Anda di halaman 1dari 5

1.

MKCH Tersebut Terbagi Menjadi 3 Kelompok Yaitu:


a. kelompok Pertama Berisi Tentang Ideologi
kelompok satu ini terdiri dari nomor 1 dan 2 isi dari Matan Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dimana yang berbunyi:
Nomor 1 Teks Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
adalah Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya artinya
Para sekutu Muhammadiyah harus bersih dari penyakit TBC/ Bidah,
khurofat, Tahayul dll. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan
Dakwah Amar Maruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber
pada Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah
SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba
dan khalifah Allah di muka bumi.

Nomor 2 Teks Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


adalah Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang
artinya: Islam adalah agama untuk semua yang ada di dunia ini, di
pelajari oleh siapa saja, dan diamalkan untuk siapa saja adalah
menjadi cita-cita Muhammadiyah dan Muhammdiyah berkeyakinan
bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-
Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

b. Kelompok Kedua Berisi Tentang Faham Agama


Kelompok dua ini terdiri dari nomor 3 dan 4 isi dari Matan Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dimana yang berbunyi:
Nomor 3 Teks Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
adalah Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
Al-Quran : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW
Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran
Al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

Nomor 4 Teks Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


adalah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi bidang-bidang:
Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang
murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khufarat,
tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia
dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah
rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari
manusia.
Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

c. Kelompok Ketiga Berisi Fungsi Dan Misi Muhammadiyah


Kelompok tiga ini terdiri dari nomor 5 isi dari Matan Keyakinan dan Cita-
Cita Hidup Muhammadiyah dimana yang berbunyi:
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang
adil dan makmur dan diridhoi AllahSWT: BALDATUN
THAYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR

2. Dari Penyusunan Khittah yang berkembang sejak 1956 hingga 2002 itu
terkandung isyarat yang penting, bahwa Muhammadiyah sebenarnya jauh
lebih antisipatif dalam menyikapi dunia politik dan menyadari betapa banyak
kemusykilan soal politik kekuasaan itu, sehingga menggariskan Khitah
Perjuangannya agar tetap istiqomah dalam mengemban fungsi dakwah dan
tajdidnya sebagai gerakkan Islam yang berkiprah dalam lapangan
kemasyarakatan dan tidak dalam lapangan politik praktis (Kurniawati, 2014).
Sedangkan menurut Zuriati (2012) fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah
adalah sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota juga
menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.

3. (a) Posisi muhammadiyah dalam partai politik :


Posisinya sebagai saluran politik kenegaraan (politik praktis) Untuk saluran
atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik
(partai).

(b) Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan
harus dilakukan melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :
1. Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
2. Saluran masyarakat
Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi
munkar seperti yang dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang
berupa organisasi :
1. Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan
organisasi politik (partai).
2. Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non
partai.

Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri


sebagai GERAKAN ISLAM DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR
DALAM BIDANG MASYARAKAT. Sedang untuk alat perjuangan
dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah
membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan
proyeknya dan wajib membinanya. Antara Muhammadiyah dan partai
tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki hubungan ideologis.
Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya
sendiri-sendirii, tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang
satu. Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama
jabatan pimpinan antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.

4. Mempertahankan Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan NKRI Adalah


dengan cara:
Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa
Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD
1945.
Melaksanakan usaha pertahanan Negara

5. (a) Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah masyarakat yang dapat


menyeimbangkan antara kewajiban dan haknya, termasuk kewajiban dan hak
kepada Allah Subhanahu wa Taala maupun kepada sesama manusia dan
sesama makhluk lainnya.

(b) "Islam berkemajuan". "Kemajuan yang dimaksudkan adalah Islam yang


mampu beradaptasi, mengakomodasi serta menyesuaikan diri secara tegas
dengan dinamika zaman
(c) Sikap Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan sosial yang tidak
berpolitik praktis. Karena itu, kader Muhammadiyah maupun partai politik
yang berbasis massa Muhammadiyah tak perlu menarik-narik organisasi
kemasyarakatan atau ormas itu agar terlibat politik praktis.

Anda mungkin juga menyukai