Kolompok 6 :
1. Muhammad puri sufiyanto
2. Thoriq firdaus
3. Jodiana elia tasilor
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan Makalah biokimia dengan judul
“PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN DEFISIENSI VITAMIN B” dapat selesai tepat
pada waktu yang telah
ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen mata kuliah
Biokimia serta para sahabat yang telah membantu penulis selama penulisan Makalah ini. Di
samping itu.
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan Makalah ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik. Harapan penulis semoga Makalah ini memberi
manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Vitamin B.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vitamin B
Vitamin B adalah delapan vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting
dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe,
yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa komposisi kimia di dalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan
terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung kedelapan tipe
ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai
nama masing-masing (contoh; B1, B2, B3)
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam
tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok
vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama
vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein danlemak. Bila terjadi defisiensi vitamin
B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah
hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung
vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida
(flavin mononucleotide,FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
6
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekulsteroid, sel darah merah, dan glikogen,
serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut
kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir
dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi,
antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis
variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti
sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid danfosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah,
keram otot, dan insomnia.
7
Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul
DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber
makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin B memiliki peran penting bagi tubuh sehingga menambahkannya dalam pola makan
sehari-hari dapat memberikan banyak keuntungan dalam meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan.Beberapa fungsi vitamin B antara lain detoksifikasi, mengurangi respons
peradangan, memecah lemak, protein, dan karbohidrat untuk produksi energi, mengurangi risiko
depresi, hingga menjaga kesehatan kulit agar selalu tampak awet muda.Namun, tak seperti
vitamin C atau D, ada banyak jenis vitamin B dengan perannya masing-masing. Anda bisa
mengonsumsi seluruh jenis vitamin B atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Konsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal
dalam mengonsumsi vitamin B.
B1 (tiamin)
Tiamin membantu mengubah glukosa menjadi energi dan memiliki peran dalam fungsi saraf.
Tiamin bisa ditemukan pada ham, sayuran berdaun hijau gelap, sereal gandum utuh dan makanan
yang dipanggang, kacang hijau, lentil serta kacang seperti almon dan pecan.
B2 (riboflavin)
Riboflavin terlibat dalam produksi energi dan membantu penglihatan, serta kesehatan kulit. Anda
bisa mendapatkan riboflavin dari susu dan produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju,
asparagus, bayam, ayam, ikan, serta telur.
B3 (niacin)
Niacin dapat mengubah makanan menjadi energi dan membantu proses pencernaan. Selain itu,
juga bisa mendorong nafsu makan yang sehat. Niacin juga dapat dikonsumsi untuk menjaga
kesehatan kulit.
8
Makanan mengandung niacin antara lain ayam, kalkun, salmon, tuna kaleng, sereal, kacang
polong, kacang tanah, pasta, dan gandum utuh.
B5 (asam pantotenat)
Asam pantotenat diperlukan untuk metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan alkohol, serta
menghasilkan sel darah merah dan hormon steroid.
Ikan, kerang, ayam, kuning telur, susu, yoghurt, kacang-kacangan, jamur, avokad, brokoli, dan
ubi jalar adalah sumber asam pantotenat yang baik.
B6 (piridoksin)
Piridoksin dibutuhkan untuk metabolisme protein dan karbohidrat, pembentukan sel darah merah
dan bahan kimia otak tertentu. Vitamin ini dapat memengaruhi proses dan perkembangan otak,
fungsi kekebalan tubuh dan aktivitas hormon steroid.Anda bisa mendapatkan manfaat piridoksin
dari unggas, makanan laut, pisang, sayuran hijau, kentang, dan sereal.
B7 (biotin)
Biotin diperlukan untuk metabolisme energi, sintesis lemak, metabolisme asam amino dan
sintesis glikogen. Asupan biotin yang tinggi dapat berkontribusi meningkatkan kadar kolesterol
darah.Makanan kaya biotin antara lain kuning telur, almon, kembang kol, keju, jamur, ubi, dan
bayam
B9 (asam folat)
Asam folat diperlukan untuk membentuk sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh
tubuh. Konsumsi asam folat dapat mengurangi risiko cacat lahir ketika dikonsumsi oleh ibu
hamil. Makanan kaya asam folat antara lain sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, roti, pasta,
dan beras.
B12 (cobalamin)
Cobalamin membantu memproduksi dan memelihara sel-sel saraf, pembentukan sel darah merah,
dan penguraian beberapa asam lemak dan asam amino untuk menghasilkan energi. Makanan
hewani adalah satu-satunya sumber alami vitamin B12, tetapi bisa juga ditemukan pada produk
kedelai dan daging sapi. Pada dasarnya, sumber vitamin B cukup mudah ditemukan, seperti
dalam daging, ikan, buah, dan sayur. Akan tetapi, bila makanan tersebut jarang Anda konsumsi,
bisa membuat tubuh kekurangan vitamin B.
9
Saat asupan vitamin B kurang, ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi, seperti anemia,
demensia, depresi, perubahan perilaku, kesemutan di kaki dan tangan, kelelahan ekstrem, mudah
marah, ruam kulit, masalah pencernaan, dan diare.
2. Mengurangi gejala kecemasan dan depresi Vitamin B kompleks bukanlah obat untuk
gangguan kesehatan mental. Namun, manfaat vitamin B kompleks dapat membantu mengurangi
gejala kecemasan dan depresi. Vitamin B yang diberikan bersama obat untuk mengatasi
gangguan kesehatan mental juga dapat meningkatkan respons pengobatan antidepresan. Hal yang
tak boleh diabaikan, kekurangan vitamin B seperti B12, B6, dan folat dapat meningkatkan risiko
depresi.
