Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SENI DAN BUDAYA HINDU


MATA KULIAH AGAMA HINDU

Oleh:

I Gusti Ayu Hana Cintya Amyliana


1910511040

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Om Swastyastu

            Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya lah makalah
yang berjudul “Budaya dan Seni Agama Hindu “ ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

            Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekuraangan, untuk itu
saya mengharapkan  kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

            Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat dan berguna  untuk para
pembaca.

Om Cantih, Cantih, Cantih Om

Karangasem, 22 November 2020

I Gusti Ayu Hana Cintya Amyliana


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………............ ii

Daftar Isi…………………………………………………………….................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………….. 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya dan Seni…………………................................................. 3

2.2 Wujud-Wujud Budaya dan Seni serta Implementasinya.................................. 5

2.3 Hakikat Budaya dan Seni dalam perpspektif Agama Hindu………………… 6

2.4 Tantangan Budaya dan Seni dalam Perpspektif Agama Hindu……………… 6

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………., 8

Daftar Pustaka
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama merupakan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan


kehidupan manusia yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha
Rsi dengan tujuan untuk menuntun manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup
yang berupa kebahagiaan yang maha tinggi dan kesucian lahir bathin. Tujuan
agama Hindu yang dirumuskan sejak Weda mulai diwahyukan adalah
“Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma”, yang artinya bahwa agama (dharma)
bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani
atau kebahagiaan secara lahir dan bathin. Manusia dibekali oleh akal budi, dimana
manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui,
memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidup manusia.  Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari
budayanya sendiri, dalam arti manusia itu harus berperan dalam suatu proses
budaya. Budaya merupakan hasil proses tindakan atau perlakuan akibat hubungan
manusia dengan manusia dan alam lingkungannya sehingga dapat beradaptasi
secara seimbang dan serasi.

Dalam agama Hindu, antara agama dan adat-budaya terjalin hubungan


yang selaras/erat antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi.
Karenanya tidak jarang dalam pelaksanaan agama disesuaikan dengan keadaan
setempat. Penyesuaian ini dapat dibenarkan dan dapat memperkuat budaya
setempat, sehingga menjadikan kesesuaian “adat-agama” ataupun’budaya-
agama’, artinya penyelenggaraan agama yang disesuaikan dengan budaya
setempat. Agama dan seni adalah dua hal yang sangat dekat dan banyak yang 
beranggapan bahwa seni dan agama sesuatu kesatuan yang utuh,padahal agama
dan seni punya kedudukan masing-masing, Agama mempunyai kedudukan yang
lebih mulia dari seni, namun keduanya mempunyai hubungan yang erat dalam
kehidupan. Seni adalah kesanggupan akal  manusia, baik berupa kegiatan rohani
maupun pisik untuk menghasilkan sesuatu [artistik] luar biasa menggugah
perasaan. Seni dan agama tidak dapat di pisahkan atau saling melengkapi, karena
seni itu dipakai media untuk  menyebarkan suatu ajaran atau kepercayaan agama.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini, antara lain.
1. Apakah pengertian dari budaya dan seni?
2. Apa yang menjadi wujud dari Budaya dan Seni? Serta cara
mengimplementasikan wujud Budaya dan Seni.
3. Bagaimana hakikat Budaya dan Seni terhadap perspektif Agama Hindu?
4. Apa yang menjadi tantangan Budaya dan Seni dalam perspektif Agama
Hindu?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah.
1. Mengetahui dan memahami pengertian Budaya dan Seni
2. Mengetahui dan memahami wujud dari Budaya dan Seni serta
mengimplementasikan wujud dari Budaya dan Seni
3. Memahami hakikat Budaya dan Seni terhadap perspektif Agama Hindu
4. Mengetahui tantangan Budaya dan Seni dalam perspektif Agama Hindu
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya dan Seni

Budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada
sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang
harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
“buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Dalam hal ini,
budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara berkomunikasi, kebiasaan di
suatu daerah atau adat istiadat.

Menurut beberapa ahli pengertian budaya sendiri berbeda-beda. Menurut


Koentjaraningrat, pengertian budaya adalah semua sistem ide, gagasan, rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang nantinya akan dijadikan klaim manusia dengan cara belajar.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, pengertian budaya adalah
segala hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Menurut Ralph Linton, pengertian
budaya adalah segala pengetahuan, pola pikir, perilaku, ataupun sikap yang
menjadi kebiasaan masyarakat dimana hal tersebut dimiliki serta diwariskan oleh
para nenek moyang secara turun-temurun.

Mengacu pada pengertian budaya, adapun ciri-ciri suatu budaya adalah


sebagai berikut:

 Budaya dapat menyimbolkan suatu suku atau daerah tertentu.


 Budaya harus melalui proses belajar dan bukan suatu bawaan.
 Budaya bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
 Budaya bisa disebarkan melalui komunikasi ke individu, kelompok,
maupun ke generasi berikutnya.
 Budaya sifatnya dimanis karena dapat berubah dari waktu ke waktu.
 Budaya bersifat selektif dan menampilkan pengalaman dan pola
tingkah laku manusia.
 Unsur-unsur budaya dapat saling berkaitan satu sama lainnya.
 Manusia cenderung mengklaim budayanya adalah yang terbaik.
 Budaya dapat berubah karena adanya proses globalisasi.
Seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur
keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya
nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan
oleh panca indera manusia. Pengertian seni secara etimologi berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu Sani yang artinya pemujaan, persembahan, dan
pelayanan. Menurut beberapa ahli pengertian seni berbeda-beda. Menurut
Aristoteles, pengertian seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang
tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam. Menurut
Sudarmaji, pengertian seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis
manusia dengan memakai media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap
terang. Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan sehingga
dapat mempengaruhi perasaan seseorang yang melihatnya, dan seni merupakan
perbuatan manusia yang bisa mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah.
Seni memiliki peranan penting dalam penyampaian pesan religi/ agama
kepada manusia. Hal ini bisa kita lihat dari busana/ pakaian, upacara pernikahan,
upacara kematian, lagu rohani, kaligrafi, dan lain-lain. Seni juga punya peranan
penting dalam dunia pendidikan. Sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan
mengandung unsur seni dimana para pelaku seni dapat mengekspresikan diri
secara aktif atau pasif.

2.2 Wujud Budaya dan Seni serta Implementasi Wujud Budaya dan Seni
A. Wujud Budaya
Wujud-wujud Budaya secara umum ada 3, yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal budaya adalah budaya yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Contoh:
Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang
lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud
implementasinya dalam Agama Hindu ialah awig-awig yang ada di banjar
maupun didesa, menjaga sopan santun dalam berpakaian adat.
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud budaya sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau
kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang
berupa aktivitas individu. Dalam implementasi agama Hindu ialah
menjaga kerukunan antar umat beragama, memupuk sikap sopan santun
saat sangkep maupun ngayah di pura, dan menjaga perkataan tetap suci
dan baik.
3. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud budaya fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-
benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud budaya yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud budaya yang lain. Contoh : wayang
kulit, topeng pada tari topeng, endek dari sidemen Karangasem, dan lain-
lain.
B. Wujud Seni
Wujud-wujud seni secara umum ada 4, antara lain.
1. Seni Musik
Seni musik adalah suatu seni yang dapat dirasakan dan dinikmati melalui
media pendengaran seperti contohnya seni musik/lagu. Selain itu, di dalam
musik terdapat juga unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi.
Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia,
misalnya akapela. Contoh seni musik dalam Agama Hindu ialah gong atau
tabuh yang dimainkan saat acara acara agama, kidung maupun geguritan.
Dalam bidang suara dibagi menjadi 4 antara lain tembang/sekar rare, sekar
alit, sekar madya, dan sekar agung.
2. Seni Tari
Seni tari merupakan ungkapan jiwa dalam bentuk gerak guna
mengekspresikan diri atau seni yang dihasilkan dari gerak tubuh manusia
yang digunakan sebagai media komunikasi. Seni tari pun dapat di bagi
lagi menjadi.
a) Tari wali merupakan tari yang dipentaskan sebagai tari sakral
contohnya yaitu tari rejang dewa, dan topeng sidakarya
b) Tari bebali bersifat sakral dan juga dapat bersifat sebagai hiburan.
Contohnya tari topeng, gambuh, dan pewayangan.
c) Tari balih-balihan adalah tari yang semata-mata bertujuan untuk
hiburan. Contohnya tari legong, tari oleg, tari janger, tari sekar ibing
maupun joged.
3. Seni Rupa
Seni rupa adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui media
penglihatan, atau visual art. Seni rupa fokus pada karya yang memiliki
wujud dan rupa yang diekspresikan dalam bentuk lukisan, gambar, patung,
kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain. Contohnya adalah Arca,
Pratima, Tapakan Pelinggih, patung dewata nawa sanga.
4. Seni Bangunan
Seni Bangunan (Arsitektur) adalah hasil seni yang digunakan melalui
desain bangunan yang digunakan untuk mewadahi segala aktifitas
didalamnya dan memiliki nilai-nilai estetika. Bentuk-bentuk bangunan di
Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur
budaya Hindu-Budha dengan unsur budaya Indonesia asli. Contohnya
dalam perspektif agama Hindu ialah padmasana, meru, gedong, rong tiga,
candi bentar, tugu karang.

2.3 Hakikat Budaya dan Seni Terhadap Perspektif Agama Hindu

Pada hakikatnya budaya Bali tergolong tipe budaya ekspresif yang


mengedepankan nilai religius dan juga estetika sebagai nilai dominan, sehingga
unsur-unsur religi dan seni menjadi begitu menonjol dan selalu hadir menyertai
unsur-unsur lainnya. Kentalnya nuansa religi dalam budaya masyarakat Bali
tidak terlepas dari adanya konsepsi tentang lingkungan sekala dan niskala.
Sejatinya Hindu Bali lebih menekankan pada pengalaman spiritual dan
perjalanan seorang manusia dalam memaknai hidupnya. 

Umat Hindu,  seperti yang terlihat di Bali memiliki  pandangan seni yang 
diikat nilai –spiritual Ketuhanan sesuai dengan ajaran agama, bisa kita lihat dalam
dinamika praktek keagamaan  seni mendapat peran yang  tidak sedikit bentuk
sesaji persembahan yang demikian rumit, megah dan menakjubkan dengan
bentuk-bentuk simbul penuh dengan makna. Demikian juga dengan kehadiran
patung-patung dewanya sebagai penghias kota yang selalu mengingatkan kita
masyarakat bali selalu berpikiran suci dan kebaikan.
Berkaitan dengan implementasi tentang estetika hindu dalam berkesenian
bagi masyarakat Bali disamping konsep-konsep yang telah diuraikan di atas,
terdapat pula beberapa konsep –konsep yang sangat mendasar dan menghasilkan
karya seni yang memiliki taksu, adapun konsep-konsep tersebut antara lain;
konsep kepercayaan,konsep sekala dan niskala,konsep tri hita karana, karma pala,
konsep greget dan taksu

2.4 Tantangan Budaya dan Seni Dalam Perspektif Agama Hindu


Tantangan Budaya dan Seni dalam perspektif Agama Hindu ialah
masuknya budaya-budaya barat yang mempengaruhi budaya dan seni Hindu.
Generasi penerus bangsa saat ini mulai enggan mengembangkan dan melestarikan
budaya dan seni baik yang telah ada maupun yang baru tercipta. Contohnya pada
seni tari yaitu tari pendet yang pernah diklaim oleh Malaysia. Hal ini terjadi sebab
generasi penerus bangsa lebih menyukai budaya barat. Contoh lainnya ialah pada
seni suara, generasi saat ini sering melantunkan lagu barat namun tidak diimbangi
dengan menekuni atau mempelajari budaya dan seni Hindu seperti tembang atau
geguritan.
Tantangan lainnya yaitu keinginan seseorang untuk melestarikan dan
menjaga budayanya sendiri semakin memudar. Kurang Pendidikan seni dan
budaya di Lembaga Pendidikan juga dapat menjadi suatu tantangan. Keterbatasan
sarana dan prasarana kesenian hingga menurunnya minat masyarakat
dalam menonton kegiatan seni-budaya sehingga terjadinya pembajakan karya seni
dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.  Masih
maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs, serta tidak terawatnya
bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih
kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti
pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.

Pemerintah harus mampu menggandeng semua pihak untuk meningkatkan


kepariwisataan dan kebudayaan, meningkatkan kemampuan pengelolaan informasi
pariwisata dengan memanfaatkan internet sebagai ajang promosi dan pemasaran.
Menyadarkan masyarakat bahwa keragaman seni-budaya dan tradisi telah
menjadikan Agama Hindu memiliki bentuk ekspresi budaya, seperti seni rupa, seni
pertunjukan, seni media, cerita rakyat, permainan tradisional, tekstil tradisional,
pasar tradisional, dan upacara tradisional.
BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN

Agama adalah sebagai sistem religi dan upacara keagamaan dalam isi
budaya atau tegasnya agama adalah bagian dari budaya. Budaya merupakan hasil
proses tindakan atau perlakuan akibat hubungan manusia dengan manusia dan
alam lingkungannya sehingga dapat beradaptasi secara seimbang dan serasi. ,
Agama mempunyai kedudukan yang lebih mulia dari seni, namun keduanya
mempunyai hubungan yang erat dalam kehidupan. Seni adalah kesanggupan akal 
manusia, baik berupa kegiatan rohani maupun pisik untuk menghasilkan sesuatu
[artistik] luar biasa menggugah perasaan. Seni dan agama tidak dapat di pisahkan
atau saling melengkapi, karena seni itu dipakai media untuk  menyebarkan suatu
ajaran atau kepercayaan agama.

Seni-budaya patut kita jaga sebagai generasi muda sebab tantangan tidak
akan berhenti jika sejak dini tidak menyadari tentang pelestarian seni-budaya.
Dalam agama seni-budaya sangat erat berkaitan, sebab seni-budaya dating dari
manusia itu sendiri sebagai manusia Hindu.

“Ngiring ajegang seni lan budaya Hindu”


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Antara Agama dan Budaya yang Melekat.


https://www.kompasiana.com/sekarkurniaa8325/5d0ddf63097f367a595a5022/
hindu-di-bali-antara-agama-dan-budaya-yang-saling-melekat. Diakses 22 Mei
2020.

Anonim. 2017. Peran Seni Dalam Praktek Keagamaan Hindu. Swara Hindu Dharma.
https://swarahindudharma.com/peran-seni-dalam-praktek-keagamaan-hindu/.
Diakses 22 Mei 2020.

Anonim. Pengertian Budaya: Arti, Unsur-Unsur, Wujud, dan Faktor-Faktor Budaya.


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-budaya.html. Diakses 22
Mei 2020.

Asmana, Abi. 2020. Pengertian Budaya dan Wujud Budaya.


http://legalstudies71.blogspot.com/2016/03/pengertian-budaya-dan-wujud.html.
Diakses 22 Mei 2020.

Nugroho. 2009. Budaya Hindu. http://nugroho1985.blogspot.com/2009/12/budaya-


hindu.html. Diakses 22 Mei 2020.

Siswadi, Gede Agus. 2020. Beragama Tanpa Rasa Takut.


https://books.google.co.id/books?
id=kxDUDwAAQBAJ&pg=PA1&lpg=PA1&dq=tantangan+budaya+hindu.
Akses 22 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai