Disusun Oleh :
1. Afit Mutmainah
2. Aisa Fatma
3. Dewi Afiqoh
4. Naila Kharisma
5. Nisma Nurrila
BUARAN PEKALONGAN
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Transportasi
a. Pengertian Jaringan Transportasi
Jaringan transportasi adalah suatu sistem untuk memindahkan orang atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain, yang terdiri dari beberapa komponen yang saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Sistem transportasi adalah suatu produk sistem perjalanan dari tempat asal ke tempat
tujuan. Manusia dan barang menjadi objek pengangkutan yang diangkut
menggunakan sarana transportasi.
2) Sarana transportasi
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan
sekunder.
a) Sistem jaringan jalam primer
Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk mengembangkan semua wilayah di tingkat
nasional.
b) Sistem jaringan jalan sekunder
Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
d) Jalan lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan denga ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal,
serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan
jalan strategis kabupaten.
d) Jalan Kota
Jalan kota adalah jalan umum daalm sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan
dengan persil, memghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat
permukiman yang berada di dalam kota.
e) Jalan Desa
Jalan desa adalah jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar
permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
c. Parameter Utama dalam Penentuan Jaringan Transportasi
Ada dua faktor yang menjadi parameter utama dalam penentuan jaringan transportasi,
yaitu:
1) Aksesibilitas
Konsep dasar dari interaksi atau hubungan antara tata guna lahan dan transportasi
adalah aksesibilitas (Peter, 1975:307). Aksesibilitas adalah konsep yang
menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem
jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran
kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu
sama lain dan ‘’mudah’’ atau ‘’susahnya’’ lokasi tersebut dicapai melalui sistem
jaringan transportasi (Black dalam Tamin, 2000:32). Gerak manusia kota dalam
kegiatannya adalah dari rumah ke tempat bekerja, ke sekolah, ke pasar, ke toko, ke
tempat hiburan, kemudahan bagi penduduk untuk menjembatani jarak antara berbagai
pusat kegiatan disebut tingkatan daya jangkauan.
2. Perencanaan Transportasi
a. Konsep Perencanaan Transportasi
Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan prasarana transportasi
seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem
transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan. Perencanaan
transportasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan dan memprediksi
kebutuhan tansportasi di masa yang akan datang. Data yang dibutuhkan dalam
perencanaan transportasi meliputi data kependudukan (demografi), penggunaan lahan,
kondisi ekonomi dan data kebutuhan perjalanan (demand travel). Data ini digunakan
untuk anlisis pola mobilitas penduduk. Selain itu ada yang digunakan dalam kajian
transportasi yaitu lokasi pekerjaan, waktu yang diperlukan untuk tiba di lokasi
pekerjaan, kepemilikan kendaraan, dan jenis kendaraan digunakan.
Peran penginderaan jauh dalam kajian transportasi yaitu untuk penyediaan data
penggunaan lahan, pengumpulan data sosial ekonomi, dan inventarisasi jaringan
transportasi.
a. Penyediaan data penggunaan lahan
Citra penginderaan jauh resolusi tinggi dapat menampilkan data jaringan jalan,
sungai, rel kereta api dengan sangat jelas. Bahkan fungsi jalan dapat dibedakan dari
citra seperti jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal. Selain jaringan jalan,
pada citra juga dapat ditampilkan persimpangan jalan, tempat parkir, terminal, bandar
udara, dan stasiun kereta api. Informasi yang detail dan akurat tentang jaringan jalan
merupakan dasar untuk manajemen dan perencanaan transportasi. Citra satelit
penginderaan jauh dapat menyediakan sumber informasi spasial jaringan jalan seperti
lokasi, panjang jalan, lebar jalan, kualitas jalan (jalan beraspal, jalan paving blok,
jalan tanah). Informasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki data sistem
transportasi yang sudah ada.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Transportasi merupakan kegiatan memindahkan orang atau barang dari satu
tempat (asal) ke tempat lain (tujuan).
2. Sistem jaraingan jalan dibedakan menjadi dua yaitu sistem jaringan jalan
primer dan sistem jaringa jalan sekunder.
3. Berdasarkan fungsinya jalan dibedakan menjadi jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal dan jalan lingkungan.
4. Status jalan dibedakan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten, jalan kota dan jalan desa.
5. Sistem jaringan transportasi terdiri dari benda yang diangkut, sarana
transportasi dan prasarana transportasi
6. Parameter utama jaringan transportasi adalah aksesibilitas, bangkitan dan
pergerakan.