0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan28 halaman
Komposisi tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Pergerakan cairan antar kompartemen diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotic, yang menjaga keseimbangan konsentrasi zat terlarut di setiap kompartemen.
Komposisi tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Pergerakan cairan antar kompartemen diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotic, yang menjaga keseimbangan konsentrasi zat terlarut di setiap kompartemen.
Komposisi tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Pergerakan cairan antar kompartemen diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotic, yang menjaga keseimbangan konsentrasi zat terlarut di setiap kompartemen.
dari bagian tubuh. Bagian tubuh manusia terdiri dari massa jaringan bebas lemak (lean mass body) dan jaringan lemak atau adiposa. Jaringan bebas lemak terdiri dari jaringan otot, tulang, dan cairan ekstraselular (CES). Karakteristik komposisi tubuh dapat diketahui dengan melakukan pengukuran. • Komposisi tubuh manusia akan berubah seiring dengan pertambahan usianya yang dimulai sejak embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan pertumbuhan tubuh atau meningkatnya berat badan sangat berpengaruh terhadap proporsi komposisi tubuh manusia. Berat badan yang meningkat pada lansia secara umumnya dipengaruhi oleh faktor diet dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi berat badan adalah gaya hidup. • Komposisi tubuh pun akan mengalami perubahan akibat penurunan atau peningkatan asupan energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-perubahan patologis yang disebabkan oleh suatu penyakit. Biasanya jaringan-jaringan yang tidak aktif lagi seperti otot, kelenjar- kelenjar dalam tubuh seperti timus dan mammae nantinya akan tergantikan oleh lemak. Setelah seseorang berusia 30 tahun, presentase lemaknya akan meningkat 2% dari berat badan per 10 tahunnya. • Perubahan yang signifikan ini tentu saja akan berpengaruh pada masalah kesehatan lansia seperti penyakit kronis, sindrom geriatrik (mobility impairment, jatuh, dan fungsi organ- organ yang menurun). • Pada umumnya komposisi tubuh manusia terdiri dari 50-60% air, 40% bahan kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi mineral 15%, karbohidrat yang kurang dari 5%, dan lemak 40%. Pada usia 70 tahun, lansia sudah kehilangan 40% lean body mass atau massa bebas lemak mereka dibandingkan dengan ketika mereka muda. Individu yang berusia 70 tahun juga mengalami penurunan total air tubuh dan massa tulang. Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai pada lansia. • Lemak tubuh ini terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak visceral. Lemak merupakan jaringan terbesar penyusun komposisi tubuh yaitu sebesar 10% -20% pada pria dan 20%-30% pada wanita. Sisanya adalah protein dan karbohidrat dalam otot- otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak tubuh disimpan dalam dua jenis yaitu untuk lemak esensial dan lemak untuk cadangan. • Lemak esensial ini diperlukan untuk fungsi fisiologis normal seperti yang terdapat pada kelenjar susu, system saraf pusat, dan pada sumsum tulang belakang. Presentase lemak tubuh adalah presentase massa lemak tubuh terhadap berat badan. Lemak visceral adalah lemak di bagian dalam tubuh yang melindungi organ-organ dalam yang vital dan terdapat pada abdomen. Biasanya batang tubuh yang besar digambarkan dalam jumlah lemak visceral yang besar pula selain juga berhubungan dengan tinggi badan • Distribusi lemak lansia biasanya berupa lemak subkutan yang dideposit di bawah batang tubuh. Jaringan lemak visceral di abdominal meningkat rata-rata 61% pada pria dan 66% pada wanita berusia 20-39 tahun dibandingakan dengan lansia di atas 60 tahun. • Bagian Tubuh • Perubahan yang Terjadi • Tulang Penurunan total kalsium tubuh • Penurunan densitas tulang • Meningkatnya kekeroposan tulang • Otot Menurunnya total kalium tubuh • Menurunnya cairan tubuh • Menurunnya massa otot • Menurunnya presentase massa tubuh • Menurunnya kualitas otot • Meningkatnya volume jaringan ikat • Menurunnya total nitrogen dan protein tubuh. • LemakMeningkatnya total lemak tubuh • Meningkatnya presentase massa tubuh • Meningkatnya deposit lemak di sentral dan visceral. • A. Komposisi Tubuh Manusia Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Dari 60% komposisi cairan, 20 % merupakan cairan ekstraseluler dan 40% merupakan cairan intraselluler. Empat persen cairan ekstraseluler berada dalam pembuluh darah berupa plasma darah dan 16% terdapat di interstisial. Perbedaan yang penting pada plasma dan cairan interstisial adalah adanya protein yang larut dalam plasma sedangkan di interstisial tidak ada. • B. Pergerakan Cairan Tubuh Pergerakan antar kompartemen (intrasel, plasma dan interstisial) di kontrol oleh dua kekuatan yaitu: tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic. Tekanan hidrostatik merupakan tekanan yang mendorong air untuk keluar dari plasma ke interstisial. Tekanan tersebut sekitar 282 mOsmle/L. Tekanan osmotic merupakan tekanan yang mempertahankan air tetap dalam plasma dan menarik air dari interstisial. Tekanan osmotic sekitar 281 mOsmole/L • C. Keseimbangan Cairan Dan Konsentrasi Zat Terlarut Total konsentrasi zat terlarut di interstisial sedikit lebih rendah dibandingkan dengan plasma. Sedangkan konsentrasi air dalam interstisial lebih tinggi daripada plasma. Perbedaan tersebut diatas karena adanya protein dalam plasma.Memahami konsep keseimbangan cairan dan konsentrasi zat terlarut pada setiap kompartemen ini juga akan memudahkan kita memahami mekanisme terjadinya edema. Edema diakibatkan karena ketidakseimbangan pergerakan cairan. Hal ini terjadi karena: 1. Protein plasma keluar dari sirkulasi saat dinding pembuluh darah rusak. 2. Pada penyakit hati dimana terjadi penurunan sintesis protein plasma 3. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler 4. Obstruksi pembuluh limfatik 5. Reaksi peradangan, respon terhadap infeksi, atau kerusakan jaringan sehingga kapiler menjadi lebih permeabel. • AIR Air berkisar antara 47-77%. Air berungsi: 1. Untuk transportasi nutriens dan zat buangan 2. Sebagai media reaksi kimia 3. Sebagai pelarut elektrolit dan zat terlarut lainnya 4. Membantu mempertahankan suhu tubuh 5. Untuk transport enzim, hormon, sel darah dan zat-zat lain Elektrolit Elektrolit adalah senyawa yang dapat menjadi ion saat larut. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion. Non elektrolit adalah zat yang saat larut tidak membentuk ion. • Natrium/Sodium Konsentrasi natrium di ekstrasel lebih tinggi dari intrasel. Natrium merupakan ion yang sangat penting dalam pengaturan tekanan osmotik. Konsentrasi natrium di cairan ekstrasel sekitar 142 mEq/L. Jika keadaan konsentrasi Na rendah dari nilai normalnya disebut dengan hiponatremi sedangkan konsentrasi yang tinggi disebut hipernatremi. Didalam tubuh Natrium berfungsi untuk: 1. Membantu kontrol kontraksi otot 2. Membantu mempertahankan iritabilitas neuromuskuler 3. Mempertahankan volume darah 4. Pengaturan volume cairan ekstraseluler 5. Stimulasi konduksi impuls syaraf • Kalium/Potassium Sekitar 4,5 mEq/L di cairan ekstrasel, konsentrasi intrasel lebih tinggi daripada ekstrasel. Konsentrasi lebih itnggi dari normal disebut hiperkalemi sedangkan konsentrasi lebih rendah disebut hipokalemi. Kalium berfungsi: 1. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit di intrasel 2. Membantu peningkatan transmisi impuls syaraf terutama di jantung 3. Membantu transformasi karbohidrat menjadi energi 4. Membantu keseimbangan asam basa melalui pertukaran dengan ion hidrogen Elektrolit Lain o Magnesium o Klorida o Hidrogen o Klasium • D. Hormon Yang Terkait Hormon yang terkait dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diantaranya adalah ADH, Aldosteron dan Atrial Natriuretic Peptide. • E. PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Asam adalah Molekul yang mengandung atom
hidrogen yang dapat melepaskan ion hidrogen dalam larutan. Contohnya adalah HCL dan H2CO3. Basa adalah Ion atau molekul yang dapat menerima ion hidrogen seperti Ion Bikarbonat dan HPO4.