Anda di halaman 1dari 17

POLA MAKAN MAHASISWA BARU ITERA

Disusun Oleh :
Intan Regina Damayanti : 120270077
Wulan Saprilliani : 120270078
Zurriyati : 120270080

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi,Jati Agung,Lampung Selatan, 35365
Tahun Ajaran 2020/2021

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 1
1.4 Sasaran .................................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................................... 2
2.1 Pengertian Pola Makan Sehat................................................................................. 2
2.2 Pengaruh dan Dampak Makan Terlambat ............................................................... 2
2.3 Pentingnya Sarapan Pagi ....................................................................................... 3
2.4 Pentingnya Minum Susu ........................................................................................ 3
2.5 Dampak Kurangnya Makan Buah dan Sayuran ...................................................... 3
2.6 Akibat Keseringan Mengkonsumsi Mie Instan ....................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 5
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................................... 6
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................................. 10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 12
6.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 12
6.2 Saran ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

ii
ANALISIS POLA MAKAN MAHASISWA BARU ITERA
Zurriyati1,Intan Regina Damayanti2, dan Wulan Saprilliani3
Institut Teknologi Sumatera
intan.120270077@student.itera.ac.id
Wulan.120270078@student.itera.ac.id
zurriyati.120270080@student.itera.ac.id

ABSTRAK
Setiap mahkluk hidup pasti memerlukan energi untuk melangsungkan hidup. Energi yang kita
peroleh berasal dari makanan yang kita makan setiap hari baik berupa hewani maupun nabati.
Namun, banyak dari orang yang sering melalaikan hal ini tidak terkecuali mahasiswa yang begitu
sibuk dengan berbagai aktivitas kampus setiap harinya. Kebanyakan Mahasiswa tidak
memperhatikan pola makannya dengan benar, di tengah padatnya kesibukan sehingga mahasiswa
sering kali lupa memperhatikan pola makannya bahkan banyak juga yang tidak sarapan pagi dan
melewatkan makan siang, dan mereka akan makan setelah merasakan lapar atau merasakan nyeri
pada perut. Pola makan yang teratur sangat dibutuhkan untuk kesehatan tidak hanya mahasiswa
yang memerlukan pola makan yang teratur tetapi semua orang memerlukan pola makan teratur
agar terhindar dari penyakit yang akan menyerang. Tujuan penulisan tentang pentingnya
menerapkan pola makan teratur dalam kehidupan sehari-hari. Maka pola makan yang teratur
sangat penting diterapkan setiap hari dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna.
Jenis penelitian yang diambil dalam penelitian ini yaitu secara kuantitatif dengan menggunakan
metode survei atau pengisian kuesioner yang diambil dari pengumpulan data dengan memberikan
pertanyaan kepada mahasiswa baru yang akan dijadikan sebagai patokan pengambilan data. Survei
yang telah dilakukan didapatkan hasil survei dengan pengisian foum yang dilakukan kepada
mahasiswa baru ITERA sebanyak 32 orang.
Kata Kuci : Pola Makan, Mahasiswa, Gaya Hidup.

