Oleh:
Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya lah makalah
yang berjudul “Budaya dan Seni Agama Hindu “ ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekuraangan, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat dan berguna untuk para
pembaca.
Kata Pengantar……………………………………………………………............ ii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………., 8
Daftar Pustaka
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah.
1. Mengetahui dan memahami pengertian Budaya dan Seni
2. Mengetahui dan memahami wujud dari Budaya dan Seni serta
mengimplementasikan wujud dari Budaya dan Seni
3. Memahami hakikat Budaya dan Seni terhadap perspektif Agama Hindu
4. Mengetahui tantangan Budaya dan Seni dalam perspektif Agama Hindu
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya dan Seni
Budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada
sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang
harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
“buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Dalam hal ini,
budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara berkomunikasi, kebiasaan di
suatu daerah atau adat istiadat.
2.2 Wujud Budaya dan Seni serta Implementasi Wujud Budaya dan Seni
A. Wujud Budaya
Wujud-wujud Budaya secara umum ada 3, yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal budaya adalah budaya yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Contoh:
Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang
lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud
implementasinya dalam Agama Hindu ialah awig-awig yang ada di banjar
maupun didesa, menjaga sopan santun dalam berpakaian adat.
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud budaya sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau
kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang
berupa aktivitas individu. Dalam implementasi agama Hindu ialah
menjaga kerukunan antar umat beragama, memupuk sikap sopan santun
saat sangkep maupun ngayah di pura, dan menjaga perkataan tetap suci
dan baik.
3. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud budaya fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-
benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud budaya yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud budaya yang lain. Contoh : wayang
kulit, topeng pada tari topeng, endek dari sidemen Karangasem, dan lain-
lain.
B. Wujud Seni
Wujud-wujud seni secara umum ada 4, antara lain.
1. Seni Musik
Seni musik adalah suatu seni yang dapat dirasakan dan dinikmati melalui
media pendengaran seperti contohnya seni musik/lagu. Selain itu, di dalam
musik terdapat juga unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi.
Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia,
misalnya akapela. Contoh seni musik dalam Agama Hindu ialah gong atau
tabuh yang dimainkan saat acara acara agama, kidung maupun geguritan.
Dalam bidang suara dibagi menjadi 4 antara lain tembang/sekar rare, sekar
alit, sekar madya, dan sekar agung.
2. Seni Tari
Seni tari merupakan ungkapan jiwa dalam bentuk gerak guna
mengekspresikan diri atau seni yang dihasilkan dari gerak tubuh manusia
yang digunakan sebagai media komunikasi. Seni tari pun dapat di bagi
lagi menjadi.
a) Tari wali merupakan tari yang dipentaskan sebagai tari sakral
contohnya yaitu tari rejang dewa, dan topeng sidakarya
b) Tari bebali bersifat sakral dan juga dapat bersifat sebagai hiburan.
Contohnya tari topeng, gambuh, dan pewayangan.
c) Tari balih-balihan adalah tari yang semata-mata bertujuan untuk
hiburan. Contohnya tari legong, tari oleg, tari janger, tari sekar ibing
maupun joged.
3. Seni Rupa
Seni rupa adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui media
penglihatan, atau visual art. Seni rupa fokus pada karya yang memiliki
wujud dan rupa yang diekspresikan dalam bentuk lukisan, gambar, patung,
kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain. Contohnya adalah Arca,
Pratima, Tapakan Pelinggih, patung dewata nawa sanga.
4. Seni Bangunan
Seni Bangunan (Arsitektur) adalah hasil seni yang digunakan melalui
desain bangunan yang digunakan untuk mewadahi segala aktifitas
didalamnya dan memiliki nilai-nilai estetika. Bentuk-bentuk bangunan di
Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur
budaya Hindu-Budha dengan unsur budaya Indonesia asli. Contohnya
dalam perspektif agama Hindu ialah padmasana, meru, gedong, rong tiga,
candi bentar, tugu karang.
Umat Hindu, seperti yang terlihat di Bali memiliki pandangan seni yang
diikat nilai –spiritual Ketuhanan sesuai dengan ajaran agama, bisa kita lihat dalam
dinamika praktek keagamaan seni mendapat peran yang tidak sedikit bentuk
sesaji persembahan yang demikian rumit, megah dan menakjubkan dengan
bentuk-bentuk simbul penuh dengan makna. Demikian juga dengan kehadiran
patung-patung dewanya sebagai penghias kota yang selalu mengingatkan kita
masyarakat bali selalu berpikiran suci dan kebaikan.
Berkaitan dengan implementasi tentang estetika hindu dalam berkesenian
bagi masyarakat Bali disamping konsep-konsep yang telah diuraikan di atas,
terdapat pula beberapa konsep –konsep yang sangat mendasar dan menghasilkan
karya seni yang memiliki taksu, adapun konsep-konsep tersebut antara lain;
konsep kepercayaan,konsep sekala dan niskala,konsep tri hita karana, karma pala,
konsep greget dan taksu
KESIMPULAN
Agama adalah sebagai sistem religi dan upacara keagamaan dalam isi
budaya atau tegasnya agama adalah bagian dari budaya. Budaya merupakan hasil
proses tindakan atau perlakuan akibat hubungan manusia dengan manusia dan
alam lingkungannya sehingga dapat beradaptasi secara seimbang dan serasi. ,
Agama mempunyai kedudukan yang lebih mulia dari seni, namun keduanya
mempunyai hubungan yang erat dalam kehidupan. Seni adalah kesanggupan akal
manusia, baik berupa kegiatan rohani maupun pisik untuk menghasilkan sesuatu
[artistik] luar biasa menggugah perasaan. Seni dan agama tidak dapat di pisahkan
atau saling melengkapi, karena seni itu dipakai media untuk menyebarkan suatu
ajaran atau kepercayaan agama.
Seni-budaya patut kita jaga sebagai generasi muda sebab tantangan tidak
akan berhenti jika sejak dini tidak menyadari tentang pelestarian seni-budaya.
Dalam agama seni-budaya sangat erat berkaitan, sebab seni-budaya dating dari
manusia itu sendiri sebagai manusia Hindu.
Anonim. 2017. Peran Seni Dalam Praktek Keagamaan Hindu. Swara Hindu Dharma.
https://swarahindudharma.com/peran-seni-dalam-praktek-keagamaan-hindu/.
Diakses 22 Mei 2020.