Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PAI

SENI DAN BUDAYA DALAM ISLAM

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“ Pendidikan Agama Islam ”

Dosen Pengampu :
Ustadzi Hamzah, Dr, M.Ag

Disusun Oleh
Kelompok VI :
1. Putri Anastasia (141220007)
2. Raisya safitri Puteri fadjriatni (141220026)
3. Risna Yulianti (141220031)
4. Rinda Anata Angel Fridsya (141220033)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan Nya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini merupakan makalah Pendidikan Agama Islam yang membahas
tentang Seni Dan Budaya Dalam Islam. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur
sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para
pembacanya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
islam sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi tentang Seni dan
Budaya Diam Islam dengan di bimbing oleh dosen Pendidikan Agama Islam yaitu Ustadzi
Hamzah.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat kerja tim penyusun yang baik dan
dapat diandalkan satu sama lain sehingga terjalin kekompakan dalam tim penyusunan makalah
ini.

Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih
dalam proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
dalam penyusunan makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai
pembelajaran bagi para pembacanya.

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Agama dan kehidupan beragama merupakan unsur yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan dan sistem budaya umat manusia.
Sejak awal kebudayaan manusia, agama, dan kehidupan beragama telah
menjadi fenomena tersendiri dalam mewarnai corak dan bentuk dari
semua perilaku budaya manusia sehingga membentuk sebuah integrasi
yang utuh antara pengamalan agama dan budaya dalam proses
pendidikan di tengah masyarakat. Agama yang dimaksud adalah semua
yang disebut religion, apakah itu agama wahyu, agama natural, dan
agama lokal.
Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Kajian ilmu
dalam Islam tidak hanya pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan
juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaranIslam. Semua aspek
dan hal dalam kehidupan manusia diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu
pengetahuan, cara berpikir dengan filsafat, hingga keindahan dalam seni
dan budaya.
Upaya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dibuktikan
dengan peran Wali Songoyang begitu besar dalam penyebaran agama
Islam, khususnya di pulau Jawa. Salah satu carayang digunakan Wali
Songo adalah pendekatan melalui kebudayaan, misalnya
keseniangamelan dan wayang. Hal itu menunjukkan bahwa Wali Songo
mengutamakan jalan yangmenjadikan masyarakat tertarik dan sarat
dengan ajakan yang baik daripada mengedepankanhal-hal yang bersifat
normatif dan tekstual.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Seni dan Budaya Dalam Islam
2. Apa Hubungan Antara Agama dan Budaya dalam islam
3. Apa Prinsip-Prinsip Kebudayaan islam
4. Bagaimana Wujud Kebudayaan dalam islam
5. Apa pentingnya Seni dan Peranannya dalam islam
6. Bagaimana Pandangan Islam terhadap Seni dan Budaya
7. Apa Saja contoh Seni Budaya Dalam islam?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Seni dan Budaya Dalam Islam
2. Mengetahui Hubungan Antara Agama dan Budaya dalam islam
3. Mengetahui Prinsip-Prinsip Kebudayaan islam
4. Mengetahui Bagaimana Wujud Kebudayaan dalam islam
5. Mengetahui Apa itu pentingnya Seni dan Peranannya dalam islam
6. Mengetahui Bagaimana Pandangan Islam terhadap Seni dan Budaya
7. Mengetahui Apa Saja contoh Seni Budaya Dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni dan Budaya Islam


Seni (Latin = Ars) berarti keahlian, mengekspresikan ide-ide dan pemikiran
estetika, mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan (benda, suasana, atau karya
yang mampu menimbulkan rasa indah), mewujudkan salah satu dari sejumlah
pengekspresian yang dikategorikan secara konvensional oleh manfaat yang ditimbulkan
atau bentukyang dihasilkan (lukisan, patung,film, tari-tarian, hasil karya ekspresi
keindahan, kerajinan, dll). Seni termasuk bagian dar kebudayaan manusia. Seni secara
keseluruhan terbagi menjadi dua yaitu, Seni Murni dan Seni Budaya. Seni Murni adalah
seni yang lebih merujuk kepada estetika atau keindahan semata. Seni yang digunakan
dengan suatu cara yang khusus untuk berbagai aktifitas, seperti melukis, menggambar,
mengkomposisi musik, atau membuat sajak, yang merupakan aktifitas untuk
menghasilkan karya, termasuk seni murni. Seni Budaya berkenan dengan keahlian untuk
menghasilkan sesuatu dalam bentuk tulisan, percakapan, dan benda bermanfaat yang
indah.
Seni Budaya Islam diartikan sebagai ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi
pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan
sempurna antara kebenaran dan keindahan (sesuai cetusan fitrah). Atau dengan Bahasa
yang lebih mudah, seni budaya islam dapat diartikan sebagai keahlian mengekspresikan
ide dan pemikiran estetika dalam penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu
menimbulkan rasa indah dengan berdasar merujuk pada Alqur’an dan Hadist. Meski
merujuk kepada sumber pokok islam, akan tetapi islam sendiri tidak menentukan bentuk
dari seni islam melainkan hanya memberikan acuan dan arahan. Oleh karenanya seni
islam bukanlah seni yang bersumber dari entitas tunggal yaitu kitab suci saja, melainkan
juga berkait erat dengan seni budaya yang berkembang pada suatu masyarakat.
Seni budaya adalah fitrah, kemampuan berseni dan berbudaya merupakan salah
satu perbedaan manusiadengan makhluk lain. Jika demikian, islam sebagai agama fitrah
akan mendukung seni budayaselama penampilannya lahir dan mendukung fitrah manusia
yang suci itu, dan karena itu pula islam bertemu dengan seni budaya dalam jiwa manusia,
sebagaimana seni budaya ditemukan oleh jiwa manusiadi dalam islam.
Sementara untuk definisi kebudayaan islam secara khusus adalah cara berpikir
dan cara merasa takwa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekumpulan
manusia yang membentuk masyaraka, atau dapat diartkikan sebagai “cara hidup yang
bertakwa”.
B. Wujud Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan manusia memiliki beberapa wujud. Menurut Jphn J. Honigmann dalam
buku The World of Man (1959) menyebutkan wujud kebudayaan ada tiga yaitu ideas
(gagasan), activities (aktivitas), dan artifact (artefak).

1) Gagasan (wujud ideal)


Wujud kebudayaan sebagai gagasan adalah wujud yang ideal yang sifatnya
abstrak. Artinya kebudayaan dala wujud ideal tidak dapat disentuh maupun raba
karena terletak di dalam pikiran manusia.
Wujud kebudayaan sebagai gagasan berupa nilai-nilai, norma-norma, peraturan,
kepercayaan, ide-ide, ideologi, falsafah, maupun gagasan yang tertanam di dalam akal
manusia. Gagasan dalam suatu kebudayaan selalu berkaitan satu-sama lain
membentuk sistem budaya.
2) Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3) Artefak (karya)
Wujud kebudayaan sebagai artefak adalah segala sesuayi benda fisik yang
dihasilkan dari aktivitas manusia, sehingga sering juga disebut dengan kebudayaan
fisik.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-
hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Contoh wujud kebudayaan
sebagai artefak adalah prasasti, naskah kuno, candi, patung, alat musik daerah,
ornamen dan ragam hias, senjata tradisional, juga benda-benda peninggalan sejarah
lainnya. Dan sebagai contoh, wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

C. Hubungan Antara Agama dan Budaya dalam islam


Hubungan antara agama dan budaya nusantara merupakan hubungan yang
kompleks erat dan tidak sederhana. Keduanya merupakan dua unsur yang berbeda namun
tidak bisa dipisahkan antara satu dan yang lainya. Agama berisi ajaran-ajaran yang
bersumber dari wahyu yang datang dari Tuhan sebagai tuntunan kepada manusia agar
menjalani hidup sesuai yang dikehendaki-Nya. Sedangkan budaya adalah hasil karya,
rasa, dan cipta manusia yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada di sekelilingnya.
Para ahli Antropologi mengatakan bahwa manusiamempunyai akal pikiran dan
mempunyai sistem pengetahuan yang digunakan untukmenafsirkan berbagai gejala serta
simbol-simbol agama. Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai
hakekat dari ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama Mereka hanya dapat
menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.Islam dan
kebudayaan memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Ajaran Islam
memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, sedangkan
kebudayaan adalah realitas keberagamaan umat Islam tersebut. Sehingga dapat dikatakan
bahwa wujudnyata dari pengamalan ajaran agama Islam itu mampu dilihat dari
kebudayaan dan kehidupannyata para pemeluk agama Islam tersebut.
Islam tidaklah memandangnya dari satusisi saja. Islam memandang bahwa
manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanahdan unsur ruh yang ditiupkan
Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firmanAllah Q.s. As Sajdah 7-
9 : “(Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah,kemudian Dia menciptakan
keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Diamenyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan)-
Nya “
Ahli kebudayaan mempunyai pendapat yang berbeda di dalam memandang
hubunganantara agama dengan seni dan budaya. Hegel menganggap bahwa agama
merupakan sumberkesenian dan kebudayaaan atau dengan kata lain bahwa seni dan
budaya merupakan bentuknyata dari agama itu sendiri. Islam telah berperan sebagai
pendorong manusia untuk “berbudaya”. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan
kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini,mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan
itu sendiri, berasal dari agama. Kesenian dankebudayaan Islam bukan suatu hal yang
diciptakan oleh orang Islam, tetapi kesenian dankebudayaan yang bersumber dari ajaran
Islam atau yang bersifat Islami.

D. Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam


Kebudayaan islam bukan berarti kebudayaan yang diciptakan oleh orang islam,
tetapi kebudayaan yang bersumber dari ajaran islam atau kebudayaan yang bersifat alami.
Prinsip-prinsip kebudayaan islam merujuk pada sumber ajaran islam yaitu:
1. Menghormati Akal
Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan baru. Kebudayaan islam
tidak akan menampilkan hal-hal yang dapat merusak manusia. Dijelaskan dalam Q.S.
Ali Imran, 3 : 190 yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang
yang berakal”.
2. Memotivasi Untuk Menntut dan Mengembangkan Ilmu
Firman Allah SWT “Allah akan mengangkat (deajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”.
3. Menghindari Taklid Buta
Kebudayaan Islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk tidak menerima
sesuatu sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan Allah Swt: “Dan janganlah
kamu mengikuti dari sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani semua itu akan dimintai pertanggungjawaban” (QS, al-
Isra, 17:36).
4. Tidak Membuat Perusakan
Firman Allah Swt: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” (Qs, al-Qhasash, 28:77).

Secara garis bersar, terdapat 9 karakterstik kebudayaan Islam menurut Yusuf Qardhawi,
yaitu :
 Rabbaniyah (bernuansa ketuhanan)
 Akhlaqiyah (perilaku baik dan buruk menurut islam)
 Insaniyah (memiliki nilai-nilai kemanusiaan)
 ‘Alamiyah (bersifat terbuka)
 Tassamuh (egaliter)
 Tanawwu’ (beranekawarna)
 Wasathiyah (bersifat moderat)
 Takamul (terpadu)
 Bangga terhadap diri sendiri

E. Pentingnya Seni dan Perannya Dalam Islam


Seni dalam agama islam merupakan sebuah bentuk keindahan dan sebagai
bentuk dari penyebaran islam di dunia. Melalui seni islam perkembangan pesat di
seluruh penjuru dunia. Selain itu juga seni dapat memperkokoh amal kebijakan dan
kebaikan di kalangan umat manusia. Seni yang dikaruniakan oleh Allah SWT pada kita
bertujuan untuk menimbulkan keikhlasan dan kesadaran dalam diri manusia. Dengan
bakat seni yang ternyata para seniman islam mampu menggunakan berbagai teknik,
bentuk seni yang terbuka di tempat yang berlainan kedalam daerah seni dan budaya
islam.
Tujuan dari seni Islam tidah lain hanya untuk Allah SWT untuk mendapatkan
keridhoannya, sedangkan kesenian yang tidak berbentuk Islam hanya semata-mata untuk
dunia, merusak nilai akhlak dan aqidah. Quraish Shihab mengemukakan pandangannya,
seni Islam adalah ekpresi tentang keindahan wujud dari sisi pandang islam tentang islam,
hidup dan manusi yang mengantar menuju pertemuan yang sempurna antara kebenaran
dan keindahan (Shihab, 1996: 398). Allah sangat menyukai sesuatu yang indah karena
Allah SWT merupakan zat yang maha indah. Islam mempunyai kriteria tersendiri untuk
dijadikan pengukur pedoman bagi penentuan halal atau haramnya sesuatu seni, kriteria
pertama adalah seni atau karya seni itu pasti baik yaitu tidak merusak budi pekerti yang
mulia serta untuk tidak melalaikan diri dari kewajiban atau beribadah kepada Allah dan
sekaligus melupakannya.
Menurut Islam seni bukan sekedar untuk seni yang absurd dan hampa nilai
(laghwun). Keindahan bukan berhenti pada keindahan dan kepuasan estetis, sebab semua
aktivitas hidup tidak terlepas dari lingkup ibadah yang universal. Seni – seni Islam yang
sudah ada sejak zaman Rasulullah yaitu seni membaca Al-Qur’an. Kaligrafi pada masa
Islam tokoh yang berjasa dalam mengembangkan seni Kaligrafi Arab adalah Ummar Bin
Khattab. Beliau mempelopori pembukaan Al-Qur’an. Dari situlah kemudian seni
Kaligrafi berkembang sebagai sarana penulisan ayat-ayat Al-Qur’an. Contoh seni suara di
Islam adalah pembacaan Al-Qur’an dengan suara merdu, syahdu dan lunak, melagukan
adzan dan menyanyikan lagu-lagu jihad dan nasyid. Sedang dalam seni rupa banyak
sekali yang dihasilkan, misalnya kaligrafi, seni bangunan dan permadani dan sebagainya.
Seni islam dapat berfungsi sebagai sarana dkwah yang bertujuan untuk menebarkan
kebaikan dan juga mengingatkan kepada manusia untuk selalu beribadah kepada Allah SWT.
Dalam menyampaikan seni Islam memiliki prinsip-prinsip. Pertama, seni yang tidak akan
meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan mengangkat martbat. Kedua, seni yang mementingkan
akhlah, akidah, dan kebenaran. Ketiga, seni yang dapat mendorong kearah taqwa, ma’ruf, dan
nahi munkar.

F. Pandangan Islam terhadap Seni dan Budaya


Islam adalah agama yang fleksibel dan cakupannya pun sangat luas, sangat tidak
bisa kalau hanya dilihat dari satu sudut pandang saja. Yang mana dalam Islam sendiri
tidak ada pemaksaan ataupun keterpaksaan bagi umatnya. Semua aspek kehidupan sudah
diatur dalam Islam. Cakupan yang diajarkan dalam kajian agama islam sangatlah luas dan
tak ada satupun ilmu yang terlewati dalam kajian agama islam semua terjawab dalam
islam.
Bahkan Islam sangat menghargai seni dan kebudayaan. Sesuai dengan sistem
penyebaran Islam zaman dahulu, seni dan kebudayaan dianggap cara yang paling efektif
dalam berdakwah. Melalui sistem tersebut masyarakat lebih mudah memahami nilai –
nilai Islam melalui seni tanpa adanya kekerasan.
Seiring perkembangan Islam, kebudayaan mulai muncul dengan berbagai jenis.
Bahkan dalam setiap daerah memiliki kebudayaannya masing – masing. Kebuadayaan
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan signifikan. Hal ini memberikan dampak
pada perkembangan kebudayaan islam.
Kebudayaan Islam adalah peradaban yang berlandaskan pada nilai – nilai ajaran
Islam. Nilai kebudayaan ini dapat dilihat dari tokoh – tokoh terdahulu yang telah
menyebarkan agama islam baik dalam bidang sains maupun teknologi. Dalam
kebudayaan juga terdapat nilai – nilai yang dijadikan landasan pokok guna menentukan
sikap untuk dunia luarnya, bahkan untuk mendasari langkah yang hendak dilakukannya
sehubungan dengan pola hidup dan tata cara bermasyarakat.
Islam rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam semesta. Kalau di tafsiri
atau diterjemahkan islam rahmatan lil alamin sangat luas sekali. Karena ajaran agama
islam sendiri tampil menjadi pemecah solusi untuk segala permasalahan yang menimpa
manusia. Upaya – upaya islam rahmatan lil alamin dibuktikan oleh peran penyebar
agama islam yaitu para wali songo yang sangat berperan besar dalam penyebaran agama
islam di pulau Jawa. Salah satu upaya yang dilakukan wali songo dalam menyebarkan
agama islam di tanah Jawa yaitu dengan berkesenian dan berkebudayaan.
Hal ini menunjukkan bahwa seni adalah cara paling efektif untuk para wali songo
berdakwah menyebarkan agama islam di tanah Jawa. Karena islam akan membawa
kemaslahatan bagi manusia di bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna, rahmat
bagi seluruh alam, kebeneran dan penunjuk jalan bagi umat manusia guna memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, tentu mempunyai sikap dalam dinamika budaya
umat manuisa.
Dinamika budaya yang dikehendaki Islam adalah dinamika yang positif, yaitu
bermanfaat tanpa menimbulkan malapetaka dan aniaya bagi manusia. Karena memang
seni dalam islam lahir dari suatu proses pembelajaran pendidikan yang positif dan tidak
keluar dari batas – batas syariat.
Seni Islam merupakan seni yang berpedoman pada aqidah Islam yaitu pengesaan
kepada Allah dan tidak keluar dari aqidah dan akhlak. M. Abdul Jabbar Beg berpendapat,
suatu seni akan menjadi islamis, jika seni mengungkapkan pandangan kehidupan
muslimin yaitu dengan konsep tauhid.
Tujuan dari seni Islam tidak lain hanya karena mencari keridhoaan Allah SWT
semata, sedangkan kesenian yang tidak berkonsep Islam hanya semata – mata untuk
dunia sebagai hiburan atau kesenangan saja tak ada manfaatnya. Quraish Shihab
mengemukakan pandangannya, Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari
sisi pandangan Islam tentang Islam, hidup dan manusia yang mengantar menuju
pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.
Kesenian atau seni dalam Islam berperan untuk membimbing manusia kepada
akhlak yang mulia dengan pembelajaran positif yang tidak keluar dari syariat – syariat
Islam. Adanya kesenian dalam Islam bertujuan untuk mengesakan Allah SWT dan
mencari keridhoan-Nya. Seni dalam Islam juga digunakan untuk sarana dakwah guna
menebarkan kebaikan dan mengingatkan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT.
Jadi, antara Islam dan kebudayaan bersifat saling mempengaruhi. Islam dan
Kebudayaan juga saling mewarnai satu sama lain. Ketentuan harus dijaga oleh umat
Islam adalah ajaran Islam yang tetap dan abadi tidak dihilangkan atau dikorbankan dan
harus diimplementasikan secara efektif di masyarakat. Nilai – nilai budaya juga dapat
dipraktekkan dalam ajaran agama. Nilai Budaya yang tidak sesuai dengan Islam, dapat
diubah secara berangsur – angsur atau bertahap.

