 0.48 0.56 0.64
23 JLN. WIDOHARJO (SEMARANG) 0.4 km 0.57 0.60 0.63 0.71 0.86
24 JLN. DR. CIPTO (SEMARANG) 2.81 km 0.63 0.64 0.67 0.75 0.83
25 JLN. KOMPOL MAKSUM (SEMARANG) 0.64 km Menambah Lajur dari 4/1 UD menjadi 5/1 UD 0.44 0.46 0.49 0.57 0.65
26 JLN. MT. HARYONO (SEMARANG) 0.88 km 0.52 0.54 0.56 0.65 0.74
27 JLN. DR. WAHIDIN (SEMARANG) 2.34 km 0.53 0.55 0.57 0.66 0.75
28 JLN. TEUKU UMAR (SEMARANG) 0.94 km 0.68 0.69 0.71 0.79 0.87
29 JLN. SETIA BUDHI (SEMARANG) 3.74 km 0.68 0.69 0.72 0.80 0.88
30 JLN. ANTON SUJARWO (SEMARANG) 5.46 km 0.65 0.70 0.77 0.89 0.55
31 BTS. KOTA SEMARANG - BTS. KOTA DEMAK 15.4 km 0.55 0.57 0.59 0.67 0.75
32 JLN. LINGKAR DEMAK 6.87 km 0.64 0.66 0.68 0.76 0.84
33 BTS. KOTA DEMAK - TRENGGULI 5.11 km 0.67 0.69 0.71 0.79 0.87
34 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/KUDUS 13.36 km 0.70 0.72 0.73 0.80 0.88
35 BAWEN - BTS. KOTA SALATIGA/LINGKAR SALATIGA 7.83 km 0.54 0.56 0.58 0.66 0.74
36 JLN. LINGKAR SALATIGA 11.32 km 0.60 0.63 0.67 0.75 0.83
37 BTS. KOTA SALATIGA - SRUWEN 6.98 km 0.79 0.82 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.43 0.53 0.63
38 JLN. SOEKARNO-HATTA (SALATIGA) 0.71 km 0.81 0.84 Menambah Lajur dari 4/2 D menjadi 6/2 D 0.45 0.55 0.65
39 BTS. KOTA UNGARAN - BAWEN 11.15 km 0.55 0.57 0.59 0.67 0.75
40 JLN. GATOT SUBROTO (UNGARAN) 2.56 km 0.54 0.56 0.58 0.66 0.74
41 JLN. DIPONEGORO (UNGARAN) 2.82 km 0.57 0.59 0.61 0.69 0.77
42 BTS. KAB. TEMANGGUNG/SEMARANG - BAWEN 17.07 km 0.53 0.55 0.57 0.65 0.73
43 JLN. LINGKAR AMBARAWA 7.3 km 0.56 0.58 0.60 0.68 0.76
44 TRENGGULI - BTS. KAB. DEMAK/JEPARA 11.31 km 0.50 0.52 0.54 0.61 0.69
45 JALAN TOL SEMARANG - DEMAK 12,5km 0.57 0.59 0.61 0.69 0.77
46 FLY OVER SIMPANG TIGA KRAPYAK ( JL SILIWANGI - JL WALISONGO) 0.515 km 0.52 0.54 0.56 0.65 0.74
47 FLY OVER SIMPANG TIGA IAIN ( JL WALISONGO - JL WALISONGO) 0.385 km 0 0 0 0.62 0.72
48 FLY OVER SIMPANG TIGA BANYUMANIK ( JL ANTON SUJARWO - JL ANTON SUJARWO ) 0.4 km 0 0 0 0 0.58
MANAJEMEN KAPASITAS
JARINGAN
Analisis kinerja lalu lintas 2028
Asumsi
1. Menggunakan jaringan
rekomendasi 2027
2. Demand menggunakan Tahun 2028
3. Pembangunan Fly Over sudirman 1
dan Yos Sudarso

