Anda di halaman 1dari 35

Pengantar Perencanaan

Transportasi
Diklat Pemberdayaan Masyarakat
Curriculum Vitae
• Nama : Fahmi Istikhori
• NIP : 19840419 200812 1 001
• Pangkat/Gol : III/d (Penata Tk.I)
• Jabatan : Koordinator Standarisasi Pelatihan
(Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat)
• Alamat Kantor : Jl. Salemba Tengah II No. 1
Jakarta Pusat
• Alamat : Diamond Tower Lt.17 No.17E, Apart
Menteng Park, Cikini-Menteng
Transportasi

Suatu bangsa dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia yang
berkemampuan, SDA yang potensial, kepemimpinan yang berwawasan
pembangunan ke depan (khususnya dalam perencanaan dan pembangunan
transportasi), serta ditunjang oleh sistem transportasi yang berkualitas.

Sistem transportasi yang berkualitas (lancar, aman/selamat, berkapasitas,


tertib dan teratur, serta murah dan nyaman) diperlukan untuk menunjang
pengembangan kegiatan sektor-sektor lain dan mendorong berkembangnya
daerah perkotaan, perdesaan, terisolasi, terpencil, dan daerah perbatasan.
Transportasi merupakan kegiatan memindahkan atau mengangkut muatan
(barang atau manusia) dari tempat asal ke tempat tujuan, dari tempat origin
ke tempat destination.
Mengingat sangat pentingnya peranan transportasi dalam perekonomian,
terdapat beberapa ungkapan yang menyatakan bahwa :
1. Transportasi adalah setua dengan peradaban manusia (transportation is
as old as mankind)
2. Transportasi sebagai urat nadi perekonomian (transportation is as
economic radical artery), dan
3. Transportasi adalah faktor pembentuk pertumbuhan wilayah
(transportasi is as formative factors of regional growth).
Transportasi menciptakan guna tempat (place utility) dan guna waktu
(time utility) karena nilai barang menjadi lebih tinggi di tempat tujuan
dibandingkan tempat asal.
Penyelenggaraan kegiatan pelayanan transportasi seharusnya dilakukan
secara efektif, efisien, dan ekonomis. Efektif diartikan sebagai
pencapaian sasaran sesuai yang telah direncanakan. Efisien berarti
tidak terjadi pemborosan (keborosan). Ekonomis artinya semua input
(masukan), seperti bahan baku dan lainnya yang digunakan, dilakukan
dengan harga terendah.
Konsep Transportasi
Manfaat Transportasi
• Manfaat Ekonomi
• Manfaat Sosial
• Manfaat Politik
Manfaat Ekonomi
• Transportasi yang lancar dan didukung oleh tersedianya prasarana yang
cukup dapat memperluas pasar. Pasar penjualan barang yang luas berarti
barang-barang yang dipasarkan lebih banyak. Hal ini akan memberikan
keuntungan yang lebih besar bagi produsen;
• Transportasi yang lancar membantu terciptanya harga pasar yang stabil;
• Transportasi yang lancar mendorong daerah-daerah yang memiliki
potensi sumber daya ekonomi yang berbeda-beda untuk melakukan
spesialisasi dalam memproduksi barang/komoditas unggulannya;
• Transportasi yang lancar meningkatkan keterhubungan dan kerja sama
antardaerah/wilayah.
Manfaat Sosial
• Transportasi yang lancar dan luas memberikan manfaat dalam pelayanan
kesehatan dan pelayanan pendidikan secara lebih efektif dan mampu menjangkau
wilayah pelayanan yang merata ke seluruh wilayah.
• Transportasi yang lancar akan mampu memperluas transfer pengetahuan (transfer
of knowledge) melalui pengiriman buku-buku pelajaran dan ilmu pengetahuan dari
negara-negara maju ke negara-negara berkembang yang sangat membutuhkan.
• Transportasi yang lancar akan memperoleh persatuan dan kesatuan masyarakat
serta bangsa
• Transportasi yang lancar dan berkapasitas dapat digunakan untuk mengirim
bantuan (bahan makanan, pakaian, obat-obatan, dan lainnya) kepada masyarakat
di daerah yang terkena bencana alam (banjir, tanah longsor, angin puting beliung,
dan lainnya)
Manfaat Politik
• Membantu menyelenggarakan administrasi dan manajemen
kepemerintahan secara efektif
• Mewujudkan keamanan dan pertahanan negara yang mantap
terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di dalam negeri
ataupun yang berasal dari luar negeri.
Unsur-Unsur Fundamental Transportasi
Transportasi terdiri atas berbagai unsur fundamental (mendasar), yaitu
jarak yang ditempuh, waktu perjalanan, moda transportasi yang
digunakan, prasarana jalan, terminal, dan muatan yang diangkut.
Dari enam unsur transportasi tersebut, dapat disederhanakan menjadi
empat macam, yaitu :
• Moda transportasi (the vehicle),
• Jalan (the way),
• Terminal (the terminal), dan
• Muatan (the cargo).
Sistem Transportasi Perkotaan
Sistem Transportasi
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Sistem transportasi secara


Sistem
menyeluruh (makro) dapat Pergerakan
dipecahkan menjadi beberapa
sistem yang lebih kecil (mikro)
yang saling terkait dan saling
mempengaruhi (Tamin, 2000).
Sistem transportasi mikro terdiri Sistem Sistem
dari sistem kegiatan, sistem Kegiatan Jaringan
jaringan prasarana transportasi,
sistem pergerakan lalu lintas dan Sistem Kelembagaan
sistem kelembagaan.
• Sistem Kegiatan mempunyai tipe kegiatan
tertentu yang akan membangkitkan
pergerakan (trip generation) dan akan
menarik pergerakan (trip attraction) Sistem
• Interaksi antara Sistem Kegiatan dan Pergerakan
Sistem Jaringan ini akan menghasilkan
suatu pergerakan manusia dan barang
dalam bentuk pergerakan kendaraan dan
orang (pejalan kaki).
• Suatu Sistem Pergerakan yang baik, mudah Sistem Sistem
serta aman dan sesuai dengan Kegiatan Jaringan
lingkungannya dapat tercipta jika
pergerakan tersebut diatur oleh suatu Sistem Kelembagaan
sistem rekayasa dan manajemen lalu-lintas
yang baik.
• Sistem Kegiatan, Sistem Jaringan, dan
Sistem Pergerakan akan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya
Perencanaan Transportasi
“Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan
prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, serta sarana
untuk mendukung sistem transportasi yang aman dan efisien serta
berwawasan lingkungan”

Beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang


sampai saat ini dan yang paling populer adalah “Model Perencanaan
Transportasi Empat Tahap (Four Step Models)”. Perencanaan model ini
adalah gabungan beberapa seri submodel yang masing-masing
dilakukan dengan terpisah dan berurutan. Submodel tersebut adalah
aksesibilitas, bangkitan dan tarikan 7 pergerakan, sebaran pergerakan,
pemilihan moda, pemilihan rute dan arus lalu lintas dinamis.
Konsep perencanaan transportasi
dengan Model Perencanaan
Transportasi 4 Tahap diantaranya
yaitu :
• Bangkitan dan Tarikan
Pergerakan (Trip Generation);
• Sebaran Pergerakan (Trip
Distribution);
• Pemilihan Moda (Moda Split)
dan
• Pemilihan Rute (Trip
Assignment).
Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan
jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan
dan jumlah pergerakan yang tertatik ke suatu tata guna lahan atau
zona. Pergerakan lalulintas merupakan fungsi tata guna lahan yang
menghasilkan pergerakan lalulintas (Tamin,2000).

“Bangkitan lalulintas ini mencakup


lalulintas yang meninggalkan suatu
lokasi dan lalulintas yang menuju atau
tiba ke suatu lokasi”
Pada pemodelan bangkitan dan tarikan pergerakan akan ada wilayah
yang dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona internal dan zona
eksternal. Zona internal adalah zona yang berpengaruh besar pada
pergerakan arus lalu lintas di dalam wilayah penelitian, sedangakan
zona eksternal adalah zona diluar wilayah penelitian yang tidak terlalu
besar pengaruhnya terhadap pergerakan lalu lintas di dalam wilayah
penelitian tersebut. Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan
tarikan lalulintas berupa jumlah kendaraan, orang, atau angkutan
barang per satuan waktu, misalnya kendaraan/jam (Tamin, 2000).
Sebaran Pergerakan (Trip Distribution)
Sebaran Pergerakan adalah bagian dari proses perencanaan
transportasi yang berhubungan dengan pergerakan antar zona dan
menghubungkan interaksi antara tata guna lahan, jaringan tranportasi,
dan arus lalulintas (Tamin, 2000)