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa yang merupakan akademisi kampus dan sebagai generasi
penerus bangsa tidak luput dari tingkat kesibukan yang begitu tinggi mulai dari
aktifitas perkuliahan, berorganisasi dan kehidupan sosial masing-masing
mahasiswa. Aktifitas yang begitu padat serta kehidupan sosial pada mahasiswa
mempengaruhi perilaku hidup sehat khususnya terhadap pola makan. Pola makan
mahasiswa yang cenderung tidak teratur, seperti: terlambat makan, menunda
waktu makan, tidak sarapan pagi sehingga perut kosong dalam janga waktu yang
lama. Menurut riset yang dilakukan oleh Pergizi Pangan Indonesia konsumsi
sarapan sehat dan gizi seimbang berperan besar dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sarapan sehat dapat memenuhi kebutuhan gizi harian sebanyak 30%,
sarapan juga meningkatkan semangat, mencegah kelelahan, meningkatkan
konsentrasi pada saat belajar hingga membantu meningakatkan prestasi akademis,
menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat (Khomsan, 2004).
Faktanya orang yang sarapan itu lebih semangat, lebih konsentrasi dan
perasaanya lebih baik. Dibandingkan dengan orang yang tidak sarapan dia akan
merasakan tidak semangat dalam melakukan pekerjaan, sulit untuk konsetrasi dan
berdampak terhadap kesahatan lainya (Apriyani, 2019) Usia muda adalah usia
produktif, dimana tenaga, fikiran dan semangat sangat meningkat. Namun,
meningkatnya aktifitas pada usia ini sering tidak diikuti dengan pola hidup yang
sehat, olahraga teratur dan pola makan yang tepat. Ketidak seimbangan pola hidup
dan dinamisnya aktifitas pada masa ini, sering menimbulkan masalah kesehatan
yang biasanya dimulai dari status gizi yang kurang yang nantinya akan
menurunkan produktifitas dan etos keraja.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kami tertarik untuk mengangkat tema
penelitian ini dengan judul, “Pola Makan Mahasiswa Baru ITERA.”

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pola makan mahasiswa baru ITERA?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui
pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari terhadap aktifitas mahaiswa di
lingkungan kampus ITERA.

1.4 Sasaran
Sebagai sasaran penulis berharap agar para pembaca dapat memahami dan
menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama mahasiswa
ITERA.

1
BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Pola Makan Sehat


Pola makan dapat mempengaruhi keadaan gizi, dan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehari-hari. Tercapainya gizi seimbang dapat
bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan gizi. Pola makan
adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
informasi gambaran dengan meliputi kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
membantu kesembuhan penyakit (Depkes, 2009). Sehingga pola makan dapat di
artikan sebagai suatu sistem atau cara seseorang dalam memilih dan menentukan
makan yang seimbang untuk memenuhi nutrisi tubuh nya dakam menjalankan
aktifitas nya sehari-hari. Pola makan menurut (Roedjito, Kajian Penelitian Gizi,
1989). merupakan cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang untuk
memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh
fisiologis, psikologis dan sosial budaya. Pola makan dapat dikatakan juga sebagai
kebiasaan seseorang dalam mengatur jadwal makanan nya yang pada akhirnya
akan mempengaruhi berbagai aktifitas yang akan dilakukan nya.
Pola hidup sehat yaitu segala upaya untuk menerapakan kebiasaan yang baik
dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang
dapat mengganggu kesehatan (SoenarjoR.J, 2002), Adapun yang mempengaruhi
pola hidup sehat yaitu pola kebersihan diri, pola makan dan minum yang sehat,
pola gerak badan dan olahraga dan pola keseimbangan kesehatan. Pola makan
yang sehat adalah pola makan yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, air dan serat makan (Sumintarsih, 2008).

2.2 Pengaruh dan Dampak Makan Terlambat


Berubahnya pola hidup bisa membawa efek negatif bagi kesehatan seorang
remaja. Kebanyakan remaja yang sudah hidup sendiri di perantauan tidak begitu
menerapkan pola hidup sehat. Banyak dari mereka yang jarang berolahraga,
kurang tidur, makan tidak teratur, merokok, mengonsumsi alkohol, dan stress.
Padahal kebiasaan melakukan pola hidup sehat terutama makan dengan teratur
merupakan hal yang penting untuk kita perhatikan karena dapat mempengaruhi
keoptimalan kita beraktivitas sehari-hari dan keoptimalan fungsi organ (Huzaifah,
2017) Salah satu masalah yang dapat timbul apabila pola makan kita tidak teratur
adalah gastritis (Mahaji Putri, 2018). Penyakit gastritis atau yang biasa dikenal
masyarakat dengan istilah maag adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai
nyeri uluh hati (Misnadiarly, 2010).Gastritis juga merupakan peradangan pada
mukosa lambung. Peradangan ini bahkan bisa mengakibatkan pendarahan
(Huzaifah, 2017). Peningkatan asam lambung dapat menyebabkan pergesekan
antara dinding lambung dan usus halus sehingga menyebabkan tukak lambung
atau rasa nyeri akibat gesekan. Gesekan tersebut bisa saja betambah parah saat
kita makan tidak teratur dan lambung dalam keadaan kosong. Gesekan yang
seperti ini dapat menimbulkan pendarahan pada lambung (Mahaji Putri, 2018).

2
2.3 Pentingnya Sarapan Pagi
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat tentu diperlukan dalam mengisi
upaya dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa melalui perbaikan gizi
masyarakat yang dilakukan salah satunya adalah kegiatan makan pagi atau
sarapan. Makan pagi atau srapan berperan sangat penting untuk pemenuhan gizi
dipagi hari, lebih khusus pada mahasiswa yang mempunyai aktivitas sangat padat
secara akademis (Arifin, 2015)
Sarapan pagi merupakan asupan makanan pertama yang masuk ke dalam
tubuh setelah puasa saat tidur di malam hari. Saat sarapan, otak kembali
mendapatkan asupan nutrisi. Sarapan yang sehat harus memenuhi sekurangnya
seperempat dari kebutuhan nutrisi harian. Jadi, setidaknya menu sarapan pagi
harus mengandung karbohodrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat, serta
air yang cukup untuk membantu proses pencernaan, meningkatkan energi juga
konsentrasi dan daya ingat (Khomsan, 2004).

Sarapan yang rutin berguna untuk memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh
dalam melakukan aktivitas yang optimal. Kegiatan tersebut sangat penting
terutama bagi para peserta didik karena dapat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan serta berbagi aktivitas dibidang akademik (Wiarto, 2013). Energi
diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Tidak sarapan
menyebabkan mahasiswa kurang berenergi karena perut kosong sehingga
menyebabkan susah untuk fokus berpikir saat belajar, hal tersebut akan
berpengaruh terhadap akademik nantinya (Sukiniarti, 2015).
.

2.4 Pentingnya Minum Susu


Konsumsi susu di indonesia masih dalam kondisi yang minim yaitu 16,53
liter/kapita/tahun dibandingkan dengan sejumlah negara yang berada di wilayah
ASEAN, tentu hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah khsususnya instansi
yang terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut (Christi, 2019). Pentingnya
pengetahuan tentang susu juga masih belum diketahui oleh masyarakat indonesia
khususnya di daerah pelosok dan di wilayah pesisir pantai. Susu merupakan
produk yang dihasilkan oleh hewan ternak yang memiliki fungsi sebagai sumber
energi untuk metabolisme tubuh karena memiliki gizi lengkap seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu susu juga mempunyai zat antibodi
yaitu Imunoglobulin yang baik untuk daya tahan tubuh anak yang sedang tumbuh
(Saleh, 2004). Para remaja susu sangat bermanfaat sekali untuk mendukung berat
badan yang sehat dan kesehatan gigi serta untuk lanjut usia susu dapat digunakan
untuk memelihara kesehatan jantung bahkan tulang (Resang, 1982).

2.5 Dampak Kurangnya Makan Buah dan Sayuran


Jenis dan ketersediaan Sayuran dan buah-buahan di Indonesia banyak sekali
macam dan jumlahnya. Buah dan sayur dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi mikro
dan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan yang penting bagi
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan tubuh. Sayuran hijau maupun sayuran
berwarna dan buah juga sebagai senyawa bioaktif sebagai antioksidan. Sayuran

3
berwarna seperti bayam merah, kubis ungu, terong ungu, wortel, tomat merupakan
sumber antioksidan (Kemenkes, 2017).
Dampak kekurangan buah dan sayur tentu tidak dalam jangka pendek.
Kandungan dalam buah-buahan dan sayuran sangat dibutuhkan oleh tubuh. Serat,
misalnya, akan membantu memperlambat penyerapan gula sehingga kadar gula di
dalam tubuh tidak berlebihan dan stabil sehingga dapat mencegah penyakit
Diabetes melitus dan penyakit pembuluh darah lainnya. Kekurangan sayuran dan
buah-buahan dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan yaitu buang air besar
menjadi tidak lancar, diperkirakan kematian akibat saluran cerna sebesar 14
persen, kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11 persen, dan kematian
akibat stroke sembilan persen(Dr.Fiastuti Witjaksono, SpGK dalam
Kompas.com).