• KINERJA LALU LINTAS PADA TAHUN 2028


DIPENGARUHI OLEH PEMBANGUNAN FLY
OVER, SEHINGGA PERLU DILAKUKAN
MANAJEMEN LALU LINTAS.
Penanganan Kinerja Lalu lintas (Do something)

PENANGANAN PADA KINERJA LALU LINTAS


TAHUN 2028 YAITU PADA RUAS DAN SIMPANG

NAMA RUAS 2028


Jl. Yos sudarso Menambah lajur dari 6/2D menjadi 8/2 D
Jl. Sudirman PENERAPAN BRT
Jl. P Antasari Menambah lajur dari 4/2D menjadi 6/2 D
Jl. MH Thmarin PENERAPAN BRT
Jl. Mas Mansyur Menambah lajur dari 4/2D menjadi 6/2 D
Jl. Gatot SUbroto Menambah lajur dari 6/2D menjadi 8/2 D
Jl HR Rasuna Sahid Menambah lajur dari 6/2D menjadi 8/2 D

SIMPANG 3 GATOT SUBROTO -SUDIRMAN 2 PENUTUPAN (MEDIAN)

PENGATURAN APILL (ALAT PEMBERI


ISYARAT LALU LINTAS)

PENUTUPAN SIMPANG(MEDIAN)

PENAMBAHAN LAJUR 6/2

PENAMBAHAN LAJUR 8/2

PENAMBAHAN LAJUR 10/2

JALUR BRT
Penanganan Kinerja Lalu lintas (Do something)

• PENANGANAN DILAKUKAN
DENGAN MELAKUKAN
PENERAPAN ANGKUTAN
UMUM PADA BEBERAPA RUAS
YAKNI PADA JALAN SUDIRMAN
DAN JALAN MH THAMRIN

Konsep Pengembangan Jaringan dengan angkutan umum


dapat menurunkan 14 % kendaraan pribadi (asumsi sama
perpindahan moda pada saat busway dibangun) tahun 2028,
kemudian target BPTJ adalah 30%
DATA HASIL PERBANDINGAN KINERJA RUAS DAN SIMPANG
KINERJA SIMPANG 2028
KINERJA 2028 KINERJA 2028 2028
DO NOTHING DO SOMETHING
DO NOTHING DO SOMETHING NO NAMA SIMPANG PERTEMUAN RUAS JENIS DS ANTRIAN TUNDAAN DS ANTRIAN TUNDAAN
PAGI PAGI (DETK/SM (DETK/SM
(METER) (METER)
NAMA RUAS LAJUR KECEPATAN V/C RATIO LAJUR KECEPATAN V/C RATIO P) P)
Jl. Yos sudarso 6/2 D 27 0.92 8/2 D 32 0.57 1 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.83 38 24.6 0.83 38.00 24.60
Jl. Toll 6/2 D 31 1.82 6/2 D 36 1.47 SIMPANG 4 THAMRIN- JL. SUDIRMAN SLTN 0.74 39 24.9 0.74 39.00 24.90
Jl. Tendean 6/2 D 44 0.70 6/2 D 49 0.35 SUDIRMAN 1 (UTARA) JL. MH THAMRIN BRT 0.63 28 19.3 0.63 28.00 19.30
Jl. TB SImatupang 4/2 D 50 0.50 4/2 D 55 0.15 JL. MH THAMRIN TMR 0.87 33 13.46 0.87 33.00 13.46
Jl. Sutomo 4/2 D 50 0.27 4/2 D 55 0.27 2 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.63 34 14.32 0.63 34.00 14.32
SIMPANG 4 THAMRIN-
Jl. Sudirman 8/2 D 31 0.85 10/2 D 36 0.50 JL. SUDIRMAN SLTN 0.67 32 12.61 0.67 32.00 12.61
SUDIRMAN 1
Jl. Senopati 6/2 D 40 0.66 6/2 D 45 0.31 (SELATAN) JL. MH THAMRIN BRT 0.86 31 16 0.86 31.00 16.00
Jl. Raya Selambaran 4/2 D 41 0.50 4/2 D 46 0.15 JL. MH THAMRIN TMR 0.84 39 4.99 0.84 39.00 4.99
Jl. P Antasari 4/2 D 49 0.85 6/2 D 54 0.50 3 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.87 28 17.10 0.87 28.00 17.10
SIMPANG 3 SATRIO -
Jl. Otista 6/2 D 45 0.64 6/2 D 50 0.29 SUDIRMAN 1
JL. SUDIRMAN SLTN 0.85 33 17.10 0.85 33.00 17.10
Jl. MT Haryono 6/2 D 40 0.77 6/2 D 45 0.42 JL. DR. SATRIO 0.84 34 14.86 0.84 34.00 14.86
Jl. MH Thmarin 8/2 D 28 0.82 10/2 D 33 0.47 4 SIMPANG 3 GATOT JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.85 33 10.71 0.85 33.00 10.71
Jl. Mas Mansyur 4/2 D 29 0.87 6/2 D 34 0.52 SUBROTO -SUDIRMAN JL. SUDIRMAN SLTN 0.65 27 13.92 0.65 27.00 13.92
Jl. Letjend Suprapto 4/2 D 40 0.72 4/2 D 45 0.37 1 JL. GATOT SUBROTO 0.84 33 14.86 0.84 33.00 14.86
Jl. Kyai Tapa 4/2 D 44 0.70 4/2 D 49 0.35 5 SIMPANG 3 GATOT JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.87 34 8.52 0.87 34.00 8.52
Jl. Juanda 4/2 D 48 0.74 4/2 D 53 0.39 SUBROTO -SUDIRMAN JL. SUDIRMAN SLTN 0.56 31 9.57 0.56 31.00 9.57
Jl. Inspeksi Sungai Prancis 4/2 D 48 0.70 4/2 D 53 0.35 2 JL. GATOT SUBROTO 0.81 33 4.09 0.81 33.00 4.09
Jl. Imam Bonjol 4/2 D 50 0.71 4/2 D 55 0.36 6 JL. RASUNA SAHID BRT PRIORITAS 0.41 34 11.35 0.41 34.00 11.35
SIMPANG 3 IMAM
Jl. Gatot SUbroto 6/2 D 48 0.87 8/2 D 53 0.52 BONJOL RASUNA SAHID
JL. RASUNA SAHID SLTN 0.39 23 17.10 0.39 23.00 17.10
Jl. Fatmawati 4/2 D 49 0.78 4/2 D 54 0.43 JL. IMAM BONJOL 0.34 23 16.78 0.34 23.00 16.78
Jl. DIponegoro 4/2 D 41 0.67 4/2 D 46 0.32 7 JL. MH THAMRIN UTR PRIORITAS 0.84 38 9.70 0.84 38.00 9.70
SIMPANG 3 SATRIO -
Jl. akses Toll 4/2 D 25 1.42 4/2 D 30 1.07 THAMRIN
JL. MH THAMRIN SLTN 0.86 39 5.57 0.86 39.00 5.57
Jl. akses distrik 5 4/2 D 46 0.60 4/2 D 51 0.25 JL. DR. SATRIO 0.87 28 9.98 0.87 28.00 9.98
Jl. akses distrik 26 4/2 D 50 0.79 4/2 D 55 0.44 8 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.67 33 18.70 0.67 33.00 1.69
SIMPANG 3 OTISTA -
Jl. akses distrik 26 4/2 D 50 0.55 4/2 D 55 0.20 SUDIRMAN
JL. SUDIRMAN SLTN 0.83 34 8.81 0.83 34.00 8.81
Jl. akses distrik 17 6/2 D 50 0.52 6/2 D 55 0.17 JL. OTISTA 0.89 38 9.57 0.89 38.00 9.57
Jl. Ahmad Yani 4/2 D 49 0.60 4/2 D 54 0.25 9 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.87 39 4.09 0.87 39.00 4.09
SIMPANG RASUNA
Jl Prof DR Satrio 6/2 D 50 0.60 6/2 D 55 0.25 SAHID - SUDIRMAN
JL. SUDIRMAN SLTN 0.86 28 11.35 0.86 28.00 11.35
Jl HR Rasuna Sahid 6/2 D 50 0.83 8/2 D 55 0.48 JL. RASUNA SAHID 0.43 33 17.10 0.43 33.00 17.10
Jembatan sungai inspeksi 10 JL. SUDIRMAN UTR PRIORITAS 0.51 34 6.90 0.51 34.00 6.90
SIMPANG 3 SUTOMO-
prancis 4/2 D 50 0.61 4/2 D 55 0.26 SUDIRMAN
JL. SUDIRMAN SLTN 0.46 23 9.31 0.46 23.00 9.31
jembatan Pik2 4/2 D 50 0.60 4/2 D 55 0.25 JL. SOETOMO 0.84 34 18.70 0.84 34.00 18.70
jalan akses distrik 26 4/2 D 49 0.69 4/2 D 54 0.34 11 JL MH THAMRIN UTR PRIORITAS 0.41 23 17.60 0.41 23.00 17.60
SIMPANG 3 THAMRIN-
jalan akses distrik 19 4/2 D 44 0.70 4/2 D 49 0.35 YOS SUDARSO
JL. MH THAMRIN TMR 0.43 23 4.09 0.43 23.00 4.09
JL. YOS SUDARSO 0.87 34 6.90 0.87 34.00 6.90
HASIL PERBANDINGAN KINERJA RUAS

DO NOTHING DO SOMETHING
MANAJEMEN PRIORITAS
 Untuk Efesiensi Penggunaan Ruang Jalan, Dapat Diterapkan Manajemen
Prioritas Bagi Jenis Kendaraan Tertentu.

Misalnya :
Jalur Khusus Bus, Busway, Jalur Khusus Sepeda, Prioritas Bagi Angkutan
Barang,
MOBILITAS PEJALAN KAKI DAN PESEPEDA

MOBILITAS PEJALAN KAKI & PENUMPANG

• RANCANGAN MINIMALIS
• NYAMAN
• ASRI / ESTETIS
• RAMAH LINGKUNGAN
MANAJEMEN PERMINTAAN
DALAM STRATEGI INI PENGENDALIAN DILAKUKAN DARI
SISI PERMINTAAN (DEMAND)

TEKNIK-TEKNIK YG DPT DILAKUKAN :


1. KONTROL TATA GUNA LAHAN;
2. PENGALIHAN MODA DARI KEND PRIBADI KE
ANGK UMUM;
3. PERUBAHAN RUTE ANGKUTAN UMUM;
4. KEBIJAKAN PARKIR
5. ROAD PRICING
CONTOH
MANAJEMEN LALU LINTAS
V. KASUS MANAJEMEN LALU LINTAS

(simpang pondok Cabe Tangsel)


Data lay out/inventarisasi :
Data Jaringan Jalan dan Tata - Jalan Pondok Cabe Raya
Guna Lahan, Data Lalu lintas

Metodologi yang sudah ada - Jalan Cabe 2

- Jalan Purnawarman

Survai Pendahuluan
- Persimpangan Bukit Cirendeu

Penentuan Jenis dan lokasi Survai

Survai Permasalahan Survai Inventarisasi Survai Volume dan Antrian


Lalu Lintas Jalan dan Simpang Lalu Lintas Eksisiting

Titik Konflik Lebar Jalan, Simpang Volume, Kecepatan,


permasalahan Pendekat dan Komposisi
kendaraan Pengaturan Waktu Kendaraan dan
(setting Time) Kinerja
Penyebab kemacetan
dan Rawan
Keselamatan

Unjuk Kerja Lalu Lintas


Eksisting

Pemilihan Teknik Manajemen Rekayasa Lalu Lintas

Penanganan Eksternal Manajemen Kapasitas

Penanganan Akses, AU dan Pejalan Koordinasi Antar Persimpangan, Sistem


Kaki Jalan Satu Arah, Pengaturan Sirkulasi

Unjuk Kerja Lalu Lintas Setelah Penanganan Dilakukan MRLL

Perbandingan Unjuk Kerja

(Kondisi Eksisting dengan Kondisi Setelah MRLL)

Evaluasi, Penyempurnaan dan Rekomendasi


Lingkup Wilayah Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas
Lokasi Wilayah Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan
Purnawarman – Akses Cabe 2.. (daerah sekitar Jalan Pondok Cabe Raya,
Jalan Cabe 2, Jalan Purnawarman dan persimpangan Bukit Cirendeu)
Kota Tangerang Selatan
PERMASALAHAN
BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN (OBSERVASI)
Jalan Purnawarman
 banyaknya tukang becak yang memarkirkan becaknya di
bahu jalan
 tidak adanya trotoar untuk fasilitas pejalan kaki, sehingga
pejalan kaki sangat riskan konflik dengan arus lalu lintas
Jalan Cabe 2
 Adanya bangunan yang terlalu rapat dan
mengganggu jarak pandang pengemudi
Jalan Pondok Cabe Raya
Drainase terbuka di kanan dan kiri jalan
sehingga dapat mengakibatkan
kecelakaan pada pengguna jalan, baik
pengguna jalan sepeda motor maupun
mobil pribadi dan angkutan umum

Angkutan kota yang menaik dan


turunkan penumpang disembarang
tempat sehingga mengakibatkan
tersendatnya arus lalu lintas terutama
pada jam sibuk pagi dan sore volume
lalu lintas yang melewati ruas jalan ini
cukup padat bahkan hingga
menimbulkan kemacetan
Jalan Pondok Cabe Raya
Jalan Perintis
Simpang Purnawarman – Pondok Cabe Raya

 pengatur lalu lintas ( Pak Ogah ) yang mengatur


lalu lintas tanpa memperhitungkan faktor
keseimbangan pengaliran arus, sehingga
mengakibatkan lalu lintas semakin macet
 Radius tikungan yang terlalu kecil
 Adanya tiang listrik di badan jalan
Simpang Purnawarman – Pondok Cabe Raya
Simpang Cabe 2 – Pondok Cabe Raya – Perintis
(Staggered)

 Radius tikungan yang terlalu kecil


MANAJEMEN REKAYASA (1)
 MANAJEMEN KAPASITAS
 PEMINDAHAN/PERGESERAN TIANG LISTRIK, TELEPON
DAN PENERANGAN DI JALAN CABE RAYA, JALAN CABE
2 DAN JALAN PERINTIS
 PEMINDAHAN/PERGESERAN GAPURA YANG TERLALU
MENJOROK KE BADAN JALAN DI JALAN PERINTIS
 RUAS JALAN CABE RAYA
 pelarangan parkir kendaraan badan jalan di sepanjang ruas
jalan
 pelarangan kendaraan angkutan umum menaikturunkan
penumpang di simpang Purnawarman dan simpang Cabe 2
– Perintis
MANAJEMEN REKAYASA (2)

 RUAS JALAN CABE RAYA


 penutupan drainase terbuka yang dapat difungsikan
sebagai fasilitas pejalan kaki
 pemberian marka membujur utuh untuk memisahkan
kendaraan dari dua arah yang berlawanan
 Memperbesar radius di mulut persimpangan untuk
mempermudah manuver kendaraan yang akan berbelok
di Jalan Purnawarman, Jalan Cabe 2, Jalan Perintis, Jalan
Lombok dan Jalan Cabe 1
 Perambuan dan pemarkaan
MANAJEMEN REKAYASA (3)
 MANAJEMEN KAPASITAS SEPERTI PADA
SKENARIO 2 DITAMBAH PENERAPAN SISTEM
SATU ARAH PADA JALAN CABE 2 DAN JALAN
PERINTIS ARAH MASUK
MANAJEMEN REKAYASA (4)
 MANAJEMEN KAPASITAS SEPERTI PADA
SKENARIO 2, PENERAPAN SISTEM SATU ARAH
PADA JALAN CABE 2 DAN JALAN PERINTIS ARAH
MASUK SEPERTI PADA SKENARIO 3 DITAMBAH
PEMASANGAN APILL
 SETTING APILL:
TERDIRI DARI 3 FASE:
 FASE 1 = DARI ARAH LEBAK BULUS, JALAN PONDOK CABE RAYA (
UTARA )
 FASE 2 = DARI ARAH PARUNG, JALAN PONDOK CABE RAYA (
SELATAN )
 FASE 3 = DARI ARAH JALAN IR.H. JUANDA ( BARAT )
Pengaturan Apill dibagi menggunakan 4 plan dalam satu hari, yaitu :
• Plan 1 :
76 detik (H) dari utara, 95 detik (H) dari selatan, 58 detik (H) dari
barat
• Plan 2 :
64 detik (H) dari utara, 98 detik (H) dari selatan, 35 detik (H) dari
barat
• Plan 3 :
58 detik (H) dari utara, 82 detik (H) dari selatan, 33 detik (H) dari
barat
• Plan 4 :
69 detik (H) dari utara, 80 detik (H) dari selatan, 34 detik (H) dari
barat
Pembagian Plan
Pembagian Fase
MANAJEMEN REKAYASA (5)
 MANAJEMEN KAPASITAS SEPERTI PADA
SKENARIO 2 DAN PEMASANGAN APILL
Analisis MIKRO
PERBANDINGAN TITIK KONFLIK
 KONDISI EKSISTING (DO NOTHING)

7 TITIK KONFLIK

14 TITIK KONFLIK
PERBANDINGAN TITIK KONFLIK
 KONDISI DENGAN SSA TANPA PEMASANGAN APILL

7 TITIK KONFLIK

8 TITIK KONFLIK
PERBANDINGAN TITIK KONFLIK
 KONDISI SSA DITAMBAH DENGAN PEMASANGAN APILL

O TITIK KONFLIK

8 TITIK KONFLIK
PERBANDINGAN KINERJA SKENARIO

JUMLAH
No Parameter Kinerja Jaringan SKENARIO SKENARIO SKENARIO SKENARIO
SKENARIO I
II III IV V
Total Panjang Perjalanan
1 43085.1 43085.1 44231.2 44285.1 43085.1
(kend-km)
Total Waktu Perjalanan
2 39443.5 37798.5 41697.4 43298.5 37798.5
(kend / Jam)
3 Kecepatan Jaringan (km/jam) 6.08 7.32 9.28 10.27 8.81
4 Panjang Antriann (kend) 79271 63038 53021 42031 52335
Konsumsi Bahan Bakar
4 (Liter) 50234.2 24830.5 24130.5 31830.5 34130.6

Skenario terbaik berdasarkan Parameter Kecepatan Jaringan dan


Panjang Antrian adalah Skenario IV: Manajemen Kapasitas,
Penerapan SSA dan Pemasangan APILL
FASILITAS PEMBERHENTIAN
ANGKUTAN UMUM
 FASILITAS PEMBERHENTIAN ANGKUTAN UMUM
BERUPA LAYBAY ( 3m x 24m)
FASILITAS PEJALAN KAKI
 MENYUSURI

Kebutuhan Lebar
Jalan Pejalan Kaki/menit Keterangan
Trotoar

Purnawarman/Pondok
1.4 0.8 M (lebar trotoar)
Cabe Raya
Lebar Trotoar Rekomendasi minimal 0,8 meter

Anda mungkin juga menyukai