Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

BMI (Body Mass Index)

Oleh:
Inggit Putri Wulandari
M Jarul Rozki
Anwar hadi Wijaya
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Index Massa Tubuh (IMT ) atau Body Mass Index (BMI) merupakan salah satu index
anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa , khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan . Index Massa Tubuh di
definisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan
dalam meter (kg\m2)
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan salah satu indeks
anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Banyak orang yang
masih tidak sadar akan pentingnya mengetahui berat badan seseorang ideal atau tidak.
untuk mengetahui status gizi seseorang kita harus melakukan sebuah pengukuran agar
kita mengetahui apakah berat badan seseorang ideal atau tidak. Karena dengan
pengukuran tersebut kita dapat mengetahui apakah seseorang tersebut kekurangan gizi
atau tidak, kekurangan atau kelebihan berat badan. Jadi untuk itu, kita melakukan
sebuah pengukuran IMT agar kita dapat mengatahui apakah siswa memiliki berat badan
ideal atau tidak dan dapat memberikan solusi agar berat badan tetap ideal.
Oleh karena itu, pengukuran IMT sangat penting agar kita dapat mengetahui status gizi
seseorang dan memberikan solusi agar badan tetap ideal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas ,maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana cara agar menjaga agar berat badan badan tetap Ideal
?”

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Hasil Perhitungan Index BMI
2. Untuk mengetahui Level status BMI
3. Untuk mengetahui Solusi atau cara menjaga agar berat badan tetap ideal

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan data atau informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan Pustaka untuk meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai Body Mass Index
atau Index Massa Tubuh .
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
“Indeks massa tubuh adalah cara yang baik untuk menilai apakah berat badan Anda sehat
atau tidak,” kata Jessica Crandall, RD, pendidik diabetes bersertifikat dan juru bicara
nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics, dikutip dari Daily Burn. Indeks massa
tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan siapa saja yang masuk dalam
golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Indeks massa tubuh alias BMI membandingkan
berat badan Anda dengan tinggi badan Anda, dihitung dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
BMI massa tubuh tak bisa jadi tolak ukur berat badan ideal Indeks adalah metode hitung-
hitungan mudah yang dapat memberikan informasi dasar terhadap masalah berat badan Anda
secara keseluruhan. Angka ini bisa berperan sebagai tanda peringatan bahaya dan melindungi
seseorang dari kematian akibat penyakit kronis terkait obesitas. Melansir Live Science, BMI
bukanlah metode pengukuran ideal dan akurat, serta tidak bisa menjelaskan penyebab dari
masalah berat badan seseorang .
Ketika mendefinisikan berat badan sehat, satu jenis pengukuran definitif tidak bisa
diberlakukan untuk semua, tandas Dr. Rexford Ahima, profesor kedokteran dari University
of Pennsylvania sek.aligus co-peneliti dari jurnal terbitan Science pada 2013. BMI juga tidak
memperhitungkan jumlah dan distribusi lemak tubuh yang penting untuk mengukur risiko
seseorang terhadap berbagai penyakit kronis. Pasalnya, orang kurus mungkin saja tetap
punya perut buncit atau diabetes. Pada beberapa kasus, postur badan tinggi besar, seperti
binaragawan (yang bisa terlihat seperti kelebihan berat badan berkat massa ototnya), tidak
selalu berarti buruk. Banyak pula orang yang memiliki berat badan di atas “normal”
dinyatakan sehat.
Selain itu, angka BMI yang rendah mungkin diakibatkan oleh penyakit tertentu atau faktor
usia lanjut. BMI juga gagal untuk memperhitungkan:
perbedaan etnis dan jenis kelamin (wanita cenderung memiliki massa lemak lebih banyak
daripada pria), usia, tingkat aktivitas fisik, komposisi tubuh (berapa banyak perbandingan
otot dan lemak tubuh), dan ukuran pinggang (lingkar pinggang di atas rata-rata adalah
indikator lain dari obesitas dan risiko penyakit terkait.
B. Hasil Pengamatan
No Nama Umur Tinggi Berat Index
Badan Badan BMI
1. Inggit Putri Wulandari 17 Tahun 152 cm 46 kg 19,9
2. M. Jarul Rozki 17 Tahun 168 cm 49 kg 17,4
3. Anwar Hadi Wijaya 17 Tahun 166 cm 56 kg 20,3

C. Pembahasan
Indeks massa tubuh alias BMI membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan Anda,
dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Perhitungan BMI ini dilakukan agar Siswa dapat mengetahui apakah berat badan siswa tersebut
tergolong Kekurangan, Ideal, Kelebihan(obesitas). Berat badan akan dikatakan Ideal jika angka
BMI berada antara angka 18,5-22,9.
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan terdapat hasil siswa BMI yang berbeda beda
seperti pada pengukuran pertama yaitu Inggit Putri Wulandari berumur 17 tahun, memiliki tinggi
badan 152 cm dan berat badan 46 kg setelah di ukur, hasil pengukuran BMI menunjukan angka
19,9. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut mempunyai berat badan yang
Ideal di usianya yang sekarang. Walaupun ideal, siswa tersebut harus tetap menjaga dan
mempertahankan berat badan agar tetap ideal dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman
sesuai dengan kebutuhan Kalori harian. Untuk mempertahankan berat badan ideal seperti
sekarang. Misalnya jika kebutuhan kalori harian adalah 1950 kkal. Maka harus mengonsumsi
makanan dengan total kalori 1950 perharinya. Pada pengukuran kedua yaitu, M. Jarul Rozki
berumur 17 tahun, memiliki tinggi 168 cm dan berat badan 49 kg stelah diukur, hasil pengukuran
BMI menunjukan angka 17,4. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut
mempunyai berat badan kurang ideal. Untuk menambah berat badan agar normal atau Ideal dengan
cara makan makanan yang sehat, kalori yang dibutuhkan untuk berat badan yang sekarang
2427perharinya dan kalori untuk menaikan berat badan secara drastis 3398 kkal. Pada pengukuran
ketiga, yaitu Anwar Hadi Wijaya berumur 17 tahun, memiliki tinggi 166 cm dan berat badan 56
kg setelah diukur, hasil pengukuran BMI menunjukan angka 20,3. Dari hasil tes tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa tersebut mempunyai berat badan Ideal. Walaupun ideal, siswa tersebut
harus mempertahankan berat badan nya agar tetap ideal dengan cara mengonsumsi makanan dan
minuman sesuai dengan kebutuhan kalori harian, untuk mempertahankan berat badan ideal seperti
sekarang. Misalnya, jika kebutuhan kalori hariannya adalah 1950 kkal, maka siswa tersebut harus
mengonsumsi makanan dengan total kalori 1950 perharinya.

BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan salah satu indeks
anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Jadi, berat badan dikatakan ideal apabila IMT nya 18,5-22,9, Apabila IMT nya kurang dari
angka tersebut maka dapat dikatakan seseorang mengalami kekurangan gizi dan sebaliknya
apabila lebih dari angka tersebut maka dapat dikatakan orang tersebut mengalami kelebihan
berat badan. Apabila berat badan sudah ideal maka kita harus tetap mempertahannya dan
tetap mengonsumsi makanan sehat, jika kekurangan maka seseorang tersebut harus banyak
mengonsumsi makanan sehat yang tinggi kalori dan apabila kelebihan maka orang tersebut
harus mengurangi mengonsumsi makan yang tinggi kalori dan harus menjaga pola makan
agar tetap teratur.
Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui apakah berat badan kita ideal atau tidak karena
dengan itu kita dapat memantau status gizi kita dan tetap menjaga pola makan agar tetap
teratu serta mengonsumsi makanan yang sehat.
b. Saran
Untuk mencapai dan mempertahankan agar berat badan kita tetap ideal sebaiknya kita harus
melakukan olahraga setiap hari sekitar 15-20 menit perharinya, makan makanan yang sehat,
tak hanya rendah kalori tetapi juga yang kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan
tubuh, meliputi Brokoli, Wortel, Tomat, Labu siam, Semangka, Kacang kacangan , Ikan,
Telur, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, untuk menjaga agar berat badan tetap ideal juga
dengan menjaga pola makan , serta tidur yang cukup juga berpengaruh untuk berat badan.

Anda mungkin juga menyukai