Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transportasi
2.1.1 Pengertian Transportasi
Transportasi merupakan pergerakan suatu produk dari suatu lokasi ke
lokasi lain yang mempresentasikan awal dari suatu rangkaian supply chain
sampai kepada konsumen. Transportasi sangat penting karena suatu
produk jarang diproduksi dan digunakan dalam lokasi yang sama. (Copra,
2010)
Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang
mana trans berarti mengangkat atau membawa. Jadi transportasi adalah
membawa sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi
ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan (movement)
dan secara fisik mengubah tempat dari barang (comodity) dan
penumpang ke tempat lain.
Menurut Nasution (2008) terdapat unsur-unsur pengangkutan atau
transportasi meliputi atas :
1. Ada muatan yang diangkut.
2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkut.
3. Jalan atau jalur dapat dilalui.
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan.
5. Tersedianya sumber daya manusia dan organisasi atau
manajemenyang menggerakan kegiatan transportasi tersebut.

2.1.2 Fungsi dan Manfaat Transportasi

Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang dan perangsang

pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing


sektor) bagi perkembangan ekonomi. (Nasution, 2015).

Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap, perlu dicapai


keseimbangan antara penyedia dan permintaan jasa angkutan. Jika
penyedia jasa angkutan lebih kecil daripada permintaannya, maka akan

11
12

terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan kegoncangan


harga di pasaran. Sebaliknya, jika penawaran jasa angkutan melebihi
permintaannya, maka akan menimbulkan persaingan tidak sehat yang akan
menyebabkan banyak perusahaan angkutan rugi dan menghentikan
kegiatannya sehingga penawaran jasa angkutan berkurang, selanjutnya
menyebabkan ketidaklancaran arus barang dan keguncangan harga di
pasaran.

Manfaat pengangkutan dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan


masyarakat, yang dapat dikelompokkan dalam manfaat ekonomi, sosial
politik dan kewilayahan.

1. Manfaat ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan
Manusia dengan menciptakan manfaat. Pengangkutan adalah
salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis orang
maupun barang. Dengan angkutan, bahan baku dibawa menuju
tempat produksi dan dengan angkutan jugalah hasilnya
diproduksi dibawa ke pasar. Selain itu, dengan angkutan pula
konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan kebutuhan
yang seperti rumah sakit, pusat rekreasi dan lain-lain.
2. Manfaat sosial
Manusia pada umumnya hidup bermasyarakat dan
berusaha hidup selaras satu sama lain serta setiap orang harus
menyisihkan waktu untuk kegiatan sosial. Untuk kepentingan
hubungan sosial ini, sarana pengangkutan sangat membantu
dan menyediakan berbagai kemudahan antara lain (a)
pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, (b)
pertukaran atau penyampaian informasi, (c) perjalanan untuk
rekreasi, (d) perluasan jangkauan perjalanan sosial,
13

(e) bantuan dalam memperluas kota atau memancarkan


pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil.
3. Manfaat politik dan keamanan
Scammer 1974 menyebutkan beberapa manfaat politis
pengangkutan yang dapat berlaku bagi negara manapun
termaksud Indonesia yaitu sebagai berikut:
a. Pengangkutan menciptakan persatuan nasional yang
semakin kuat dengan dengan meniadakan isolasi.
b. Pengangkutan menyebabkan pelayanan kepada
masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas
dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah suatu
negara.
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang
tidak dikehendaki mungkin sekali bergantung pada
pengangkutan yang efisien, yang memudahkan
mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan)
nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan
selama masa perang.
d. Sistem pengangkutan yang efisien memungkinkan
negara memindahkan dan mengangkut penduduk dari
daerah yang mengalami bencana alam dengan cepat.
4. Manfaat kewilayahan
Bagi daerah perkotaan, pengangkutan memegang peranan
yang sangat menentukan. Kota yang baik dapat ditandai
antara lain dengan melihat kondisi pengangkutannya.
Pengangkutan yang aman dan lancar selain mencerminkan
keteraturan kota, juga mencerminkan kelancaran kegiatan
perekonomian kota. Perwujudan kegiatan pengangkutan yang
baik adalah dalam bentuk tata jaringan jalan dengan segala
kelengkapannya yakni rambu lalu lintas, lampu lalu lintas,
marka jalan, petunjuk jalan, trotoar dan lain-lain.
14

