Anda di halaman 1dari 11

Urban Transportation

Planning
• Transportation planning merupakan proses yang memiliki tujuan
untuk meningkatkan atau membuat fasilitas transportasi baru untuk
memenuhi kebutuhan transportasi pada suatu lokasi.
• Merupakan proses komprehensif yang mempertimbangkan travel
demand, facility construction, dan comprehensive needs assessment.
• Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi pergerakan orang dan
barang diantara lokasi yang terpisah
Fondasi teoritis Transportation Planning
• Transportation planning mencakup beberapa teori penting, diantaranya hubungan
transportasi dengan land use dan untuk pengantaran barang dan jasa.

1. Land Use
Perbedaan pola pengembangan lahan mengakibatkan kebutuhan transportasi yang bervariasi,
dan sebaliknya. Perencana kota dan insinyur mampu memprediksi jenis lokasi transportasi masa
depan dan permintaan penggunaan lahan dengan menganalisis informasi struktur bangunan,
konfigurasi ruang, penggunaan lahan, dan pola perjalanan.

2. Delivery goods and service


Transportasi adalah hasil dari permintaan turunan, yang disebabkan oleh kebutuhan akan
barang dan jasa di tempat-tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu. yaitu, transportasi
terutama karena diperlukan untuk mencapai tujuan lain, jarang karena diinginkan untuk
kepentingannya sendiri.
The Urban Travel-Demand Forecasting
Process
Merupakan proses yang dilakan adalah meramal kebutuhan travel dan mempersiapkan alternatif
transformation plan untuk memenuhi demand yang dilakukan dengan menganalisis land use
pattern pada waktu spesifik di masa depan.

7 langkah yang dilakukan dalam urban travel-demand forecasting process:

1. Inventaris land use, populasi, travel dan transport facilities


2. Memprediksi land use
3. Trip generation, model untuk memprediksi jumlah pergerakan dari suatu zona
4. Trip distribution, model untuk memprediksi sebaran perjalanan, tahap memperkirakan distribusi
jumlah
pergerakan dari suatu zona menuju ke zona tujuan
5. Modal split, model untuk memprediksi moda yang digunakan untuk orang berpergian
6. Network assignment, rute yang diprediksi
System Analysis
• Permasalahan dari transportation planning adalah kurangnya
perhatian terhadap dampak fasilitas dari daerah yg berbatasan
langsung.
• Maka daripada itu perlu pendekatan yang tidak hanya
mensimulasikan hubungan antara elemen transportasi namun juga
dengan sistem urban yang lebih luas. pendelatan ini merupakan hal
penting yang dinamakan system analysis.
System Analysis
• Pendekatan system analysis merupakan prosedur untuk menyelesaikan masalah dengan
membreak down menjadi beberapa bagian. Dengan demikian itu akan memberikan
framework untuk analisis dari sistem yang kompleks.

• Systems analysis memiiki 5 fase prosedur:


1. Pendefinisian masalah, mengidentifikasi titik pertemuan antara sistem transportasi dan
lingkungan yang dioperasikannya.
2. Pengembangan goals dan objective dari pendefinisian masalah
3. Data collection, berupa informasi tentang jenis, lokasi, dan intensitas jenis perjalanan,
lokasi,dan penggunaan lahan untuk masa lalu dan sekarang; pernyataan masalah, tujuan, dan
kendala; Data teknologi transportasi masa kini dan masa depan
4. Forecasting models
5. Development and evaluation alternative plans
Forecasting Models
• Asumsi utama dari proses perencanaan transportasi perkotaan adalah bahwa seluruh sistem
transportasi, penggunaan lahan, kondisi perkotaan terkait dapat dimodelkan.
• Forecasting model adalah proyeksi yang dibuat atas dasar kondisi sekarang untuk mensimulasikan
kondisi masa depan.
• Beberapa bentuk forecasting models yang digunakan dalam transportation planning:
1. Land Use Models, kemampuan untuk meramalkan permintaan perjalanan masa depan
tergantung pada penentuan dan pemodelan masa depantren penggunaan lahan.
2. Mathematical Travel-Demand Models, kompilasi data secara matematis memproses informasi
ini untuk menghasilkan perkiraan data (atau perkiraan) tentang asal, tujuan, mode, dan rute
setiap perjalanan untuk memprediksi kebutuhan urban travel di masa depan.
3. Behavioural Travel-Demand Models, mengidentifikasi probabilitas bahwa individu membuat
satu set pilihan perjalanan di atas semua pilihan lain yang mungkin. Teori yang mendasari
Behavioural Travel-Demand Models adalah ekonomi perilaku konsumen dan perilaku psikologi
pilihan.
Development and Evaluation Alternative
Plans
• Sejumlah rencana alternatif dapat dikembangkan untuk memenuhi persyaratan proyek.
Perencana perlu mengevaluasi rencana yang dikembangkan untuk membantu pengambil
keputusan menentukan rencana mana yang paling sesuai dengan tujuan dan sasaran
proyek.
• Beberapa metode yang digunakan oleh perencana untuk mengevaluasi rencana:
1. Rating Schemes, prosedur pemeringkatan yang biasa dilakukan adalah menimbang
berbagai dampak rencana alternatif (ekonomi, sosial, politik, lingkungan, dll.) dan
menghitung skor untuk setiap alternatif.
2. Cost-Benefit Analysis, mengidentifikasi berbagai dampak dari suatu rencana dengan
menyatakan hubungan antara dampak dan keuntungan yang dinyatakan dengan
satuan yang dapat diukur (contoh:dollar)
3. Cost-Effectiveness, mengukur seberapa efektif dan secara ekonomis setiap rencana
alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran proyek.
Problem
• Di pusat kegiatan di sektor transportasi di masa mendatang adalah sejumlah isu penting yang
memiliki implikasi luar biasa untuk penelitian dan kebijakan transportasi. Beberapa masalah terus
berlanjut sementara yang lain muncul belakangan ini.

Continuing problems Recent Problem


-Adanya kemacetan jalan raya dan terjadi peningkatan -Produktivitas transportasi: seberapa efisien suatu proses
sepanjang waktu atau operasi transportasi
-Bagaimana pemerintah mampu menumbuhkan lingkungan -Pembangunan ekonomi: bagaimana kebutuhan transportasi
transportasi yang konduktif terhadap persaingan namun juga mempengaruhi pembangunan ekonomi
mampu memfasilitasi perlindungan konsumen warga negara.
-Penyediaan layanan sektor swasta: kemampuan sektor
-Keamanan dalam transportasi swasta untuk memperluas perannya
-Kebutuhan yang meningkat untuk mengurangi dampak -Kurangnya penyediaan jasa transportasi
negatif transportasi terhadap lingkungan
-Pemeliharaan fasilitas transportasi: merupakan perhatian
-Pembiayaan transportasi yang mahal utama sebagai biaya penggantian kebutuhan transportasi
yang meningkat dan sumber daya lainnya terbatas.
Prospect
• Jelas bahwa perencanaan kota dan perencanaan transportasi akan terus saling
terkait. Karena sistem perkotaan dibentuk oleh sistem transportasi, sangat
penting bagi perencana dan insinyur transportasi untuk bekerja sama dengan
perencana kota.
• Dan tren hingga saat ini masih terjadi kontinuasi antara perencanaan transportasi
dan perencanaan kota. Contohnya adalah pembangunan real estate di masa kini
yang juga dipengaruhi oleh system transportasi yang ada.
• Di masa depan perkembangan pada perencanaan transportasi akan terus terjadi
seperti perkembangan teknologi untuk transportasi yang lebih banyak dan system
manajemen perencanaan transportasi yang lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai