ARSITEKTUR
PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG
BANDAR UDARA ABDUL RACHMAN SALEH
MALANG
Pembimbing :
Pembimbing I : Ir. Breeze Maringka, MSA
Pembimbing II : Ir. Suryo Tri Harjanto, MT
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
ABAD 21
KEBUTUHAN
TRANSPORTASI
BERKECEPATAN
TINGGI
TRANSPORTA
SI UDARA
Kecepatan
Tinggi
Jarak
Menengah
Jarak Jauh
Bandar
Bandar udara berperan
udara
menunjang menggerakkan, dan
DEKONSTRU
KSI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
DEFINISI JUDUL
Pengertian Terminal Penumpang Bandar Udara
Terminal
Bandar
udara
KESIMPULAN
Terminal penumpang bandar udara adalah prasarana transportasi
di kawasan lapangan terbang di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang dan/atau pos, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang
lainnya sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.
Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk
melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha
pokoknya.
Berdasarkan
keputusan
Menteri
Perhubungan
No.
44/2002 pasal 1, bentuk layanan yang disediakan bandar
udara dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
Bandar udara umum yang didefinisikan sebagai bandar udara
yang melayani segala bentuk kepentingan umum atau lebih
dikenal dengan bandar udara komersial.
Bandar udara khusus yang didefinisikan sebagai bandar udara
yang melayani segala sesuatu yang tidak dilayani pada bandar
udara komersial, misal bandar udara khusus militer yang
tentunya hanya akan dipakai oleh kalangan tertentu saja.
Berdasarkan
keputusan
Menteri
Perhubungan
No.
44/2002 pasal 7, penggunaan bandar udara dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu :
Bandar udara domestik yang definisikan sebagai bandar udara
yang melayani penerbangan komersial di dalam negeri.
Bandar udara internasional yang didefinisikan sebagai bandar
udara yang melayani penerbangan komersial ke luar negeri
Akses masuk
(Access Interface)
Pemrosesan
(Processing)
Sirkulasi
Pengumpulan penumpang
Parkir
Pengambilan bagasi
menuju pesawat
Bongkar muat bagasi
(outbound baggage)
Sirkulasi
1)Akses Jalan Utama Bandar Udara
(Primary Airport Access Road)
2)Akses Jalan Area Terminal
(Terminal Area Access Road)
3)Jalan Bagian Depan Terminal
(Terminal Frontage Road)
4)Jalan Memutar
(Recirculation Road)
5)Akses Pelayanan (Service
Road)
Parkir
1)Penumpang pesawat
2)Pengantar penumpang
3)Pengunjung lain
4)Orang yang bekerja di
bandar udara
5)Mobil rental dan limosin
(taxi)
6)Orang yang memiliki
urusan dengan penghuni
bandar udara
PEMROSESAN (PROCESSING)
Dalam buku The Ralph M Parsons Company - The Apron & Terminal Building, gerai tiket penerbangan (Airline
Ticket Counter/Office (ATO)) adalah lokasi utama bagi penumpang untuk menyelesaikan transaksi tiket
(penyerahan nomor kursi) dan untuk check-in bagasi untuk keberangkatan. ATO terdiri atas gerai maskapai,
sistem bagasi, area agen pelayanan, dan administrasi/ kantor.
Pemrosesan
(Processing)
Tiket &
Check-In
Bagasi :
Linear
FlowThrough
Counters
Pengambilan Bagasi :
Publik : untuk
penumpang
Non-publik : Personel
maskapai untuk
menurunkan bagasi dari
kereta dan kontainer
untuk mengambil
peralatan atau sistem
yang dapat digunakan di
Layanan
inspeksi (CIQ) :
Bea Cukai
Imigrasi
Karantina
Keamanan :
1)Metode Manual
2)Metode
Peralatan (X-Ray)
Pengumpulan Penumpang
Ruang untuk satu atau
lebih untuk pegawai
maskapai untuk
pengecekan tiket
Check-in bagasi
Ruang duduk
Ruang mengantri untuk
boarding (3m didepan
posisi pegawai maskapai)
Area untuk menurunkan
penumpang dari pesawat
Penggunaan Tangga:
Tangga Pesawat
Tangga Portabel:
manual dan truk
tangga
Suspended :
Pengangkutan
dengan Menggunakan
Garbarata
Transporter
Tipe Bis
Tipe Bandara
Konsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat
yang terpisah dari terminal utama dan biasanya dicapai melalui
penghubung (connector) yang terletak pada permukaan tanah, di bawah
tanah, atau di atas tanah yang terpisah dari terminal dan biasanya
diparkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelit
Konsep ini adalah kombinasi dua atau lebih dari konsep-konsep yang
telah disebutkan diatas. Contoh variasinya adalah hybrid angled pier,
hybrid linear terminal, dan hybrid round pier terminal.
