Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI KEMUHAMMADIYAHAN II

 Materi 1 : Pemurnian dan pembahasan didunia muslim

A. Kemajuan peradaban islam

1. Pada masa Rasulullah

 Gerakan membaca

 Gerakan memahami

 Gerakan mengetahui ketidaktahuan

2. Pada masa Khulafa Ar Rasyidin

 Abu Bakar as shidiq

 Usman bin Affan

 Umar bin Khatab

 Alin bin Abi thalib

3. Pada masa Bani Ummayah

 Dinasti Muawiyah (751-H)

 Pengetahuan tentang Islam sudah mulai maju

 Muncul tentang Ilmu Bumi (Geografi)

4. Pada masa Bani Abbasiyah

 Dinasti abbasiyah

 Penerjemahan terhadap ilmu pengetahuan dan

peradaban bangsa-bangsa lain (Persia,Yunani,dll)


 Tokoh filsafat islam (Al-Ghazali)

 Ibnu sina berasal dari Uzbekistan dan penulis buku

ilmu kedokteran yang bernama (Al-Qonun fi al-tabib)

 Bidang kimia seperti Al-Qindi adalah orang pertama

memproduksi Al-kohol dalam sejarah yang banyak

 Al –khawarizmi dari Uzbekistan (matematika) konsep

al-goritma dan al-jabar

 Al-khawarizmi dalam bidang astronomi melihat

gerakan keliling bumi dalam kitab surat Al-Ardh

B. Sebab-sebab kemunduran peradaban Islam

 Factor ekologi dsn ekonomi

 Kemunduran/hilangnya kerjaan besar

 Krisis ekonomi

 Pandagan umat muslim yang sempit

 Perlunya pemurnian dan pembaharuan

 MATERI 2 DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA DAN ASAL-USUL

MUHAMMADIYAH

Penyebaran Islam di Nusantara, terutama di Jawa, sangat berkaitan

dengan pengaruh para wali yang kita kenal dengan sebutan wali sanga. Mereka

inilah yang berperan paling besar dalam penyebaran agama Islam melalui

metode dakwah

Muhammadiyah tidak lepas dari peranan KH.Ahmad Dahlan seseorang

yang dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1869 dan wafat 1923 dengan nama
asli Muhammad Darwis anak seorang kiai H. Abu Bakar Bin Sulaiman Khatib

Masjid Kauman atau Kesultanan Yogyakarta. Lantas, ia pergi ke Mekah pada

tahun 1890 dan belajar dengan seorang guru Syekh Ahmad Khathib dari Minang

Kabau, salah seorang ulama yang kharismatik dan besar di Masjid al-Harom.

Setelah sepulang dari Mekah, KH Ahmad Dahlan mendalami Al Qur'an

dengan menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isi Al Quran.

Sikap KH Ahmad Dahlan sesunguhnya dalam rangka melaksanakan firman Allah

sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat

Muhammad ayat 24 yang pada dasarnya adalah melakukan taddabur atau

memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang

tersirat dalam ayat Al Quran

 MATERI 3 SEJARAH MUHAMMADIYAH

asal-usul sejarah nama Muhammadiyah berarti umatnya Muhammad atau

pengikut Nabi Muhammad Saw. Yaitu semua orang yang menyakini bahwa

Muhammad adalah hamba dan pembawa pesan Allah yang terakhir untuk

menyebarkan ajaran Islam dan tauhid

Muhammadiyah dalam kacamata organisasi yang muncul dibawakan oleh

KH Ahmad Dahlan adalah gerakan Islam yang bersifat dakwah Amar Makruf

Nahi Munkar, berasas Islam dan bersumber Al Qur'an dan Sunah.

 MATERI 4 MATAN DAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi

Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-

cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai

hamba dan khalifah Allah dimuka bumi.

Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang

diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan

seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah

dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin

kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

1. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW;. Sunnah Rasul: Penjelasan dan

palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh

2. Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran

sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

3. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran

Islam yang meliputi bidang-bidang:

4. Aqidah hammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam

yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah

dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut

ajaran Islam.

5. Akhlak Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai

akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-

Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai

ciptaan manusia
6. Ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang

dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan

perubahan dari manusia.

7. Muamalah Duniawiyah Muhammadiyah bekerja untuk

terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan

pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama

serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai

ibadah kepada Allah SWT.

8. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang

telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai

sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara

Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan

suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:

"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)

Catatan:

Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh

Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;

2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.


 MATERI 5 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan,

pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah

dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak

terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan

perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya. Artinya,

tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-

aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan

dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim (seperti cara berpikir

Barat, sekuler, liberal dsb)

 MATERI 6 MUKADDIMAH AD DAN ART MUHAMMADIYAH

Mukadimah Anggaran Dasar muhammadiyah merupakan doktrin ideologi

Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan

Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini. Termaktub

didalamnya cita-cita yang ingin diwujudkan Muhammadiyah dan cara-cara yang

dipergunakan untuk mewujudkannya. Sebagai sebuah doktrin ideologi,

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menjiwai segala gerak dan usaha

Muhammadiyah. Sederhananya Bagi persyarikatan Muhammadiyah, Mukadimah

Anggaran Dasar Muhammadiyah berfungsi sebagai jiwa dan semangat

pengabdian serta perjuangan.

 Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas

pemahaman, meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan

ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.


 Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam

dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian

dan kebenarannya.

 Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf,

shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya.

 Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia

agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia.

 MATERI 8 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM YANG

BERTADRID DAN BERTADJID

Pengertian Tajdid Istilah tajdid berasal dari bahasa Arab yaitu jaddada,

yang berarti memperbaharui atau menjadikan baru. Dalam kamus Bahasa

Indonesia tajdid berarti pembaruan, modernisasi atau restorasi.

Secara bahasa (etimologi) tajdid memiliki makna pembaharuan dan

pelakunya disebut mujaddid (pembaharu). Sedangkan dalam pengertian istilah

(terminology), tajdid berarti pembaharuan terhadap kehidupan keagamaan, baik

dalam bentuk pemikiran ataupun gerakan, sebagai respon atau reaksi atas

tantangan baik internal maupun eksternal yang menyangkut keyakinan dan

sosial umat (Ibnu Salim dkk: 1998:1).

Dalam pengertian lain, tajdid adalah upaya untuk memperbaharui

interpretasi-interpretasi atau pendapat-pendapat ulama terdahulu terhadap

ajaran-ajaran dasar Islam, atas dasar bahwa ajaran tersebut sedah tidak relevan

dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, tajdid adalah usaha
yang kontinyu dan dinamis, sebab selalu berhadapan dan beinteraksi dengan

historisitas kehidup

 MATERI 9 MUHAMMADIYAH DAN GERAKAN SOSIAL

Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-Qur’an

sebagai dasar untuk berjalan pada ranah sosial. Saat ini Muhammadiyah banyak

mempunyai amal usaha, mulai dari pondok anak yatim, sekolah/lembaga

pendidikan, sampai rumah sakit. Revitalisasi adalah salah satu bentuk

perubahan yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap

aspek-aspek yang selama ini dimiliki maupun dengan melakukan

pengembangan sehingga menjadi lebih baik dan lebih maju dari kondisi

sebelumnya. Salah satu langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah yaitu

melakukan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap

potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar.

 MATERI 10 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas Islam

Muhammadiyah telah memiliki 3.979 taman kanak-kanak, 33 taman pendidikan

Al-Qur’an, 6 sekolah luar biasa, 940 sekolah dasar, 1.332

madrasahdiniyah/ibtidaiyah, 2.143 sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP dan

MTs), 979 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA,MA, SMK), 101 sekolah kejuruan,

13 mualimin/mualimat, 3 sekolah menengah farmasi, serta 64 pondok pesantren.

Dalam bidang pendidikan tinggi, hingga tahun ini Muhammadiyah memiliki 36

universitas, 72 sekolah tinggi, 54 akademi, dan 4 politeknik. Nama-nama seperti


Bustanul Athfal/TK Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah,

SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah

bermunculan di berbagai daerah.

 MATERI 11 MUHAMMADIYAH DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah

diakui dan dirasakan perannya dalam masyarakat. Sebagai salah satu organisasi

otonom (Ortom) perrtama yang dilahirkan rahim Muhammadiyah, ia memiliki

tujuan yang sama dengan Muhammadiyah. ‘Aisyiyah memiliki garapan program

kerja yang sangat khusus, strategis dan visioner, yaitu perempuan. Peran dan

fungsi perempuan merupakan bagian terpenting dalam gerak roda kehidupan,

sebab pepatah bilang wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik maka

akn makmur negaranya tetapi kalau wanita di negara tersebut hancur maka akan

hancur pula derajat negara tersebut. Komitmen ‘Aisyiyah sebagai gerakan

perempuan Islam di tanah air dapat dibuktikan sampai usia menjelang satu abad

ini. Muhammadiyah dalam bidang perempuan dapat terbantu krena bidang ini

digarap dan dikembangkan oleh Ortom tertua ini.

 MATERI 12 MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN EKONOMI

Muhammadiyah dalam gerakannya tetap menyeimbangkan ekonomi,

memberi teladan dengan menjalankan bisnis sekaligus berdakwah. Sumber

kekuatan ekonomi muhammadiyah yaitu anggota muhammadiyah itu sediri

simpatisme dari setiap individunya. Muhammadiyah selalu membawa prinsip

amar ma’ruf nahi munkar. Namun di satu sisi ia tidak lepas dari sektor

pembangunan ekonomi sebagai penompang kokohnya dakwah.


Betapa pentingnya ekonomi dalam suatu gerakan mencapai cita cita,

sumber kekuatan dakwahnya didukung oleh para pelaku ekonomi yang memiliki

pengetahuan, strategi keyakinan dan keimanan, sehingga dapat menyebarkan

nilai -nilai kehidupan di masyarakat. Berbagai relasi yang dimiliki muhammadiyah

menjadi satu alasan penting dalam menguatkan gerakan ekonomi

muhammadiyah.

 MATERI 13 TANGGUNG JAWAB MUHAMMADIYAH TERHADAP

NKRI

Muhammadiyah dalam kiprahnya sebagai gerakan Islam, dakwah amar

ma’ruf nahi mungkar yang ditunjukan kepada dua bidang yaitu bidang

perseorangan dan bidang kelompok masyarakat demi menciptkan kehidupan

yang islami, aman, damai dan sejahtera itu adalah bentuk kepedulian

Muhammadiyah kepada negara. Kepedulian Muhammadiyah tersebut juga

merupakan bentuk tanggungjawabnya terhadap negara Indonesia dalam

menciptakan negara Indonesia yang berkemajuan.

Anda mungkin juga menyukai