Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

OLEH
RIZQI PUTRA UTAMA
NPM. 1601030014

PIMPINAN KOMISARIAT IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam kelompok tentulah tidak
mudah.Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati dan menghargai.Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.Hidup yang teratur
adalah impian setiap insan.Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.Tidak hanya lingkungan
yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan
baik.Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang
berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Bagi Muhammadiyah memerlukan penerus keyakinan, cita – cita dan amal usahanya.
Muahammadiyah adalah suatu gerakan islam yang dikenal sebagai suatu organisasi islam
nasional dan internasional, serta memiliki amal usaha muhammadiyah yang meliputi bidang
keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan dan sebagainya.
Muahmmadiyah perlu dikenal oleh angkatan muda Indonesia, terutama mereka yang
memasuki jalur pendidikan formal Muhammadiyah, dapat mengenal secara objektif apa
muhammadiyah itu, mengenal perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis
dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Muhammadiyah dalam pendekatan Historis
2. Pengertian Muhammadiyah
3. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
4. Kepribadian Muhammadiyah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah:
Agar lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang
Kemuhammadiyahan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang
Kemuhammadiyahan baik itu pengertian pendekatan secara Historis, Ideologis, maupun
struktural.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Historis
Muahmmadiyah lahir didorong oleh kebangkitan dunia islam pada sekitar abad 7 s/d
10 Masehi. Pada kisaran abad ini islam berkembang dengan pesat meliputi wilayah – wilayah
yang luas dengan penguasaan ilmu pengetahuan, peradaban dan kebudayaan yang sangat
maju dan tinggi. Wilayah islam dipenuhi dengan kota – kota yang indah, penuh dengan
masjid yang megah dan artistic, berbagai kota terdapat perguruan tinggi. Kejayaan islam lahir
setelah melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah, baik yang dirintis dan dipelopori oleh
Rasulullah SAW beserta para sahabat dan diteruskan pada masa Khulafaurrasyidin, Dinasti
Umaiyah, Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Fatimiyah.
Zaman kebangkitan islam pertama dan melahirkan ulama – ulama besar serta kaum
cendikiawan dalam berbagai keahlian pengetahuan,yang diantaranya adalah :
1. Bidang Ilmu syari`at, antara lain : Imam Malik bin Annas, Imam Abu Hanifah al-
Asyari. Washil bin Atha`, Abu Mansur Muhammad al-Muturidy dan sebagainya.
2. Bidang Tasawuf, antar lain : Abu Mansur al-Hallaj, Abu Hamid Muhammad Al-
Ghazali, Zunnun al-Misri dan sebagainya.
3. Bidang Filsafat (filosof) seperti Yakub ibnu Ishak al-Kindi, juga dikenal dalam ahli
obtik, music, dan matematik; Abu bakar Muhammad ibnu Zakaria al-Razi (ahli
kedokteran); Abu nasir Muhammad al-Farabi (logika), Abu Ali al-Husein bin
Abdullah. Ibnu sina, oleh ahli barat dikenal dengan sebutan Avicena juga sebagai
pakar kedokteran; Ibnu Rusdy (Averros/komentator Aristoteles/gerakan renaissance),
dan lain sebagainya.
Kejayaan dunia islam diatas merupakan hal yang sangat kontras dengan dunia barat,
yang tengah tenggelam dalam zaman kegelapan ( The Dark Age ). Masa kejayaan Dunia
islam yang telah berjalan beberapa abad ini berakhir sampai jatuhnya Baghdad sebagai pusat
pemerintahan islam ketangan Hulagukhan pada tahun 1258 Masehi, yang sangat
mempengaruhi kemunduran islam.
B. Pengertian Muhammadiyah
Menurut Bahasa, kata Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab dan dari suku kata “
Muhammad” yaitu nama Nabi dan Rasul Allah yang terakhit dan kata “ya nisbiyah” berarti
menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti “ Ummat Muhammad SAW”, atau pengikut
Muhammad SAW”. Sedangkan menurut istilah, Muhammadiyah adalah gerakan Islam,
da`wah amar ma`ruf nahi munkar, beraqidah islam dan bersumber pada Al-Qur`an dan
