Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH:
MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR, MKCH, DAN
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

DISUSUN OLEH :
KURNIAWURI WIMAFLORA 202210280211031
MOH JATHY ANUGRASANDI 202210280211036

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan sebuah Negara yang mayoritas penduduknya


beragama Islam. Indonesia memiliki bermacam – macam organisasi islam, salah
satunya adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah bisa dikatakan juga merupakan
salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Perkembangan dan kemajuan
Muhammadiyah tidak terlepas dari amal – amal usaha yang dimilikinya, baik dari
segi pendidikan maupun dari segi kesehatan, dan sebagainya. Melalui amal usaha
inilah, Muhammadiyah melakukan pengenalan ideologi kepada warga
Muhammadiyah maupun selain warga Muhammadiyah.
Sebelum mengenal ideologi Muhammadiyah, sebaiknya mengetahui dulu,
apa arti ideologi tersebut. Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Ideologi
dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala
sesuatu secara umum, atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat utama (id.wikipedia.org,2022).
Ideologi juga sebagai cita – cita yang diharapkan dan/atau sebagai
landasan. Meskipun ideologi dikenal sebagai paham suatu bangsa atau negara,
tetapi Muhammadiyah sebagai organisasi memiliki Ideologi sebagai identitas
paham organisasi. Ideologi Muhammadiyah itu sendiri adalah pandangan hidup
Muhammadiyah di dalam mamandang realitas yang memberikan dorongan moral
untuk melaksanakan perubahan sosial. (kemuhammadiyahan.com). Sedangkan
menurut (Ideologi Muhammadiyah,2020) Ideologi Muhammadiyah mengaskan
bahwa :
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang bercita – cita dan bekerja
untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar – benarnya.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa, dan seterusnya sampai Nabi penutup Muhammad SAW,
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia.
3. Faham keagamaan Muhammadiyah adalah mengamalkan Islam
berdasarkan Al – Qur’an dan Sunnah Rasul dan bekerja untuk
terlaksananya ajaran Islam yang meliputi : aqidah, akhlak, ibadah, dan
muamalah duniawiyah.
4. Faham keagamaan Muhammadiyah adalah aktif memperjuangkan dan
mengisi kemerdekaan Indonesia, aktif menjaga keutuhan dan membangun
NKRI dengan semangat syukur agar mendapat Ridha Allah, sehingga
menhadi “Suatu negara yang indah, bersih, suci, dan Makmur dibawah
perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun” (QS Saba’/34:15).
Pada akhirnya ideologi Muhammadiyah harus menjadi kepribadian warga
Muhammadiyah yang diikat dengan khittah perjuangan Muhammadiyah.
Ideologi bagi Persyarikatan Muhammadiyah berperan sebagai
bingkai gerakan dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan paham
yang sama, maka gerakan para anggota dan pimpinan Muhammadiyah
akan selaras, seirama, dan indah dalam mencapai tujuan organisasi yang
jelas terlihat berbeda dengan organiasi lainnya.
Isi dari Ideologi Muhammadiyah terdiri dari :
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
a. Hakekat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan
ideologi Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka
bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang
dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut (Muhammad
Junaidi, dkk, Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah, 2018).
b. Sejarah Perumusan Muqqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Setelah melewati beberapa periode kepemimpinan, pada masa
kepemimpinan Bagus Hadikusumo (1943-1953), dimulai upaya
untuk menyusun Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Muqaddimah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan, mengatasi
masalah dalam Muhammadiyah berupa mulai dirasakannya
menurunnya semangat perjuangan dikalangan anggotanya. Terlihat
dari fenomena mulai terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan
Muhammadiyah oleh kepentingan – kepentingan duniawi. Hal
tersebut dirasakan oleh jajaran pimpinan dan kader yang saat aktif
dan mampu melihat gejala tersebut didalam internal Persyarikatan.
Setelah melalui proses tersebut, maka Muqaddimah Anggaran
Dasar ini disahkan pada tahun 1951 dan memuat 7 (tujuh) pokok
pikiran. (kemuhammadiyahan.com).
c. Latar Belakang Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
Latar belakang dalam perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar
adalah sebagai berikut (kemuhammadiyahan.com):
1. Belum ada kepastian rumusan tentang cita – cita dan dasar
perjuangan Muhammadiyah
2. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tidak berdasarkan
teori – teori tetapi pemahaman dan praktek keagamaan secara
langsung, sehingga yang dilakukan adalah amal nyata
berdasarkan Al Qur’an dan Sunah
3. Sikap masyarakat yang cenderung mengutamakan mengejar
kesenangan duniawi daripada nilai – nilai ruhani
c. Kandungan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah mengandung 7
(tujuh) pokok pikiran/ prinsip/ pendirian, yaitu
(kemuhammadiyahan.com);
1. Pokok pikiran pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (meng-Esakan) Allah
2. Pokok pikiran kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat.
3. Pokok pikiran ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya
yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang
utama dan mengatur ketertiban hidup masyarakat dalam
menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan
akhirat.
4. Pokok pikiran keempat
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
5. Pokok pikiran kelima
Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
yang sebenar-benarnya,dapat berhasil dengan mengikuti jejak
(ittiba) perjuangan para Nabi Muhammad SAW.
6. Pokok pikiran keenam
Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran itu semua dapat
dilaksanakan dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi.
Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang
sebaik-baiknya
7. Pokok pikiran ketujuh
Pokok pikiran seperti yang diuraikan di atas dapat untuk
melaksanakan ideologinya untuk mencapai tujuan cita-citanya,
ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

