Anda di halaman 1dari 21

HALAL DAN HARAM DALAM

ISLAM

KELOMPOK 4:

Rizka Rahmawati Putri


Sonia Mariska
Yarsina Dewi

18 BKT 13

Dasen Pembimbing :

Dra. Mayarnimar, M. Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. PENGERTIAN HALAL
DAN HARAM

1. Pengertian Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti disahkan, diizinkan,
dibolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang ada di
dunia ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan
dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al-Qur’an dan yang terdapat dalam
hadist Nabi Muhammad SAW.
Pengertian Haram
Kata haram berasal dari bahasa Arab yang berarti larangan
(dilarang oleh agama). Termasuk diantara keluasan dan
kemudahan dalam syari’at islam, Allah – Subhanahu wa Ta’ala
menghalalkan semua makanan yang mengandung kemaslahatan
dan manfaat, baik yang kembalinya kepada ruh maupun jasad,
baik kepada individu maupun masyarakat. Demikian pula
sebaliknya Allah mengharamkan semua makanan yang
memudhorotnya atau yang mudhorotnya lebih besar dari
manfaatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan
kebaikan hati, akal, ruh dan jasad, yang mana baik atau
buruknya keempat perkara ini sangat ditentukan setelah
hidayah dari Allah dengan makanan yang masuk kedalam tubuh
manusia yang kemudian akan berubah menjadi darah dan
daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.
B. DALIL YANG
MENERANGKAN HALAL DAN
HARAM

1. “Dan makanlah makan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah berikan rezekinya kepadamu bertaqwalah pada
Allah yang kamu beriman pada-Nya.” (QS. Al maidah : 88)
2. “Dia telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebagian menjadi minuman dan sebagainya
(menyuburkannya) tumbuh-tumbuhan yang ada (tempat
tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.” (QS. An
Nahl : 10)
3. “Wahai orang beriman sesungguhnya arak (khimar),
berjudi, qurban untuk berhala, undian dengan panah adalah
dosa dan termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah agar
kamu mendapatkan keberuntungan.” (QS. Al-Maidah : 90)
4. “Sesungguhnya Sa’ad Ibnu Ubayyin mohon pada
Rasulullah SAW agar di doakan kepada Allah supaya doanya
diterima, maka beliau bersabda kepada-Nya : “perbaiki
makanan, niscaya diterima doa-doamu” (HR. Tabrani)
Halal dan Haram Dalam Islam

2. Naza
(Narkotika
1. Konsep Dan Zat 3. Konsep
Adiktif Berpakaian 4. Judi,
Makanan dan
Minuman Lainnya) Dalam Islam Mencuri, Suap-
Dalam Islam Menurut meyuap
Islam
KONSEP MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM

1. Makanan dalam Al-Qur’an


Menurut bahasa, makanan adalah nomina yang disandangkan pada sesuatu yang dapat
dimakan dan mendukung kesehatan badan.
Sedangkan dalam bahasa Al-Qur’an, makanan disebut dengan tha’am (segala sesuatu yang
dimakan atau dicicipi).

Firman Allah SWT dalam Q.S. Quraish : 3-4 yang terjemahannya :


“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi
makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan“.
2. Jenis Makanan
Jenis makanan dalam Al-Qur’an, yaitu :

a. Nabati
Secara eksplisit tidak ditemukan ayat Al-Qur’an yang melarang memakan
makanan nabati (tumbuh-tumbuhan) tertentu. Kalaupun ada, hal tersebut termasuk
dalam larangan umum memakan sesuatu yang buruk atau merusak kesehatan.

b. Hewani
Jenis makanan hewani dalam Al-Qur’an, yaitu :
1. Berasal dari laut atau sungai (hewan yang hidup di air)
Hewan air terbagi menjadi 2, yaitu:
 Hewan yang hidup di air dengan ciri-ciri jika keluar dari air, maka akan segera
mati. Contoh : Ikan dan sejenisnya.

 Hewan yang hidup di dua alam.


Menurut pendapat yang paling kuat (Asy-Syafi’iyah dan Hambaliyah), hukum
memakan hewan ini (masih hidup atau sudah jadi bangkai) adalah halal, kecuali :
- Kodok dan ular karena tergolong buruk (khabits) dan dilarang dibunuh.
- Buaya karena memiliki taring untuk memangsa.
2. Berasal dari darat
Hewan yang berasal dari darat adalah hewan yang hanya hidup di darat, tidak bisa hidup di
air.
Hewan darat terbagi menjadi dua, yaitu:
 Jinak, yaitu semua hewan yang hidup di sekitar manusia dan diberi makan oleh manusia,
seperti hewan ternak, kucing, dan lain-lain.
 Liar, yaitu semua hewan yang tinggal jauh dari manusia dan tidak diberi makan oleh manusia,
baik buas maupun tidak. Seperti singa, kelinci,ayam hutan, dan sejenisnya.