Sunnah, didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1912 Miladiyah di Kota Yogyakarta. ( Deliar
Noer,1990:82-85).
Gerkan ini diberi nama oleh pendirinya dengan nama Muhammadiyah dengan maksud
untuk bertafa`ul (berpengharapan baik) bahwa seluruh pengikutnya dapat mencontoh dan
meneladani jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW, dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi agama islam semata – mata demi terwujudnya “Izzul Islam wal Muslimin
di tengan – tengah persada nusantara)
C. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
ada 2 faktor yang melatar belakangi berdirinya organisasi muhammadiyah yaitu factor
objektif dan subjektif.
Factor Subjektif berdirinya Organisasi Muhammadiyah artinya factor yang datangnya
dari dalam diri pendiri organisasi ini sebagai akibat dari hasil pendalaman K.H. Ahmad
dahlan terhadap Ayat – ayat Al-Qur`an utamanya Q.S Ali Imran ayat 104 yang artinya: “Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan menyuruh
kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang – orang yang
beruntung.
Faktor Objektif yang bersifat Internal, seperti:
a. Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Qur`an dan As-Sunnah
sebagai satu – satunya rujukan oleh sebagian besar ummat Islam Indonesia. Sebelum
agama Islam masuk ke Indonesia, masyarakat bangsa Indonesia telah memeluk agama
Hindu dan Budha beserta segala amalan dan tradisi yang ada di dalamnya. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri adanya kenyataan berbagai pengaruh tradisi serta
budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat menempel secara sengaja dan tidak
disengaja oleh tubuh ajaran Islam itu sendiri, seperti praktik – praktik bid`ah,
Khurafat, Syirik dan takhayul yang merajalela.
b. Lembaga pendidikan yang dimiliki ummat islam belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemban misi selaku Khalifah Allah di muka bumi.
Faktor Objektif Eksternal, seperti:
Disamping terjadinya kebangkitan dunia baru Islam utamanya di Negara-negara Timur
tengah seperti yang telah dijelaskan terdahulu, juga karena semakin meningktnya
gerakan Kristenisasi ditengah-tengah masyarakat Indonesia kala itu diitambah lagi
adanya penetrasi budaya terkahir diatas membawa pengaruh buruk terhadap
perkembangan Islam dan peradaban bangsa Indonesia kedepan.
Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan dari Muhammadiyah itu sendiri yaitu
sebagaimana Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-45 tanggal 3 s/d 8 Juli 2005 di
Malang, maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah “menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar – benarnya. ( Anggaran
Dasar Muhammadiyah Bab III Pasal 6)
Menegakkan, berarti membuat, mengupayakan agar tetap tegak dan tidak condong
apalagi roboh; yang semua itu dapat terelisasikan manakala sesuatu yang solid, dipegang
erat-erat, dipertahankan, dibela serta diperjuangkan dengan penuh segalanya, mengindahkan
serta menghormatinya.
Agam Islam, yaitu Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak nabi
Adam,Nuh,Ibrahim,Musa,Isa, sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai hidyah dari
Rahmat Allah kepada ummat manusia sepanjang zaman serta menjamin kesejahteraan hakiki
duniawi maupun ukhrawi.
Terwujud, berarti menjadi suatu kenyataan akan adanya atau akan wujudnya
Masyarakat islam yang sebenar – benarnya, yaitu masyarakat yang senantiasa mengejar
keutamaan dam kemaslahatan untuk kepentingan hidup ummat manusia, masyarakat yang
selalu bersikap takzim terhadap Allah, mengindahkan dengan penuh keikhlasan terhadap
ajaran – ajaran-Nya serta menaruh hormat terhadap sesame manusia selaku makhluk Allah
yang memiliki martabat ahsanu taqwim. (Mustafa Kamal Pasha, 2003:134)
Muhammadiyah juga sebagai Gerakan Tajdid, cirri ini membedakan Organisasi
Muhammadiyah dari Organisasi kemasyarakatan Islam lainnya adalah bahwa
Muhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid.
Makna tajdid dari segi bahasa berarti “pembaharuan” dan dari segi istilah, tajdid
memiliki dua arti, yakni (1) pemurnian, dan (2) peningkatan, pengembangan, modernisasi
dan semaknanya. ( Mustafa Kamal Pasha, 20003:162)
Tajdid dalam pengertian pemurnian dimaksudkan sebagai pemeliharaan amalan ajaran
islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Qur`an dan Sunnah Shahihah, sedangkan
tajdid sebagai penafsiran pengamalan dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang
teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah Shahihah. (Mustafa Kamal Pasha,2013:162)
K.H.Ahmad Siddik, Tajdid dalam arti pemurnian mempunyai tiga sasaran pokok;
I`adah atau pemulihan,yaitu membersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi.
Ibanah atau memisahkan, yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinyamana yang
Sunnah dan mana yang bid`ah.
Ihya` atau menghidupkan-hidupkan, yaitu menghidupkan ajaran – ajaran Islam yang belum
terlaksana atau yang terbengkalai. ( Mustafa kamal Pasha, 2003:162)
Identitas Muhammadiyah adalah:
a. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
b. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam
c. Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid.
Muhammadiyah sebagai Gerakan dakwah Islam suatu Organisasi yang didirikian dan
dibangun atas panggilan ayat Al-Qur`an Surat Ali Imran ayat 104. Sebagai bagian yang
melatar belakangi berdirinya Organisasi ini. Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi
dasar perjuangannya sebagai gerakan da`wah dalam arti menyeru, mengajak ummat islam
berdakwah amar ma`ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan perjuangannya.
Dengan kata lain, segala amal dan usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan
manifestasi dakwah Islamiyah untuk terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin.
D. Kepribadian Muhammadiyah
Istilh “Kepribadian” dalam Bahasa Belanda istilah persononlijkheid” yaitu kesan-
kesan yang terpancar dari keadaan seseorang yang dapat membuat orang – orang hormat,
respek, segan dan lain-lain.
Muhammadiyah itu gerakan islam, gerakan Islam yang dimaksud Muhammadiyah
ialah dakwah islam, amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah Islam Muhammadiyah ditujukan
kepada dua bidang:
 Bidang pertama perorangan,
 Bidang kedua
Bidang pertama dibagi menjadi dua golongan:
 orang yang sudah Islam dakwahnya bersifat pembaharuan (tajdid)
 orang yang belum Islam dakwahnya bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk islam
Bidang kedua, kelompok/masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan.
4. Sifat Muhammadiyah
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara
yang sah.
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai
dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT.
j. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Muahmmadiyah lahir didorong oleh kebangkitan dunia islam pada sekitar abad 7 s/d
10 Masehi. Pada kisaran abad ini islam berkembang dengan pesat meliputi wilayah – wilayah
yang luas dengan penguasaan ilmu pengetahuan, peradaban dan kebudayaan yang sangat
maju dan tinggi. Wilayah islam dipenuhi dengan kota – kota yang indah, penuh dengan
masjid yang megah dan artistic, berbagai kota terdapat perguruan tinggi. Kejayaan islam lahir
setelah melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah, baik yang dirintis dan dipelopori oleh
Rasulullah SAW beserta para sahabat dan diteruskan pada masa Khulafaurrasyidin, Dinasti
Umaiyah, Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Fatimiyah.
Factor Subjektif berdirinya Organisasi Muhammadiyah artinya factor yang datangnya
dari dalam diri pendiri organisasi ini sebagai akibat dari hasil pendalaman K.H. Ahmad
dahlan terhadap Ayat – ayat Al-Qur`an utamanya Q.S Ali Imran ayat 104 yang artinya: “Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan menyuruh
kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang – orang yang
beruntung.

B. Saran

Sangat diperlukan sekali pemahaman tentang organisasi muhammadiyah terhadap


masyarakat . maka dari itu penulis berharap dengan makalah ini dapat lebih di tingkatkan
pemahaman terhadap muhammadiyah itu, tujuan muhammadiyah itu dan dasar
muhammadiyah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai