Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) ONLINE SEMESTER GANJIL T.A.

2021 / 2022

SISTEM TRANSPORTASI

DISUSUN OLEH :
Gustafan Ardiansyah
20173115043

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
2020/2021
SOAL

1. Jelaskan secara rinci mengenai sistem transportasi makro !

2. Jelaskan secara rinci dan cermat mengenai Siklus tata guna lahan dan
transportasi serta aksesibilitas !

3. Jelaskan interaksi Tata Guna Lahan dan transportasi serta implikasi pengaruh
tata guna lahan terhadap transportasi !

4. Jelaskan strategi peningkatan dan Pengembangan Intelligent transportation


sistem !

5. Jelaskan mengapa integrasi antar moda transportasi diperlukan ! dan jelaskan


apa saja bentuk integrasi sebagaimana dimaksud dan berikan contoh
konkritnya !
JAWAB

1. Sistem transportasi makro yaitu suatu sistem transportasi yang di dalamnya dapat
mencakup sub - sistem dalam sistem transportasi mikro yang saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain. Yang didalamnya terdapat hubungan sistem yang saling
berkaitan, sistem-sistem tersebut yaitu:

a. SISTEM KEGIATAN
 Sistem kebutuhan akan transportas imerupakan system pola kegiatan tata guna lahan yang
terdiri dari system pola kegiatan sosial,ekonomi,kebudayaan,dll.
 System kegiatan membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan.pergerakan
yang meliputi manusia/barang membutuhkan sarana dan prasarana untuk bergerak.
b. SISTEM JARINGAN
 System jaringan meliputi jaringan jalan raya dan kereta api, terminal bus, stasiun kereta
api, bandara dan pelabuhan.
 Peranan system jaringan transportasi mempunyai 2 tujuan utama:
1.Sebagaialatuntukmengarahkanpembangunanperkotaan
2.Prasarana bagi pergerakan orang/barang yang timbul akibat adanya kegiatan didaerah
perkotaan tersebut

c. SISTEM PERGERAKAN
 Interaksi system kegiatan dan system jaringan menghasilkan pergerakan manusia/ barang
dalam bentuk pergerakan.
 Sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, handal dapat tercipta jika system
pergerakan diatur oleh system rekayasa dan manajemen lalulintas yang baik.

d. SISTEM KELEMBAGAAN
 Untuk menjamin terwujudnya system pergerakan yang baik, diperlukan system
kelembagaan yang terdiri dari beberapa individu, lembaga, instansi pemerintah dan swasta
yang terlibat dalam system mikro tersebut.
2. SIKLUS TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI

AKSESIBILITAS
Konsep dasar yang mendasari hubungan tata guna lahan dan transportasi. Aksesibilitas adalah
kemudahan melakukan pergerakan di antara dua tempat.
Aksesibilitas meningkat (dari sisi waktu atau uang) ketika pergerakan menjadi lebih murah.
kecenderungan untuk berinteraksi meningkat ketika biaya pergerakan menurun. (Blunden dan
black, 1984)

3. Perubahan guna lahan akan selalu mempengaruhi perkembangan transportasi begitu juga
sebaliknya. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan laju perekonomian
penduduk, memberi dampak terhadap perubahan tata guna lahan. Perubahan tata guna lahan
tersebut akan merubah pola arus lalu lintas, yang pada akhirnya akan memberi dampak
terhadap sistem tranportasi yang merupakan sub sistem lainnya.

Pola perubahan dan besaran pergerakan serta pemilihan moda pergerakan merupakan fungsi
dari adanya pola perubahan guna lahan diatasnya. Sedangkan setiap perubahan guna lahan
dipastikan akan membutuhkan peningkatan yang diberikan oleh sistem transportasi dari
kawasan yang bersangkutan
Guna lahan dapat mengidentifikasi kegiatan di setiap zona yang bersangkutan. Setiap zona
dapat dicirikan dengan tiga ukuran yaitu jenis kegiatan, intensitas penggunaan, dan
aksesibilitas antar guna lahan
Bila akses transportasi kesuatu ruang kegiatan (persil lahan) diperbaiki, ruang kegiatan
tersebut akan menjadi lebih menarik dan berkembang. Dengan berkembangnya ruang
kegiatan tersebut, meningkat pula kebutuhan akan transportasi.

4. Melalui implementasi ITS berusaha mengatasi masalah kemacetan khususnya di kota kota
besar.
Strategi peningkatan dan pengembangan, yaitu:
a. Manajemen pengendalian lalu lintas ( trafic control management)
b. Peningkatan pelayanan angkutan umum
c. Manajement keselamatan dan insiden lalu lintas
d. Pembayaran elektronik
e. System inforrmasi
f. Manajemen operasai angkutan barang

5. Interaksi antara moda transportasi diperlukan karen integrase fisikakan mempermudahkan


penumpang berpindah moda. Bentuk integrasi yang dimaksud adalah stasiun MRT. Setiap
perencana lokasi stasiun MRT beririsan dengan halte BRT existing dengan contoh
kongkritnya TJ dengan kereta MRT

Anda mungkin juga menyukai