0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip dasar perencanaan transportasi, yang meliputi tujuan dan skala waktu perencanaan transportasi, model perencanaan transportasi beruntun yang terdiri atas empat tahap, konsep zona lalu lintas dan jenis pergerakan lalu lintas.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
11. Khairunissa Tayeb_TD 3.7_ Resume Prinsip-Primsip dasar perencanaan transport
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip dasar perencanaan transportasi, yang meliputi tujuan dan skala waktu perencanaan transportasi, model perencanaan transportasi beruntun yang terdiri atas empat tahap, konsep zona lalu lintas dan jenis pergerakan lalu lintas.
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip dasar perencanaan transportasi, yang meliputi tujuan dan skala waktu perencanaan transportasi, model perencanaan transportasi beruntun yang terdiri atas empat tahap, konsep zona lalu lintas dan jenis pergerakan lalu lintas.
MATA KULIAH : PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORT 1
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERENCANAAN TRANSPORTASI
Perencanaan transportasi adalah suatu proses yang tujuannya mengembangkan
system transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah (Louis J. Pignataro 1973) Beberapa alasan yang melatar belakangi perencanaan transportasi yaitu: Semakin bertambahnya pertumbuhan jumlah peduduk Timbulnya industrialisasi Perubahan pola pergerakan manusia yang semakin jauh Urbanisasi yang tinggi Tujuan perencanaan transportasi yaitu memperkirakan jumlah serta lokasi kebutuhan akan transportasi pada masa dating atau pada tahun rencana yang akan digunakan untuk berbagai kebijakan investasi perencanaan transportasi. contohnya : Menentukan jumlah perjalanan di masa datang Menentukan lokasi pembangunan terminal angkutan umum/barang Menentukan lokasi pembangunan ruas jalan baru Menentukan jenis pengaturan lalu lintas (ruas/simpang) Dalam perencanaan terdapat skala waktu perencanaan transportasi yaitu : Perencanaan Jangka Pendek (0-5 thn) Perencanaan Jangka Menengah (10-20 thn) Perencanaan Jangka Panjang (>20 thn) Contoh perencanaan transportasi: Jangka pendek yaitu seperti : Jenis pengaturan simpang, perencanaan fasilitas pejalan kaki, dan perencanaan jenis dan pengendalian parkir Jangka menengah yaitu seperti : manajemen lalu lintas kawasan (CBD, pemukiman), perencanaan operasional jaringan angkutan umum, perencanaan tarif angkutan umum dan perencanaan area khusus pejalan kaki. Jangka panjang yaitu seperti : perencanaan system tata guna lahan wilayah perkotaan, perencanaan jaringan transportasi jalan dan perencanaan system jaringan angkutan umum. Model adalah alat bantu atau media yang digunakan untuk menyederhanakan realitas (dunia sebenarnya) secara terukur contohnya: Model fisik : maket (bangunan, jembatan), wayang golek Model Peta/Diagram :Peta jalan, kontur, tata guna lahan Model Statistik dan matematik Model Perencanaan transportasi atau disebut juga “Sequential Transport Deman Model/ Model permintaan Transportasi beruntun” adalah proses perencanaan transportasi yang terdiri dari empat tahap sub model yang dilakukan secara terpisah dan beruntun. Model Perencanaan transportasi empat tahap yaitu : Bangkitan Perjalanan (Trip Generation) adalah banyaknya pergerakan yang dihasilkan oleh suatu wilayah tertentu (Zona lalu lintas) sedangkan Tarikan Perjalanan (Trip Attraction) adalah banyaknya pergerakan yang ditarik/menuju suatu wilayah tertentu (Zona lalu lintas) Distribusi Perjalanan ( Trip Distribution) adalah banyaknya pergerakan yang dihasilkan oleh zona i menuju zona d Pemilihan Moda (Modal Split) adalah jenis sarana yang dipilih atau digunakan dalam melakukan pergerakan dari zona i menuju zona d Pembebanan Lalu Lintas (Traffic Assignment) adalah rute yang dilalui dalam melakukan pergerakan dari zona i menuju zona d Zona Lalu Lintas adalah suatu wilayah sebagai tempat asal dan tujuan suatu perjalanan Kriteria Penetapan Zona Lalu Lintas : Zona lalu lintas diusahakan sehomogen mungkin Batas zona bisa berupa batas administrasi, batas alam, atau batas imaginer Tidak terlalu besar atau terlalu kecil, biasanya semakin jauh dari pusat kota, ukuran zona semakin besar Tegak lurus dengan jaringan jalan atau jaringan angkutan umum. Jenis zona lalu lintas yaitu : Zona Dalam (Internal Zone) Zona Luar (Eksternal Zone) Centroid (Pusat Zona) adalah tempat atau lokasi awal peregerakan lalu lintas dan akhir pergerakan lalu lintas yang menuju zona tersebut. Garis Kordon adalah garis yang membatasi/memisahkan zona dalam dan zona luar Jenis garis kordon yaitu : Kordon Dalam (Internal Cordon) Kordon Luar (Eksternal Cordon) Jenis pergerakan lalu lintas ada 4 yaitu : Peregerakan Intrazona Peregerakan Internal-Internal Pergerakan Internal-Eksternal atau Eksternal-Internal Pergerakan Eksternal