2. MKCH
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhamadiyah, lebih dikenal
MKCH, mengandung prinsip-prinsip dasar pandangan Muhammadiyah
yang bersifat ideologis, paham agama dan bagaimana fungsi dan misi
Muhammadiyah dimanifestasikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Wikimuh.id,2022). Muhammadiyah berupaya
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara fundamental yang
diridhoi oleh Allah SWT dalam rangka melaksanakan tugas dan misi
kemanusiaan sebagai wakil dunia dan hamba Allah yang menjadi dasar cita-
cita muhammadiyah sebagai gerakan islam.
2.1 Sejarah Perumusan MKCH Muhammdiyah
MKCH ini awalnya memiliki sejarah beberapa perubahan sebagai berikut
(https://wikimuh.id /) :
a. Disahkan pada mukatamar ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta
b. Diperbaharui dalam sidang tanwir tahun 1969 di Ponorogo
c. Diperbaharui dalam sidang tanwir tahun 1970 di Yogyakarta
d. Dan di sesuaikan dengan keputusan muktamar ke 41 tahun 1985 di
surakarta.
Terdapat 5 angka yang terbagi menjadi 3 kelompok dalam rumusan
MKCH, yaitu :
Kelompok kesatu, mengandung pokok-pokok persoalan yang
bersifat ideologis, ialah angka 1 dan 2 yang berbunyi:
(1) Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar
Makruf Nahi Munkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
(2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW., sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok kedua, mengandung persoalan mengenai paham agama
menurut Muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi:
(3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
(a) Al-Qur’an. Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
(b) Sunnah Rasul. Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-
Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan
menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
(4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi bidang-bidang: Akidah, Akhlak, Ibadah,
Muamalah Duniawiyah.
(a) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang
murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat,
tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
(b) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak
mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
(c) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan oleh Rasulullah Saw tanpa tambahan dan perubahan
dari manusia.
(d) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat
duniawiyah pengelolaan duniawi dan pembinaan masyarakat
dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Kelompok Ketiga, mengandung persoalan mengenai fungsi dan
misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Kesatuan Republik
Indonesia, ialah angka yang berbunyi:
(5) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia
yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan
makmur dan diridhai Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafur.
2.2 Sistematika dan Pedoman untuk memahami MKCH
Poin mengenai Matan Keyakinan Cita-cita hidup
(https://muhammadiyah.or.id/) :
1. Ideologi
Pada pertama kalinya ketika masih dalam konsep keyakinan
dan cita-cita hidup Muhammadiyah ini dinamakan ideology
Muhammadiyah namun setelah di diskusikan dan ditelaah lebih
mendalam akhirnya tim perumus memutuskan istilah ideology perlu
diganti dengan mencari persamaannya. Semua itu dengan
pertimbangan agar pihak lain tidak dengan mudahnya menuduh
Muhammadiyah memiliki ideology tandingan terhadap ideology
Negara dan akhirnya tim mengganti istilah ideology Muhammadiyah
dengan istilah “keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah”. Dalam