“Tahap ini menghasilkan jumlah


arus lalulintas yang bergerak dari
suatu zona ke zona lainnya”
Hasil dari tahap ini adalah Matriks
Asal Tujuan (MAT). Matriks Asal
Tujuan (MAT) adalah matriks
bermata dua yang berisi infomasi
mengenai besarnya pergerakan
antar lokasi (zona) didalam daerah
tertentu. Baris menyatakan zona
asal dan kolom menyatakan zona
tujuan, sehingga sel matriksnya
menyatakan besarnya arus dari zona
asal ke zona tujuan.
Pemilihan Moda (Moda Split)
Pemilihan moda merupakan peranan penting dalam perencanaan transportasi. Jika
interaksi terjadi antara dua tata guna lahan di suatu kota, seseorang akan
memutuskan bagaimana interaksi tersebut harus dilakukan salah satunya dengan
pemilihan moda menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki. Jika
menggunakan kendaraan, pilihannya adalah kendaraan pribadi (sepeda, sepeda
motor, mobil) atau angkutan umum (bus, becak, angkutan kota, bajaj, taksi).
(Tamin, 2000).
“Moda split adalah pembagian
perjalanan ke dalam moda angkutan
baik pribadi maupun angkutan umum.
Dengan kata lain moda split adalah
pemisahan perjalanan berdasarkan
jenis angkutan”
Tujuan Moda Split :
• Untuk mengetahui proporsi
pengalokasian perjalanan ke
berbagai moda transportasi
• Moda yang dianalisis adalah
moda yang diperkirakan
mempunyai peran yang
dominan dalam perjalanan
(Kend Pribadi atau Angk
Umum)
Pemilihan Rute (Trip Assignment)
Pemilihan rute (trip assignment)
bertujuan untuk dapat
mengidentifikasi rute-rute yng dipilih
oleh pengendara dalam suatu
jaringan jalan. Pemilihan rute dapat
diklasifikasikan berdasarkan
beberapa faktor pertimbangan yang
didasarkan atas pengamatan bahwa
tidak semua pengendara dari suatu
lokasi menuju lokasi lainnya akan
memilih suatu rute yang persis sama
(Tamin, 1994)
Seperti pemilihan moda, pemilihan rute juga tergantung pada alternatif
terpendek, tercepat, dan termurah, dan juga diasumsikan bahwa
pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup (misalnya tentang
kemacetan jalan) sehingga mereka dapat menentukan rute terbaik.
Juga untuk pengaturan volume lalu lintas sehingga lalu lintas tidak
menumpuk pada satu ruas jalan. Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan
dapat dialihkan ke ruas jalan lain. Ini untuk menghindari untuk
menghindari kemacetan lalulintas dan menghindari terjadinya
kemacetan lalu lintas.
Model Transportasi
Model adalah alat bantu atau media Tujuan pemodelan adalah untuk
yang dapat digunakan untuk membantu mengerti cara kerja sistem,
mencerminkan dan menyederhanakan dan meramalkan perubahan pada
suatu realita (dunia sebenarnya) sistem pergerakan arus lalu lintas
secara terukur (Tamin,1994). sebagai akibat perubahan pada sistem
Pemodelan transportasi merupakan tata guna lahan dan sistem prasarana
proses penyebaran matriks asal tujuan transportasi
pada suatu jaringan jalan sehingga (Tamin,1994)
menghasilkan arus lalu lintas pada
tahun rencana Daerah Kajian
Zona Kajian
Daerah Kajian
Zona Kajian
Ruas Jalan
Metode Pemilihan Rute
PTV VISUM
PTV Visum adalah sebuah program alat bantu untuk pemodelan
transportasi untuk memodelkan pengguna jalan dan interaksinya.
Visum juga digunakan untuk memodelkan jaringan transportasi dan
untuk menganalisis arus lalu lintas yang diharapkan dengan
menggunakan data berupa : Matriks Asal Tujuan (MAT), jenis
kendaraan, kapasitas jalan dan kecepatan.
Pada penelitian ini software yang digunakan untuk pembebanan
jaringan dengan metode keseimbangan Wardrop (equilibrium) adalah
PTV Visum 18, berikut pengertian PTV Visum dan data yang digunakan
dalam PTV Visum.

Anda mungkin juga menyukai