FIRMANSYAH
P. 2019 020 09
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Mandala Waluya.
dari kata kesempurnaan oleh karena itu saran saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat penulis
harapkan. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa pula menghanturkan rasa terima
kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dwi Wulandari Ningtias, S.Kep., Ns.,
Ns., M.Kep selaku pembimbing II atas semua waktu, tenaga dan fikiran yang
Tak lupa pula penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
iii
4. Para Wakil Rektor Universitas Mandala Waluya (Bidang Akademik, Non
Stafnya.
8. Bapak, ibu dosen Universitas Mandala Waluya yang telah memberi ilmu
proposal penelitian.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN ...............................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan Penelitian................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................6
E. Kebaruan Penelitian............................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................12
A. Tinjauan Pustaka Hipertensi...............................................................12
B. Tinjauan Pustaka Walking Exercise...................................................24
C. Kajian Empiris....................................................................................29
BAB III KERANGKA KONSEP..................................................................36
A. Dasar Pikir Penelitian.........................................................................36
B. Kerangka Konsep...............................................................................37
C. Variabel Penelitian.............................................................................37
D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif........................................38
E. Hipotesis Penelitian............................................................................39
BAB IV METODE PENELITIAN................................................................40
A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................40
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................41
v
C. Populasi dan Sampel...........................................................................41
D. Instrumen Penelitian...........................................................................44
E. Pengumpulan Data..............................................................................44
F. Pengolahan Data, Analisis dan Penyajian Data..................................47
G. Etika Penelitian...................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar untuk tetap diatasi
batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari
total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari
27%. Asia tenggara berada diposisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar
1
2
dengan peningkatan kelompok umur. Pola ini terjadi pada hasil Rikesdas
sesuai standar Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2019 sebesar 26,8%. Hal
tersebut masih jauh dari target nasional yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.
Sedangkan Kota Baubau hanya mencapai 21.3% (Profil Dinkes Sultra, 2019).
Penyebab hipertensi hingga saat ini secara pasti belum dapat diketahui,
tetapi gaya hidup berpengaruh besar terhadap kasus ini. Terdapat beberapa
faktor yang menjadi risiko terjadinya hipertensi, seperti usia, jenis kelamin,
merokok, dan gaya hidup kurang aktivitas yang dapat mengarah ke obesitas.
Secara umum ada dua bagian terapi pasien hipertensi yaitu dengan terapi
perubahan gaya hidup baru ini dapat dilakukan dengan cara membatasi
pada lansia dan disesuaikan dengan batasan medis yang sesuai dengan
Olahraga lainnya yang dapat dilakukan adalah berjalan kaki. Jalan kaki
adalah olahraga yang paling sederhana dan paling aman namun bermanfaat
luar biasa. Olahraga jalan kaki memiliki banyak manfaat dari segi kesehatan
dengan syarat olahraga jalan kaki dilakukan dengan benar (Gamya, 2016
penelitian Siauta, dkk, 2020 dimana ada pengaruh terapi walking exercise
terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada klien hipertensi
tekanan darah sistolik dan diastolik dengan nilai rata-rata tertinggi pada
Sorawolio pada 24 Februari 2021. Data yang diperoleh dari buku Profil
tahun mengalami peningkatan yakni pada tahun 2018 terdapat 123 orang
dengan sasaran ekstimasi 289 orang (42,56%), tahun 2019 terdapat 275 orang
terdapat 208 orang dengan estimasi sasaran 445 (60,22%) yang tersebar
14 orang, Kelurahan Gonda Baru 10 orang dan Kelurahan Bugi 9 orang yang
menempati posisi terakhir. Dengan rentang umur yang paling banyak terjadi
olahraga seperti jalan kaki selain itu jika mereka berpegian juga sangat jarang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Waluya.
2. Manfaat Praktis
penderita hipertensi.
c. Bagi Peneliti
8
kaki 20 menit terhadap sampel
penurunan tekanan darah. menggunakan
consecutive
sampling
3. Jayadi, I., Puspita, S. “ Dari hasil uji statistik Desain penelitian ini 1. Variabel 1. Jumlah populasi
Pengaruh Olahraga menggunakan uji mann adalah pra independent dan sampel
Jalan Kaki Terhadap whitney didapatkan hasil eksperimen one (jalan kaki) (sampel yang
Penurunan Tekanan signifikasi 0,000, yang group pre test post 2. Variabel diambil 33 orang)
Darah Pada Penderita berarti ada pengaruh test design dependent 2. Teknik
Hipertensi Di Desa olahraga jalan kaki (penurunan pengambilan
Mancar Kecamatan terhadap penurunan tekanan darah) sampel
Peterongan Kabupaten tekanan darah pada menggunakan
Jombang” penderita hipertensi di accidental
Desa Mancar Kecamatan sampling
Peterongan Kabupaten
Jombang
4 Savitri, E. W. & Sius, S. Bahwa weight bearing Metode yang 1. Variabel 1. Variabel
“Pengaruh Weight exercise selama 1 dan 2 digunakan adalah dependent independent
Bearing Exercise hari tidak berpengaruh quasi eksperiment (penurunan (weight bearing
Terhadap Penurunan terhadap tekanan darah tekanan darah) exercise)
Tekanan Darah Pasien sistol sedangkan weight 2. Metode penelitian
Hipertensi” bearing exercise selama 3 (quasi
hari berpengaruh eksperiment)
terhadap tekanan darah
sistol
5 Darma, G. S. P, et al. Pada analisis skor BFI Penelitian ini 1. Variabel 1. Variabel dependent
“Pengaruh Aktivitas setelah latihan, merupakan Independent (kanker payudara)
Fisik Walking Exercise ditemukan bahwa skor penelitian ( walking 2. Metode penelitian
9
Program (WEP) BFI pada kelompok eksperimental exercise) (penelitian
Terhadap Cancer intervensi menurun dengan pendekatan eksperimental
Related Fatigue (CRF) secara signifikan open label dengan pendekatan
Pada Pasien Kanker dibandingkan kelompok randomized open label
Payudara di RSUP kontrol (2,8±1,2 vs controlled trial randomized
Sanglah” 0,2±0,7; p<0,001). group pretest- controlled trial
posttest design. group pretest-
posttest design
6 Hidayah, K. N. & et al. Hasil penelitian dapat Jenis penelitian pre 1. variabe 1. variabel dependent
”Pengaruh Walking dapat disumpulkan eksperimen dengan independent (perubahan kadar
Exercise Terhadap pengaruh pada kelompok pendekatan pretest- (walking glukosa darah pada
Perubahan Kadar kontrol kadar glukosa posttest control exercise) penderita diabetes
Glukosa Darah Pada sebelum dan sesudah group design. mellitus tipe II)
Penderita Diabetes tidak signifikan
Mellitus Tipe II dikarenakan nilai p
Diwilayah Kerja =0,317 > (α = 0,05).
Puskesmas Jelakombo Pada kelompok
Kecamatan Jombang perlakuan (walking
Kabupaten Jombang” exercise) kadas glukosa
darah sebelum dan
susudah terdapat
signifikan karenakan
nilai p =0,000 <
(α=0,05), dan terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
kelompok kontrol dan
perlakuan yang
10
signifikan dikarenakan
(p=0,000 < α=0,05)
7 Romadlon, M. A. Hasil penelitian Metode penelitian 1. variabel 2. variabel
Nugraha, E. & Ronal, H. menunjukan adanya ini adalah dependent Independent
“Pengaruh Latihan penurunan tekanan darah eksperimen dengan (penurunan (Latihan Kapha
Kapha Yoga Terhadap dan peningkatan desain penelitian tekanan darah) Yoga)
Penurunan Tekanan kebugaran lansia yang kausal komparatif 3. Desain penelitian
Darah dan Peningkatan signifikan oleh kelompok atau ex-postfacto (kausal komparatif
Kebugaran Lansia”. eksperimen selama 24 yang atau ex-postfacto)
kali pertemuan. membandingkan dua 4. Teknik
kelompok pengambilan
eksperimen dan sampel (sampling
kelompok kontrol. purposive)
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
tua maupun muda, baik kaya atau pun miskin. Penyakit hipertensi dikenal
sebagai the sileent killer atau pembunuh yang diam-diam dan tidak
dengan tidak adanya gejala dan tanda yang khas hingga terjadi komplikasi
dituntut untuk selalu memiliki pola hidup sehat agar hipertensi dapat
2. Etiologi
12
13
genetik , umur, dan gaya hidup (Jain, 2011). Tipe ini terjadi pada
hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan (Palmer &
b. Hipertensi Sekunder
3. Faktor Resiko
Faktor resiko adalah suatu faktor atau kondisi tertentu yang membuat
1) Riwayat Keluarga
2) Usia
3) Ras
4) Jenis Kelamin
2019).
1) Asupan Mineral
2019)
2) Kegemukan
3) Resistensi Insulin
Konsumsi alkohol teratur tiga kali atau lebih dalam sehari dapat
menjadi salah satu faktor hipertensi (Burke, dkk, 2015 dalam Putri,
2019).
5) Stres
6) Hiperlipidemia/ hiperkolestrolemia
4. Klasifikasi Hipertensi
2014.
5. Patofisiologi
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan
2019).
kuat yang memengaruhi autoregulasi lokal dan fungsi organ penting lain
(Suling, 2018).
cara mengukur tekanan darah atau skrining kesehatan. Jika tekanan darah
tidak terkontrol dan menjadi sangat tinggi (keadaan ini disebut dengan
(Palmer, 2007 dalam Putri, 2019). Akan tetapi, sebagian besar nyeri kepala
Fase hipertensi yang berbahaya bisa ditandai oleh nyeri kepala dan
hilangnya penglihatan (papiledema) (Gray, dkk, 2005 & Davy, 2006 dalam
Putri, 2019).
21
7. Komplikasi
berkurangnya aliran darah pada beberapa bagian otot jantung. Hal ini
b. Gagal Jantung
berat untuk memompa darah. Kondisi ini berakibat otot jantung akan
menebal dan meregang sehingga daya pompa otot menurun. Hal ini
umum. Dapat ditandai dengan sesak nafas, napas pendek, dan terjadi
Putri, 2019).
penyebab utama pada kerusakan pembuluh darah otak. Ada dua jenis
2019).
d. Gagal Ginjal
plasma pada pembuluh darah akibat proses penuaan. Hal ini akan
2019).
e. Stroke
sekitar 80% (Williasms, 2007 dalam Putri 2019). Stroke iskemik dapat
dapat meningkatkan resiko stroke 2,5 kali (Marliani dan Tantan, 2007
2019).
8. Penatalaksanaan Hipertensi
kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan EKG
1. Pengertian
santai yang teratur dan terukur (Fauzi, 2013). Menurunnya radikal bebas
24
fisiologis manfaat dari jalan santai yang teratur antara lain: memperbaikin
mengurangi cedera.
mengangkut oksigen dan nutrisi lain ke otot. Untuk keperluan itu, aliran
darah otot meningkat secara dramatis selama latihan. Aliran darah otot
meningkatkan aliran baik vena dan curah jantung. Pada latihan yang
40% lebih besar dari pada yang dicapai orang yang tidak terlatih. Hal ini
menyebabkan massa dan ruang jantung meningkat 40% atau lebih, yang
berarti bukan hanya otot rangka saja yang mengalami hipertrofi selama
latihan atletik, tapi juga otot jantung. Hal ini menyebabkan peningkatan
Fatmawati, 2018).
27
diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun
orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem
darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah
Organ yang sudah lanjut usia mempunyai keterbatasan pada kedua usaha
tersebut. Karena itu pada latihan fisik dengan beban tertentu akan terjadi
sehingga pada beban tertentu atau pada permulaan latihan akan terjadi
pada manula normal kecuali memang ada penyakit lain. Tetapi pada
bisa mencapai 5-7 mets, sedang pada 75 tahun ke atas hanya 2-4 mets.
Keadaan ini tidak berlaku pada seorang atlit yang tetap mempertahankan
(lapisan dinding) pembuluh darah. Karena itu, aktifitas fisik sedang berupa
senam atau jalan kaki yang meningkatkan aliran darah menjadi 350 ml per
menit (naik 150 ml per menit) sudah lebih dari cukup untuk
Namun, manfaat itu baru bisa didapat jika peningkatan aliran darah lewat
aktifitas fisik berlangsung secara teratur dalam waktu cukup lama (20
menit sampai satu jam) serta dilakukan secara teratur (Kusuma, 2003
aliran balik vena dan curah jantung. Latihan yang teratur dapat
40% atau lebih. Jika latihan fisik ini dilakukan secara teratur, maka
menjadi lebih kuat dan stabil sehingga dapat mengatur dan mengendalikan
nyaman
C. Kajian Empiris
dengan 50 tahun, dan tidak mempunyai cedera pada ekstremitas atas maupun
bawah dengan kekuatan otot klien berada pada batas normal (Skala kekuatan
otot 5). Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dan dibagi
raksa yang sudah di kalibarasi sehingga hasil yang didapatkan valid sesuai
Jalan Kaki Dua Puluh Menit Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
kategori IMT overweight (53,3%). Hasil uji statistik rerata nilai tekanan darah
darah
eksperimen one group pre test post test design. Populasi dari penelitian ini
olahraga jalan kaki adalah ringan sejumlah 30 responden (90,9%). Dari hasil
32
0,000, yang berarti ada pengaruh olahraga jalan kaki terhadap penurunan
berpengaruh terhadap tekanan darah sistol. Hasil ini lain menunjukkan bahwa
programme (WEP) terhadap cancer related fatigue (CRF) pada pasien kanker
pasien kanker payudara yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun
Pada kedua kelompok dilakukan penilaian skor brief fatigue inventory (BFI)
analisis statistik dengan SPSS 25.0. Hasil: Penelitian awalnya terdiri dari 41
kelompok kontrol mengundurkan diri dari penelitian. Pada analisis skor BFI
test), analisa dengan uji statistik Wilcoxon dan Mann Whitney dengan taraf
kelompok kontrol kadar glukosa darah sebelum dan sesudah tidak signifikan
dikarenakan nilai p=0,000 < (α=0,05), dan terdapat perbedaan yang signifikan
< α=0,05).
sampling purposive. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang
eksperimen 15 orang lansia dengan rentan usia 60-74 tahun di Apotek Izzatul
ini adalah mengadopsi dari journal C. Jessie Jones dan Roberta E. Rikli pada
tahun 2002 yang menggunakan The Seniors Fitness Test. Hasil Penelitian
KERANGKA KONSEP
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja baik itu muda
maupun tua, yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik diatas
penyebabnya, karena telah banyak kasus yang ditemui tidak adanya gejala
dan tanda yang khas serius kemudian secara tiba-tiba dapat menimbulkan
distolik pada orang yang mempunyai tekanan darah tinggi tingkat ringan.
darah menciut dan menaikkan tekanan darah. Olahraga ringan yang dapat
36
37
B. Kerangka Konsep
Penurunan Tekanan
Therapi Walking Exercise
Darah Ringan
Keterangan :
: Pengaruh
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependent
darah ringan.
38
penelitian ini adalah penurunan tekanan darah systole 140-159 mmHg dan
20-30 menit di pagi hari (08.00) atau berjalan kaki sejauh ± 3 Km dalam
Kriteria Objektif :
Tidak turun : Jika tekanan darah sistol ≥140-159 mmHg dan diastol
pengukuran.
(WHO, 2014)
menit dipagi hari (08.00) atau berjalan kaki sejauh ± 3 Km dalam setiap
pertemuan.
Kriteria Objektif :
E. Hipotesis Penelitian
Baubau
METODE PENELITIAN
sebagai berikut :
K-I O I O2-E
K-K O - O2-K
40
41
Keterangan :
(pre test)
(post test)
(Nursalam, 2013)
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
yang tercatat dibuku rekam medis Puskesmas Sorawolio tahun 2020 yaitu
2. Sampel
n=
Keterangan :
q = 1 – p (100% - p)
=
43
a. Kriteria Inklusi
2) Berusia 20 - 40 tahun
b. Kriteria Eksklusi
5) Atlet
44
D. Instrumen Penelitian
adalah jam tangan sedangkan untuk mengukur tekanan darah dengan lembar
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara
selama 20-30 menit. Post test pengukuran tekanan darah pada pasien
2. Data Sekunder
berupa data dari puskesmas, keluarga dan sumber lain yang dapat
menunjang penelitian.
Sorawolio.
walking exercise
kriteria inklusi.
kali sesi latihan pada jam sesuai dengan kontrak waktu dengan
didokumentasikan.
penelitian.
1. Pengolahan Data
a. Editing
48
b. Koding
c. Skoring
d. Tabulasi
e. Entry
menggunakan SPPS
49
2. Analisis Data
a. Analisi Univariat
menggunakan rumus :
X=
Keterangan :
k = konstanta (100%)
1) Distribusi frekuensi
perkerjaan.
adalah usia.
(Notoatmodjo, 2012)
b. Analisis Bivariat
1) Jika data berdistribusi normal dan skala data interval atau rasio
thit =
Keterangan :
sd = standar deviasi
n = jumlah sampel
sebagai berikut:
Sorawolio.
3. Penyajian Data
confidentiality)
oleh responden. Data pribadi dari responden ditulis dalam bentuk kode
tertentu. Hal ini dilakukan untuk menjaga privacy dan memenuhi aspek
anonymity.
penelitian dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Idrus, S. N., Gartika, N. & Wilandika, A., 2020. Pengaruh Jalan Kaki Dua
Puluh Menit Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Keperawatan ‘Aisyisyah, 7 (2), hal. 69-76
Divine, J.G. 2012. Program Olah Raga Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : PT
Intan Sejati.
Jayadi, I. & Puspita, S. 2019. Pengaruh Olahraga Jalan Kaki Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Mancar Kecamatan
Peterongan Kabupaten Jomabgn. Jurnal Akademi Husada, Volume I (1),
hal. 1-9.
Putri, I. 2019. Pengaruh Buerger Alien Exercise Terhadap Tekanan Darah dan
Saturasi Oksigen (SpO2) Pada Pasien Hipertensi Primer di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Puar Tahun 2019. Skripsi. Program Studi Sarjana
Keperawatan. Stikes Perintis Padang, Bukittinggi.
Siauta, M., Embuai, S., & Tuasikal, H., 2020. Efektifitas Terapi Walking
Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi. Jurnal
Keperawatan, Volume 12 No 4, Hal 735-742.
Kepada Yth
Bapak/Ibu/Saudara (i)
di-
Tempat
Nama : Firmansyah
Nim : P.2019.02.009
Sorawolio,………2021
Peneliti
(.................................)
Lampiran 2
Inisial :
Umur :
Alamat :
Nama : Firmansyah
Nim : P.2019.02.009
Sorawolio
dampak dan resiko apapun pada subjek penelitian, karena semata-mata untuk
kepentingan peneliti. Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-
hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas.
Sorawolio, ....................2020
Rspondent
(..............................)
Lampiran 3
4) Kepala ditegakkan
5) Gerakan bahu secara relax dan bebaskan dari
ketegangan