Tem
a Deconstructivism,
Esensi
Dekonstruksi
Konsep
Konsep
Bentuk
Bentuk
Prosess
1.
2.
3.
4.
5.
Displacement (Pergeseran/Pemindahan)
Intersection (Potongan)
Solids with voided intersection (Penuh dengan Potongan-potongan)
Rotation (Perputaran)
Displacement between solid and void (Pergeseran antara bidang
padat dan Bukaan)
6. Trace and frame definition (Memiliki Arti pada setiap bagian)
7. Imprinting solids (Disajikan dalam berntuk yang kuat dan padat)
8. Imprinting through surface (Disajikan melalui tampilan)
1. Makna
2. Arti
3. Simbol
BAB III
RUMUSAN
MASALAH
Latar
Belakang Permasalahan
Terminal Penumpang Bandara
Abdul Rahman Saleh Malang
PENGEMBANGAN
Judul
Tema
Fungsi
Bentuk
Fasilitas
Ikon baru
Rumusan
1.
Bagaimana mewujudkan
Masalah
menggabungkan
antara
Prinsip-prinsip
Arsitektur
Tujuan
1.
Menjadikan Terminal
Rancangan
Sasara
1n
. Melakukan studi tentang Merancang Ulang Terminal Penumpang
Bandara.
2. Pemahaman tentang definisi Arsitektur Dekonstruksi beserta
Prinsip-prinsipnya.
3. Mengidentifikasi dan menganalisa simbol Kota/Kabupaten Malang
dari sejarah dan julukan-julukannya supaya mampu menciptakan
sebuah ikon baru yang bisa mewakili masyarakat Malang raya.
Batasan
Batasan Objek :
o Penulis tidak merancang sebuah Bandara.
o Penulis hanya mengembangkan atau merancang ulang Terminal penumpang dari
Bandara serta membuat ikon baru untuk menyambut kedatangan passenger lokal dan
internasional dalam ruang lingkup Terminal Penumpang Bandara Abdul Rahman Saleh.
o Cakupan fungsi kegiatan dan aktifitas yang diwadahi dalam Pengembangan Terminal
Penumpang Bandara Abdul Rahman saleh, adapun rincian kegiatan yang diwadahi
secara umum yaitu :
Tempat Penumpang membeli tiket pesawat.
Tempat Penumpang menitipkan bagasinya untuk diperiksa oleh pihak keamanan.
Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi
dan komersial.
Dan tempat parkir kendaraan Passenger
o Letak site berada di di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau 17 km arah timur
dari pusat Kota Malang.
o Penerapan tema Arsitektur Dekonstruksi pada bangunan bertipe fasilitas umum dengan
menggabungkan prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruksi dengan prinsip-prinsip
bangunan bertipe fasilitas umum.
o Fokus konsep desain adalah dengan menciptakan ikon baru yang mewakili Masyarakat
Malang Raya.
BAB IV
Metode
perancangan
Data Primer :
Studi
Pustaka
Pemilahan, Kompilasi
dan Analisa Data yang
didapatkan
Pengumpulan
Data
Kecukupan
Data
Data Sekunder :
Ya
Perhitungan
kebutuhan Ruang
Analisa Kondisi
Eksisting Tapak
Tidak
Konsep
Desain
BAB V
ANALISA
PERANCANGAN
Analisa
Tapak
Batas-batas tapak :
Sebelah Utara : Lahan Terbuka Hijau
Sebelah Selatan : Lahan Terbuka Hijau
Sebelah Timur
Pencapaian ke Tapak
Untuk saat ini akses utama dari Kota Malang atau kota-kota yang lain ke tapak adalah dari Jl.
Laksamana Adi Sucipto dan mengambil arah ke tumpang maka akan menemukan gerbang masuk menuju
kearah Bandara Abdul Rahman Saleh seperti gambar dibawah ini :
Kondisi Site
Kondisi Site berada area yang dikelilingi oleh
Lahan terbuka hijau (area persawaahan), karena meskipun
tidak terdapat standar umum yang ditetapkan secara luas,
namun dalam menentukan lokasi suatu bandar udara, yang
harus dipertimbangkan dan diperhitungkan utamanya
adalah :
1.Potensi dan kecepatan perkembangan pembangunan
daera perkotaan.
2.Ketersediaannya lahan yang luas untuk pembangunan
suatu bandar udara dan pengembangannyapada masa
depan.
3.Kondisi topografi lahan yang tersedia (datar dan bukan
perbukitan).
4.Faktor-faktor lainya yang terkait, seperti Rencana Umum
Tata Ruang(RUTR) kabupaten/kota yang bersangkutan,
peraturan undang-undang yang berlaku, aspirasi
masyarakat lokal, dan lainya. (Sakti Adji Adisasmita,
2012:117).
Lap. Terbang
RTH
RTH
karena
Site
hanya
bisa
adalah
sendiri
lapangan
sehingga
terbang
hanya
itu
para
dibelakang
site
Analisa
1. Analisa Funsional
Ruang
Alur kegiatan Keberangkatan
Skema Keberangakatn
Skema Kedatangan
Pengelompokan Ruang
Berdasarkan SNI-7046-2004, dalam
menerapkan persyaratan keselamatan operasi
penerbangan, bangunan terminal dibagi dalam
tiga kelompok ruangan, yaitu:
A. Ruangan Umum
B. Ruangan Semi Steril
C. Ruangan Steril
LUAS TOTAL/ M
Untuk Keberangkatan
2769 m
Untuk kedatangan
1130 m
2482 m
LUAS KESELURUHAN
6381 m
DIBULATKAN
6400 m
Analisa
Bentuk
Menentukan
Ikon yang
akan diolah
Menentukan
Bentuk Dasar
dari Ikon
Mengolah
bentuk dasar
berdasarkan
prinsip-prinsip
dekonstruksi
dari Peter
Eisenman
Hasil pengolahan
Bentuk
Analisa
1. Sub
Struktur
Struktur
Dengan ketinggian bangunan yang direcanakan
yaitu 3 lantai dengan kedalaman tanah keras yang
relatif dalam yaitu 5 m, maka alternatif pondasi
yang digunakan yaitu :
Footplate
Tiang Pancang Strous
Kedua alternatif pondasi tersebut mendukung
bangunan berlantai banyak, cocok untuk tanah
Gambar Pondasi Footplat dan Strous
(sumber : http://architectaria.com
2. Main Struktur
Sistem Struktur Kantilever
Kantilever penyalur
beban
3. Upper Struktur
Upper struktur menggunakan sistem struktur space frame, Space Frame System sendiri adalah suatu
sistem konstruksi rangka ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member satu sama lain
yang menggunakan bola / ball joint sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga .
Analisa
Plumbing
Utilitas
Pada tapak tidak terdapat air permukaan seperti sungai, sehingga untuk air bersih didapatkan dari
dua sumber, yaitu sumur/sumber dan PDAM. Untuk pertama, air ditampung dan diolah pada
bangunan utilitas, baru kemudian air didistribusikan keseluruh kawasan site.
Sedangkan untuk pengolahan air kotor kawasan, dapat dibuat sistem recycle atau
pengolahan kembali sehingga jika dibuang ke lingkungan tidak berbahaya.
SITE
Pengolahan dan
Penstrerilan
Pembuangan Kawasan
Elektrikal
Untuk Elektrikal pada kawasan menggunakan daya dari dua sumber, yaitu PLN
dan Genset, ke dua sumber tersebut ditampung dalam power house pada ruang utilitas
kawasan dan disalurkan keseluruh area site.
PLN
Power House
SITE
Genset
BAB VI
KONSEP PERANCANGAN
1. Konsep Perancangan tapak
Konsep Pencapaian
melanggar
batasan
masalah
dari
Konsep Sirkulasi
Pemisahan
terjadi
pada
area
Konsep Bentuk
Bentuk yang mengadopsi dari bentuk candi seperti yang
telah dijelaskan di bab sebelumnya maka setelah diterapkan prinsipprinsip dari Peter eisenman maka terbentuklah olahan bentuk dasar
seperti dibawah ini :
Keterangan :
Lantai 1 digunakan bagi para passenger yang turun dari
pesawat dan menuju parkiran atau area drop zone
Lantai 2 difungsikan sebagai pintu masuk dan sekaligus
drop zone utama bagi para passenger yang akan naik
pesawat.
Lantai 3 digunakan sebagai ruangan khusus dan untuk
karyawan eksekutif seperti supervisor, tempat pertemuan
dan lain-lain.