G. Contoh Seni Budaya dalam Islam


Contoh seni budaya yang dipengaruh nilai-nilai Islam, tetapi masih memuat unsur dari
kultur lokal. Di antara contohnya adalah sebagai berikut.
1. Kalender Jawa
Kalender Jawa menjadi perpaduan antara kalender hijriah dengan
penanggalan Jawa. Misalnya, bulan Muharam diganti menjadi Sura, Safar
menjadi Sapar, dan sebagainya.
2. Bangunan Masjid
Masjid yang merupakan hasil akulturasi budaya nampak pada bangunan
masjid kuno. Misalnya, atap masjid berbentuk tumpang, merupakan akulturasi
kultur Islam dengan budaya Hindu. Atap seperti ini ditemukan pula pada pura
milik orang Hindu. Hadirnya menara sebagai tempat mengumandangkan adzan
juga bentuk akulturasi. Bangunannya dari terakota tersusun seperti candi. Contoh
menara ini terlihat pada Masjid Kudus.
3. Seni ukir dan kaligrafi
Kaligrafi adalah lisan indah dan seni menulis indah. Seni ukir yang
menjadi hasil akulturasi budaya lokal dengan Islam bisa ditemukan pada berbagai
bentuk. Misalnya, ukiran di hiasan masjid, bangunan makam di bagian jirat, nisan,
cungkup, dan tiang cungkup. Motifnya antara lain daun, bunga, bukit karang,
pemandangan alam, dan kaligrafi. Kaligrafi Islam ditemukan pada banyak masjid
kuno. Tidak hanya dahulu saja, ukiran kaligrafi juga masih tersemat pada masjid-
masjid kekinian di dinding hingga mimbar. Tidak jarang, kaligrafi itu terukir di
kayu dengan motif khas budaya lokal.
4. Seni pertunjukan Wayang kulit
Aadalah seni pertunjukan yang memadukan budaya Jawa dengan unsur
Islam. Wayang masih lestari sampai sekarang. Cerita wayang memiliki pesan
moral berdasar filsafat hidup orang Jawa, yang diiringi musik gamelan. Cerita
dalam wayang mengadopsi epos Mahabharatha yang lahir dari agama Hindu,
cerita-cerita lisan di budaya lokal Jawa, hingga kisah-kisah lain hasil kreasi para
dalang.
5. Seni sastra
Seni sastra yang diwarnai nilai-nilai Islam antara lain babad, hikayat, dan
suluk. Babad merupakan dongeng yang diubah menjadi cerita sejarah. Contohnya,
Babad Tanah Jawi atau Babad Cirebon. Adapun hikayat ialah cerita atau dongeng
yang berisi berbagai hal penuh keajaiban dan keanehan, seperti Hikayat Bayan
Budiman. Lalu, Suluk adalah kitab-kitab yang menjelaskan bab tasawuf.
6. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menampilkan nasihat-nasihat
keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah yang
berupa nasihat-nasihat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a. Biasanya qasidah
diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertamakali menggunakan musik rebana
adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di Madinah.
7. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ul Awal tahun Hijriyah, sebagian besar umat Islam
Indonesia menyelenggarakan acara mauludun (pembacaan sejarah Nabi). Maksud
dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Dalam
acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad Saw, ada
beberapa kitab/ naskah mauludan (Maulid), diantaranya yang paling terkenal
adalah kitab maulid “Al-Barzanji” atau “Simtud Durar”.
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai