Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN TRANSPORTASI

Mata Kuliah :
Sistem Transportasi

Minggu ke – 9
Rabu 09 Juni 2021

Dosen Pengampu:
Leni Sriharyani, S.T., M.T.
NIDN. 0210018102
Komponen utama sistem transportasi :
1. Jalan dan terminal
2. Kendaraan dan peti kemas
3. Sistem pengoperasian
• Komponen ketiga dari sistem transportasi
adalah sistem pengoperasian yang berperan
memadukan komponen prasarana dan
komponen sarana.
• Komponen sistem pengoperasian memegang
peran kunci dalam sistem transportasi, karena
tanpa komponen ini, sistem transportasi
dipastikan tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
• Dengan kata lain, komponen sistem
pengoperasian menjadikan komponen
prasarana dan komponen sarana dapat
beroperasi untuk memberikan pelayanan pindah
tempat kepada objek yang diangkut dari titik
asal ke titik tujuan yang diinginkan
1. KOMPONEN MANAJEMEN DALAM SISTEM
TRANSPORTASI

• Komponen manajemen, dalam kaitannya dengan


sistem transportasi makro, tidaklah sesederhana
yang dijelaskan, karena manajemen dalam
sistem transportasi makro juga terkait dengan
kebijakan, perencanaan, atau bahkan pendanaan
yang ditetapkan oleh pemerintah dan legislatif
entah itu pusat atau daerah di sektor
transportasi skala lokal, regioanal dan nasional.
Manajemen dalam konteks sistem transportasi merupakan
pengelolaan seluruh bagian yang terkait dengan pelayanan
sistem transportasi seperti gambar 1.5 yaitu :
• Manajemen sistem kegiatan yang menyebabkan timbulnya
kebutuhan perjalanan atau yang disebut sebagai manajemen
kebutuhan perjalanan (MKT) atau manajemen permintaan
perjalanan (MPP)
• Manajemen sistem transportasi (MST) itu sendiri yang
bertugas sebagai penyedia layanan dan pengakomodasi
sistem kegiatan di aatas atau yang disebut sebagai
manajemen penyediaan pelayanan sistem transportasi
• Manajemen arus pergerakan yang merupakan akibat
bertemunya sistem kegiatan dengan sistem transportasi atau
yang disebut juga sebagai manajemen lalu lintas (MLL)
ditekankan hanya pada transportasi jalan raya saja
• Sistem kelembagaan dan sistem lingkungan
• Masalah yang ditemui dalam operasi sistem transportasi
makro dan pengelolaan sistem transportasi untuk semua
moda
Apa yang dikenal sebagai konsep
manajemen transportasi atau yang lebih
dikenal sebagai manajemen sistem
transportasi (MST)..........?
Khisty dan Lall (2003) memberikan batasan mengenai
manajemen sistem transportasi yaitu :
Sebuah proses perencanaan dan pengoperasian sistem
transportasi ke arah peningkatana akses dan mobilitas arus
kendaraan, barang dan orang yang lebih maksimal dengan
menghemat (meminimalkan) sumber keuangan, energi, dan
sumber-sumber lainnya dan menjaga mutu lingkungan dan
kehidupan

Atau

Usaha untuk mengatur pengadaan pelayanan (jasa) sistem


transportasi ke arah yang lebih maksimal dalam memenuhi
kebutuhan perjalanan dari pemakai jasa transportasi di
lingkup wilayah tertentu dengan menggunakan sumber-
sumber yang ada.
• Sesuai dengan konsep atau definisi manajemen sistem
transportasi yang telah diungkapkan, maka tujuan utama
manajemen sistem transportasi dapat dijelaskan sebagai
konsep untuk memaksimalkan mobilitas pergerakan (lalu
lintas), khususnya lalu lintas di ruang jalan raya dan lebih
khusus lagi jaringan jalan raya dalam kota.
• Untuk mencapai tujuan ini dalam waktu singkat telah
diidentifikasi sejumlah tindakan untuk diterapkan
langsung yang diantaranya adalah tindakan untuk :
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang jalan raya
yang ada sekarang, tanpa perlu menambah atau
membangun jalan baru
b. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya
dikawasan yang memiliki tingkat kemacetan tinggi
c. Meningkatkan pelayanan angkutan umum
d. Meningkatkan efisiensi pengelolaan angkutan umum
lokal (dalam kota)
2. MANAJEMEN SISTEM KEGIATAN ATAU
MANAJEMEN KEBUTUHAN PERJALANAN

Manajemen kebutuhan perjalanan merupakan tindakan


pengelolaan dan pengaturan arus perjalanan yang terjadi
diberbagai titik (simpul) asal-tujuan yang berada dalam
lingkup wilayah, mulai dari lingkup kota, regional dan
nasional sedemikian rupa sehingga tercipta besaran arus
perjalanan yang seimbang dengan fasilitas (prasarana) dan
sarana yang ada tanpa melakukan peredaman arus
perjalanan (melarang orang untuk melakukan perjalanan) dan
menambah fasilitas (prasarana dan sarana) transportasi baru
Orski (1998) mendefinisikan manajemen
kebutuhan perjalanan sebagai :

Merupakan cara untuk mempengaruhi


perilaku para pelaku perjalanan dengan
tujuan untuk mengurangi besarnya
kebutuhan akan perjalanaan atau
menyebarkan jumlah arus perjalanan dalam
ruang (ke berbagai tempat/lokasi) dan
waktu (ke berbagai waktu/jam)
Kalau konsep Orski ( 1998) tentang
manajemen kebutuhan perjalanan di atas
diterapkan maka kebijakan lama “ramal”
dan “sediakan” tidak perlu dipakai lagi dan
kebijakan baru yang harus dipakai adalah
“ramal” dan “cegah”
Kalau pengelolaan kebutuhan perjalanan ini diterapkan dalam
suatu lingkup wilayah/kota maka penerapannya dapat ditempuh
dengan beberapa kemungkinan alternatif (tergantung dengan
kondisi wilayah/kota bersangkutan) :
1. Membagi jumlah perjalanan antar waktu (jam) yang berbeda,
misalnya :
• Kegiatan perkantoran pemerintah dimulai jam 08.00
• Kegiatan perkantoran swasta dimulai jam 08.30
• Kegiatan perdagangan (khusus pertokoan) dimulai jam 10.00
• Kegiatan sekolah dimulai jam 07.30 atau sesuai dengan
jadwal pelajaran atau jadwal kuliah pada perguruan tinggi
masing-masing
2. Membagi jumlah perjalanan antar lokasi yang berbeda
3. Membagi jumlah perjalanan antar moda transportasi yang
berbeda
4. Membagi jumlah perjalanan antar tempat kegiatan
5. Melakukan perjalanan untuk kegiatan yang produktif saja
3. MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI
ATAU MANAJEMEN PENYEDIAAN JASA
TRANSPORTASI

Mengelola pengadaan semua komponen dalam


sistem transportasi untuk seluruh bentuk moda
transportasi dapat dilakukan dengan teknik
pengukuran kinerja yang berupa (Salim, 2004) :
• Kapasitas seluruh komponen sistem
transportasi dalam menampung objek yang
diangkut. Sebagai contoh, kapasitas angkut
kendaraan, kapasitas terminal, kapasitas jalan
raya dalam mengalirkan arus lalu lintas, dst.
• Kondisi teknis seluruh komponen sistem transportasi seperti
layak pakai atau tidak layak pakai, baru, rusak, berteknologi
tinggi. Sebagai contoh, misalnya, kendaraan baru, jalan rusak
berat, kereta api beroperasi dengan peralatan otomatis, dll
• Peralatan penunjang yang cukup untuk mendukung
kelancaran operasioanl sistem transportasi. Contoh ,
pelabuhan lautnya memiliki alat bongkar muat yang cukup,
bandara memiliki sistem pemantauan yang lengkap, dst
• Kualitas personel (sumber daya manusia) yang mengelola
atau yang menyediakannya. Contoh, stasiun kereta api
dioperasikan oleh puluhan tenaga terampil di bidangnya,
personel yang bertugas di jalan tol telah teruji
keterampilannya, dst
• Jaringan trayek dan ketepatan waktu operasi, berapa
banyaknya lokasi yang dilayani oleh angkutan umum apakah
itu dalam kota, antar kota, pelayaran, penerbangan dan
banyaknya kendaraann yang melayani setiap waktu. Contoh,
pesawat tertentu berangkatnya selalu tepat waktu, dst
Peningkatan kapasitas, perbaikan kondisi teknis, pengadaan
peralatan penunjang, peningkatan mutu personel, dan
perluasan jaringan trayek, dapat dilakukan dengan didasari
oleh :
a. Prinsip-prinsip manajerial yaitu penggunaan tenaga
orang lain untuk mencapai tujuan
b. Fungsi-fungsi manajerial yaitu :
✓ Perencanaan
✓ Pendanaan
✓ Pemasaran
✓ Pengorganisasian/strukturisasi
✓ Keserasian hubungan
✓ pengawasan
c. Konsep-konsep manajerial yaitu kualitas (Q), biaya
rendah (C), dan tepat waktu (D)
Apakah QCD itu............?
1) Q = Quality (bermutu)
Sistem transportasi beroperasi sesuai dengan urutan
rangkaian masukan, proses, dan keluaran (produk). Ketiga
rangkaian ini haruslah bermutu.
• Masukan
Masukan sistem transportasi yang harus bermutu tinggi
terdiri dari :
a. Perangkat keras yaitu prasarana berupa jalan dan
terminal serta sarana berupa kendaraan
b. Perangkat lunak yaitu pranata (institusi), peraturan
perundang-undangan, regulasi, kebijakan, sistem
manajemen, operasi dan pemeliharaan, informasi,
pemasaran, distribusi dan pelayanan termasuk jaringan
trayek
c. Personel yaitu sumber daya manusia yang cerdas
• Proses
Proses merupakan langkah (tahap) pengubahan, pengolahan
masukan menjadi keluaran. Dalam pelaksanaannnya proses
yang bermutu ditandai oleh adanya efisiensi dan efektifitas.
Proses yang efisiensi adalah; dalam pencapaian tujuannya,
setiap langkah proses dilalui dengan ekonomis (biaya
rendah), sedangkan proses yang efektif adalah tujuannya
cepat terwujud atau tercapai dengan menggunakan alat yang
tersedia.
• Keluaran
Produk sistem transportasi adalah pelayanan untuk
memindahkan objek yang dipindahkan dari tempat asal ke
tempat tujuan objek yang dipindahkan tersebut. Pelayanan
atau keluaran sistem transportasi harus bermutu yang
ditandai oleh :
cepat, tepat waktu dan andal, aman, nyaman, ekonomis
2) C = Cost (Biaya yang Terjangkau)
Biaya selama proses harus terjangkau,
wajar, dan sesuai dengan pasar sehingga
produknya berharga sesuai dengan
kemampuan daya beli masyarakat dan tidak
pula merugikan pihak penyedian layanan
dan operator (biaya yang seimbang)
3) D = Delivery (Tepat-Waktu dan Cepat)
Tepat waktu dan cepat sesuai dengan kehendak
pihak pengguna jasa, dapat dilihat dari segi tempat
dan dari segi waktu melakukan perjalanan :
• Dari segi tempat (lokasi)
Tepat waktu dan cepat dari segi tempat, di lokasi
manapun kegiatan masyarakat dilakukan, sistem
transportasi selalu ada melayaninya tanpa
memandang apakah suatu kawasan ramai atau
tidak ramai, trayek gemuk atau trayek kurus.
Ketepatan dari segi tempat dapat dinilai dari
meratanya jaringan trayek transportasi umum ke
semua kawasan (zona) atau ke semua kota dan
wilayah.
• Dari segi waktu (saat) melakukan perjalanan .
Tepat waktu dan cepat dari segi waktu (saat)
melakukan perjalanan berarti sistem transportasi,
kapan saja dibutuhkan, apakah pagi, siang, sore,
malam, tengah malam, waktu puncak, di luar waktu
puncak, selalu ada untuk melayani masyarakat
yang berkegiatan pada waktu-waktu tersebut.
Tentu saja pengaturannya disesuaikan dengan
jumlah perjalanan masyarakat pada segmen waktu
itu.
CATATAN :
1) Pelajari dan Fahami materi MANAJEMEN
TRANSPORTASI yang mencakup:
1. KOMPONEN MANAJEMEN DALAM SISTEM
TRANSPORTASI
2. MANAJEMEN SISTEM KEGIATAN ATAU
MANAJEMEN KEBUTUHAN PERJALANAN
3. MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI ATAU
MANAJEMEN PENYEDIAAN JASA TRANSPORTASI

2) Carilah Literatur/Referensi yang relevan dengan materi


pada Pertemuan 9. Lalu pelajarilah.

Anda mungkin juga menyukai