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pokok-pokok
persoalan yang bersifat ideologis terkandung dalam angka 1 dan 2
yang mengandung inti persoalan :
a. Asas : Muhammadiyah adalah berasas islam (aqidah)
b.  Keyakinan hidup : bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya (tujuan)
c. Ajaran untuk : agama islam ialah agama Allah sebagai hidayah
melaksanakan “asas” hidayah dan rahmat Allah kepada umat
dalam mencapai cita-cita :manusia sepanjang masa dan
menjamin kesejahteraan materi dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.
2. Faham Agama
Agama islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para
Rasull-Nya, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Akhir ialah nabi
Muhammad SAW. Sebagai Nabi terakhir ia diutus dengan membawa
syariat agama yang sempurna, untuk seluruh umat manusia
sepanjang masa, maka dari itu agama yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan
untuk masa selanjutnya.
a. Dasar Agama
Al-qur’an dan sunnah Rasul sebagai penjelasannya adalah
pokok dasar hukum/ ajaran islam yang mengandung ajaran yang
mutlak kebenarannya. Akal pikiran /Al-ra’yu adalah alat untuk
mengungkapkan dan mengetahui kebenaran yang terkandung
dalam al-qur’an dan sunnah Rasul serta mengetahui maksud yang
tercakup dalam al-qur’an dan sunnah Rasul sedangkan untuk
mencari jalan atau cara melaksanakan atau ajaran al-qur’an dan
sunnah Rasul dalam mengatur dunia guna memakmurkannya akal
pikiran yang kritis dinamis dan progresif mempunyai peranan yang
penting dan lapangan yang luas sekali. Begitu pula akal pikiran
bisa untuk mempertimbangkan seberapa jauh pengaruh keadaan
dan waktu terhadap penerapan suatu ketentuan hukum dalam batas
maksud pokok ajaran agama yang lazim disebut ijtihad.
b.     Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa berasal dari akar kata : ja-ha-da
artinya mencurahkan segala kemampuan atau menanggung beban
atau segala kesulitan.Bentuk kata yang mengikuti wazan
“ifti’a:lun” seperti ijtihadun menunjukan arti berlebih
(mubalighah). Arti ijtihad dari segi bahasa adalah mencurahkan
semua kemampuan dalam segala perbuatan atau dapat diartikan
sebagai mengerahkan segala kesanggupan untuk mengerjakan
sesuatu yang sulit.
Dari segi istilah ijtihad adalah mengerahkan segala
kesanggupan oleh seorang ahli fiqh atau mujtahid untuk
memperoleh pengertian tingkat dzan mengenai Sesuatu hukum
syarat.
c. Kesatuan ajaran islam
Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran islam
merupakan satu “kesatuan ajaran” yang bulat dan tidak boleh
dipisah pisahkan dan meliputi :
1. Aqidah : Ajaran yang berhubungan dengan
kepercayaan
2. Akhlak : Ajaran yang berhubungan dengan
pembentukan sikap mental
3. Ibadah : Ajaran yang berhubungan dengan
peraturan dan tatacara hubungan manusia
dengan tuhan
4. Mu’amalat : Ajaran yang berhubungan dengan
pengolahan dunia dan pembinaan
masyarakat
3. Fungsi dan Misi Muhammadiyah       
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang
bersumberkan ajaran islam yang murni , muhammadiyah
menyadari kewajibannya ,berjuang dan mengajak segenap
golongan dan lapisan bangsa Indonesia , untuk mengatur dan
membangun tanah air dan Negara Indonesia , sehinnga merupakan
masyarakat dan Negara adil dan makmur , sejahtera bahagia,
materiil dan spiritual yang di ridhoi alloh SWT.
Pola perjuangan hidup muhammadiyah dalam
melaksanakan dan mencapai keyakinan dan cita-cita hidupnya
dalam masyarakat Negara republik Indonesia muhammadiyah
menggunakan dakwah islam dan amar ma’ruf nahi munkar dalam
arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagai jalan satu-satunya.

3. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah merupakan ungkapan dari kepribadian
yang memang sudah ada pada muhammadiyah sejak lama berdiri. Tercetus
dari uraian KH. Faqih Usman pada suatu pelatihan yang diadakan Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu KH. Faqih Usman
menjelaskan bahasan yang berjudul “Apasih Muhammadiyah itu?” (Ideologi
Muhammadiyah,2022).
Maka pada muktamar ke 35 setelah di musyawarahkan oleh para
pimpinan muhammadiyah disahkan lah “Kepribadian Muhammadiyah”
setelah mengalami usul usul penyempurnaan. Yang berarti memahami
kepribadian muhammadiyah berarti :
(1) Memahami apa sebenarnya Muhammdiyah
(2) Memahami islam yang bagaimanakah yang henda ditegakkan dab di
junjung tinggi
(3) Mengambil sifat dan cara dakwah Rasullullah yang dijadikan sifat
gerak dakwah Muhammdiyah dengan kita sesuaikan pada keadaan dan
kenyataan yang kita hadapi sekarang.
a. Dasar Kepribadian Muhammdiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan
Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi
Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat.
Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi
kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni;
dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan
untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang
kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta
peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” (muhammadiyah.or.id,2022).
b. Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya, dimana
kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
(1) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
(2) Hidup manusia bermasyarakat.
(3) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa
ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
(4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat
adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada
kemanusiaan.
(5) Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
(6) Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban
organisasi.
c. Pedoman Amal Usaha dan perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang
diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk
mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan
ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai
Allah.
d. Sifat Muhammadiyah
Menilik dari Apakah Muhammadiyah itu, Dasar Amal Usaha
Muhammdiyah, dan Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan
Muhammadiyah, Maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara
sifat-sifatnya, yang terutama terjalin di bawah ini :
(1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
(2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
(3) Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
(4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
(5) Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar
dan falsafah negara yang sah.
(6) Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
teladan yang baik.
(7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
(8) Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela
kepentingannya.
(9) Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil
dan makmur yang diridlai Allah SWT.
(10) Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
(KEPUTUSAN MUKTAMAR KE 35)
Seteleh memahami apa yang dimaksud Ideologi Muhammadiyah, apa yang
terkandung didalam ideologi Muhammadiyah, maka perlunya mengetahui juga
permasalahan umum yang terjadi pada Ideologi Muhammadiyah di tengah
heterogenitas umat dan kehidupan kebangsaan. Latar belakang masalah tersebut
timbul dikarenakan oleh sebab sebagai berikut :
1. Mudahnya sebagai anggota yang tertarik pada paham gerakan lain
tanpa memahami Muhammadiyah secara lebih mendalam
2. Melemahnya semangat, karakter, dan gerakan pada sebagian anggota,
seperti rendahnya kiprah dalam menggerakan Muhammadiyah
3. Menurunnya ketaatan dan komitmen pada misi, pemikiran, dan
kebijakan Muhammadiyah
4. Melemhnya ikatan atau solidaritas kolektif yang ditandai lemahnya
ukhuwwah/silaturahmi antarga anggota/institusi
5. Kecendurungan sebagian anggota Muhammadiyah lebih
mengutamakan kiprahnya membesarkan usaha/kegiatan di luar
Muhammadiyah
Dari permasalahan yang dijabarkan diatas, maka perlunya untuk revitalisasi atau
menghidupkan kembali Ideologi Muhammadiyah di tengah masyarakat, baik yang
sudah di dalam organisasi maupun di luar organisasi Muhammadiyah. Upaya atau
solusi yang dapat kita lakukan adalah :
1. Lebih mengoptimalkan pengajian rutin dengan materi Ideologi
Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh semua tingkat kemimpinan
2. Lebih mendalami materi – materi Ideologi Muhammdiyah sebagai
pengantar pada pertemuan formal dan informal.
3. Mengenalkan Ideologi Muhammdiyah bagi siswa atau mahasiswa
pada awal masuk sekolah atau perkuliahan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah jama’ah dengan da’wah
kekinian dan selektif dalam pemilihan yang akan menjadi narasumber
5. Lebih berhati – hati untuk tawaran atau bantuan dari manapun
datangnya
6. Guru Islam dan Kemuhammadiyahan harus mengajarkan pelajaran
sesuai paham agama dan Ideologi Muhammadiyah
7. Penyusupan Ideologi atau paham lain untuk kepentingan politik
melalui aktivitas dakwah yang berbeda dengan Ideologi
Muhammadiyah harus ditolak secara bijak dan tegas
SIMPULAN

Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan persyarikatan dan organisasi,


memiliki dasar ideologi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan
seluruh misi, dan cara yang digunakan untuk mewujudkan misi tersebut.
Anggaran dasar muhammdiyah dilatar belakangi oleh semakin meleburnya sifat
Muhammadiyah dalam masyarakat sekitar maupun internal organisasi yang di
dorong salah satunya oleh masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai dan
sudah menjadi sangat kuat pengaruhnya dalam masalah sosial yang timbul di
masyarakat atau yang di sebabkan oleh globalisasi, sehingga menimbulkan sifat
individualisme, pragmatisme dan pola pikir radikalisme dalam kehidupan
bermasyarakat.
Maka muhammadiyah berupaya menegakkan prinsip gerakannya seperti
yang di maksud dalam Matan Keyakinan Cita cita Hidup Muhammadiyah, salah
satunya mewujudkan ajaran - ajaran islam yang menguat dari sisi Aqidah, Akhlak,
ibadah, dan Muamalah dalam pedoman Al-Quran dan Sunnah Rasullullah yang di
korelasikan dengan kenyataan atau kehidupan sekarang, sebagai terbentuknya
Kepribadian Muhammadiyah.
DAFTAR PUSTAKA

“Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah"


https://muhammadiyah.or.id/muqodimah-anggaran-dasar/
“Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah”
https://kemuhammadiyahan.com/mukadimah-anggaran-dasar-
muhammadiyah/#:~:text=Mukadimah%20Anggaran%20Dasar
%20muhammadiyah%20merupakan,cara%20yang%20dipergunakan
%20untuk%20mewujudkannya.
“Ideologi Muhammadiyah”
http://laksitanafi15.blogspot.com/2014/11/ideologi-
muhammadiyah_7.html
“Landasan Ideologi Muhammadiyah”
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/542316/
mod_resource/content/1/Landasan%20Ideologi%20Muhammadiyah.pdf
“Matan Keyakinan dan Cita – Cita Hidup Muhammadiyah”
https://muhammadiyah.or.id/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah/
“Sejarah Perumusan MKCH Muhammadiyah”
https://wikimuh.id/index.php?title=Matan_Keyakinan_dan_Cita-
cita_Hidup_Muhammadiyah
“Kepribadian Muhammadiyah”
https://wikimuh.id/index.php?title=Kepribadian_Muhammadiyah
Junaidi dkk. (2018). Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah dalam Penguatan
Kader Persyarikatan. Tajdida, Vol. 16 No. 2, Desember 2018, 107-108.
Haedar Nasir, Memahami Ideologi Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah,
Yogyakarta, 2017.
M. Hazmi, dkk, Ideologi Muhammadiyah, PT. Jamus Baladewa Nusantara,
Jember, 2020.

Anda mungkin juga menyukai