Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH BERDIRINYA PERSERIKATAN

MUHAMMADIYAH

Kelompok : 2
Qirana Az-zahra (20180420276)
Nur Rahayu Kharisma (20180420284)
Puri Wisnu Sabtuhu (20180420286)
Pengertian dan Arti Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah
amar ma’ruf nahi munkar (yaitu sebuah frasa dalam bahasa arab yang
maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal
yang baik dengan mencegah hal-hal buruk bagi masyarakat) dengan
maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenarnya.
Arti muhammadiyah dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:

Dari Segi Bahasa

Dari Segi Istilah


Visi dan Misi Muhammadiyah

 Visi 1
Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan islam yang
berlandaskan Al-quran dan As-sunnah dengan watak tajdid yang
dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan
dakwa islam amae ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga
menjadi rahmatan li al-’alamin bagi umat, bangsa dan dunia
kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya yang diridhoi Allah SWT dalam kehidupan di dunia ini
Visi dan Misi Muhammadiyah
 Misi
1. 1
Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah
SWT yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa
ajaran islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan
kehidupan yang bersifat duniawi.
3. Menyebarluaskan ajaran islam yang bersumber pada Al-quran sebagai
kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
4. Mewujudkan amalan-amalan islam dalam kehidupan pribadi, keluarga
dan masyarakat.
Profil Pendiri
Muhammadiyah
Pada tahun 1912,
mendirikan
Muhammadiyah di
Kampung Kauman,
Yogyakarta

Termasuk keturunan Pada usia 54,


kedua belas dari Maulana Tanggal 23 Feb 1923
KH. Ahmad Dahlan lahir Malik Ibrahim, salah KH. Ahmad Dahlan wafat di
di Yogyakarta, seorang terkemuka Yogyakarta. Dimakamkan
1 Agustus 1868, Nama Walisongo, Yaitu pelopor diKampung Karangkajen,
kecilnya adalah penyebaran agama islam Brontokusuman,
Muhammad Darwis. di Jawa Mergangsan, Yogyakarta
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena
berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi
berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an
dan as-Sunnah.
Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia,
sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara dalam awal
bermuatan paham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya umat islam di indonesia
memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran islam, terutama yang
berhubungan dengan prinsip akidah islam yang menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid,
bid’ah, dan khurafat. Sehingga pemurnian (purifikasi) ajaran menjadi pilihan mutlak bagi umat
islam Indonesia.
Berkaitan dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara garis besar
faktor penyebabnya adalah :
Pertama, Faktor Subyektif adalah hasil pendalaman KH.Ahmad Dahlan terhadap Al-Quran
adalah menelah, membahas dan mengkaji kandungan isinya.
Kedua, Faktor Obyektif dimana dapat dilihat secara internal dan eksternal.
Faktor-Faktor Berdirinya Muhammadiyah
Faktor Objektif
Faktor Subyektif

Faktor Internal
Adalah hasil pendalaman KH. Ahmad faktor yang berasal dari dalam diri
Dahlan terhadap Al Qur'an dalam umat islam sendiri yang tercermin
menelaah, membahas dan meneliti dalam dua hal, yaitu sikap beragama
dan mengkaji kandungan isinya. dan sistem
Terutama surah Ali-Imran ayat 104: pendidikan islam.

“Dan hendaklah ada di antara kamu


segolongan umat yang menyeru Faktor Eksternal
kepada kebajikan, menyuruh kepada disebabkan oleh politik penjajahan
yang ma'ruf dan mencegah dari yang kolonial belanda. Faktor tersebut
munkar; merekalah orang-orang antara lain tanpak dalam system
yang beruntung” pendidikan kolonial serta usaha
kearah westernisasi dan
kristenisasi
Perkembangan Muhammadiyah
Kesatuan-kesatuan berupa majelis-
Perkembangan Perkembangan majelis yaitu:
secara vertical; secara horizontal; a. Majelis Trajih
b. Majelis Tabligh
c. Majelis Pendidikan dan Kebudayaan
Perkembangan dan Perkembangan d. Majelis Pembina Kesejahteraan Umat
perluasan gerakan dan perluasan (PKU)
Muhammadiyah ke amal-usaha e. Majelis Pembina Ekonomi
seluruh penjuru Muhammmadiyah f. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
tanah air. . g. Majelis Pustaka
h. Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian
dan Pengembangan (Diktilitbang)
Periode Kepemimpinan Muhammadiyah
1. K.H. Ahmad Dahlan (1912-1923)
2. K.H. Ibrahim (1923-1932)
3. K.H. Hisyam (1932-1936)
4. K.H. Mas Mansur (1936-1942)
5. Ki Bagus Hadikusumo (1942-1953)
6.  A.R. Sutan Mansyur (1952-1959)
7.  H.M. Yunus Anis (1959-1968)
8.  K.H. Ahmad Badawi (1962-1968)
9.  K.H. Fakih Usman/H.A.R. Fakhrudin (1968-1971)
10. K.H. Abdur Razak Fakhruddin (1971-1990)
11. Prof Dr. K.H. A. Azhar Basyir, M.A. (1990-1995)
12. Prof. Dr. H.M. Amien Rais/Prof. Dr. H.A. Syafii Maarif (1995-2000)
13. Prof. Dr. H.A. Syafii Maarif (2000-2005)
14. Prof. DR. H. Din Syamsuddin, M.A. (2005-2015)
15. Prof Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. (2015-2020)
Terimakasih
Pertanyaan

 ( Ernanda- 78 )Apa yang menjadi ciri khas K.H. Ahmad Dahlan dalam berdakwa ?
 (Ica -280 ) Apakah ada faktor subjektif lainnya ?
 (Eti -) Bagaiman sikap K.H.Ahmad Dahlan pertama kali mendakwa tentang muhammadiyah ?
 (Novita) Hambatan-hambatan ?

Anda mungkin juga menyukai