Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR TRANSPORTASI

PENDEKATAN SISTEM MIKRO DAN PENDEKATAN SISTEM MAKRO

(Sistem jaringan, sistem aktivitas, sistem pergerakan, sistem kelembagaan)

Dosen Pengampu:

M.SOFWAN ST.MT

Disusun Oleh:

AFIF IQBAL PARIZI

183410502

Perencanaan Wilyah dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Islam Riau


DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN SISTEM MAKRO………………………………………1


B. PENDEKATAN SISTEM JARINGAN………………………………….1
C. SISTEM KEGIATAN ATAU AKTIVITAS…………………………….2
D. SISTEM PERGERAKAN………………………………………………..2
E. SISTEM KELEMBAGAAN……………………………………………..2

KESIMPULAN…………………………………………………………...3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….ii

i
PENDEKATAN SISTEM MAKRO DAN MIKRO

A. PENGERTIAN SISTEM MAKRO


Pengertian Sistem adalah gabungan dari beberapa komponen atau objek yang
saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa komponen penting saling berhubungan
dalam proses perencanaan transportasi; proses perencanaan ini merupakan proses berdaur
(cyclic) dan tidak pernah berhenti; sehingga perubahan pada suatu komponen
mempengaruhi komponen lainnya.
Adapun pengertian sistem menurut para ahli sebagai berikut:
a. Jogiyanto (2005:34) mendefinisikan sistem melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan dengan pendekatan
komponen dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Prahasta (2005:37) sistem dapat didefinisikan sebagai objek, ide, berikut
saling keterhubungannnya (interelasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran
bersama. Sistem juga dipandang sebagai suatu kumpulan objek yang
terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur (Gordon,
1995).
Sistem transportasi makro adalah penggambaran suatu sistem transportasi yang
terdiri dari sistem-sistem transportasi mikro yakni sistem kegiatan, sistem jaringan dan
sistem pegerakan yang bergerak secara sinergis dan saling mempengaruhi satu dengan
yang lain. Sedikit perubahan pada sistem transportasi mikro akan mempengaruhi sistem
mikro lainnya yang ada dalam satu sistemmakro tersebut.

B. PENDEKATAN SISTEM JARINGAN


Sistem jaringan adalah sistem yang berfungsi untuk mendukung pergerakan manusia dan
atau barang, moda ini berupa moda transportasi (sarana)dan media (prasarana) tempat
moda tersebut bergerak. Prasarana transportasi inidikenal dengan sistem jaringan yang
meliputi jaringan jalan raya, kereta api,terminal, bus, bandara dan pelabuhan laut.
Contoh dari sistem jaringan adalah jaringan jalan dan moda yang ada pada jaringan jalan
tersebut. Untuk jaringan jalan, kita ambil contoh Jalan GatotSubroto yang merupakan
salah satu jalan-raya yang terletak di Kota Denpasar.Jalan Gatot Subroto disini adalah

1
sebagai media (prasarana) sedangkan kendaraan yang melalui Jalan Gatot Subroto baik
itu sepeda motor, mobil, dan moda lainnyaadalah sebagai moda transportasi (sarana).

C. SISTEM AKTIVITAS ATAU KEGIATAN


Sistem kegiatan adalah sistem yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial,ekonomi,
kebudayaan, dan lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem inimembutuhkan
pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perludilakukan setiap hari yang tidak
dapat dipenuhi oleh tata guna lahan tersebut.Besarnya pergerakan sangat terkait dengan
jenis dan intensitas kegiatan yangdilakukan.
Contoh dari sistem ini adalah aktivitas seorang mahasiswa berpergian dari kos ke
kampus.

D. SISTEM PERGERAKAN
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkansuatu pergerakan
manusia/kendaraan, sistem ini disebut dengan sistem pergerakan. Sistem pergerakan
berperan penting dalam menampung pergerakan penduduk/ orang dan/ atau barang agar
tercipta pergerakan yang lancar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kembali sistem
sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada, dalam bentuk aksesibilitas dan mobilitas.
Contoh dari sistem pergerakan adalah Sistem Transportasi Nasional(Sistranas). Sistranas
adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secarakesisteman terdiri dari transportasi
jalan, transportasi kereta api, transportasisungai, danau, dan penyeberangan, transportasi
laut serta transportasi pipa, yangmasing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali
pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,
berfungsimelayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang
secaradinamis. Tujuan Sistranas adalah terwujudnya transportasi yang efektif dan efisien
dalam rangka perwujudan wawasan nusantara dan peningkatan hubungan internasional.

E. SISTEM KELEMBAGAAN
Sistem kelembagaan merupakan instansi yang mengatur sistem transportasi beserta
kebijakan-kebijakan yang mengaturnya.
Contoh sistem kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasiadalah Bappeda,
Bina marga, dan polantas. Beberapa contoh tersebut merupakaninstitusi-institusi yang
mengatur sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Koordinasi diantara
instansi-instasi yang termasuk dalam sistemkelembagaan sangat diharapkan untuk
mencapai tujuan dari sistem transportasimakro indonesi

2
KESIMPULAN

Sistem transportasi makro adalah penggambaran suatu sistem transportasi yang terdiri dari
sistem-sistem transportasi mikro yakni sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem pegerakan
yang bergerak secara sinergis dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

3
DAFTAR PUSTAKA

https://perencanaankota.blogspot.com/2013/10/pengertian-sistem-tranportasi-makro.html

http://belajjarilmuteknik.blogspot.com/2013/12/sistem-transportasi.html

https://www.academia.edu/9990597/SISTEM_TRANSPORTASI_MAKRO_DESKRIPSI_PEN
GERTIAN_SISTEM_TRANSPORTASI_MAKRO_DAN_CONTOHNYA

https://syafii.staff.uns.ac.id/files/2010/02/bab-2-pendekatan-perencanaan-transportasi-
perkotaan1.pdf

ii

Anda mungkin juga menyukai