6
ii. Peta Rencana
Pembangunan SKRL
(Singapore – Kunming
Rail Link)
7
iii. Peta Jaringan Jalan Rel Pulau Jawa
Rencana Pengembangan Jaringan KA di P. Jawa
9
iv. Peta Jaringan Jalan Rel Pulau Sumatera
Rencana Pengembangan Jaringan KA di P. Sumatera
11
2. Operasi Jalur dan Stasiun
Contoh lokomotif CC :
CC-202. , dengan berat 108 ton, atau beban gandar 18 ton
CC-201.. dan CC-203.., dengan berat 84 ton atau beban
gandar 14 ton
Gaya Vertikal (3/4)
• Gaya Kereta (Car, Coach), Kereta dipakai untuk
angkutan penumpang, sehingga karakteristiknya adalah
kenyamanan (perlu ruang yang cukup) dan kecepatan
yang tinggi (faktor gaya dinamis), Berat Kereta jika
dimuati adalah sekitar 40 ton, dan ditumpu dengan 2
bogie (Pb = 20 ton), dengan masing-masing bogie terdiri
2 gandar (Pg = 10 ton), sehingga Ps = 5 ton.
• Gaya Gerbong (Wagon), Gerbong dipakai untuk
angkutan barang, dimana yang diperlukan terutama dari
segi beratnya sehingga muatannya dapat besar (massal
dan berat). Prinsip beban sama, dan satu gerbong dapat
terdiri dari 2 gandar (tanpa bogie) dan 4 gandar
(dengan 2 bogie)
Gaya Vertikal (4/4)
• Faktor Dinamis, diakibatkan oleh getaran-getaran dari
kendaraan rel, akibat angin, dan kondisi geometrik (ketidak
rataan) jalan. Untuk mentransformasikan gaya statis
kepada gaya dinamis, diformulasikan faktor dinamis
sebagai berikut :
Ip = 1 + 0,01 (0,62 V –5)
Dimana : V = kecepatan kereta api ( km/jam)
Sebagai Contoh :
Lok CC-201.., dengan V = 100 km/jam dan Ps = 7
ton, maka:
Ip = 1 + 0,01 ( 0,62 * 100 –5 ) = 1,57
Pd = Ps * Ip = 7 * 1,57 ton = 10,99 ton
Hubungan Beban Statis terhadap Dinamis
Beban dinamis lebih besar:
• Percepatan dari Kecepatan
• Rotasi ke bawah dari roda
• Lebih kecil roda, rotasi lebih cepat, percepatan lebih besar
Pengaruh Kecepatan/Roda
• Pv = P + P (AREMA)
Dimana: Pv = Beban dinamis vertical (lbs)
P = Beban statis (lbs)
D33 xV
Dw x100
Tengangan Perletakan
Bantalan
Tengangan Subbalas
Momen
Teori perhitungan tegangan-tegangan pada
komponen jalan rel
Rel dianggap sebagai balok, dengan panjang tak
terhingga, beban terpusat, ditumpu pada tumpuan
elastis, dengan modulus elastisitas jalan rel (track
stiffness’) k; maka :
p=-ky (1)
dimana:
p = reaksi (merata)/satuan panjang
k = modulus elastisitas jalan rel
y = defleksi
P x
y e (Cosx Sinx) (3)
2k
P x
M e (Cosx Sinx) (4)
4
dimana:
k = modulus elastisitas jalan rel
= faktor redam (dumping factor) - characteristic of the system
= 4 k
4EI
k 180
4 4 0,0098 cm 1
4 EI x 4 2,1 10 6 2346
Pd
Mo 432150,51 kg cm
4
M 1Y
Ix
dimana
2346
1193,1 kg / cm 2 1325 kg / cm 2 ( syarat JNR)
Tegangan dasar Tegangan ijin
Kelas Rel Rel (kg/cm2) (kg/cm2)
I R60 1042 1325
R54 1196
II R54 1146 1325
R50 1236
III R54 1097 1663
R50 1183
R42 1474
IV R54 1048 1843
R50 1130
R42 1409
V R42 1343 1843
Gauge – transverse distance between the
rails measured 5/8 inch from top-of-rail
Perhitungan Dimensi Bantalan
Beban merata pada tepi bawah rel yang membebani bantalan:
p = k . yo ; (yo = lenturan maksimum)
Pd Pd
yo 0,393
2k kx1
Superposisi dari beberapa gandar, beban ke bantalan menjadi:
Pd S
Q 2 pS 0,786
x1
Q Q
x1 80,14 ( cm)
4 4 0,0098
Q = 0,786 x Pd x 60/80,14 = 0,59 Pd
Q = 60 % Pd = 10164,18 kg
lt = 125 kg/cm2 ; ukuran (200 x 22 x 13) cm3
E = 1,25 x 105 kg/cm2
Keadaan balas sedang kb = 180 kg/cm2
Q1 Q2
C O D
a 2c a
l
a = 45 cm ; c = 55 cm ; l = 200 cm
0,25
k
b
4EI
0,25
180
0,01729 cm-1
3 3
4 125 10 1 / 12 22 13
Q1 1
MD [ 2 cosh2a (cos 2c + cosh l)
4 (sinh l sin l )
- 2 cos2a (cosh 2c + cos 1) - sinh 2a (sin 2c + sinh 1)
- sin 2a (sinh 2c + sinh 1)]
Q1 1
MD [ 3,4756 x (-0,3251+15,892)
4 0,01729 (15,861 0,311)
- 1,0147 x (3,4239 – 0,950) - 2,2647 x (0,9457+15,861)
- 1,000 x (3,27466+0,311) ]
= 9,830 Q1
Q1 1
MO { sinh c [sin c + sin (1-c)]
2 (sinh l sin l )
+ sin c [sinh c + sinh (1-c)] + cosh c cos (1-c)
- cos c cosh (1-c)}
Q1 1
MO { 1,10 x [ 0,8140 + 0,5928 ]
2 0,01729 (15,861 0,311)
+ 0,8140 [ 1,10 + 6,0936 ] + 1,487 x (-0,8053) - 0,5809 x 6,1751}
= 4,8696 Q1
Jika M = MD Q1 = 7879,59 kg
Q1 < Q kayu tidak dapat dipakai untuk jalan rel kelas I,
karena beban yang dapat dipikul (Q1) lebih kecil dari beban yang
tejadi (Q)
Pemecahan dengan memakai bantalan beton
dipakai baja prategang sebanyak 18 buah dengan
diameter 5,08 mm, tegangan putus 16000 kg/cm2
pada saat kondisi transfer = 70% kapasitas
maksimum, sehingga Pinitial = 18 x 2270,24 kg
pada saat kondisi efektif = 55% kapasitas maksimum,
sehingga Pefektif = 18 x 1783,76 kg
data geometri dan besaran karakteristik penampang:
203 205
1 200 2 175
253 253
0,25
180
0,013 cm-1
4 143108,35 10190,02
Momen pada daerah di bawah rel:
Pd 60% 1
MD [ 2 cosh2a (cos 2c + cosh 1)
4 (sinh 1 sin 1)
- 2 cos2a (cosh 2c + cos 1) - sinh 2a (sin 2c + sinh 1)
- sin 2a (sinh 2c + sinh 1)]
16940,3 60% 1
MD [ 2,640 x (0,250+15,560)
4 0,01200 (15,861 0,311)
- 1,470 x (2,0 – 0,74) - 1,3 x (0,970+5,466) - 0,88 x
(0,023 - 1,675) ]
= 34482 x [ 15,3384 - 1,8522 - 8,3668 - 0,61424 ]
= 155346,9 kg cm
Momen pada daerah tengah bantalan:
Pd 60% 1
MO [ sinh c (sin c + sin (1-c)
2 (sinh 1 sin 1)
+ sin c (sinh c + sinh (1-c))+ cosh c cos (1-c) - cos c cosh (1-c)]
16940,3 60% 1
MO [ 0,78 x (0,66 + 0,95)
2 0,013 (6,695 0,516)
85,84
e +
Pinitial
93,12
b. Tengah bantalan
• Sisi atas:
Pinitial Pinitial e
A W
18 2270,24 18 2270,24 0,135
400,75 1125,35
140,28 kg/cm 2 200 kg/cm 2
• Sisi bawah:
Pinitial Pinitial e
A W
18 2270,24 18 2270,24 1,055
456 1206,63
66,24 kg/cm 2 200 kg/cm 2
Kondisi tegangan:
140,28
Pinitial
e +
66,24
2. Tahap pratekan efektif
a. Bawah Rel
• Sisi atas:
Pefektif Pefektif e
M
A W W
18 1783,76 18 1783,76 0,135 155346,9
456 1460,46 1460,46
173,8 kg/cm 2 200 kg/cm 2
• Sisi bawah:
Pefektif Pefektif e M
A W W
18 1783,76 18 1783,76 0,135 155346,9
456 1571,26 1571,26
- 25,7 kg/cm 2 35 kg/cm 2
Kondisi tegangan:
173,8
+
e
-
Pefektif
b. Tengah bantalan
• Sisi atas:
Pefektif Pefektif e M
A W W
18 1783,76 18 1783,76 0,135 51009
400,75 1125,35 1125,35
38,64 kg/cm 2 200 kg/cm 2
• Sisi bawah:
Pefektif Pefektif e M
A W W
18 1783,76 18 1783,76 0,135 51009
400,75 1206,63 1206,63
118,8 kg/cm 2 200 kg/cm 2
Kondisi tegangan:
38,64
Pinitial
e +
118,8
Stresses in Ballast
Coning of Wheels
Analisis dan Perancangan Pelat Landas
(Pemilihan Ukuran)
Analisis dan Perancangan Balas
(penentuan ketebalan)