Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Dwi Indah R

NIM : 1203200057
Kelas : IE-03-02

Tugas Rangkuman
TERMINAL
Terminal adalah simpul dalam sistem jaringan perangkutan, suatu element yang tak dapat
diabaikan karena mempunyai fungsi pokok sebagai tempat mengendalikan/mengatur lalu lintas
angkutan, pergantian moda, naik/turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan. Selain
fungsi pokok tersebut, ada fungsi lain sebagai:
1. Tempat Operasi Jasa: Perdagangan, fasilitias umum, fasilitas social, fasilitas transit,
promosi, dan lain-lain.
2. Elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh perkembangan wilayah.
Selanjutnya, pada intermodal terminal terdapat beberapa fungsi inti, seperti:
• Memfasilitasi Pertukaran Penumpang: Terminal intermodal bertujuan mempercepat
pertukaran penumpang antar moda transportasi dan mengintegrasikan sistem lokal dan
regional, termasuk operasi antarkota.
• Memberikan Akses Masuk/Keluar: Terminal intermodal memungkinkan akses masuk dan
keluar bagi penumpang yang menggunakan moda transportasi tertentu.
• Fasilitas untuk Pertukaran Moda: Terminal ini menyediakan fasilitas untuk pertukaran
antar rute moda yang sama dan antar moda yang berbeda, baik tingkat lokal, regional,
maupun antarkota.
• Pelayanan Penumpang dan Pengunjung: Terminal ini melayani penumpang dan
pengunjung (nonpenumpang) serta menyediakan ruang untuk kegiatan komersial dan
layanan (pendapatan).
• Pengelolaan dan Pengendalian Operasi: Terminal berkontribusi dalam pengelolaan dan
pengendalian operasi, termasuk penjualan tiket, dokumentasi, layanan informasi, dan
akomodasi staf.
• Penanganan Berbagai Jenis Kendaraan: Terminal intermodal dirancang untuk menangani
berbagai jenis kendaraan, mencakup aspek keamanan dan keselamatan transportasi
Unsur yang terkait dalam Terminal :
1. Penumpang
➢ Tempat menunggu
➢ Perpindahan moda
➢ Fasilitas/kemudahan
➢ Informasi
2. Pemerintah
➢ Pengendalian
➢ Sumber Pendapatan
➢ Pelayanan Umum
3. Awak Kendaraan
➢ Pengaturan Layanan
➢ Fasilitas
➢ Istirahat
➢ Perpindahan/pergantian moda
4. Swasta/Usaha
➢ Tata letak
➢ Fasilitas
➢ Sirkulasi manusia
Tipe Pengguna Terminal:
➢ Peulang-alik harian; seringkali tergesa-gesa, tak mau tertinggal, telah memiliki tiket, dan
sangat hafal lintasannya.
➢ Peulang alik dan penglaju lokal; (calon) penumpang yang tidak terikat waktu dan
barangkali hanya memanfaatkan kelebihan pelayanan setempat.
➢ Penumpang jarak jauh; calon penumpang yang telah memiliki tiket, menunggu jadwal
(biasanya dengan bawaan), mencari informasi dan mungkin menunggu kendaraan untuk
melanjutkan perjalanan.
➢ Bukan penumpang; para pengantar dan penjemput, dan karena itu menjadi bagian dari
pengguna terminal.
➢ Penyedia jasa; yang keberadaan karena operasi terminal, yaitu para penyedia berbagai
macam jasa kebutuhan para penumpang.
➢ Pencari peneduh; tuna wisma, pendatang tanpa penginapan, orang tersesat, dll. yang
selalu ada di terminal dengan beberapa pengecualian karena fasilitas mungkin terbuka 24
jam.
TERMINAL JALAN RAYA
❖ Mengingat fungsi dan fasilitas yang harus tersedia menyatu dengan terminal, maka tuntutan
luas lahan bagi sebuah terminal adalah konsekuensi logis dari fungsinya.
❖ Bandara pada umumnya dibangun jauh di luar pusat kota, bahkan bandara internasional yang
sudah ada di tengah kota dianggap tidak layak lagi, dan dibangunlah bandara baru di luar kota,
misalnya Jakarta yang sudah dua kali memindahkan lokasi bandara, Changi-Singapura, Narita-
Jepang. Bandara dengan segala kelengkapannya sudah merupakan kota tersendiri, semacam
kota satelit.
Lokasi terminal ditetapkan dengan memperhatikan:
a) rencana umum tata ruang ➔ demi daya guna dan hasil guna pelayanan terminal terhadap
elemen-elemen perkotaan
b) kepadatan lalu-lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal ➔ aksesibilatas dan kelancaran
sirkulasi lalin di dalam dan sekitar terminal
c) keterpaduan moda angkutan, baik intramoda maupun antarmoda ➔ kemudahan,
kenyamanan, keamanan, dan keandalan pelayanan pergantian moda
d) kondisi topografi lokasi terminal ➔ biaya konstruksi
e) kelestarian lingkungan
Fungsi Pelayanan Terminal :
Terminal Utama, melayani angkutan utama, angkutan pengumpul/ penyebar antarpusat
kegiatan nasional, dari pusat kegiatan wilayah ke pusat kegiatan nasional, serta
perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan udara.
Terminal utama dapat dilengkapi dengan fungsi sekunder, yakni pelayanan angkutan
setempat/lokal sebagai mata rantai akhir sistem perangkutan
Terminal Pengumpan, melayani angkutan pengumpul/ penyebar antarpusat kegiatan
wilayah, dari pusat kegiatan lokal ke pusat kegiatan wilayah.
Terminal pengumpan dapat dilengkapi dengan pelayanan angkutan setempat.
Terminal Lokal, melayani penyebaran antarpusat kegiatan lokal.
STASIUN KA
DAERAH KEWENANGAN STASIUN KA:
a. Daerah Lingkungan Kerja Terminal (DLKT) erupakan daerah yang diperuntukkan bagi
fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal. Harus memiliki batas-batas yang jelas dan
diberi hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Stasiun KA seharusnya:
• Tertutup
• Memanjang, sampai batas tertentu
• Dikelola oleh operator jasa pelayanan

b. Daerah Pengawasan terminal (DPT) Merupakan daerah di luar daerah lingkungan kerja
terminal, yang diawasi oleh petugas terminal untuk kelancaran arus lalu-lintas di sekitar
terminal.
PELABUHAN
PERAN SEKTOR KELAUTAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL :
◼ Kontribusi sektor kelautan nasional tahun 1998 baru mencapai 20,06%.
◼ Perbandingan kontribusi sektor kelautan di negara lain : Islandia (65%), Cina (48%),
Jepang (54%).
◼ Indonesia berada pada posisi 27 dari 35 negara maritim utama di dunia.
◼ Peran angkutan laut Indonesia masih terbatas ➔ peran sarana angkutan laut nasional dalam
perdagangan internasional kurang dari 5%.
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra- dan antarmoda
transportasi.
Penyusunan tatanan kepelabuhanan nasional dilakukan dengan memperhatikan:
❖ tata ruang wilayah
❖ pertumbuhan ekonomi
❖ kelestarian lingkungan, dan
❖ keselamatan pelayaran

BANDAR UDARA
Perencanaan Bandar Udara :
1. Pertimbangan Konseptual
• Sistem Transportasi Nasional
• Tata Ruang Wilayah Nasional
• Jaringan pelayanan intramoda
• Jaringan pelayanan antarmoda
• Sumber daya (manusia dan teknologi)
2. Pertimbangan Politis
• Pemerataan pembangunan
• Pertahanan kemamanan negara
• Keutuhan NKRI
• Pembangunan kawasan strategis
• Jaringan angkutan udara internasional
3. Pertimbangan Teknis
• Fungsi bandara
• Keselamatan penerbangan (halangan sekeliling)
• Nisbah manfaat/biaya
• Ketersediaan lahan
• Aksesibilitas ke/dari konsumen
• Prospek perkembangan
• Dampak lingkungan, termasuk daerah yang terkena batasan tinggi bangunan
4. Pemilihan Lokasi
• Tipe pengembangan daerah sekitarnya.
• Kondisi atmosfer dan meterologi.
• Kemudahan untuk dicapai dengan angkutan darat; untuk operasi penerbangan jarak
pendek, waktu perjalanan darat pergi-pulang ke/dari bandara sangatlah penting.
• Ketersediaan lahan.
• Halangan sekeliling.
• Keberadaan bandara yang lain dan ketersediaan ruang angkasa di daerah tersebut.
• Keekonomisan biaya konstruksi.
• Ketersediaan utilitas.
• Keeratan (proximity) dengan permintaan aeronotika.

Anda mungkin juga menyukai