Anda di halaman 1dari 14

KULIAH 2

KOMPONEN PERENCANAAN
TRANSPORTASI
Endang Widjajanti
PROSES PERENCANAAN TRANSPORTASI
TRANSPORTASI PERKOTAAN
• Pengertian transportasi merupakan suatu proses pemindahan
atau pengangkutan manusia, hewan, serta barang, dari satu (1)
tempat menuju tempat lain dengan menggunakan alat
transportasi.
• Kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial,
dan kegiatan ekonomi.
• Visi transportasi perkotaan adalah terselenggaranya transportasi
perkotaan yang efisien dan berkualitas dalam menunjang
pergerakan orang atau barang dengan keseimbangan antara
angkutan umum dan pribadi dalam rangka perwujudan
pertumbuhan ekonomi, lingkungan dan sosial.
JALAN

SISTEM
TRANSPORTASI JALAN
PERKOTAAN REL

SUNGAI
ANGKUTAN
PRIBADI

MODA
TRANSPORTASI
ANGKUTAN
PERKOTAAN UMUM
CONTOH KEBIJAKAN DAN RENCANA TRANSPORTASI PERKOTAAN
BANDUNG
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Pergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang mengakibatkan


berbagai macam interaksi. Hampir semua interkasi memerlukan
perjalanan, dan menghasilkan pergerakan arus lalulintas.
Sasaran umum perencanaan transportasi adalah membuat interaksi
tersebut menjadi seefisien mungkin dengan menetapkan kebijakan
berikut:
a. Sistem kegiatan. Jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan
pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
Rencana tataguna lahan yang baik (lokasi sekolah, kantor,
perumahan, dll) dapat mengurangi kebutuhan akan pergerakan
perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi menjadi lebih
mudah.
b. Sistem transportasi. Meliputi sistem transportasi jalan raya, kereta
api, terminal bus, bandara dan pelabuhan.
Dapat dilakukan dengan meningatkan kapasitas pelayanan
prasarana yang ada: pelebaran jalan, menambah jaringan jalan
baru, menambah frekuensi KRL, pembangunan jalan rel.
c. Sistem pergerakan. Sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas untuk
menciptakan pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, handal,
dan sesuai dengan lingkungan.
Dapat dilakukan dengan mengatur teknik dan manajemen lalulintas
(jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lebih baik (jangka
pendek dan menengah), atau pembangunan jalan baru (jangka
panjang).
d. Sistem Kelembagaan. Meliputi individu, kelompok, lembaga, dan
instansi pemerintah serta swasta yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam setiap sistem transportasi mikro .
1. Sistem Kegiatan : Bapenas, Bappeda Kabupaten/kota & Provinsi,
Bangda, Pemda
2. Sistem Jaringan : Ditjen Perhubungan Darat, Laut, Udara
Kementerian Perhubungan , Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR
3. Sistem Pergerakan : DLLAJ, Organda, Polantas, masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai