Misal :
Menentukan jumlah perjalanan di masa datang
Menentukan lokasi pembangunan terminal angkutan umum/barang
Menentukan lokasi pembangunan ruas jalan baru
Menentukan jenis pengaturan lalu lintas (ruas/simpang)
dsb
Perencanaan Jangka Pendek (0 – 5 th)
Perencanaan Jangka Menengah (10 – 20 th)
Perencanaan Jangka Panjang ( > 20 th)
Jangka Jangka Jangka
Pendek Menengah Panjang
• Jenis pengaturan simpang • Manajemen lalu lintas • Perencanaan sistem tata
• Perencanaan fasilitas kawasan (CBD, pemukiman) guna lahan wilayah
pejalan kaki • Perencanaan operasional perkotaan
• Perencanaan jenis dan jaringan angkutan umum • Perencanaan jaringan
pengendalian parkir • Perencanaan tarif angkutan transportasi jalan
umum • Perencanaan sistem
• Perencanaan area khusus jaringan angkutan umum
pejalan kaki
Sasaran,
Tujuan, target
Rumusan Sasaran,
Pemantauan dan Tujuan, target
Evaluasi
Data
Perencanaan
Daur
Data Ulang
Alternatif
Rencana
Data
Penilaian
Pelaksanaan
Alternatif
Terbaik
Data
Perancangan
Data
Garis
Perencanaan
Data
Data
Contoh :
Model Fisik : Maket (bangunan, jembatan dsb), wayang golek
Model Peta/Diagram : Peta jalan, kontur, tata guna lahan dsb
Model Statistik dan Matematik
Disebut juga “Sequential Transport Demand Model / Model
Permintaan Transportasi Beruntun”
Distribusi Perjalanan
Pemilihan Moda
i d
Adalah : Banyaknya pergerakan yang dihasilkan oleh zona i
menuju zona d
i d
200 pergerakan
Adalah : Jenis sarana yang dipilih (digunakan) dalam
melakukan pergerakan dari zona i menuju zona d
i d
Adalah : Rute yang dilalui dalam melakukan pergerakan dari
zona i menuju zona d
Rute A
Rute B
i d
Rute C
Data Primer Data Sekunder
Survai Pengenalan Medan Peta Tata Guna Lahan
(Recognaissance Survey) Peta Wilayah administrasi
Survai Wawancara Rumah Tangga Peta Jaringan Jalan
(Home Interview Survey) Peta Jaringan Trayek Angkutan
Survai Wawancara Tepi Jalan Data-data lain (jumlah
(Roadside Interview Survey) penduduk, jumlah kendaraan,
PDRB dsb)
Adalah : Suatu wilayah sebagai tempat asal dan tujuan suatu
perjalanan
1 2
3
Zona lalu lintas diusahakan sehomogen mungkin;
Batas zona bisa berupa batas administrasi, batas alam,
atau batas imaginer;
Tidak terlalu besar atau terlalu kecil, biasanya semakin
jauh dari pusat kota, ukuran zona semakin besar;
Tegak lurus dengan jaringan jalan atau jaringan angkutan
umum.
1. Zona Dalam (Internal Zone)
Adalah : Zona lalu lintas yang berada di dalam wilayah
studi
5
2
7
Batas zona dalam
1 3
Batas zona luar
1,2,3,4 : Zona dalam 4
5,6,7 : Zona luar
6
Adalah : tempat atau lokasi awal pergerakan lalu lintas dan
akhir pergerakan lalu lintas yang menuju zona
tersebut
Centroid
5
7 2
1 3
4
6
Adalah : Garis yang membatasi/memisahkan zona dalam dan
zona luar
Garis Kordon
5
7 2
1 3
4
6
1. Kordon Dalam (Internal Cordon)
Adalah : Garis yang membatasi zona pusat (Central Business
District/CBD) dengan zona lainnya
Kordon Luar
6
2 Kordon Dalam
8
1 3
5
4
1 = CBD
2,3,4,5 = Zona dalam 7
6,7,8 = Zona luar
1. Pergerakan Intrazona
2. Pergerakan Internal-Internal
3. Pergerakan Internal – Eksternal atau Eksternal – Internal
4. Pergerakan Eksternal - Eksternal
4
3
A traffic demand model applies to a particular geographical study area. In
principle, trips in this area can begin and end at any address, and travellers
can choose from all roads, streets and other transport options. Because of the
sheer volume of data, however, it is not practical to gather and analyse data
based on individual information. We construct a simplified model of reality by
introducing the following elements:
Zones; the area to be studied is divided into a number of zones. We study
the trips from and to these zones. We assume that all trips begin and
end at an imaginary point inside this zone, which is called the centroid of
that zone.
This means that zones must not be too large. If they are too large, a sizeable part of
the traffic does not appear on the network and will, therefore, fall outside the analysis.
Nor can zones be too small. Small zones require numerous input data. This
increases the costs of the study, hampers interpretation of the results and increases
the chance of mistakes.