DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 5
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi sistem rangka
Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang
membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara umum fungsi dari
sistem skeletal adalah:
Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka aksial
(membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka
apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, dan tulang-tulang phalangs. Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur,
tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
3
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai anatomi bagian – bagian dari ekstremitas
bawah.
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini kita sama-sama dapat memahami tentang anatomi bagian
– bagian dari ektremitas bawah.
4
BAB II PEMBAHASAN
EKSTREMITAS BAWAH
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulangtulang phalangs.
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
Masingmasing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium
terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di
bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium
5
disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul
kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis
disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
PERBEDAAN BENTUK PANGGUL WANITA DAN PRIA :
1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral. Pada pria, dinding
pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial.
2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval. Pada pria, apertura pelvis superior
berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium os sacrum menonjol ke anterior.
3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut panjang. Pada pria, pelvis
verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek.
4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar (perbedaan sampai sebesar
0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran diameter rongga panggul pria.
5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih besar. Pada pria,
apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.
6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar. Pada pria, angulus subpubicus
merupakan sudut tajam / kecil.
7
Tulang kelangkang (os sacrum)
Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang kelangkang merupakan tulang yang berbentuk
segitiga yang melebar di atas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak di
sebelah belakang antara kedua tulang pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5
ruas tulang senyawa. Kiri dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang yang disebut
foramen sacralia anterior. Crista sacralis merupakan deretan cuat-cuat duri yang
terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Bagian atas dari sakrum yang berhubungan
dengan 5 ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan disebut promontorium. Jarak
antara promontorium dan pinggir atas simfisis merupakan ukuran muka belakang dari
pintu atas panggul. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal
paha melalui articulasio sacro illiaca. Ke bawah tulang kelangkang berhubungan
dengan tulang tungging.
Tulang tungging (os coxcigis)
Tulang tungging ada 1 buah. Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5
ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak
sedikit ke belakang, sehingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar. 2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan
dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus
yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di
bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia,
serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.
Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter major dan trochanter
minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga bola dan berartikulasi dengan
acetabulum dari os coxae membentuk articulatio coxae. Pada pusat caput terdapat lekukan kecil
8
yang disebut fovea capitis, yaitu tempat perlekatan ligamentum dari caput. Sebagian suplai darah
untuk caput femoris dihantarkan sepanjang ligamen ini dan memasuki tulang pada fovea.
Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang femur, berjalan ke bawah,
belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang 125 derajat (pada wanita sedikit lebih kecil)
dengan sumbu panjang batang femur. Besarnya sudut ini perlu diingat karena dapat dirubah oleh
penyakit.
Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada batas leher dan batang. Yang
menghubungkan dua trochanter ini adalah linea intertrochanterica di depan dan crista
intertrochanterica yang mencolok di bagian belakang, dan padanya terdapat tuberculum
quadratum.
Bagian batang femur umumnya menampakkan kecembungan ke depan. Ia licin dan bulat
pada permukaan anteriornya, namun pada bagian posteriornya terdapat rabung, linea aspera.
Tepian linea aspera melebar ke atas dan ke bawah.Tepian medial berlanjut ke bawah sebagai
crista supracondylaris medialis menuju tuberculum adductorum pada condylus medialis.Tepian
lateral menyatu ke bawah dengan crista supracondylaris lateralis. Pada permukaan posterior
batang femur, di bawah trochanter major terdapat tuberositas glutealis, yang ke bawah
berhubungan dengan linea aspera. Bagian batang melebar ke arah ujung distal dan membentuk
daerah segitiga datar pada permukaan posteriornya, disebut fascia poplitea.
Ujung bawah femur memiliki condylus medialis dan lateralis, yang di bagian posterior
dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Permukaan anterior condylus dihubungkan oleh
permukaan sendi untuk patella. Kedua condylus ikut membentuk articulatio genu. Di atas
condylus terdapat epicondylus lateralis dan medialis. Tuberculum adductorium berhubungan
langsung dengan epicondylus medialis.
9
3. Tibia
Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak
medial dari fibula atau tulang betis, tibia adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atasnya sangat melebar sehingga menciptakan permukaan yang sangat luas untuk
menahan berat badan. Bagian ini mempunyai dua masa yang menonjol yang disebut kondilus
medialis dan kondilus lateralis. Kondil-kondil ini merupakan bagian yang paling atas dan paling
pinggir dari tulang. Permukaan superiornya memperlihatkan dua daratan permukaan persendian
untuk femur dalam formasi sendi lutut. Permukaan- permukaan tersebut halus dan diatas
permukaan yang datar terdapat tulang rawan semilunar (setengah bulan) yang membuat
permukaan persendian lebih dalam untuk penerimaan kondil femur. Di antara kedua kondilus
terdapat daerah kasar yang menjadi tempat pelekatan ligament dan tulang rawan sendi lutut.
Kondil lateral memperlihatkan posterior sebuah faset untuk persendian dengan kepala fibula
pada sendi tibio fibuler superior. Kondil –kondil ini di sebelah belakang di pisahkan oleh lekukan
popliteum. Tuberkel dari tibia ada di sebelah depan tepat dibawah kondil- kondil ini. Bagian
depan memberi kaitaan kepada tendon patella, yaitu tendon dari insersi otot ekstensor kwardisep.
Bagian bawah dari Tuberkel itu adalah subkutaneus dan sewaktu berlutut menyangga berat badan.
Batang dalan irisan melintang bentuknya segitiga, sisi anteriornya paling menjulang dan
sepertiga sebelah tengah terletak subkutan. Bagian ini membentuk Krista tibia. Permukaan medial
adalah subcutaneous pada hampir seluruh panjangnya dan merupakan daerah berguna darimana
dapat diambil serpihan tulang untuk transplantasi (bone graft). Permukaan posterior ditandai oleh
garis soleal untuk linea poplitea, yaitu garis meninggi di atas tulang yang kuata dan berjalan ke
bawah dan medial.
10
Ujung bawah masuk dalam formasi persendian mata kaki. Tulangnya sedikit melebar dan
kebawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus medial dan maleolus tibiae. Sebelah depan
tibia halus dan tendon – tendon menjulur di atasnya ke arah kaki.
Permukaan lateral dari ujung bawah bersendi dengan fibula pada persendian tibio fibuler
inferior. Tibia membuat sendi dengan tiga tulang yaitu femur, fibula dan talus
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia.
Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk
malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal. 5. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di proksimal
dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular,
dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.
6. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki,
menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan
DAFTAR PUSTAKA
11
Raven, P. Prof. dr, Atlas Anatomi, Jakarta, Djambatan, 2005. Syaifudin, H.
Drs. B.AC. Anatomi Fisiologi, EGC, 1997
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-sistem-
rangka/
12