Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seni dan budaya dalam perspektif Muhammadiyah hukumnya adalah
boleh, bahkan dapat menjadi fardu ain atau fardu kifayah, kalau dalam
kerangka dakwah amar maruf nahi munkar dan hal tersebut menjadi
pelengkap dari kewajiban. Muhammadiyah memandang bahwa seni dan
budaya harus dijadikan sarana yang efektif dalam menjalankan dakwah amar
ma`ruf nahi munkar dewasa ini, dimana keterbukaan informasi, kecanggihan
teknologi, serta kuatnya pengaruh hasil seni dan budaya, telah mendorong ke
arah era ketidak teraturan (disruption era). Seni dan budaya yang menyentuh
cipta, karsa dan rasa manusia akan menjadi sarana efektif dalam penyelesaian
masalah (problem solving). Adapun norma dan nilai yang harus dipegang
teguh dalam menjalankan aktivitas seni dan budaya, tidak mengarah atau
mengakibatkan kerusakan (fasad), bahaya (dharar), kedurhakaan (Ishyan),
dan menjauhkan diri dari Allah (baid anillah).
3.2 Saran
Demikian makalah mengenai Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah (PHIWM) dalam Seni dan Budaya, dibuat sebagai salah satu
referensi dalam proses pembelajaran ini. Diharapkan pembaca dapat
memahami dan menetapkan ajaran Islam demi kehidupan bermasyarakat dan
berkebangsaan yang lebih baik.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan koreksi jika isi makalah
terdapat kekeliruaan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Antoni, M. H. I Dr. dkk. Retorika dan PHIWM, Palembang, 2021.

Sudarsono S, M. Ag. Drs. Studi Kemuhammadiyahan, Surakarta, 2006.

Saleh, Muhammad.2011. Perspektif Muhammadiyah Terhadap Kebudayaan dan

Seni.http://www.docstoc.com/docs/70132865/SENI-DAN-BUDAYA-

PERSPEKTIF-MUHAMMADIYAH.

Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke-44 tanggal 8 s/d 11 Juni Tahun 2000

(1421 H/2000 M) tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.

Adli, Rasyaa (2012). Al-Qahirah al-Madinat al Dzakriyaat. Al-Jizah: Daar

Nahdhah Mishr.

Nanang Rizali. Kedudukan Seni dalam Islam. TSAQAFA , Jurnal Kajian

Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012, Hal 1-8.

24

Anda mungkin juga menyukai