Anda di halaman 1dari 26

Adalah : Suatu proses yang tujuannya mengembangkan

sistem transportasi yang memungkinkan manusia


dan barang begerak atau berpindah tempat
dengan aman dan murah (Louis J. Pignataro,
1973)
 Pertumbuhan jumlah penduduk
 Industrialisasi
 Urbanisasi yang tinggi
 Perubahan pola pergerakan manusia (semakin jauh)
Memperkirakan jumlah serta lokasi kebutuhan akan
transportasi pada masa datang atau pada tahun rencana
yang akan digunakan untuk berbagai kebijakan investasi
perencanaan transportasi.

Misal :
 Menentukan jumlah perjalanan di masa datang
 Menentukan lokasi pembangunan terminal angkutan umum/barang
 Menentukan lokasi pembangunan ruas jalan baru
 Menentukan jenis pengaturan lalu lintas (ruas/simpang)
 dsb
 Perencanaan Jangka Pendek (0 – 5 th)
 Perencanaan Jangka Menengah (10 – 20 th)
 Perencanaan Jangka Panjang ( > 20 th)
Jangka Jangka Jangka
Pendek Menengah Panjang
• Jenis pengaturan simpang • Manajemen lalu lintas • Perencanaan sistem tata
• Perencanaan fasilitas kawasan (CBD, pemukiman) guna lahan wilayah
pejalan kaki • Perencanaan operasional perkotaan
• Perencanaan jenis dan jaringan angkutan umum • Perencanaan jaringan
pengendalian parkir • Perencanaan tarif angkutan transportasi jalan
umum • Perencanaan sistem
• Perencanaan area khusus jaringan angkutan umum
pejalan kaki
Sasaran,
Tujuan, target

Rumusan Sasaran,
Pemantauan dan Tujuan, target
Evaluasi
Data
Perencanaan
Daur
Data Ulang
Alternatif
Rencana
Data
Penilaian
Pelaksanaan

Alternatif
Terbaik

Data
Perancangan
Data

Garis
Perencanaan

Data

Data

Past Now Future


Adalah : Alat bantu atau media yang digunakan untuk
menyederhanakan realitas (dunia sebenarnya)
secara terukur

Contoh :
 Model Fisik : Maket (bangunan, jembatan dsb), wayang golek
 Model Peta/Diagram : Peta jalan, kontur, tata guna lahan dsb
 Model Statistik dan Matematik
Disebut juga “Sequential Transport Demand Model / Model
Permintaan Transportasi Beruntun”

Adalah : Proses Perencanaan Transportasi yang terdiri dari


empat tahap sub model yang dilakukan secara
terpisah dan beruntun.
Bangkitan dan Tarikan Perjalanan

Distribusi Perjalanan

Pemilihan Moda

Pembebanan Lalu Lintas


Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)
Adalah : Banyaknya pergerakan yang dihasilkan oleh suatu
wilayah tertentu (zona lalu lintas)

Tarikan Perjalanan (Trip Attraction)


Adalah : Banyaknya pergerakan yang ditarik/menuju suatu
wilayah tertentu (zona lalu lintas)

i d
Adalah : Banyaknya pergerakan yang dihasilkan oleh zona i
menuju zona d

i d
200 pergerakan
Adalah : Jenis sarana yang dipilih (digunakan) dalam
melakukan pergerakan dari zona i menuju zona d

i d
Adalah : Rute yang dilalui dalam melakukan pergerakan dari
zona i menuju zona d

Rute A

Rute B
i d

Rute C
Data Primer Data Sekunder
 Survai Pengenalan Medan  Peta Tata Guna Lahan
(Recognaissance Survey)  Peta Wilayah administrasi
 Survai Wawancara Rumah Tangga  Peta Jaringan Jalan
(Home Interview Survey)  Peta Jaringan Trayek Angkutan
 Survai Wawancara Tepi Jalan  Data-data lain (jumlah
(Roadside Interview Survey) penduduk, jumlah kendaraan,
PDRB dsb)
Adalah : Suatu wilayah sebagai tempat asal dan tujuan suatu
perjalanan

1 2

3
 Zona lalu lintas diusahakan sehomogen mungkin;
 Batas zona bisa berupa batas administrasi, batas alam,
atau batas imaginer;
 Tidak terlalu besar atau terlalu kecil, biasanya semakin
jauh dari pusat kota, ukuran zona semakin besar;
 Tegak lurus dengan jaringan jalan atau jaringan angkutan
umum.
1. Zona Dalam (Internal Zone)
Adalah : Zona lalu lintas yang berada di dalam wilayah
studi

2. Zona Luar (Eksternal Zone)


Adalah : Zona lalu lintas yang berada di luar wilayah studi

5
2
7
Batas zona dalam
1 3
Batas zona luar
1,2,3,4 : Zona dalam 4
5,6,7 : Zona luar
6
Adalah : tempat atau lokasi awal pergerakan lalu lintas dan
akhir pergerakan lalu lintas yang menuju zona
tersebut

Centroid

5
7 2

1 3
4

6
Adalah : Garis yang membatasi/memisahkan zona dalam dan
zona luar

Garis Kordon

5
7 2

1 3
4

6
1. Kordon Dalam (Internal Cordon)
Adalah : Garis yang membatasi zona pusat (Central Business
District/CBD) dengan zona lainnya

2. Kordon Luar (Eksternal Cordon)


Adalah : Garis yang membatasi zona internal dengan zona eksternal

Kordon Luar

6
2 Kordon Dalam
8
1 3
5
4
1 = CBD
2,3,4,5 = Zona dalam 7
6,7,8 = Zona luar
1. Pergerakan Intrazona
2. Pergerakan Internal-Internal
3. Pergerakan Internal – Eksternal atau Eksternal – Internal
4. Pergerakan Eksternal - Eksternal
4

3
A traffic demand model applies to a particular geographical study area. In
principle, trips in this area can begin and end at any address, and travellers
can choose from all roads, streets and other transport options. Because of the
sheer volume of data, however, it is not practical to gather and analyse data
based on individual information. We construct a simplified model of reality by
introducing the following elements:
Zones; the area to be studied is divided into a number of zones. We study
the trips from and to these zones. We assume that all trips begin and
end at an imaginary point inside this zone, which is called the centroid of
that zone.

Networks; the transport system consists of a number of networks, that


represent the available transport modalities. The network is an abstraction
of reality. The detailed level of representation depends on the problem to be
solved.
Trips between two zones, the interzonal traffic, occur on the network. Traffic that
does not leave the zone, the intrazonal traffic, has its departureand arrival point
in the same centroid and is not analysed.

This means that zones must not be too large. If they are too large, a sizeable part of
the traffic does not appear on the network and will, therefore, fall outside the analysis.
Nor can zones be too small. Small zones require numerous input data. This
increases the costs of the study, hampers interpretation of the results and increases
the chance of mistakes.

Anda mungkin juga menyukai