2.2 Moda Transportasi


Moda transportasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan tentang alat angkut yang digunakan sebagai sarana
transportasi untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain. Moda
transportasi terdiri dari dua kata yaitu kata moda dan transportasi. Moda
adalah bentuk atau jenis, sedangkan transportasi secara umum adalah suatu
kegiatan memindahkan sesuatu (orang atau barang) dari satu tempat ke
tempat lain baik dengan sarana atau tanpa sarana, Miro (2005). Ragam
moda transportasi yaitu moda darat yang menggunakan transportasi jalan
raya, dan kereta api, transportasi laut, transportasi udara, dan penggunaan
pipa.
1. Transportasi darat terdiri atas :
a. Transportasi jalan raya
Transportasi jalan raya meliputi transportasi yang
menggunakan alat angkut berupa manusia, binatang, sepeda
motor, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya. Tenaga
penggerak yang digunakan adalah tenaga manusia, binatang,
uap, BBM, dan, diesel.
b. Transportasi jalan rel
Dalam transportasi jalan rel ini digunakan angkutan
berupa kereta api, yang terdiri dari lokomotif, gerbong (kereta
barang), dan kereta penumpang. Tenaga penggeraknya berupa
tenaga uap, diesel, dan tenaga listrik.
2. Transportasi air terdiri atas:
a. Transportasi air pedalaman
Transportasi ini menggunakan alat angkutan berupa kano,
sampan, motor boat, dan kapal. Jalan yang dilaluinya berupa
kanal, danau, dan sungai. Tenaga penggeraknya adalah
pendayung, layar, tenaga uap, BBM, dan diesel.
15

b. Transportasi laut
Dalam transportasi laut digunakan alat angkutan berupa
perahu, kapal api/uap, dan kapal mesin. Jalan yang dilaluinya
adalah laut, samudra dan teluk. Sedangkan tenaga
penggeraknya adalah tenaga uap, BBM, dan diesel.
3. Transportasi Udara
Pengertian pesawat udara di Indonesia menurut Undang-
Undang No. 83 Tahun 1958 adalah setiap alat yang dapat
memperoleh daya angkat dari udara, kemudian pada Undang-
Undang No. 2 Tahun 1962, pesawat udara diartikan sebagai
semua alat angkut yang dapat bergerak dari atas tanah atau air
ke udara atau ke angkasa atausebaliknya.
4. Angkutan Pipa
Angkutan pipa merupakan moda yang umumnya digunakan
untuk bahan berbentuk cair atau pun gas, pipa digelar diatas tanah,
ditanam pada kedalaman tertentu di tanah atau pun digelar melalui
dasar laut.
2.2.1 Tahapan Pemilihan Moda Transportasi
1. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan (Trip Generation) adalah suatu
tahapan pemodelan dengan memprediksi total pergerakan yang
berasal dari suatu tempat dan memprediksi total pergerakan yang
tertarik ke suatu tempat.
2. Sebaran Pergerakan (Trip Distribution) merupakan tahapan
pemodelan yang menunjukkan banyaknya perjalanan yang
bermula dari titik asal dan terdistribusi ke suatu zona tujuan atau
sebaliknya.
3. Pemilihan Moda (Moda Choice) merupakan tahapan ini memiliki
fungsi untuk menentukan jumlah manusia dan barang yang akan
menggunakan jenis moda transportasi yang tersedia untuk
melakukan perjalanan dari titik asal ke titik tujuan.
16

4. Pemilihan Rute (Route Choice) adalah pemodelan yang


menunjukkan pelaku perjalanan yang memilih beberapa rute
perjalanan dan lalu lintas yang menghubungkan jaringan
transportasi (Lestarini,2007).
2.2.2 Transportasi Umum Modern
Menurut Nithaaini, (2015) transportasi umum modern adalah sarana
angkutan yang digunakan masyarakat dalam melakukan aktivitas
perjalanan, angkutan dengan menggunakan teknologi modern. Teknologi
modern tersebut biasa berupa motor penggerak, bahan bakar dan
teknologi lainnya yang lebih baik. Jenis transportasi modern berdasar
kebutuhan, meliputi angkutan untuk manusia yang dikenal dengan
angkutan umum seperti Bus Rapid Transit (BRT), Light Rail Transit
(LRT), Kapal Pesiar, Pesawat dan lain-lain.

2.3 Biaya transportasi


Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk
penetapan tarif, alat kontrol agar dapat pengoperasian mencapai tingkat
efektifitas dan efisien. (Salim, 2000)
Biaya transportasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan proses transportasi. Biaya tersebut berupa biaya penyedia
prasarana, biaya penyedia sarana, biaya operasional transport. (Sentosa,
2018)
1. Biaya sebagai dasar penentuan tarif jasa angkutan / transportasi
didasarkan pada biaya pelayanan yang terdiri dari :
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
Oleh karena itu biaya pelayanan (cost of service) sebagai dasar
untuk struktur pentarifan.
17

2. Biaya modal dan biaya operasional


a. Biaya modal (capital cost) adalah biaya yang digunakan
untuk investasi inisial (initial investment) serta peralatan
lainnya termasuk didalamnya bunga uang (interest rate).
b. Biaya operasional (operasional cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pengelolaan transportasi. Yang
termaksud dalambiaya operasional adalah:
 Biaya pemeliharaan kendaraan
 Biaya transportasi yaitu: bahan bakar, oli, upah,
serta biaya terminal (tol, pak ogah, parkir, dll).

 Biaya umum antara lain: biaya kantor, gaji, biaya


humas, biayaakuntansi lainnya.

2.4 Rute Transportasi


Pengertian rute menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
(a) jarak atau arah yang harus diturut (ditempuh, dilalui); (b) jalan yang
ditempuh (dilalui); dan (c) jalur angkutan yang menghubungkan dua
tempat. Sedangkan transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Oleh sebab itu
rute transportasi merupakan jalur perpindahan yang harus ditempuh
kendaraan atau angkutan dari satu tempat ke tempat lain.

2.5 Light Rail Transit (LRT)


Light Rail Transit (LRT) merupakan salah satu sistem Kereta Api
penumpang (Tipe Kereta Api Ringan) yang biasanya beroperasi dikawasan
perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu
lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan
tram. Light Rail Transit (LRT) sendiri merupakan moda transportasi
massal yang merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan
cakupan wilayah yang lebih kecil.
18

Light Rail Transit (LRT) merupakan sebutan untuk kereta api ringan.
LRT ini akan menghubungkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
sampai ke Stadion Jakabaring Sport City. Adapun LRT di Palembang
terdiri dari konstruksi jalur layang, stasiun dan fasilitas operasi. Adapaun
data teknis dari LRT (Light Rail Transit) itu sendiri yaitu :
1. Pemilik : Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Indonesia Pemerintah Kota Palembang
2. Jenis : Lintas Rel Terpadu
3. Jumlah Jalur : 1 Jalur
4. Jumlah Stasiun : 13 Stasiun
a. Stasiun DJKA h. Stasiun Demang
b. Stasiun Jakabaring i. Stasiun Garuda Dempo
c. Stasiun Polresta j. Stasiun RSUD
d. Stasiun Ampera k. Stasiun Punti Kayu
e. Stasiun Cinde l. Stasiun Asrama Haji
f. Stasiun Dishub m. Stasiun Bandara
g. Stasiun Bumi Sriwijaya
5. Waktu Antara : 30 Menit
6. Panjang Sistem : 24,5 Km
a. Koridor Pertama : 14,5 Km
b. Koridor Kedua : 10 Km
7. Lebar Sepur : 1.067 mm
8. Kecepatan Rata-rata : 40 Km/h (25 mph)
9. Kecepatan Tertinggi : 80 Km/h (50 mph)
19

Gambar 2.1 Peta Rute Light Rail Transit (LRT) Palembang

Sumber: “LRT Palembang, Jalur Kereta Ringan Modern Pertama


Di Ranah Sumatera. Sumatera Railways.
(http://sumaterarailways.blogspot.com/2017/09/mengintip-progres-lrt-
palembang-kereta.html)

2.5.1 Kondisi Lintas Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan


1. Wilayah Light Rail Transit Sumatera Selatan
Wilayah LRT Sumatera Selatan terdiri dari 1 kota dan 1
kabupaten yaitu Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin. LRT
Sumatera Selatan mempunyai panjang total jalur KA sepanjang
24,5 Km (Elevated) dengan rincian yaitu :
a. Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II –
Stasiun Asrama Haji sepanjang 5,781 Km
b. Stasiun Asrama Haji – Stasiun Punti Kayu sepanjang
3,03 Km
20

c. Stasiun Punti Kayu – Stasiun RSUD sepanjang 1,51 Km


d. Stasiun RSUD – Stasiun Garuda Dempo sepanjang 1,13
Km
e. Stasiun Garuda Dempo – Stasiun Demang sepanjang
1,18 Km
f. Stasiun Demang – Stasiun Bumi Sriwijaya sepanjang
2,36 Km
g. Stasiun Bumi Sriwijaya – Stasiun Dishub sepanjang 0,81
Km
h. Stasiun Dishub – Stasiun Cinde sepanjang 1,20 Km
i. Stasiun Cinde – Stasiun Ampera sepanjang 1,31 Km
j. Stasiun Ampera – Stasiun Polresta sepanjang 2,31 Km
k. Stasiun Polresta – Stasun Jakabaring sepanjang 2,581
Km
l. Stasiun Jakabaring – Stasiun DJKA sepanjang 1,298
Km.

