Anda di halaman 1dari 10

POKOK PIKIRAN MAJELIS TARJIH TENTANG

ISLAM DAN KEBUDAYAAN

Oleh :

Tria Budi Septiani NIM : 21001810

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

MUHAMMADIYAH KENDAL

2021
Kata pengantar

Syukur atas segala rahmat yang telah Allah SWT limpahkan dalam setiap
kesempatan dalam hidup ini, sang maha pemilik segala kekuasaan, maha
pelindung segala makhluk, dengan izinNya pulalah saya dapat membuat
makalah ini. Sang maha suci nan maha mengetahui segala sesuatu yang
terbaik dari yang baik.
Shalawat bersambung salam tak henti-hentinya kami lantunkan kepada
sang teladan umat manusia, utusan pembawa kesejahteraan dan
keselamatan bagi segala makhluk Rasulullah SAW, sebagai wasilah
pembawa kabar gembira dan peringatan, nabi terakhir sekaligus penutup
para nabi. Semoga kita semua termasuk dalam orang-orang yang
mendapat syafa’at nya aamiin.
Agama dan budaya merupakan suatu hal yang sangat melekat pada
kehidupan manusia dimanapun berada di seluruh dunia karena
merupakan identitas diri antara makhluk dan tuhannya sedangkan budaya
merupakan hal yang biasanya di lakukan dengan begitu Agama dan
budaya sudah menjadi ruh dalam kehidupan manusia itu sendiri dengan
demikian Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang moderat
dimana jalan gerak dakwahnya dapat melebur dan mampu diterima di
kalangan masyarakat luas, karena sistemnya yang competible terhadap
perkembangan teknologi dan zaman sesuai kemaslahatan umat, melihat
sejarah dan kontribusi nya Muhammadiyah dapat di nyatakan sebagai
organisasi berbudaya.
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………... i


BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang ………………………………………. 1
b. Rumusan Masalah ……………………………………. 1
c. Tujuan Penulisan …………………………………….. 1
d. Manfaat Penulisan …………………………………… 1
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Islam menurut Majelis Tarjih
Muhammadiyah………………………………………. 2
2. Hakikat Budaya dan Kebudayaan ……………………. 2
3. Muhammadiyah sebagai Organisasi Budaya………….. 3
4. Muhammadiyah menggunakan Budaya sebagai Alat
Dakwah………………………………………………… 4
BAB III
Penutup
a. Kesimpulan…………………………………………… 5
b. Saran. ………………………………………………… 5
c. Kata Penutup ………………………………………….. 6
Daftar Isi ……………………………………………………. 7
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Hubungan antara Islam dan kebudayaan mengandung problem yang
menyita perhatian, Pemikiran Muhammadiyah yang berorientasi kepada
reformasi serta pemurnian agama diwujudkan melalui usahanya
melembagakan kajian pemikiran Islam dengan membentuk Majelis
Tarjih.Berdasarkan kajian yang dilakukan, Majelis Tarjih berperan
mengembangkan misi organisasi Muhammadiyah dalam usaha pemurnian
dengan cara mengembalikan segala persoalan keagamaan ke sumber
utamanya, yaitu Al-Qur’an dan hadis. Dalam perkembangannya, Majelis
Tarjih menghasilkan berbagai keputusan keagamaan sebagai respon
terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat Islam. Kontribusi
demikian menunjukkan kemampuan Majelis Tarjih untuk menjawab
masalah-masalah kontemporer, bahkan secara metodologis mengarah
kepada perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pada kondisi tertentu terdapat perbedaan pandangan tentang Islam dan
budaya, pada kubu tertentu melarang adanya praktek pencampuran urusan
agama dengan keislaman yang hingga sekarang masih menjadi perdebatan
pandangan tentang hukum sebuah kebudayaan yang berorientasi pada
sejarah kondisi masyarakat Hindhu-Buddha di Indonesia dianggap
bertolak belakang dengan konsep agama islam yang mengesakan Allah
SWT. Dengan demikian kelompok tersebut menentang adanya praktek
kebudayaan dalam dakwah Islam.
b. Rumusan Masalah
1. Pengertian Agama Islam menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah
2. Hakikat budaya
3. Definisi organisasi berbudaya
4. Budaya sebagai alat dakwah
c. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian budaya
2. Menganalisis definisi kebudayaan dalam presfektif
Muhammadiyah
3. Menjelaskan ciri-ciri dan bukti organisasi berbudaya
4. Menganalisis keberhasilan menjadikan budaya sebagai alat
dakwah.