2.6 Akibat Keseringan Mengkonsumsi Mie Instan


Mie instan yang sering di konsumsi, memang sangat terlihat lezat dan cepat
untuk disajikan serta harganya yang tidak mahal. Mie instan ini sangat kaya akan
karbohidrat, namun kadar vitamin dan mineral sangat rendah sekali. Bentuknya
yang keringpun merupakan hasil penggorengan yang kaya akan trans fat yang bisa
menyebabkan penyakit jantung koroner karena trans fat ini berperan
meningkatkan kolesterol LDL (kolestrol jahat). Selain itu, bagi anda yang gemar
menyatap mie instan kuah, tahukah anda bahwa makanan tersebut lebih banyak
mengandung MSG (Mono Sodium Glutamat) dan sodium yang sangat tidak baik
untuk kesehatan anda. Ada lagi mie instan yang siap saji yang biasanya diseduh
dalam kemasan styrofoam. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam kemasan
bisa berpindah dengan mudah ke makanan karena suhu tinggi (A.Aziz Alimul,
2007).
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat menemukan
resiko kesehatan yang berbahaya jika anda mengkonsumsi mie instan 2-3 kali
seminggu. Dr.Shin yang memimpin penelitian mengatakan mie instan dapat
meningkatkan resiko sindrom kardiometabolik seperti jantung, stroke dan
diabetes. Padahal penyakit ini merupakan penyebab kematian di seluruh dunia.
“Selain mengandung bahan pengawet, mie instan juga memiliki bahan kimia yang
disebut bisphenol A (BPA) yang di gunakan untuk mengemas mie dalam wadah
styrofoam, “kata Shin pada (Dailymail, 2014).

4
BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan diambil dalam penelitian kali ini adalah
kuantitatif. Sampelnya adalah mahasiswa TPB ITERA angkatan 2020 data yang
akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data secara primer, yang dimaksud
data secara primer dalam penelitian ini adalah data pola makan mahasiswa (jenis
makanan yang dianjurkan dan tidak di anjurkan dan frekuensi makan). Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.
Jenis Penelitian dilakukan dengan metode riset sebeb akibat karena
penilitian ini dilakukan untuk menemukan sebab dan akibat terhadap pola makan
yang tidak teratur pada mahasiswa sehingga mengetahui apakah pola makan
sehari-hari mahsiswa sudah benar dan teratur terutama pada mahasiswa kos atau
jauh dari pengawasan orang tua yang kebanyakan makannya tidak teratur.
Metode penelitian dengan mengunakn metode survey atau kuesioner yang
diambil dari pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada
mahasiswa yang dijadikan sebagai patokan untuk pengambilan data.

5
BAB IV HASIL PENELITIAN

Berikut adalah hasil dan pembahasan yang didapatkan pada penelitian


mengenai “Pola Makan Mahasiswa baru ITERA”. Berdasarkan penelitan yang
telah dilakuakan terhadap mahasiswa baru ITEARA dengan memeberikan foum
kepada 32 orang mahasiswa baru di dapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber: Hasil Survei

Gambar 1.1
Kebiasaan sering telat makan

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa mahasiawa baru ITERA


yang melakukan kebiasaan telat makan ada sebanyak 75% yaitu sebanyak 24
orang dan hanya 25% yang mempuyai pola makan yang teratur yakni sebanyak 8
orang dari 32 orang responden. Berbagai alasan yang diberikan oleh mahasiswa
salah satunya adalah kesibukan kampus yang begitu banyak dan kurangnya
kesadaran dari mahasiwa tentang pola makan yang teratur. Seringkali mahasiswa
lebih mengutamakan hal lain dibandingkan makan terlebih dahulu sehingga
makan akan terlewat dari jadwal makan biasanya.

6
Sumber: Hasil Survei

Gambar 1.2
Pengeruh kegiatan perkuliahan terhadap pola makan

Berdasarkan gambar pada diagram diatas tentang pengaruh kesibukan jadwal


perkuliahan yang menjadi faktor mahasiswa menunda waktu makan. Ada
sebanyak 68.7% mahasiswa baru yang terganggu jadwal makannya karena
kesibukan dalam aktivitas perkuliahan yaitu sebanyak 21 orang dan hanya 31.3%
dari mahasiswa mahasiswa baru ITERA yang tetap mempunyai pola makan
teratur ditengah jadwalnya aktifitas perkuliahan

Sumber: Hasil Survei

Gambar 1.3
Kebiasaan sarapan pagi

Pada gambar diatas tentang kebiasan sarapan pagi pada mahasiswa baru
ITERA hanya 46.9% yang melakukan kebiasaan sarapan pagi yaitu sebanyak 15
orang dan sisanya sebanyak 53.1% dari mahasiswa baru ITERA yang masih
mengabaikan pentingnya sarapan pagi.

7
Sumber: Hasil Survei

Gambar 1.4
Kebiasaan mengkonsumsi susu, buah dan sayuran setiap hari

Berdasarkan diagram diatas tentang kebiasaan mengkonsumsi makanan


sehat pada mahasiswa baru ITERA ternyata masih ada sebanyak 59.4% dari 32
orang yang tidak mengkonsumsi makanan sehat setiap harinya dan hanya
sebanyak 13 orang dari 32 orang yang mengkonsumsi makanan sehat setiap
harinya.

Sumber: Hasil Survei

Gambar 1.5
Tingkat keseringan mengkonsumsi mie

Berdasarkan diagram diatas tingkat keseringan mahasiswa mengkonsumsi


mie instan sebanyak 53.1% dikarenakan cara penyajian mie instan yang praktis
berhubung dengan sibuknya masiswa sehingga mahasiswa lebih suka memakan
mie instan tersebut. Ada sebanyak 17 orang yang mempunyai kebiasaan

8
mengkonsumsi mie instan dari 32 orang dan hanya 46,9% yang tidak
mengkonsumsi mie instan.

9
BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa mahasiawa baru ITERA yang
melakukan kebiasaan telat makan ada sebanyak 75% yaitu sebanyak 24 orang dan
hanya 25% yang mempuyai pola makan yang teratur yakni sebanyak 8 orang dari
32 orang responden. Berdasarkan teori yang didaptakan dapat dilihat bahwa
berdasarkan survei banyak dari mahsiswa ITERA yang akan berpotensi
mengalami penyakit gastritis atau maag karena pola makan yang telat sehingga
lama kelamaan akan menyebabkan tukak lambung atau nyeri akibat gesekan,
gesekan tersebut akan bertambah parah jika pola makan tidak diubah dan parah
nya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung dan nantinya akan
menggangu terhadap aktivitas perkulihan.

Berdasarkan gambar 1.2 pada diagram dan grafik diatas tentang pengaruh
kesibukan jadwal perkuliahan yang menjadi faktor mahasiswa menunda waktu
makan. Ada sebanyak 68.7% mahasiswa baru yang terganggu jadwal makannya
karena kesibukan dalam aktivitas perkuliahan yaitu sebanyak 21 orang dan hanya
31.3% dari mahasiswa mahasiswa baru ITERA yang tetap mempunyai pola
makan teratur ditengah jadwalnya aktifitas perkuliahan. Sehingga berdsarkan teori
yang ada jika di hubungkan dengan hasil penelitian kesibukan aktivitas kuliah
yang membuat mahasiswa menunda makan, maka akan ada sebanyak 21 orang
mahasiswa ITERA yang akan mengalami ketidak seimbangan gizi karena antara
yang masuk dan keluar dari dalam tubuh tidak seimbang dan akan berdampak di
usia selanjutntya dan hanya 31,3% mahasiswa yang mempunyai asupan gizi
seimbang dalam menjalankan aktivitasnya dikarenakan antara energi yang masuk
kedalam tubuh seimbang dengan energi yang digunakan untuk melakukan
berbagai kesibukan kampus.

Berdasarkan gambar 1.3 Pada diagram tentang kebiasaan sarapan pagi


hanya sebanyak 46.9% dari mahasiswa ITERA yang melakukan kebiasaan
sarapan pagi padahal berdasarkan riset sarapan itu merupakan hal yang penting
karena sarapan dapat meningkatkan semangat, mencegah kelelahan,
meningkatkan konsentarsi pada saat belajar hingga nantinya akan membantu
meninggkatkan nilai akademik. Sehingga tak jarang orang yang tidak sarapan
nantinya akan cenderung tidak semangat dalam mengawali aktivitasnya dan cepat
merasakan lelah dalam melakukan aktivitas yang baru saja di kerjakannya dan hal
ini akan dirasakan pada 53.1% mahasiswa yang tidak melakukan kebiasaan baik
sarapan pagi. Dari hasil penelitian yang telah dilalui, dapat dikatakan bahwa
kurang nya pengetahun dan kesadaran dari mahasiswa tentang pentingnya
sarapan. Responden lebih mementingkan tugas dan bahkan sebagian mahasiswa
menjadikan kebiasaan tidak sarapan sebagai budaya atau kebiasaan sehari-hari.

Berdasarkan diagram 1.4 diatas tentang kebiasaan mengkonsumsi makanan


sehat pada mahasiswa baru ITERA ternyata masih ada sebanyak 59.4% dari 32
orang yang tidak mengkonsumsi makanan sehat setiap harinya dan hanya
sebanyak 13 orang dari 32 orang yang mengkonsumsi makanan sehat setiap
harinya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang konsumsi buah

10
dan sayuran ternyata masih banyak dari mahasiswa yang tidak suka
mengkonsumsi sayur dan buah. padahal sayur dan buah merupakan faktor
penting pendukung bagi nutrisi tubuh karena dapat membantu memperlambat
penyerapan gula sehingga kadar gula didalam tubuh tidak berlebihan dan akan
stabil sehingga dapat mencegah penyakit diabetes melitus dan penyakit pembuluh
darah lainnya. Sehinnga akan banyak dari mahasiswa nantinya akan berpotensi
diabetes kerena tidak mengkonsumsi buah dan sayuran hanya 13 orang dari
mahasiswa yang memeliki gizi seimbang karena mengkonsumsi buah dan
sayuran.
Berdasarkan gambar 1.4 Pentingnya minum susu juga sangat minim di
Indonesia padahal susu itu mempunyai peran penting bagi metabolisme tubuh
karena didalam kandungan susu itu sudah mengandung gizi yang lengkap seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dari penelitian yang di dapatkan
dari mahasiswa ITERA hanya 40.6% dari mahasiwa yang minum susu padahal
susu itu mempunyai banyak gizi yang terdapat di dalamnya sehingga dapat
diprediksi akan banyak dari mahasiswa nantinya yang mengalami gizi kurang baik
karena asupan gizi yang kurang sempurna. Adanya berbagai alasan yang didapat
dari penelitian ini yaitu mahasiswa mengatakan bahwa tidak suka mengkonsumsi
sayur, buah dan susu karena rasa nya yang tidak enak, dapat dilihat bahwa masih
kurangnya kesadaran akan penting nya asupan gizi seimbang pada tubuh dengan
banyaknya kesibukan yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga sangat penting
untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas tubuh tetap
stabil.
Berdasarkan gambar 1.5 diagram tentang keseringan mahasiswa
mengkonsumsi mie instan sebanyak 53.1% dikarenakan cara penyajian mie
instan yang praktis berhubung dengan sibuknya masiswa sehingga mahasiswa
lebih suka memakan mie instan tersebut. Ada sebanyak 17 orang yang
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi mie instan dari 32 orang dan hanya 46,9%
yang tidak mengkonsumsi mie instan. Berdasarkan teori yang di temukan dapak
yang akan terjadi. jika keseringan dalam mengkonsumsi mie instan akan
mengalami peningkatan sindrom kardiometabolik seperti jantung stroke dan
diabetes, padahal penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya. Maka disini
dapat dikatakan bahwa mahasiswa ITERA berpotensi besar mengalami hal
tersebut karena keseringan dalam makan mie instan.

11
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian “Pola Makan
Mahasiswa baru ITERA” dapat diambil kesimpulan bahwa Pola makan tidak
teratur pada mahasiswa terjadi karena hal ini sudah menjadi kebiasaan pada
mahasiwa, terutama bagi mahasiswa yang belum bisa menerapkan pola makan
tidak teratur. Sebagian besar pengaruh pola makan tidak teratur pada mahasiswa
yaitu dipengaruhi oleh kegiatan perkuliahan yang banyak menyita waktu sehingga
berdampak terhadap pola makan. Perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut terhadap
mahasiswa tentang pentingnya pola makan teratur serta dampak jangka panjang
dalam kehidupan sehari-hari. Perlu ditingkatkan lagi pemahaman mahasiswa
terhadap pentingnya sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
Menggiatkan pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi untuk memenuhi nutrisi
tubuh setiap harinya bagi mahasiswa dan mengurangi mengkonsumsi makanan
siap saji.

6.2 Saran
Saran dari peneliti terhadap Pola Makan Mahasiswa baru ITERA sebaiknya
mahasiswa harus lebih perduli terhadap pola makan teratur dan lebih bisa
mengatur jadwal makan walaupun ditengah-tengah kesibukan yang dilakukan
sebagai seorang mahasiswa. Sering mengkonsumsi buah-buahaan, sayur-sayuran
dan makanan yang memenuhi gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna agar kondisi
tubuh mahasiswa lebih berenergi untuk melakukan berbagai kesibukan mahasiswa
sehari-harinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul, H. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik


Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Apriyani, S. S. (2019). Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Anak-anak. Bakti


Maksyarakat Indonesia , 201-207.

Arifin, L. A. (2015). Hubungan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar


siswa di sekolah. pendidakn olahrga dan kesehatan , vol. 3, No. 1.

Christi, R. F. (2019). Pentingnya Minum Susu Untuk Anak Usia Dini,


Remaja dan Lanjut Usia di Pesiisr Pangandaran. Media Kontak Tani Ternak , 12-
15.

Depkes. (2009). Depertemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:


Grafindo Perseda.

Huzaifah, Z. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Penyebab Gastritis


dengan Perilaku Pencegahan Gastritis. Healthy-Mu , 28-31.

Kemenkes. (2017, Januari 25). Nusantara Menuju Masyarakat Hidup


Sehat. Retrieved Desember 5, 2020, from http://www.depkes.go.id/article

Khomsan. (2004). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. DKI Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, D. (2010). Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT


Gramedia.

Mahaji Putri, d. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Timbulnya


Gastritis Pada Pasien di Universitas Muhammadiyah Malang Medical Center
(Umc). Keperawatan , 156-164.

Misnadiarly. (2010). Mengenal Penyakit Organ Cerna . Jakarta: Yayasan


Obor Indonesia.

Resang, A. d. (1982). Ilmu Kesehatan Susu (milk hygiene). Bogor: Institut


Pertanian Bogor.

13
Roedjito, D. (1989). Kajian Penelitian Gizi. Bogor: PT Mediyatama Swara
Persada.

Saleh, E. (2004). Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak.


Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara.

Soenarjo R.J. (2002). Kesehatan dan Keamanan Sekolah. Jawa Tengah:


Bandung Remaja Rosda Karya.

Sukiniarti. (2015). Kebiasaan makan pagi pada anak usia SD dan


hubungan dengan tingkat kecerdasan. Pendidikan Biologi Indonesia , 315-321.
Sulistioningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Heru.

Sumintarsih. (2008). Menjaga Berat Badan Ideal dengan Pola Hidup sehat.
Majalah Ilmiah Olahraga , 14.

Wiarto. (2013). Budaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai