Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PENGELOLAAN

ANGKUTAN BARANG

Sistem Pengelolaan Angkutan Barang Oleh: I Made Suraharta


Pengantar
Pengelolaan/Manajemen
Angkutan Barang dan Logistik
Pengertian Transportasi dan Logistik

Transportasi
Kata transportasi berasal dari bahasa latin
yaitu transportare, dimana trans berarti mengangkat atau
membawa. Jadi transportasi adalah membawa sesuatu dari satu
tempat ke tempat yang lain.

Sementara jika mengacu pada UU 22/2009 pasal 1 point 3 tentang


LLAJ, angkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di
ruang lalu lintas jalan
Beberapa pengertian Transportasi
menurut para ahli (1)
• Menurut Morlok (1981), transportasi: memindahkan atau
mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

• Menurut Bowersox (1981), transportasi: perpindahan barang


atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan
produk yang digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang
membutuhkan atau menginginkan

• Menurut Papacostas (1987), transportasi: suatu sistem yang


terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem kontrol
yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari
suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu
untuk mendukung aktivitas manusia.
Beberapa pengertian Transportasi
menurut para ahli (2)
Nasution (2004), transportasi: pemindahan manusia atau barang dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang
digerakkan oleh manusia atau mesin

Jadi menurut Nasution : Transportasi adalah suatu proses di mana di dalamnya terdapat
unsur-unsur pengangkutan/transportasi meliputi atas: (a) ada muatan yang diangkut, (b)
tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada jalanan/jalur yang dapat dilalui, (d)
ada terminal asal dan terminal tujuan, serta (e) sumber daya manusia dan organisasi atau
manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut

Miro (2005), transportasi dapat diartikan usaha memindahkan, mengerakkan,


mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain,
dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat
berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.

Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, atau dari mana kegiatan
pengangkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri yang
menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan daripada di tempat asal, dan
nilai ini lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutannya. Nilai yang
diberikan oleh transportasi adalah adalah berupa nilai tempat (place utility) dan nilai
waktu (time utility). Kedua nilai ini diperoleh jika barang telah diangkut ke tempat di
mana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada waktunya.
Fungsi Transportasi (1)
Menurut Nasution : transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting sector) dan
pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi.

Menurut Warpani (2002), fungsi dasar dari transportasi adalah sebagai penunjang, pemacu, dan pemicu.
• Berfungsi sebagai penunjang dan pemacu apabila dipandang dari sisi melayani dan meningkatkan pembangunan
serta melayani dan mendorong berbagai kebutuhan lain.
• Berfungsi sebagai pemicu bila dipandang sebagai pembangkit perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah
untuk mendukung aktivitas manusia.

Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi hal itu dilakukan untuk
mencapai tujuan lain, oleh karena itu, permintaan atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan
(derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain.

Menurut Morlok, pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari kebutuhan seseorang untuk
bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan (misalnya bekerja, sekolah) dan juga
permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Fungsi Transportasi (2)

Di dalam fungsi transportasi, ada konsep pergerakan.


Konsep pergerakan dibagi menjadi dua, yaitu:

▪pergerakan spasial
▪pergerakan tidak spasial.

Pola pergerakan spasial meliputi pergerakan orang dan barang.

Pola pergerakan tidak spasial meliputi sebab terjadinya pergerakan, waktu


pergerakan, dan jenis moda yang digunakan untuk melakukan pergerakan.

Pergerakan barang kebanyakan dipengaruhi adanya aktivitas produksi dan


konsumsi yang dilakukan oleh manusia.

Suatu hasil produksi pasti membutuhkan sarana dan prasarana transportasi


agar hasil produksi tersebut bisa sampai di konsumen.
Komponen Transportasi
Menurut Morlok, komponen utama dalam transportasi adalah
sebagai berikut :

1. Manusia dan barang (yang diangkut)


2. Kendaraan (alat angkut)
3. Jalan (tempat pergerakan)
4. Terminal (simpul sistem transportasi)
5. Sistem pengoperasian/organisasi (mengatur 4 komponen
lainnya)
Ciri dasar transportasi (1)
1. Multi moda :
a. Selalu melibatkan lebih dari satu moda transportasi
b. Sistranas, yaitu konsep sistem transportasi integrasi antarmoda

2. Multi disiplin :
a. Ciri pergerakan, pengguna jasa, sistem prasarana, dan sarana transportasi
b. Rekayasa, ekonomi, geografi, penelitian operasional, social politik, matematika,
informatika, dan psikologi

3. Multi sektoral :
a. Banyak lembaga atau pihak yang terkait
b. DLLAJ, BPN, Dinas Tata Kota, Kepolisian, Operator Angkutan Umum, Dispenda dll.

4. Multi masalah :
a. Dari aspek pengguna jasa, rekayasa, operasional, ekonomi, sosial
Ciri dasar transportasi (2)
Sistem transportasi yang baik merupakan hasil dari perencanaan
yang baik pula. Untuk mendapatkan perencanaan diperlukan
pendekatan-pendekatan sistem agar perencanaan berjalan
dengan baik. Dalam suatu perencanaan memang dibutuhkan
strategi pemecahan untuk masalah-masalah yang terjadi,
sehingga terbentuk sistem transportasi makro yang terdiri dari
sistem transportasi mikro, yaitu :

1. Sistem Kegiatan.
2. Sistem Jaringan Prasarana Transportasi.
3. Sistem Pergerakan Lalu Lintas.
4. Sistem Kelembagaan.

Transportasi itu bersifat ‘CLIOS’, yaitu Complex, Large scale,


Interconnected, Open, dan Social/technical dan juga isu-isu lain
dalam transportasi.
Manfaat Transportasi (1)
Manfaat transportasi dibagi menjadi dua (Nasution, 1996) yaitu :

• Manfaat Sosial

Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu


dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain :

❑ Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok


❑ Pertukaran atau penyampaian informasi
❑ Perjalanan untuk bersantai
❑ Perluasan jangka perjalanan sosial
❑ Pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja
Manfaat Transportasi

• Manfaal politis:

Ada beberapa manfaat politis transportasi yang dapat berlaku dari negara
manapun yaitu sebagai berikut:

❑ Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat


dengan meniadakan isolasi.
❑ Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian
wilayah negara.
❑ Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki
mungkin sekali bergantung pada transportasi yang efisien yang
memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan dan tahanan)
nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan perang selama
masa perang.
❑ Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan
dan mengangkut penduduk dari daerah bencana
Angkutan Barang
Peraturan mengenai penyelenggaran angkutan barang di jalan :

Keputusan Menteri Perhubungan No 69 tahun 1993

SK Dirjen Perhubungan Darat


No. SK 725 /AJ 302/DRJD/2004 :
Tentang Penyelenggaraan
Barang Berbahaya dan Beracun Di Jalan
Perbandingan Moda Transportasi
Karakteristik Standar Jasa Transportasi
Permasalahan Angkutan Barang di Indonesia (1)
❑ Biaya angkutan barang dalam negeri yang begitu tinggi→ hambatan
besar bagi tingkat pertumbuhan di Indonesia. Biaya logistik di Indonesia
lebih tinggi daripada di Vietnam, Thailand, Malaysia dan Cina.
❑ Studi: biaya operasional kendaraan untuk truk angkutan barang sebesar
Rp. 3.093,- per kilometer, atau sekitar USD 34 sen per kilometer (biaya
rata-rata untuk Asia, USD 22 sen per kilometer).
❑ Bukti yang ada menunjukkan bahwa biaya transportasi dalam negeri
secara signifikan merupakan hambatan bagi daya saing perdagangan
Indonesia di tingkat internasional.

• Biaya yang terkait dengan prasarana, perizinan, dan pungutan di jalan


semuanya lebih tinggi dibandingkan dengan di negara-negara lain.
• Indonesia menempati urutan ke 43 dari 150 negara dalam Indeks
Kinerja Logistik (LPI) Bank Dunia (Bank Dunia, 2007a).
Permasalahan Angkutan Barang di Indonesia (2)

• Walaupun persepsi iklim usaha sedang mengalami peningkatan hampir


pada sebagian besar lini, persepsi tentang prasarana dan transportasi
tampaknya semakin buruk. Dalam beberapa sektor ekspor, total biaya
sebelum pengiriman dan angkutan darat dalam negeri mencapai lebih
dari 40% dari total biaya logistik (Carana,2004). Hal ini sangat
menurunkan daya saing usaha Indonesia dan mendorong ekonomi biaya
tinggi.

• Topografi Indonesia dan rendahnya kualitas jalan secara signifikan


meningkatkan biaya operasional kendaraan untuk sektor angkutan barang
dengan truk. Biaya untuk pemeliharaan dan BBM, secara khusus
dipengaruhi oleh kondisi geografis dan mutu jalan

• Walaupun ada dampak negatif terhadap arus barang dalam negeri, dan
liberalisasi angkutan barang telah diterapkan, beberapa pemerintah
daerah masih mengeluarkan perizinan dan memungut retribusi terhadap
angkutan barang
Angkutan Barang Dalam Kota
(Urban Freight-City Logistic)
Permasalahan

Kondisi Angkutan barang dalam kota di Indonesia:

➢ Bebas masuk menembus ke jantung kota.