3. Olahan
Firman Allah dalam Q.S. An-Nahl : 67 yang terjemahannya :
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang
baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi
orang yang memikirkan”.
Ayat di atas menjelaskan tentang makanan olahan yang diolah menjadi 2 jenis, yaitu
makanan olahan yang buruk dan makanan olahan yang baik (sehingga menjadi rezeki yang baik).
3. Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
a. Makanan dan Minuman yang Halal
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah : 168 yang terjemahannya :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah
musuh yang nyata bagimu”.
Makanan dan minuman yang baik, yaitu :
 Makanan dan minuman yang sehat adalah makanan yang memiliki zat gizi yang cukup
dan seimbang.
 Proporsional
 Aman.

b. Makanan dan Minuman yang Haram


Jenis makanan dan minuman yang haram dalam Islam, yaitu :
 Makanan dan minuman yang diharamkan karena zatnya.
 Makanan dan minuman yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan
dengan zatnya.

Makanan dan minuman yang haram dilihat dari faktor internal dan eksternal :
 Faktor internal, Sebagai contoh karakter arak yang menjadikan penenggaknya hilang
ingatan, bahkan merusak badan. Karakter bangkai yang mendatangkan penyakit dan
menjijikkan bagi yang mengonsumsinya, atau karakter daging babi yang mengandung
racun yang mematikan.
 Faktor eksternal, yaitu karakter yang dinyatakan batil oleh syariat, seperti marah,
mencuri, berjudi, karakter lain yang berhubungan dengan aqidah dan keimanan.

Makanan dan minuman yang diharamkan dilatarbelakangi oleh alasan :


 Membahayakan tubuh dan akal
 Bersifat buas
 Bersifat najis
 Diharamkan karena disembelih untuk selain Allah SWT
 Diharamkan karena diperoleh secara haram

4. Etika Makan dan Minum


a. Hal yang dianjurkan dan dimakruhkan, dan diharamkan sebelum makan/minum
 Larangan menggunakan piring dan gelas dari emas dan perak.
 Dianjurkan mencuci kedua telapak tangan sebelum mengonsumsi
makanan.
 Cara duduk saat makan, yaitu disunahkan untuk duduk bersimpuh, atau
dengan menegakkan kaki kanan sambil menduduki kaki kiri.
 Makruh makan sambil duduk bersandar.
 Makruh makan sambil berbaring miring.
 Makruh makan sambil berdiri.
b. Cara mengonsumsi makanan
 Menyebut nama Allah SWT sebelum makan.
 Makan dengan tangan kanan.
 Mengambil makanan yang terdekat.
 Tidak berlebihan dan tidak kekurangan dalam makan.
 Disunahkan memakan makanan setelah panasnya berkurang.
 Tidak mencela makanan.
 Mencuci tangan setelah makan.
 Makruh minum menennggak langsung dari mulut teko.
 Makruh meniup ke dalam wadah air.
 Mendahulukan makan daripada shalat ketika makanan telah
dihidangkan.
 Disunahkan untuk makan bersama.
 Memuji Allah SWT dan berdo’a seusai makan dan minum.
B. NAZA (NARKOTIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA)
MENURUT ISLAM

1. Jenis NAZA dan Dampaknya


a. Miras
Pemakaian miras dapat menimbulkan gangguan mental organik
(GMO) dengan gejala :
 Perubahan perilaku, seperti perkelahian, tindak kekerasan,
ketidakmampuan menilai realitas (hendaya nilai), serta gangguan
dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
 Gejala fisiologis, seperti pembicaraan cadel (slurred), gangguan
koordinasi, cara jalan yang tidak mantap, mata jereng (nistakmus),
dan muka merah.
 Gejala psikologis, seperti perubahan perasaan, mudah tersinggung
dan marah (iritabilitas), banyak bicara (melantur), dan gangguan
konsentrasi.
b. Ganja
Pemakaian ganja dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
 Jantung berdebar-debar.
 Gejala psikologis (2 jam setelah pemakaian), seperti rasa gembira tanpa sebab
(euphoria), perasaan waktu berlalu dengan lambat, dan apati (sikap acuh tak acuh
terhadap dirinya maupun sekitarnya, tidak ada kemauan, masa bodoh).
 Gejala fisik (2 jam setelah pemakaian), seperti mata merah (kemerahan konjuntiva),
nafsu makan bertambah, dan mulut kering.
 Efek tingkah laku maladaptive, yaitu gangguan perilaku dalam bentuk kecemasan
berlebihan, kecurigaan berlebihan (pikiran paranoid

c. Putaw
Pemakaian putau dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
 Pupil mata mengecil atau melebar
 Rasa gembira berlebihan yang tidak wajar (euforia) atau sebaliknya (disforia).
 Acuh tak acuh.
 Lemah tiada tenaga (retardasi psikomotor).
 Mengantuk.
 Bicara cadel.
 Gangguan konsentrasi dan daya ingat
 Tingkah laku maladaptive.
 Gangguan daya nilai realitas.
 Hambatan dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
d. Ectasy
Pemakaian ectasy dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
 Gejala psikologik, seperti agitasi psikomotorik, rasa gembira, rasa harga
diri meningkat, banyak bicara, dan kewaspadaan meningkat.
 Gejala fisik, seperti jantung berdebar-debar, pelebaran pupil mata,
tekanan darah meninggi atau rendah, berkeringat atau rasa kedinginan,
serta mual dan muntah.
 Perubahan perilaku maladaptive, seperti perkelahian, gangguan daya
nilai, serta gangguan fungsi sosial dan pekerjaan.

e. Kokain
Pemakaian kokain dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
 Agitasi psikomotor, seperti gelisah, tidak dapat diam, dan agitatif.
 Gembira berlebihan sehingga menyebabkan lemahnya kendali diri.
 Harga diri meningkat.
 Banyak bicara.
 Kewaspadaan meningkat.
 Jantung berdebar-debar.
 Pupil mata melebar.
 Peningkatan tekanan darah.
 Keringat berlebihan atau merasa kedinginan.
 Mual dan muntah.
 Halusinasi dan waham.
2. NAZA dalam Pandangan Islam
NAZA dalam Islam disebut khamr, yaitu makanan dan minuman yang
memabukkan, menutup akal, dan menjadikan seseorang tidak dapat mengendalikan
pikiran.

Firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl : 67 yang terjemahannya :


“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki
yang baik. Sesungguhya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
kebesaran Allah bagi orang yang memikirkan”. Ayat tersebut menjelaskan tentang
miras dan keburukannya.

Penelitian Hawari dan beberapa penelitian lainnya membuktikan bahwa


penyalahgunaan NAZA menimbulkan dampak buruk antara lain: merusak hubungan
kekeluargaan, menurunkan kemampuan belajar, ketidakmampuan untuk membedakan
sesuatu yang baik dan yang buruk, perubahan perilaku menjadi anti-sosial,
merosotnya produktivitas kerja, gangguan kesehatan, mempertinggi kecelakaan lalu
lintas, kriminalitas dan tindak kejahatan lainnya.
KONSEP BERPAKAIAN DALAM ISLAM

1. Pakaian dalam Islam


Dalam Al-Qur’an terdapat 3 istilah yang memiliki makna pakaian, yaitu :
Libas : Penutup, yang menunjukkan pakaian lahir maupun batin.
Tsiyab : Menunjukkan pakaian lahir.
Sarabil : Pakaiaan apapun jenis bahannya. Dalam Al-Qur’an diartikan sebagai pakaiaan yang
berfungsi menangkal sengatan panas, dingin, dan bahaya dalam peperangan. Serta pakaian juga
dapat menjadi alat penyiksa.

2. Fungsi Pakaian
a. Penutup Aurat
b. Perhiasan
c. Perlindungan (Taqwa)
d. Penunjuk Identitas
3. Batasan Aurat Laki-laki dan Perempuan
a. Aurat Laki-laki
Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut.
Sabda Rasulullah SAW :
“ Aurat laki-laki ialah antara pusat sampai dua lutut” (H.R. ad-Daruquthni dan al-
Baihaqi).

b. Aurat Perempuan
Aurat perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

D. JUDI, MENCURI, SUAP MENYUAP, DAN KORUPSI DALAM ISLAM


1. JUDI
a. Pengertian Judi
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan
di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
pemenang.
Bahaya besar perjudian bagi kehidupan pribadi dan social, diantaranya :
• Masuk dalam lingkaran syaiton yang merugikan pribadi dan orang lain
• Merugikan ekonomi karena ketidak pastian usaha yang dilakukan
• Menimbulkan permusuhan dan kedengkian
• Menyebabkan kelalaian terhadap melaksanakan kewajiban
• Menutup kepekaan rasa manusiawi
• Menjadikan orang malas bekerja
• Menjadi penyebab terjadinya perbuatan yang dilarang agama
• Menghancurkan kestabilan, kerukunan, dan keharmonisan keluarga
• Menghilangkan rasa malu dan kasih sayang
• Menimbulkan kesedihan dan penyesalan.

b. Macam-Macam Judi
• Togel.
• Sabung Ayam.
• SDSB
• Judi Kartu.
c. Cara menghidari Perjudian
Hendaknya ikhlas karena Allah untuk benar-benar tidak melakukan perbuatan judi, dan
memohon kepada-Nya setiap saat agar dijauhkan dari perbuatan tersebut.
Meyakini bahwa perbuatan judi hukumnya haram. Setiap perbuatan yang haram bila dilanggar
pasti akan membahayakan, baik di dunia maupun di akhirat.
Hendaknya memahami bahwa bila penghasilannya haram maka do'anya tidak akan diterima
atau dikabulkan oleh Alloh Subhana wa Ta'ala.
Memahami bahwa penghasilannya dari hasil judinya itu tidak akan berbarokah.

2. MENCURI
a. Pengertian Mencuri
Menurut bahasa, mencuri (sariqah) adalah mengambil sesuatu yang bukan miliknya secara
sembunyi-sembunyi. Adapun menurut istilah, mencuri adalah mengambil harta yang terjaga
dan mengeluarkan dari tempat penyimpanannya tanpa ada kerancuan (syubhat) di dalamnya
dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

b. Syarat dan Had Mencuri


Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai mencuri apabila memenuhi syarat-syarat dibawah ini :
• Orang yang mencuri adalah mukalaf, yaitu sudah baligh dan berakal.
• Pencurian itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
• Orang yang mencuri sama sekali tidak mempunyai andil memiliki terhadap barang yang
dicuri.
• Barang yang dicuri adalah benar-benar milik orang lain.
• Barang yang dicuri mencapai jumlah nisab.
Apabila suatu perbuatan tidak memenuhi syarat diatas maka suatu perbuatan
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mencuri, dan juga tidak dapat dijatuhi had
mencuri. Had mencuri atau hukuman didunia bagi pencuri adalah potong tangan.

c. Dampak Negatif Perbuatan Mencuri


Dampak negatif mencuri adalah sebagai berikut:
1. Bagi pelaku
• Mengalami kegelisahan batin
• Mendapat hukuman
• Mencemarkan nama baik pribadi dan keluarga
• Merusak keimanan

2. Bagi korban dan masyarakat


• Menimbulkan kerugian dan kekecewaan
• Menimbulkan ketakutan
• Munculnya hukum rimba.

3. SUAP-MENYUAP
a. Pengertian Suap
Kata suap yang dalam bahasa Arab disebut “Rishwah” atau “Rasyi”, secara
bahasa bermakna “memasang tali, ngemong, mengambil hati.
b. Macam-Macam Suap
1. Suap untuk membatilkan yang haq atau membenarkan yang batil.
2. Suap untuk mempertahankan kebenaran dan mencegah kebatilan serta kedzaliman.

4. KORUPSI DALAM PANDANGAN ISLAM


a. Pengertian Korupsi Menurut Islam
Islam Membagi Istilah Korupsi Menjadi Beberapa Dimensi. Yaitu risywah (suap),
saraqah (pencurian) al gasysy (transfer) dan khianat (penghianatan).

b. Bahaya Ghulul (Korupsi)


• Pelaku ghulul (korupsi) akan dibelenggu, atau ia akan membawa hasil korupsinya pada
hari Kiamat, dibahas dalam ayat ke-161 surat Ali Imran.
• Perbuatan Kiamat.
• Orang yang mati dalam membawa harta ghulul (korupsi), ia tidak mendapat Jaminan
atau terhalang masuk surga.
• Allah tidak menerima shadaqah seseorang dari harta ghulul (korupsi)
• Harta hasil korupsi adalah haram, sehingga ia menjadi salah satu penyebab yang dapat
diperbandingkan dengan do'a

Anda mungkin juga menyukai