Anda di halaman 1dari 100

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

bidang MANAJEMEN & REKAYASA LALU LINTAS


Sub Bidang Manajemen :

Menyiapkan

Lalu Lintas

pengaturan

perencanaan
lalu

lintas

Kota/Kabupaten,

jalan

jalan

yang

Nasional

di

dan
jalan

Provinsi

dan

terdapat

di

wilayah Kabupaten/kota
Sub Bidang Rekayasa
Lalu Lintas

Menyiapkan perencanaan kebutuhan


pengadaan,

penempatan

dan

pemeliharan rambu-rambu lalu lintas,


marka jalan dan alat pemberi isyarat
lalu

lintas

(traffic

light)

Kabupaten/Kota,

jalan

jalan

yang

Nasional

wilayah Kabupaten/Kota

di

jalan

Provinsi
terdapat

dan
di

LINGKUP TUGAS
bidang MANAJEMEN & REKAYASA LALU LINTAS

Persimpangan
Ruas Jalan
Parkir
Pejalan kaki dan pengguna sepeda
Rambu, Marka dan Fasilitas Perlengkapan
Jalan
Survei-Survei Lalu Lintas (TC, CTMC, spot
speed, MCO, plat nomor, tundaan lalu lintas
dan panjang antrian, pejalan kaki, parkir)

Manajemen :

Manajemen meliputi kegiatankegiatan :


Planning

: Perencanaan
Organizing : Pengaturan, Pengendalian dan
Rekayasa
Actuating
: Pelaksanaan
Controlling : Pengawasan

Lalu
Lintas
:
Gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas
jalan
(UU No.22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan)

DEFINISI MANAJEMEN LALU


LINTAS
rangkaian

kegiatan yang dimulai dari perencanaan,


pengaturan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas
dengan cara memanfaatkan prasarana lalu lintas yang
ada secara optimal dengan menggunakan metoda
pengaturan lalu lintas tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu bagi kelompok atau pihak-pihak tertentu.

Penjelasan UU No. 22/2009 pasal 93 ayat 3


Manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan,
perekayasaan, pemberdayaan, dan pengawasan lalu lintas
KM No. 14 tahun 2006
Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan seluruh
jaringan jalan, guna peningkatan keselamatan, ketertiban
dan kelancaran lalu lintas.

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Manajemen Lalu
Lintas

Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan


pengendalian arus lalu lintas dengan
melakukan optimasi penggunaan prasarana
yang ada

Tujuan Manajemen Lalin

Meningkatkan efisiensi (pemborosan uang dan


waktu)
Meningkatkan aksesibilitas (kemudahan
mencapai suatu tempat)
Meningkatkan keselamatan lalu lintas
Memperbaiki kondisi lingkungan &
meningkatkan kualitas hidup
Penggunaan energi secara efisien dan beralih
pada energi alternatif yang dapat diperbarui

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Targetnya ?
Pengguna Lalu
Lintas :
Angkutan Umum

Selamat
Aman

Kendaraan Pribadi

Tertib

Pejalan Kaki

Lancar

Masyarakat Lain

Ramah
Lingkunga
n

PERMASALAHAN LALU LINTAS


Kemacetan lalu lintas
Tundaan lalu lintas tinggi
Angka kecelakaan lalu lintas tinggi
Biaya transportasi tinggi (tidak efisien)
Polusi udara akibat lalu lintas
dll

Manajemen & Rekayasa Lalin


(Ps. 93)

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

KEWENANGAN PERHUBUNGAN
(Ps. 94)

Identifikasi masalah lalu lintas

Inventarisasi dan analisis situasi arus lalu lintas


Inventarisasi dan analisis kebutuhan angkutan
orang & barang
Inventarisasi dan analisis ketersediaan atau
daya tampung kendaraan
Inventarisasi dan analisis dampak lalu lintas
Penetapan tingkat pelayanan
Penetapan rencana kebijakan pengaturan
penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu
lintas

Karakteristik Lalu Lintas

KOMPONEN ARUS LALU LINTAS


Komponen Primer :
Arus Lalu Lintas
Kecepatan
Kepadatan/kerapatan
Komponen Sekunder :
Waktu antar kendaraan (time headway)
Jarak antar kendaraan (space headway)

Waktu antara kendaraan (Time Headway)


adalah waktu yang diperlukan antara satu
kendaraan dengan kendaraan berikutnya
untuk melalui satu titik tertentu yang tetap.
Jarak antara kendaraan (Distance Headway)
adalah jarak antara bagian depan satu
kendaraan dengan bagian depan kendaraan
berikutnya.

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

ARUS LALU LINTAS


Adalah : jumlah kendaraan yang melalui satu
titik yang tetap pada jalan per satuan
waktu

n
Q
t
Dimana :
Q = Volume Lalu Lintas (kend/jam)
n = Jumlah kendaraan yang lewat (kend)
t = waktu (jam)

Bandingkan!!!

KECEPATAN
Adalah : Perubahan jarak dibagi dengan waktu

S
V
t
Dimana :
V = Kecepatan Lalu Lintas (km/jam atau m/dt)
S = Jarak (m atau km)
t = waktu (dtk atau jam)

KEPADATAN
Adalah : Jumlah kendaraan pada suatu panjang
segmen jalan

n
D
l
Dimana :
D = Kerapatan (kend/km)
n = Jumlah kendaraan (kend)
l = panjang lintasan (km)

Bandingkan!!!

VARIASI LALU LINTAS

1. VARIASI JAM-an
Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang terjadi
setiap jam-nya.
Misal :
Kendaraan pada pagi hari jauh lebih banyak
dibandingkan siang hari
Jam
6-7
7-8
8-9
9 - 10
10 - 11
11 - 12
12 - 13
13 - 14
14 - 15
15 - 16
16 - 17
17 - 18

Volume
630
765
542
435
469
531
583
502
421
590
634
578

VARIASI JAM-an

Jam 7 - 8

Jam 10 - 11

2. VARIASI HARIAN
Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang
terjadi setiap harinya-nya.
Misal :
Kendaraan pada hari Senin Jumat lebih
banyak dibandingkan hari Sabtu - Minggu

3. VARIASI BULANAN
Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang
terjadi setiap bulannya-nya.
Misal :
lalu lintas pada bulan libur sekolah jauh
lebih padat dibandingkan hari masuk
sekolah

4. VARIASI ARAH
Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas menurut
arah menurut waktu-waktu tertentu.
Misal :
Pada pagi hari, lalu lintas ke arah kota
jauh lebih besar dibandingkan yang ke
luar kota, sebaliknya pada sore hari, lalu
lintas
ke
luar
kota
lebih
besar
dibandingkan yang menuju kota

VARIASI ARAH

SATUAN MOBIL PENUMPANG


(SMP)
Apakah jumlahnya sama ?

Apakah pengaruhnya terhadap jalan sama ?

SATUAN MOBIL PENUMPANG


(SMP)
Adalah

: Satuan
yang bertujuan untuk
menyamakan perbedaan karakteristik
jenis kendaraan (dimensi, kecepatan,
kemampuan manuver).

Satuan Mobil Penumpang sering disebut


juga :
Unit Kendaraan Ringan (UKR), dalam
istilah Inggris disebut dengan : Passenger
Car Unit (PCU)

JENIS KENDARAAN

NILAI FAKTOR SMP


No

Jenis Kendaraan

Nilai SMP
Ruas
Simpang

Kendaraan Ringan

1.00

1.00

Kendaraan Berat

1.20

1.30

Sepeda Motor

0.25

0.30

Kendaraan Tdk Bermotor

0.80

1.00

Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 199

KAPASITAS JALAN
Adalah : Kemampuan maksimal suatu ruas jalan
dalam melewatkan kendaraan dalam satuan
waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas :

Lebar lajur

Kebebasan samping

Alinyemen jalan

Kelandaian

Kondisi permukaan jalan


Contoh : Kapasitas Jl. Batubulan = 1200 kend/jam

KAPASITAS JALAN

Kapasitas tinggi

Kapasitas rendah

V/C RATIO
Adalah : Merupakan salah satu ukuran kinerja lalu
lintas, yaitu perbandingan antara volume
lalu lintas (V) dengan kapasitas jalan (C)

Volume
V /C
Kapasitas

RAMBU DAN MARKA JALAN

RAMBU LALU LINTAS


Definisi (menurut KM. 61/1993)
salah satu perlengkapan dari jalan,
berupa lambang, huruf, angka,
kalimat dan ataupun perpaduan
diantaranya sebagai peringatan,
larangan,
perintah,
ataupun
petunjuk bagi pemakai jalan

JENIS RAMBU LALU LINTAS


1. Rambu Peringatan
Digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan
adanya tempat berbahaya di bagian jalan di
depannya
2. Rambu Larangan
Digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan
3. Rambu Perintah
Digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib
dilakukan oleh pemakai jalan
4. Rambu Petunjuk
Digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai
jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan,
fasilitas, dan lain-lain pemakai jalan

JENIS RAMBU LALU LINTAS

PENEMPATAN RAMBU

5m
1,75 2,65m

0,6m

As jalan

BEBERAPA JENIS RAMBU


LAINNYA

MARKA JALAN
Definisi :
suatu tanda yang berada di permukaan
jalan atau diatas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang
membentuk
garis
membujur, garis
melintang, garis serong serta lambang
lainnya
yang
berfungsi
untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu
lintas

JENIS MARKA JALAN


1. Marka membujur garis utuh, putus-putus
dan garis ganda
2. Marka melintang garis utuh
3. Marka Serong (chevron)
4. Marka lambang

JENIS MARKA JALAN

FASILITAS PENDUKUNG MARKA JALAN

STRATEGI DAN TEKNIK


DALAM MANAJEMEN LALU
LINTAS

1.

MANAJEMEN KAPASITAS

Pengelolaan dan pengendalian arus lalu


lintas dengan cara melakukan optimasi
kapasitas prasarana lalu lintas.
Manajemen Kapasitas dilakukan pada :
1.Ruas Jalan
2.Persimpangan

Bersiaplah untuk Macet


Total!!

Jenis Titik Konflik

Menggabung (Merging)

Memotong (Crossing)

Memisah (Diverging)

Menyilang (Weaving)

Titik Konflik di Persimpangan

Prinsip-Prinsip Pengendalian
Persimpangan
Meminimumkan daerah atau luasan konflik
Mengurangi jumlah titik konflik
Memisahkan titik konflik
Memprioritaskan lalu lintas utama
Mengendalikan kecepatan
Memandu lintasan kendaraan
Memperbaiki sudut pandang semua pemakai
jalan
Memilih dan menempatkan rambu dan marka
jalan dengan tepat
Memberi penerangan jalan yang memadai

Metode Pengendalian
Persimpangan
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak dikontrol (Un-controlled intersection)


Prioritas (Give-way)
Dengan Lampu lalu lintas (Signalised intersection
Bundaran lalu lintas (Roundabout)
Persimpangan tidak sebidang (Grade separated)

Faktor-Faktor yg Mempengaruhi
Pemilihan Metode Pengendalian
Persimpangan

Volume lalu lintas


Karakteristik lalu lintas
Topografi dan ketersediaan lahan
Lingkungan
Biaya
Faktor manusia

Kriteria Penentuan Pengaturan


Persimpangan
MINOR ROAD (1000 Kend/hr)

15

GRADE
SEPARATED
10

BUNDARAN
ATAU APILL

PRIORITAS

10

20

30

MAJOR ROAD (1000 Kend/hr)


Sumber : Australian Road Research Board (ARRB)

40

50

Persimpangan Tidak Dikontrol


(un-controlled Intersection)

Tidak diatur dengan satu jenis pengendalian


Umumnya persimpangan dengan volume lalu
lintas yang kecil pada semua kaki simpang
Banyak ditemukan di daerah luar kota (rural
area)

Contoh Persimpangan Tidak


Dikontrol
(un-controlled Intersection)

Persimpangan Prioritas
(Give-way Intersection)

Jalan harus teridentifikasi dengan jalan antara


jalan mayor dan jalan minor
Kendaraan pada jalan mayor diberi prioritas
untuk lewat terlebih dahulu
Kendaraan jalan minor bergerak jika tersedia
cukup gap pada jalan mayor
Harus diberi marka dan rambu prioritas yang
jelas untuk menghindari terjadinya tabrakan

Rambu dan Marka di


Persimpangan

Persimpangan Traffic Light


(Signalized Intersection)

Simpang TL digunakan jika simpang prioritas


menghasilkan tundaan dan antrian kendaraan
yang tinggi serta angka kecelakaan tinggi
Prinsip simpang TL adalah meminimalkan
jumlah konflik di persimpangan dengan cara
memberi pergerakan kendaraan secara
bergantian
Simpang TL diterapkan jika ruang yang
tersedia terbatas atau mahal

APILL Primer & APILL Sekunder

TL Primer
TL Sekunder

Bagaimana menurut
Anda???

Bundaran Lalu Lintas


(Roundabout)

Bundaran lalu lintas digunakan jika arus pada


masing-masing kaki simpang relatif seimbang
Jika arus belok kanan besar (> 30%)
Terdapat lebih dari 4 kaki simpang
Tersedia lahan yang memadai untuk dibuat
bundaran lalu lntas

Keuntungan Bundaran Lalu


Lintas
Memaksa kendaraan untuk mengurangi kecepatan,
karena kendaraan dipaksa untuk membelok mengikuti
jalan yang mengelilingi bundaran
Menghilangkan konflik berpotongan (crossing conflict),
dan digantikan dengan konflik (weaving conflict) yang
dapat berlangsung dengan lebih lancar, tanpa harus
berhenti bila arus tidak begitu besar
Tidak ada hambatan tetap, karena dihentikan oleh
lampu merah, tetapi dapat langsung memasuki
persimpangan dengan prioritas pada kendaraan yang
berada dibundaran
Mudah untuk meningkatkan kapasitas persimpangan
dengan cara memperlebar kaki-kaki persimpangan

Ukuran Bundaran Lalu Lintas

Bundaran lalu lintas kecil (diameter max 4 m)


Bundaran lalu lintas sedang (diameter 4 25 m)
Bundaran konvensional/besar (diameter > 25 m)

Type-Type Bundaran Lalu Lintas

Cara Meningkatkan Kapasitas


Bundaran Lalu Lintas

Memperlebar jalan masuk dan keluar bundaran


Menambah panjang & lebar daerah persilangan
Jalan masuk
Daerah
persilangan

Bundaran yg Macet (China)

Bundaran yg Membingungkan (Inggris)

Persimpangan Tidak Sebidang


(Grade Separated)

Simpang tidak sebidang dipilih jika simpang


TL dan bundaran lalu lintas sudah tidak
dapat mengurangi tundaan dan antrian
kendaraan (sudah jenuh)
Simpang tidak sebidang terdiri dari 2 jenis :
Flyover (elevated) dan Underpass.
Kerugiaannya adalah biaya pembangunan
yang sangat mahal dan membutuhkan area
yang cukup besar

Faktor-Faktor yg
Dipertimbangkan

Jenis dan kelas jalan


Volume lalu lintas
Kecepatan rencana
Topografi setempat
Rencana tata guna tanah pengembangan
wilayah
Ekonomi konstuksi dan administrasi
Manfaat pemakaian jalan

Tipe-Tipe Persimpangan Tdk


Sebidang

berlian

bundaran susun

semanggi

Flyover & Underpass

Contoh Pengaturan Simpang yg Baik

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Gangguan dan hambatan pada ruas jalan


dan persimpangan biasanya timbul karena
sebab-sebab sbb :
Parkir kendaraan pribadi dan angkutan barang
Kendaraan angkutan umum berhenti dan

menaikkan penumpang diluar daerah


pemberhentian yang telah ditentukan
Para Pejalan kaki disekitar simpang
Akses dan kapasitas serta fasilitas yang tidak
memadai sehingga menyebabkan terjadinya
antrian
Tumpang tindih/ bercampurnya (mixed traffic)
beragam jenis kendaraan (bermotor dan tidak
bermotor)
Tingginya perbandingan (ratio)
volume/kapasitas

Kapasitas ruas jalan dapat ditingkatkan


dengan cara :
Melarang parkir kendaraan di badan jalan sehingga lebar
efektif jalan tidak terganggu dan menimbulkan hambatan
samping
Melarang dan mengawasi kendaraan angkutan umum
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang pada
tempatnya sehingga tidak mengurangi lebar efektif dan
gangguan samping
Memberi fasilitas pejalan kaki baik yang menyusur dan
menyebrang jalan
Pengendalian akses serta penyediaan akses yang cukup
memadai ke daerah milik terminal, sehingga tidak terjadi
antrian untuk masuk kedalamnya
Pemisahan jenis kendaraan dengan kecepatan yang
berbeda atau melarang jenis kendaraan tersebut untuk
beroperasi pada daerah yang dipertimbangkan
Meningkatkan kapasitas jalan dengan memperlebarnya,
sehingga angka banding volume/kapasitas menurun dan

kecepatan meningkat.

.. Manajemen Kapasitas

Pemanfaatan kapasitas ruas jalan seefektif mungkin

2. MANAJEMEN PRIORITAS

Untuk efesiensi penggunaan ruang jalan,


dapat diterapkan manajemen prioritas bagi
jenis kendaraan tertentu sehingga efisiensi penggunaan
ruas jalan dapat dicapai
Misalnya dengan :

jalur khusus bus


Prioritas
persimpangan
Jalur khusus sepeda
Prioritas bagi
angkutan barang
Pedestrian Street

Tujuan Manajemen Prioritas


Untuk memberikan prioritas pada jenis
kendaraan tertentu sehingga dapat dicapai
efisiensi penggunaan ruas jalan.

Jenis-Jenis Manajemen Prioritas

Prioritas angkutan umum


Prioritas persimpangan
Jalur khusus sepeda
Prioritas angkutan barang

Bandingkan !!!

Keuntungan Manajemen
Prioritas
Akses yang lebih mudah terutama bagi
penumpang
Waktu menunggu yang lebih singkat
Kenyamanan dalam kendaraan
Kecepatan meningkat
Biaya operasi bus lebih rendah
Biaya operasi mobil pribadi lebih rendah
Polusi udara, suara menurun
Keselamatan meningkat

Bagaimana Membuat Orang


Tertarik Pada Angkutan Umum
1. Meningkatkan pelayanan/kinerja.
(frekuensi, waktu tempuh, AC, kenyamanan)
2. Peningkatan prasarana A.U.
o Desain & kondisi terminal, bus stop
o Prioritas terhadap A.U

Bandingkan !!!

Jakarta
Singapura

3. MANAJEMEN PERMINTAAN
Dalam strategi ini pengendalian
dilakukan dari sisi permintaan (demand)

Teknik-Teknik yg Digunakan :
Pembatasan lalu lintas secara fisik
(pengurangan jumlah akses, pengurangan
waktu hijau pada traffic light dst)
Pengaturan
parkir
(tarif
progressif,
pengurangan ruang parkir, pembatasan waktu
parkir dst)
Car pooling (2 in 1, 3 in 1 dst)
Sistem ganjil genap
Road pricing (ALS, ERP, toll road dst)

Electronic Road Pricing (ERP)


Biaya baru dikenakan jika kendaraan lewat dan
biaya ini bervariasi berdasarkan waktu dan
tingkat kemacetan.
Dengan sistem biaya ini, seorang pengguna
kendaraan bermotor akan terdorong untuk
memilih apakah akan mengemudi, kapan
mengemudi dan kemana akan mengemudi.
Mereka bisa memiliki rute, moda, tujuan, waktu
perjalanan yang berbeda atau tidak ingin
bepergian.
Mereka bisa memutuskan untuk memilih car-pool
atau menggunakan angkutan umum.
Bagi yang memilih membayar dan tetap berada
di jalan akan menikmati perjalanan yang lebih

Electronic Road Pricing (ERP)

Electronic Road Pricing (ERP)

In Vehicle Unit (IU)

ERP GANTRY

Sistem Angkutan Umum


Massal (SAUM)

TransMilenio
TransJakarta

Sistem Ganjil Genap


(Odd Even Number)

Manajemen Parkir

Jumlah ruang parkir di pusat kota dibatasi


Utamakan penyediaan ruang untuk publik
Utamakan parkir off-street
Tarif parkir yang tinggi di kawasan pusat kota
Pemberlakuan jam larangan parkir
Pambatasan parkir di badan jalan untuk
kendaraan besar

Three in One (3 in 1)
Diterapkan pada jam-jam tertentu (jam sibuk)
dan jalan-jalan tertentu
Mensyaratkan jumlah penumpang minimal 3
orang
Bertujuan mengurangi jumlah kendaraan pribadi
yang lewat
Memberi alternatif pengguna kendaraan pribadi
untuk pindah ke angkutan umum saat
pemberlakuan 3 in 1
Membutuhkan pengawasan yang ketat saat 3 in
1 diberlakukan
Rawan joki 3 in 1

TEKNIK TEKNIK
MANAJEMEN LALU LINTAS

TEKNIK MANAJEMEN
LALIN
Persimpangan
Pemasangan

Lampu Lalu Lintas


Optimasi APILL
Koordinasi APILL
Area Traffic Control
Prioritas Angkutan Umum dengan
APILL

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Jalan masuk/keluar persimpangan


Jalan Satu Arah
Larangan Membelok Kanan
Jalan Khusus Pemukiman

Penggunaan Jalur
Lajur Kendaraan berpenumpang tinggi
Larangan bagi kendaraan berpenumpang
kurang dari tiga
Jalur pasang surut
Lajur khusus angkutan umum
Lajur khusus bus
Diklat Orientasi LLAJ
BPP Transportasi Darat - Tegal

Penggunaan Tepi jalan


Larangan parkir
Penempatan halte Bus
Penentuan Lokasi Bongkar Muat

Kecepatan Kendaraan
Pembatasan Kecepatan maksimum/minimum
Penempatan Road humps

Parkir
Parkir khusus kendaraan dengan jumlah
penumpang tinggi
Pembatasan waktu parkir
Pengendalian Lokasi Parkir
Larangan parkir untuk kendaraan tertentu

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Contoh Jalan di Singapura

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Contoh Jalan di Singapura

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Pengaturan Simpang di Singapura

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Pengendalian dan pengaturan lalu lintas di


sekitar Pertokoan baru

Gambar. Pengaturan Parkir, pintu masuk keluar


dan perambuan pada suatu kegiatan

Contoh Pelaksanaan Manajemen Lalu Lintas

Diklat Orientasi LLAJ


BPP Transportasi Darat - Tegal

Anda mungkin juga menyukai