➢ Banyak perjalanan truk yang kosong,
➢ Kecepatan truk dalam mixed-traffic yang sangat
lambat,
➢ Antrian di pelabuhan,
➢ Loading-unloading angkutan barang di tengah
perjalanan yang sering memblocking arus lalu lintas,
➢ Overloading, dan
➢ Terbatasnya fasilitas terminal angkutan barang
Strategi Pengembangan Angkutan Barang
Evolusi Strategi untuk Visi Angkutan Barang yang Cepat dan Efisien

❑ Proses evolusi angkutan barang dimulai dari sistem produksi dari daerah industri
kepada proses distribusi barang industri kepada pengguna, pada setiap kota di
Indonesia.
❑ Untuk mendapatkan layanan penghantaran barang dengan cepat dan effisien, maka
diperlukan evolusi moda angkutan barang dari yang ada saat ini.

Tahap-1 : Barang hasil produksi dari industri berupa barang curah kering seperti dalam
bentuk plastikan, sachet dll (kategori barang tidak cepat rusak) dikelompokkan
untuk di pak baik dengan kardus, kotak atau briket dan diberi tanda disebut
tahap paletisasi.
Tahap-2 : Barang yang sudah di paletisasi dari indutri-industri tersebut kemudian
dikonsolidasikan oleh pihak ketiga yang memiliki fungsi untuk
mengelompokkan pada suatu wilayah hantaran yang sama dilakukan
pencatatan yang ketat dan effisien untuk kemudian dilakukan kontainerisasi
dan stuffing menggunakan alat mekanis, pada tahapan ini disebut tahap
konsolidasi
Tahap-3 : Barang yang sudah melalui tahapan konsolidasi, dikirimkan menggunakan moda
transportasi barang (bisa menggunakan kereta api atau kapal laut untuk
kapasitas kontainer yang lebih besar), dengan tujuan mengurangi beban jalan
raya, efisiensi dan mendapatkan harga yang kompetitif. Tahapan ini disebut
Tahap Konsolidasi Moda
LOGISTIK
Definisi Logistik(1)
❑ Secara etimologi, logistik berasal dari bahasa Latin kuno yaitu logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata,
kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi” atau logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam memperkirakan
perhitungan. Dan juga dari kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk
menginapkan atau menyediakan.
❑ Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan
mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan
Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan
pengadaan persediaan perang.
❑ Dalam ilmu militer, menjaga jalur suplai sambil mengganggu jalur musuh amatlah krusial — Napoleon bahkan
mengatakan logistik adalah faktor terpenting — dalam strategi militer, karena sebuah angkatan bersenjata
tanpa sumber daya dan transportasi itu tidak berdaya. Kekalahan Inggris di perang kemerdekaan Amerika dan
kekalahan Poros di medan Afrika selama Perang Dunia II semua disebabkan oleh kegagalan logistik. Demikian
pula dengan kekalahan Irak dalam Perang Teluk I, karena terputusnya jaringan distribusi dan logistik.
❑ Hingga Oxford English Dictionary mendeskripsikan logistik sebagai "the branch of military science relating to
procuring, maintaining and transporting material, personnel and facilities.”
Definisi Logistik(2)
▪ Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus
barang, energi dan informasi dan sumber daya lainnya lainnya,
seperti produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar
dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal.
▪ Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan
logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi,
inventori, pergudangan (warehousing) , reverse logistics dan
pemaketan/packaging.
▪ Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah
“mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan
jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau,
dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa
logistik“
Definisi Logistik(3)
Sehingga pengertian luas dari Logistik adalah proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari
barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai
titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan (Council
of Logistics Management)

Ciri-ciri Logistik:

• Aliran: barang dan informasi(energi, orang, uang, dll.)


• Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan
• Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat, bentuk dan
kepemilikan
Unsur-unsur Logistik
Kegiatan Logistik

•Transportasi • Perencanaan Produksi


•Penyimpanan •Pembelian
•Pengemasan •Pelayanan Pelanggan
•Penanganan Bahan •Lokasi Situs
•Pemenuhan Pesanan •Penanganan Return
•Peramalan •Pembuangan
•Suku Cadang •Kegiatan lainnya
Logistik Bisnis
Logistik Bisnis
Manajemen Logistik
Salah satu cara pandang ongkos melakukan bisnis

4% Laba

21% Biaya Logistik Kegunaan waktu dan tempat

27% Biaya Pemasaran Kegunaan kepemilikan

48% Biaya Produksi Kegunaan Bentuk


Persoalan Umum Logistik

❑ Ketidakpastian,
❑ Imbal-balik(trade-off) antara Ongkos‘ dan’ Tingkat Pelayanan
❑ Pungutan Liar
❑ Prasarana dan Sarana:
• Keterhubungan dan Fasilitas
• Teknologi
• Sistem Informasi
• Energi

❑ Koordinasi
❑ Tingkat kerumitan (kompleksitas) sistem rantai pasok
❑ Kartel
❑ Regulasi
• Tumpangtindih
• Kekosongan
• Berlebihan
• Biaya tambahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai