2. Dari Penyusunan Khittah yang berkembang sejak 1956 hingga 2002 itu
terkandung isyarat yang penting, bahwa Muhammadiyah sebenarnya jauh
lebih antisipatif dalam menyikapi dunia politik dan menyadari betapa banyak
kemusykilan soal politik kekuasaan itu, sehingga menggariskan Khitah
Perjuangannya agar tetap istiqomah dalam mengemban fungsi dakwah dan
tajdidnya sebagai gerakkan Islam yang berkiprah dalam lapangan
kemasyarakatan dan tidak dalam lapangan politik praktis (Kurniawati, 2014).
Sedangkan menurut Zuriati (2012) fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah
adalah sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota juga
menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.
(b) Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan
harus dilakukan melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :
1. Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
2. Saluran masyarakat
Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi
munkar seperti yang dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang
berupa organisasi :
1. Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan
organisasi politik (partai).
2. Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non
partai.