Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“ Pendidikan Agama Islam ”
Dosen Pengampu :
Ustadzi Hamzah, Dr, M.Ag
Disusun Oleh
Kelompok VI :
1. Putri Anastasia (141220007)
2. Raisya safitri Puteri fadjriatni (141220026)
3. Risna Yulianti (141220031)
4. Rinda Anata Angel Fridsya (141220033)
Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan Nya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini merupakan makalah Pendidikan Agama Islam yang membahas
tentang Seni Dan Budaya Dalam Islam. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur
sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para
pembacanya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
islam sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi tentang Seni dan
Budaya Diam Islam dengan di bimbing oleh dosen Pendidikan Agama Islam yaitu Ustadzi
Hamzah.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat kerja tim penyusun yang baik dan
dapat diandalkan satu sama lain sehingga terjalin kekompakan dalam tim penyusunan makalah
ini.
Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih
dalam proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
dalam penyusunan makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai
pembelajaran bagi para pembacanya.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama dan kehidupan beragama merupakan unsur yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan dan sistem budaya umat manusia.
Sejak awal kebudayaan manusia, agama, dan kehidupan beragama telah
menjadi fenomena tersendiri dalam mewarnai corak dan bentuk dari
semua perilaku budaya manusia sehingga membentuk sebuah integrasi
yang utuh antara pengamalan agama dan budaya dalam proses
pendidikan di tengah masyarakat. Agama yang dimaksud adalah semua
yang disebut religion, apakah itu agama wahyu, agama natural, dan
agama lokal.
Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Kajian ilmu
dalam Islam tidak hanya pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan
juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaranIslam. Semua aspek
dan hal dalam kehidupan manusia diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu
pengetahuan, cara berpikir dengan filsafat, hingga keindahan dalam seni
dan budaya.
Upaya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dibuktikan
dengan peran Wali Songoyang begitu besar dalam penyebaran agama
Islam, khususnya di pulau Jawa. Salah satu carayang digunakan Wali
Songo adalah pendekatan melalui kebudayaan, misalnya
keseniangamelan dan wayang. Hal itu menunjukkan bahwa Wali Songo
mengutamakan jalan yangmenjadikan masyarakat tertarik dan sarat
dengan ajakan yang baik daripada mengedepankanhal-hal yang bersifat
normatif dan tekstual.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Seni dan Budaya Dalam Islam
2. Apa Hubungan Antara Agama dan Budaya dalam islam
3. Apa Prinsip-Prinsip Kebudayaan islam
4. Bagaimana Wujud Kebudayaan dalam islam
5. Apa pentingnya Seni dan Peranannya dalam islam
6. Bagaimana Pandangan Islam terhadap Seni dan Budaya
7. Apa Saja contoh Seni Budaya Dalam islam?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Seni dan Budaya Dalam Islam
2. Mengetahui Hubungan Antara Agama dan Budaya dalam islam
3. Mengetahui Prinsip-Prinsip Kebudayaan islam
4. Mengetahui Bagaimana Wujud Kebudayaan dalam islam
5. Mengetahui Apa itu pentingnya Seni dan Peranannya dalam islam
6. Mengetahui Bagaimana Pandangan Islam terhadap Seni dan Budaya
7. Mengetahui Apa Saja contoh Seni Budaya Dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis bersar, terdapat 9 karakterstik kebudayaan Islam menurut Yusuf Qardhawi,
yaitu :
Rabbaniyah (bernuansa ketuhanan)
Akhlaqiyah (perilaku baik dan buruk menurut islam)
Insaniyah (memiliki nilai-nilai kemanusiaan)
‘Alamiyah (bersifat terbuka)
Tassamuh (egaliter)
Tanawwu’ (beranekawarna)
Wasathiyah (bersifat moderat)
Takamul (terpadu)
Bangga terhadap diri sendiri