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Islam menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Dalam buku Himpunan Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah


menerangkan bahwa Agama yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad ialah apa yang diturunkan di dalam Al-Quran dan yang
tersebut dalam Sunnah yang shahih; berupa perintah-perintah, dan
larangan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan
Akhirat.Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus
ditunaikan untuk memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata
untuk mementingkan dirinya sendiri atau menzalimi dirinya sendiri.
Dalam diri manusia mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan
rohani (jiwa). Selain itu manusia juga dikaruniai akal pikiran yang
membedakan manusia dengan makhluk Allah yang lainnya. Tiap-tiap
unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya mempunyai
kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-masing.
Agama adalah apa yang disyari’atkan Allah dengan perantaraan Nabi
nabinya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-
petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat.1

2. Hakikat Budaya dan Kebudayaan


Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang
secara etimologi berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah
atau mengerjakan.
Kata 'culture' juga kadang diterjemahkan sebagai 'kultur' dalam bahasa
Indonesia, yang memiliki arti sama dengan kebudayaan.
1
1. Majelis Tarjih Muhammadiyah, "Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah",2009,277,
masalah lima.
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama
oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit, termasuk sistem agama,
politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karya
seni.
Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Seiring
berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam
peradaban. Sedangkan menurut B Taylor dalam Soekanto kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.2
3. Muhammadiyah Sebagai Organisasi Gerakan Budaya.
Muhammadiyah dalam gerakannya menggunakan strategi pemanfaatan
budaya sebagai media dakwah dan gerakannya. Kesuksesan Muhammadiyah
mengakomodir pemikiran-pemikiran Islam modernis di tengah lingkungan
keraton dan kultur pedalaman yang sarat budaya.
“Sebetulnya Muhammadiyah itu memang tidak lepas dari fenomena gerakan
budaya. Kalau kita susuri dari sejarah perjalanannya, Muhammadiyah itu
sebenarnya fenomena Islam pedalaman, bukan fenomena Islam pesisir,”
terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini dalam acara
Seniman Bicara Muhammadiyah pada Jumat (20/11). Dalam gerakannya
Muhammadiyah setidaknya menyentuh lima titik sentuh budaya yang
dipandang strategis.
a. Pada bidang pendidikan
Muhammadiyah dalam bidang pendidikan sudah sejak lahirnya
membuat budaya baru dalam pembelajaran yaitu menggabungkan
antara sekolah umum dengan pembelajaran agama. Dimana kita
ketahui bersama sejarah pendidikan di Indonesia terlebih saat masa
penjajahan dimana pembelajaran umum terpisah dengan
pembelajaran agama berdiri sendiri dalam bentuk sekolah formal
dan agama terpisah dalam bentuk pesantren, kemudian dalam
pembelajaran K.H. Ahmad Dahlan menggunakan media alat
musik, meja, kursi, papan tulis, serta alat lainnya yang pada masa
itu sangat awam digunakan pada proses pembelajaran di Indonesia.

2
https://m.bola.com/ragam/read/4529769/pengertian-budaya-ciri-fungsi-unsur-dan-contohnya-
yang-ada-di-indonesia
Alat-alat tersebut hanya digunakan oleh para penjajah untuk
pendidikan kaum atas pada masa itu.
b. Pada Bidang Kesehatan
Di seluruh lembaga pelayanan kesehatan yang berjalan dibawah
naungan Muhammadiyah juga mampu mengenalkan serta
menciptakan budaya hidup bersih dan sehat serta Islami kepada
masyarakat. Dan dalam memberikan pelayanan, lembaga
pelayanan kesehatan Muhammadiyah tidak memandang latar
belakang masyarakat, sehingga lembaga-lembaga kesehatan
Muhammadiyah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum.
c. Pada Bidang Agama
Dalam bidang keagamaan Muhammadiyah memiliki gerakan
tajdid yaitu pemurnian dalam Praktik beragama yang mengandung
unsur bid'ah, takhayul,khurafat serta mitos taklid yang membebani
umat Islam, ingin dilepaskan dan dibasmi oleh Muhammadiyah
sehingga peneguhan terhadap ajaran Islam menjadi lebih mudah
dilakukan.
d. Pemanfaatan organisasi modern
Organisasi merupakan sebuah produk dari kebudayaan Modern.
Ketundukannya pada sistem yang rasional dan Perhitungan
langkah-langkah strategis menuju masa depan juga menunjukkan
hal yang sama. Muhammadiyah telah bergerak secara nasional,
bahkan dalam beberapa waktu terakhir telah mampu menembus
wilayah global dengan mempergunakan ranah internasional
sebagai lokasi gerakannya.
e. Pemanfaatan Kesenian modern
Kesenian modern yang dimanfaatkan Muhammadiyah dalam
mengembangkan budaya antara lain: musik, sastra, teater, seni
rupa, seni beladiri, seni pertunjukan, dan seni visual multidimensi.
4. Muhammadiyah menggunakan Budaya sebagai Alat Dakwah.
Dari pengertian budaya dan kebudayaan yang merupakan sebuah kebiasaan
atau kebiasaan yang sering dilakukan suatu kelompok masyarakat.
Muhammadiyah dalam dakwahnya yang selalu competible dengan kemajuan
zaman. Selalu merujuk pada kemaslahatan umat dan mengesampingkan
kepentingan pribadi dalam permasalahan yang muncul dimasyarakat.
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
Dalam pandangan Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam memandang agama islam
yang dibawa oleh Nabi Muhammad ialah apa yang diturunkan di dalam Al-Quran dan
yang tersebut dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah, dan larangan
larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat. Manusia
mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan untuk memenuhi
haknya. Hak yang dimaksud bukan semata- mata hanya keperluan pribadi masing-
masing karena manusia terdiri dari dua unsur yaitu ruh dan jasmani. Dalam proses
kehidupan manusia juga merupakan makhluk sosial Manusia mempunyai kewajiban
kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya. Selain itu
manusia juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk
Allah yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang
lainnya mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya
masing-masing.. Dalam hakikat kebudayaan yang merupakan kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan masyarakat muhammadiyah menggunakan kebiasaan tersebut sebagai
alat dan saran dakwah yang ramah diterima masyarakat sebagai alat pemersatu umat
dengan keragaman kebiasaan yang dapat diselipkan keislaman dan di luruskan hal-hal
yang bersifat bid’ah, khurafat dan takhayul sebagai gerakan pemurnian dengan cara
yang ramah.

b. Saran
Dalam melakukan hal dakwah atau memperkenalkan suatu hal baru kepada khalayak
ramai tentu perlu strategi yang mampu di terima oleh kebanyakan orang karena
merupakan sifat manusia yang cenderung menolak perubahan apabila hal tersebut
tidak merupakan hal yang biasanya mereka lakukan, maka dari itu perlunya edukasi
kepada khalayak ramai dengan model yang menarik. Dengan model pemanfaatan
teknologi perkembangan zaman dan kebudayaan merupakan hal yang sangat strategis
dimasa sekarang, namun perlu adanya inovasi dalam pembawaan dakwah tanpa
mengurangi esensi dari hal yang didakwakan atau menyebabkan terjadinya praktek
penyimpanan yang baru, maka dari itu edukasi tentang agama dan kebudayaan dirasa
sangat diperlukan di masa sekarang.

c. Kata Penutup
Syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia serta kesempatan yang telah
Allah SWT berikan kepada saya dengan nikmat dan kesempatan yang diberikanNya.
Shalawat bersambung salam tak henti-hentinya kami lantunkan kepada sang
motivator sebagai inspirasi rujukan akhlak seluruh umat manusia, Rasulullah SAW.
Kemudian terimakasih kepada segala pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini. Sungguh kesempatan yang luar biasa telah di berikan kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga segala rahmat dan
nikmat terlimpah kepada kita semua, aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

1. Majelis Tarjih Muhammadiyah, "Himpunan Putusan Tarjih


Muhammadiyah",2009,277, masalah lima.
2. https://m.bola.com/ragam/read/4529769/pengertian-budaya-ciri-fungsi-unsur-
dan-contohnya-yang-ada-di-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai