Anda di halaman 1dari 38

HAKIKAT KALIMAT

Kalimat, dari bahasa Arab, adlh


satuan lingusitik terkecil yg bisa
berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin
disebut sintaks atau sintaksis

So, dalam linguistik,


kalimat : satuan dr bahasa/arus ujaran yg
berisikan kata atau kumpulan kata yg memiliki
pesan atau tujuan & diakhiri dg intonasi final.
Pengertian Kalimat & Unsur Kalimat

Kalimat: gab. dr dua buah kata atau


lebih yang menghasilkan suatu
pengertian & pola intonasi akhir

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat.


Gab. dr unsur-unsur kalimat akan membentuk
kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti
kalimat antara lain SPOK
Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Joy Tobing adalah pemenang Indonesian Idol


yang pertama.
- Pergi!
- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi.
- The Samsons sedang konser tunggal di pantai
karnaval ancol yang sejuk dan indah.
Kalimat Pasif
Dlm bahasa Indonesia, ada bentuk kalimat aktif
dan kalimat pasif. Kalimat aktif lebih berfokus
pada subjek kalimat, sedangkan kalimat pasif
lebih berfokus pada objek kalimat.
Kalimat pasif mempunyai beberapa bentuk.
1. Kalimat pasif dengan afiks di-
2. Kalimat pasif dengan persona.
3. Kalimat pasif dengan afiks ter-
4. Kalimat pasif dengan afiks ke-an
Kalimat Pasif dengan Afiks di-

Dalam kalimat pasif, me(N)- berubah menjadi


di-. Sufiks -kan atau -i tidak hilang. Hanya
kalimat transitif yg bisa menjadi kalimat pasif.

Contoh:
- membeli –> dibeli
- mengirimkan –> dikirimkan
- memasuki –> dimasuki
Kalimat Pasif #2
Subjek (agent) dlm kalimat aktif adlh
nama orang, nama negara, lembaga/kata
ganti orang ketiga (dia, mereka). “oleh
dia” bisa digantikan dg -nya di akhir
kata kerja pasif.
Pola Kalimat Pasif #3
Kalimat Aktif :
Subjek (actor) + me (N) - verb + Objek (patient)

Kalimat Pasif:
Subjek (patient) + di - verb + Agent (actor)
Contoh:
Aktif : Gilles akan menyewa sepeda motor ini.
Pasif : Sepeda motor ini akan disewa (oleh) Gilles.

Aktif : Saminah mengirimi anaknya uang


Pasif : Anaknya dikirimi uang oleh Saminah.

Aktif : Dia harus membersihkan rumah itu


Pasif : Rumah itu harus dibersihkannya. (oleh -nya)
Kalimat Pasif dengan Persona
- Subjek (agent) dalam kalimat aktif adalah bentuk persona :
Anda, kamu, kalian, saya, aku, kami, kita, mereka, dan dia.

POLA KALIMAT:

Aktif:
Subjek (actor) + (Adverb) + me (N) - verb + Objek (patient)

Pasif:
Subjek (patient) + (Adverb) + [Actor+verb tanpa me(N)+
(kan/i)]
Contoh

Aktif : Dia akan mendatangi tempat-tempat wisata di Jawa


Barat.
Pasif : Tempat-tempat wisata di Jawa Barat akan dia datangi.

Aktif : Kita belum membicarakan masalah ini.


Pasif : Masalah ini belum kita bicarakan.

Aktif : Saya memasukkan buku itu ke dalam tas.


Pasif : Buku itu saya masukkan ke dalam tas.

Aktif : Saya sudah mengirimkan obat kepada Saminah.


Pasif : Obat sudah saya kirimkan kepada Saminah.
Latihan
Ubahlah menjadi kalimat pasif!
1. Banyak orang mengunjungi Borobudur di hari Minggu.
2. Setiap hari dia selalu memarahi kami, meskipun kami
bekerja dengan baik
3. Saya menyewakan sepeda motor untuk turis asing.
4. Doni belum mengembalikan novel saya.
5. Dokter itu sedang memeriksa penyakit pasiennya.
6. Kami sudah menunggu dia selama berjam-jam.
7. Wisma Bahasa mengundang grup tari itu untuk pesta Malam
Indonesia
8. Setiap pagi Ibu selalu membangunkan adik.
9. Bapak kadang-kadang memasakkan kami makan malam.
10. Puskesmas akan mengirim pasien ke Rumah Sakit.
Latihan
Ubahlah menjadi kalimat pasif!
11. Isna akan mewakili Wisma Bahasa di Konferensi Internasional
itu.
12. Di Gua Cireme, kita bisa melihat ornamen di dinding gua.
13. Saya sudah mengunjungi banyak negara.
14. Anda bisa menggunakan bis jurusan Yogyakarta-Imogiri.
15. Pemerintah membangun gedung ini beberapa tahun lalu.
16. Mereka akan memperbaiki kondisi jalan di sana.
17. Kami mendatangkan dokter ahli dari Jepang untuk
berpresentasi tentang HIV.
18. Turis dari luar Indonesia menonton Ramayana Ballet.
19. Kalian boleh meminjam buku-buku di sini.
20. Anda harus membicarakan masalah dengan dia.
Kalimat majemuk
Kalimat yg m’punyai dua pola kal atau
lebih. Setiap kal majemuk m’punyai kata
penghubung yg berbeda, shg jenis kal tsb
dpt diketahui dg cara m’lihat kata
penghubung yg digunakannya. Jenis-jenis
kalimat majemuk adalah:
• Kalimat Majemuk Setara
• Kalimat Majemuk Bertingkat
• Kalimat Majemuk Campuran
• Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk setara

Penggab 2 kal atau lebih kal tunggal yg kedudukannya


sejajar/sederajat. B’dasarkan kata penghub (konjungsi),
kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 macam, yakni:
► Kal Majemuk Setara Penggab: M’gunakan kata penghub `dan`
► Kal Majemuk Setara Penguatan: M’gunakan kata
penghub`bahkan`
► Kal Majemuk Setara Pemilihan: M’gunakan kata penghub
`atau`
► Kal Majemuk Setara Berlawanan: M’gunakan kata penghub
`tetapi`, `sedangkan`, `melainkan`
► Kal Majemuk Setara Urutan Waktu: M’gunakan kata penghub
`kemudian`, `lalu`, `lantas`
Kalimat majemuk bertingkat

Penggab 2 kal atau lebih kal tunggal yg


kedudukannya berbeda. Di dlm kal
majemuk bertingkat tdpt unsur induk kal
dan anak kal. Anak kal timbul akibat
perluasan pola yg tdpt pada induk kal
M’buat kal spanduk yg baik#1
 Tempat pemasangan. Mau dipasang dimana? Kalau dipasang di
belakang sebuah podium dan terbaca selalu oleh audien boleh-boleh
saja. Tapi kalau dijalan protokol (umumnya di situ, bukan?) sebaiknya
coba dekati ke pola 3 kata; Subjek, Predikat, Objek jelas.

Pemilihan warna. Pilihan warna yg umum digunakan pd spanduk.


 Kontras lebih baik. Warna kain, di-invert dapatlah warna tulisan
 Warna dasar RGB, pasti lebih mudah bila sebagai tulisan (minor) &
m’yulitkan bila digunakan sebagai background (mayor).
 Tulisan berwarna biru biasanya m’buat mata pedih bila kal banyak &
tulisan kecil
 Putih itu bukan warna, jadi memutihkan background berwarna sebaiknya
dihindari
 Jauhi warna-warna yg banyak di sekitar lokasi pemasangan. Misalnya;
spanduk hijau bertuliskan kuning di antara rindangnya pepohon sebuah
taman.
M’buat kalimat spanduk yg baik#2

 Cermati pilihan katanya. Kata-kata yang


digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak. Kata-
kata yang digunakan cukup 12 Kata. Lebih
mudah mengingat kata-kata yang sedikit terlebih
dahulu.
 –coba saja: anak TK diajari Pancasila, dia akan
lebih mudah menginggat sila ke-tiga “Persatuan
Indonesia”, ketimbang sila-sila lainnya.
Contoh:

“TNI Bersama Komponen Bangsa


Lainnya Siap untuk Menjaga
Kedaulatan dan Keutuhan NKRI.”
Cara sederhanakan kalimat#1
 Yg perlu dicari sbl m’yederhanakan kal adlh
intinya. Karena inti sebuah kalimat ada di
Predikat-nya, maka cari dulu predikatnya.
 U/ kal: “TNI Bersama Komponen Bangsa Lainnya
Siap untuk Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan
NKRI.”,
 kita menemukan kata-kata “Siap untuk Menjaga”
sbg kata predikat. Bila ada yg lupa, mudahnya
anggap saja predikat itu kata kerja (verb).
Cara sederhanakan kalimat#2

Dapatkah kedua predikat ini dipilih mana


yang lebih perlu dimaknai? Silahkan
brainstorming dg orang yg memilih kal itu.
Sebenarnya dia mau “jaga” atau dia mau
“siap”. Eh… bukannya “Siap” itu kata sifat?
Kalau begitu inti dari kalimat tadi adalah
“jaga”.
Cara sederhanakan kalimat#3
 Subjek dr kal di atas adalah “TNI bersama
Komponen Bangsa Lainnya”,
 TNI dominan, berarti ini spanduk dari TNI dan
menurut saya ini hanya sebuah unsur kesopanan
dalam berkalimat.
 Maksud saya, misalnya pada kal “Saya mau
makan.” kita bisa saja melepas kata “Saya” dan
berucap “mau makan.” Maka orang di sekitar kita
akan mengerti bahwa si-Saya (pengucap) mau
makan.
 Jadi coba kita hilangkan kata TNI nya. Menjadi:

“Komponen Bangsa jaga Kedaulatan dan


Keutuhan NKRI”
Cara sederhanakan kalimat#4
 Kata lainnya otomatis saya hilangkan,
karena subjeknya sudah tidak dua lagi. Tapi
siapa yg kenal Komponen Bangsa.
Siapa/Apa itu komponen bangsa?
 Jadi perlu penjelasan di sini, atau lebih baik
lagi tidak usah dipakai. Kenapa? karena misi
kita adalah menyederhanakan kalimat. Jadi:

““Jaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI”


Cara sederhanakan kalimat#5

 Hmm… Boleh juga.


 Tapi kita bisa lebih irit tinta sablon lagi.
Sebab apakah arti NKRI tanpa kata
Kedaulatan dan Keutuhan? Masih sama
bukan?
 Jadi…
“Jaga NKRI”
Cara sederhanakan kalimat#6

“Jaga NKRI”
 Adlh kata-kata yg paling pas di spanduk
itu. Mudah dipahami. Sisa ruang pd kain
spanduk secara optimal dpt dimanfaatkan
u/ m’yampaikan ide dg m’perbesar tulisan.
 Spanduk model ini sudah tentu terbaca
dari mobil/motor yang berkecepatan 40-
80 Km/jam
Cara sederhanakan kalimat#7
 Tetapi coba cek kembali ke kalimat semula.
 Kenapa sih “TNI Bersama Komponen Bangsa
Lainnya Siap untuk Menjaga Kedaulatan dan
Keutuhan NKRI.” dipilih?
 Kayaknya ada makna mengajak di kal ini,
khususnya pada kata-kata “”TNI Bersama
Komponen Bangsa Lainnya”, maka itu coba kita
tambahkan kata “Ayo” agar spanduk ini lebih
bermakna ajakan, ketimbang kal seru yg kaku.
“Ayo Jaga NKRI”
Nah . . .
 Mudah bukan?
 So, lain kali kalau buat spanduk jgn model
spanduk yg orang berupaya u/ membaca.
 Lebih baik buat spanduk yg terbaca.
 Di sinilah perlunya kreatifitas &
kecermatan dlm penggunaan diksi
 Selamat mencoba!!!
Tentang Kreativitas

Merasa Diri Tidak Kreatif,


Bisa Mengakibatkan Seseorang Benar-benar Tidak Kreatif !!!

• ….padahal setiap orang bisa


• Kreatif, asal tahu kuncinya
• Kreativitas Adalah Proses Konstruksi Ide Orisinil
Dan Bermanfaat
• 1,000s Definisi Dapat Dibuat, Namun Definisi Ini
Apakah Kreativitas Itu ?
Dapat Dianggap Sebagai Standar
KREATIVITAS: Apa & Bagaimana?

• Kreativitas ialah:
Creative Ideas Are Novel…
(Ide kreatif adalah suatu yg baru…)

• Sebagian besar karya seni dan sastra pernah ditolak


berulang kali sebelum diterima.
• Ide kreatif asli mampu membedakan antara
kesemrawutan dan bagian mana yang paling menarik…
• Kreativitas perlu diadopsi sebagai suatu sikap dalam
kehidupan serta muncul sebagai kemampuan
Apa Penyebab Rendahnya Kreativitas ?

• Terlalu menekankan pada cara berpikir


konvergen
– “He had only one idea, and that was wrong.”
Disraeli, British prime minister
• Kurang wawasan sehingga menyebabkan cara
berpikir kurang lentur
– Diversity of perspectives, knowledge, etc. is the
fuel of creativity
Yang melemahkan daya kreatifitas

Terbelenggu dengan pekerjaan rutin


Takut berbuat salah dan ditertawakan
Tidak memiliki rasa humor

Kreatifitas
Kreatifitas tergantung
tergantung pada:
pada: lingkungan,
lingkungan,
keyakinan
keyakinan dandan intelektual
intelektual
Kenali
Kenali Kecerdasan
Kecerdasan Anda
Anda

 Visual/
Fisik spatial
 Musikal
Linguistik
 Naturalis
Matematis/
 Interpersonal
Logis
 Intrapersonal
Tiga tipe mahasiswa…
 “Ali pandai, tetapi tidak
menunjukkan bakat kreatif …”
 “Rini kreativitasnya mengesankan
tetapi hasil tes mengecewakan …”
 “Bambang memiliki pendekatan
menarik untuk pemecahan masalah
tetapi tidak sesuai dengan
lingkungan kampus…”
Kreativitas:
Tiga Kemampuan Untuk Diselaraskan
► 1- kemampuan sintesis-membuat
hubungan yg tak lazim
► 2 – kemampuan analitis-
penilaian kritis untuk
menghasilkan ide-2 lebih baik
► 3 – kemampuan praktis-
mengubah ide menjadi
kenyataan
BUKALAH KREATIVITAS ANDA !!
► Kreativitas bukan hadiah, harus diasah,
1 dari 2
ditumbuhkan dan dirawat
► Mereka yg kreatif, selalu belajar bgmn
menjadi lebih kreatif
► Mereka menggunakan logika, berpikir
dan berbuat
► Mereka juga melihat masa depan serta
berpikir untuk orang lain
► Orang kreatif dg mudah menghubungkan
simpul-simpul peluang menjadi solusi.
► Mereka juga senantiasa terpacu berpikir
hal-hal baru dan menerapkannya untuk
mengatasi masalah
BUKALAH KREATIVITAS ANDA !!
2 dari 2
Sebagai contoh Kreativitas timbul
melalui:
► Melihat sesuatu yg berbeda
► Melihat sesuatu dari cara berbeda
► Menghasilkan pilihan majemuk
► Melanggar aturan
► Berpikir dan menghubungkan
► Menunjukkan Kesadaran tinggi
► Tahu apa yg anda pikirkan
► Bermain dengan kata kunci
“Seandainya…”
► Mencoba sesuatu permainan

Anda mungkin juga menyukai