2. Kondisi Jalan Rel


Merupakan satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja,
beton atau konstruksi lainnya yang terletak dipermukaan, dibawah
dan diatas tanah atau tergantung beserta perangkatnya yang
mengarahkan jalannya kereta api. Jalur atau lintas yang terdapat
di LRT Sumatera Selatan memiliki panjang lintas 24,5 Km,
dengan kondisi jalur Double Track. Berdasarkan jenis rel yang
digunakan dalam perkeretaapian, untuk lintas LRT Sumatera
Selatan jenis rel yang digunakan yaitu R54
21

3. Kondisi Stasiun
Pada wilayah LRT Sumatera Selatan, yaitu Stasiun DJKA –
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II berada di Kota Palembang
dan Kabupaten Banyuasin.
a. Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
adalah sebuah stasiun yang melayani angkutan LRT
Sumatera Selatan yang terletak di kompleks Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

Gambar 2.2 Stasiun Bandara SMB II

b. Stasiun Asrama haji


Stasiun LRT Asrama Haji adalah salah satu stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan. Stasiun ini
berada dekat dengan Asrama Haji Palembang.
22

Gambar 2.3 Stasiun Asrama Haji

c. Stasiun Puntikayu
Stasiun LRT Puntikayu adalah salah satu stasiun yang
melayani angkutan LRT Sumatera Selatan. Stasiun ini
berada dekat dengan Taman Puntikayu Provinsi Sumatera
Selatan.

Gambar 2.4 Stasiun Punti Kayu


23

d. Stasiun RSUD
Stasiun LRT RSUD adalah salah satu stasiun yang
melayani angkutan LRT Sumatera Selatan. Stasiun ini
berada dekat dengan RSUD Provinsi Sumatra Selatan.

Gambar 2.5 Stasiun RSUD

e. Stasiun Garuda Dempo


Stasiun LRT Garuda Dempo adalah salah satu
stasiun yang melayani angkutan LRT Sumatera
Selatan. Stasiun ini dinamai berdasarkan kompleks
militer Korem 044/Garuda Dempo.
24

Gambar 2.6 Stasiun Garuda Dempo

f. Stasiun Demang
Stasiun LRT Demang adalah salah satu stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan.
Stasiun ini terletak berdekatan dengan SMK Negeri 2
Palembang.

Gambar 2.7 Stasiun Demang


25

g. Stasiun Bumi Sriwijaya


Stasiun LRT Bumi Sriwijaya adalah sebuah
stasiun yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan
yang terletak di Lorok Pakjo, Ilir Barat I, Palembang.
Stasiun ini terletak berdekatan dengan Stadion Bumi
Sriwijaya dan pusat perbelanjaan Palembang Icon.

Gambar 2.8 Stasiun Bumi Sriwijaya

h. Stasiun Dishub
Stasiun LRT Dishub adalah salah satu stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan.
Stasiun ini terletak berdekatan dengan kompleks Kantor
Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
26

Gambar 2.9 Stasiun DISHUB

i. Stasiun Cinde
Stasiun LRT Cinde adalah sebuah stasiun yang
melayani angkutan LRT Sumatera Selatan yang
terletak di 17 Ilir, Ilir Timur I, Palembang. Stasiun ini
berada tak jauh dari Pasar Cinde.
27

j. Stasiun Terpadu Ampera


Stasiun LRT Ampera adalah salah satu stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan.
Stasiun ini berada dekat dengan Jembatan Ampera,
Benteng Kuto Besok, dan Pasar 16 Ilir.

Gambar 2.11 Stasiun Ampera

k. Stasiun Polresta
Stasiun LRT Polresta adalah salah satu stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan.
Stasiun ini terletak berdekatan dengan kantor pusat
Bank Sumsel Babel.
28

Gambar 2.12 Stasiun


POLESTA

l. Stasiun Jakabaring
Stasiun LRT Jakabaring adalah sebuah stasiun
yang melayani angkutan LRT Sumatera Selatan yang
terletak di 15 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang. Stasiun
ini berada tak jauh dari Kompleks Olahraga
Jakabaring.

Gambar 2.13 Stasiun JAKABARING


29

m. Stasiun DJKA
Stasiun LRT DJKA adalah sebuah stasiun yang
melayani angkutan LRT Sumatera Selatan yang
terletak di Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, dan berbatasan langsung dengan wilayah
timur Kota Palembang. Stasiun ini berada tak jauh dari
OPI Mall, sehingga juga dinamai sebagai Stasiun LRT
OPI.

Gambar 2.14 Stasiun DJKA

Anda mungkin juga menyukai