Pergerakan
Kuliah ke 7
SI-3141 Rekayasa Prasarana Antar-moda
Tahapan Penetapan Peran/Fungsi
Pelabuhan/Bandara
Kegiatan Pengumpulan
Data
Analisis
Analisis Lalu-Lintas
Kondisi Tapak
Analisis Kebutuhan
Analisis Prasarana
Tataguna Lahan
Analisis
Kapasitas
Lay-out Planning
Basic Design
Analisis Kelayakan
Analisis Pergerakan
• Dilakukan untuk setiap komponen pergerakan yang ada
di dalam sistem prasarana antar-moda
• Disebut juga sebagai “Traffic Forecasting” atau “Demand
Forecasting”
• Output yang dihasilkan : Estimasi pergerakan pada “time
horizon” yang dicanangkan
• Hasilnya digunakan sebagai acuan bagi analisis
kebutuhan prasarana
Time Horizon
Sekarang
Time Horizon
Arah dan Pola Pergerakan
Pergerakan Eksternal
Pergerakan External
Sisi-laut/udara
Sisi-darat
Pergerakan
internal
Pergerakan di Prasarana Antarmoda
• Pergerakan External
– Pergerakan dari/ke Pelabuhan/Bandara
– Pergerakan dari/ke Pelabuhan/Bandara
• Pergerakan internal di areal Prasarana Antarmoda
Pergerakan di Prasarana Antarmoda
external-Flow
internal-Flow
Hub-Port
external-Flow
Pergerakan di Prasarana Antarmoda
external-Flow
internal-Flow
external-Flow
Pergerakan di Prasarana Antarmoda
external-Flow
internal-Flow
End-Port
external-Flow
Pergerakan pd Hub, Sub-Hub & End-Port
Transhipment/tr
ansit Hub-Port
Sub-Hub-Port
Through Traffic
End-Port
Prinsip Dasar Analisis Lalu-lintas
Data
Empirik
Sekarang
Time Horizon
Prinsip Dasar Analisis Lalu-lintas
• Data empirik masa lalu merupakan acuan yang digunakan
untuk meramalkan (forecast) pola dan intensitas lalu-lintas di
masa mendatang.
• Makin sedikit jumlah data empiric masa lalu, makin rendah
tingkat akurasi hasil peramalan.
• Makin panjang “ time horizon”, makin rendah tingkat akurasi
• Makin kecil tingkat agregasi, makin rendah tingkat akurasinya
Traffic Forecasting
Optimal
Tingkat Akurasi
Metoda Forecasting
• Trend Regression
• Moving Average
• Exponential Smoothing
• ARIMA models
Model econometric
xi : kondisi sosial/ekonomi ke i
Hynterland
Luas Kawasan Hynterland untuk pelabuhan/bandara jenis “End
port” dipengaruhi oleh :
– Jarak pelabuhan terdekat
– Kondisi prasarana transportasi darat (jalan dan kereta api)
– Tingkat pelayanan pelabuhan/bandara
A
B
Hynterland B
Hynterland A
Pelabuhan/Bandara tipe “Hub”
F1
F2
Hynterland untuk masing-masing
F5
pergerakan memiliki definisi yang berbeda
:
F6 Hynterland F3= Hynterland F4 =
Hynterland F7= Hynterland F8 =
F9 Kawasan Lokal di sekitar pelabuhan
F10 Hynterland F5= Hynterland F6 =
Penjumlahan dari Hynterland dari
pelabuhan2 di hirarki di bawahnya
Hynterland F1= Hynterland F2 =
Hynterland F3 + Hynterland F6
F8
F3 F4 F7
• Constants a and b
The constants a and b are computed using the
following equations:
a=
x y- x xy
2
n x -( x)
2 2
n xy- x y
b=
n x 2 -( x)2
A. Simple Linear Regression
6(66.5) 21(18.1)
b 0.180
105
Y = 2.387 + 0.180X
Example: Small Airport Traffic
• Simple Linear Regression
Y7 = 2.387 + 0.180(7) = 3.65 or 3,650
Y8 = 2.387 + 0.180(8) = 3.83 or 3,830
Y9 = 2.387 + 0.180(9) = 4.01 or 4,010
Note: Traffic is expected to increase by 180
per year.
B. Seasonalized Time Series Regression Analysis
Y = 8.357 + 0.199X
Example: Train Passengers Traffic