3. Menunjang kesehatan otak Melansir WebMD, manfaat vitamin B kompleks yang sayang
dilewatkan lainnya yakni menunjang kesehatan otak. Mencukupi kebutuhan vitamin B setiap hari
sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dan neurologis. Sejumlah penelitian juga
membuktikan, manfaat vitamin B6 dapat mencegah penyakit parkinson.
5. Mempercepat penyembuhan luka dan sariawan Melansir Medical News Today, potensi
manfaat vitamin B kompleks juga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan
sariawan. Sejumlah penelitian laboratorium membuktikan, konsumsi vitamin B terutama jenis
B12 membantu proses penyembuhan luka, terutama pada hewan uji yang terkena diabetes. Selain
itu, vitamin B12 juga terbukti membantu mengatasi dan mengurangi nyeri karena sariawan. Baca
juga: Penyebab dan Tanda Kekurangan Kalium
10
6. Meringankan gejala PMS Beberapa bukti menunjukkan, manfaat vitamin B kompleks dan
dapat meringankan gejala sindrom pra-menstruasi (PMS). Manfaat vitamin B kompleks,
terutama jenis vitamin B6 ini lebih efektif terutama jika digabungkan dengan konsumsi kalsium.
1. Vitamin B1 (thiamine)
Menurut Kementrian Kesehatan republik Indonesia, asupan vitamin B1 yang direkomendasikan
per hari berkisar antara 1 hingga 1,4 mg. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit
beri-beri dan penyakit Wernicke. Beri-beri dapat dikenali dari gejala sesak napas, gerakan mata
yang tidak normal, detak jantung meningkat, kaki bengkak, dan muntah-muntah.
Sedangkan penyakit Wernicke memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan penglihatan
berbayang, gangguan koordinasi otot, dan penurunan fungsi mental. Jika tidak diobati, penyakit
Wernicke dapat memburuk dan menjadi sindrom Wernicke-Korsakoff.
Gejala sindrom Wernicke-Korsakoff dapat berupa halusinasi, amnesia, mata sulit dibuka (ptosis),
sulit memahami suatu informasi, hilang ingatan atau tidak bisa membentuk ingatan baru.
11
2. Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 berfungsi membantu pengolahan energi dari makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin B2 juga penting untuk pertumbuhan dan produksi sel
darah merah. Sebagai pengobatan, vitamin B2 dipercaya efektif untuk mengobati sakit kepala
dan menurunkan risiko katarak.
Rekomendasi asupan vitamin B2 yang disarankan adalah 1-1,5 mg per hari. Jika kekurangan
vitamin B yang satu ini, tubuh akan kekurangan nutrisi lain, seperti zat besi dan protein. Pada ibu
hamil, kekurangan vitamin B2 dapat menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan dan
meningkatkan risiko preeklamsia.
Kekurangan vitamin B2 dapat dikenali dengan munculnya gejala berupa anemia, mata merah,
kulit kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya.
3. Vitamin B3 (niacin)
Vitamin B3 perlu dikonsumsi sebanyak 10-15 mg per hari. Tanpa vitamin B3, tubuh akan mudah
mengalami kelelahan, gangguan pencernaan, sariawan, muntah, kelelahan, hingga depresi.
Kalau parah, kekurangan vitamin B jenis ini bisa menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai
dengan ruam bersisik pada area kulit yang terkena matahari, muntah, diare, sakit kepala, tubuh
sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan kesulitan berkonsentrasi. Jika
tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
5. Vitamin B6 (pyridoxine)
Asupan vitamin B7 yang direkomendasikan berkisar antara 1,3 – 1,5 mg per hari.
Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-
pecah di sekitar mulut.
Kurangnya vitamin B6 juga dapat meningkatkan risiko gangguan otak seperti depresi, kejang
dan kebingungan, mual, otot berkedut, luka di sudut bibir, kesemutan dan nyeri pada tangan dan
kaki.
6. Vitamin B7 (biotin)
12
Biotin atau vitamin B7 merupakan nutrisi yang berperan mengubah karbohidrat dan lemak
menjadi energi. Selain itu, biotin juga merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga
kesehatan mata dan pertumbuhan rambut, mengatur metabolisme, dan menjaga kadar gula darah
tetap stabil.
Kekurangan jenis vitamin B yang satu ini bisa Anda kenali dengan munculnya gejala berupa
rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan
depresi.
7. Vitamin B9 (folat)
Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah atau anemia
megaloblastik. Asupan folat yang direkomendasikan per hari adalah 400 – 600 mikrogram
(mcg).
Tidak cukupnya vitamin B9 dalam tubuh bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan,
seperti tubuh terasa lelah, sesak napas, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tubuh yang
buruk, dan lidah membengkak.
8. Vitamin B12
Tidak memadainya jumlah vitamin B12 dalam tubuh ditandai dengan penyakit kuning
(jaundice), anemia, kehilangan nafsu makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak
jantung tidak teratur, hingga napas sesak.
Jika tidak mendapatkan penanganan, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan komplikasi
berupa kemandulan, pikun, cacat tabung saraf pada janin, gangguan penglihatan, hingga ataksia.
13
lama dapat menyebabkan penyakit saraf. Pada umumnya hipervitaminosis B kompleks (vitamin
B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9 dan B12) menyebabkan perubahan pada kulit, mual, luka pada usus,
liver berlemak, meningkatkan kadar gula dan asam urat dalam darah.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yaitu vitamin A,D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi–reaksi biokimia di dalam
tubuh dan masing-masing vitamin dapat mendefenisikannya.
B. Saran
1. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga
kesehatan.
2. Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat memahami
akan pentingnya vitamin dalam kehidupan sehari – hari
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/hipervitaminosis-apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kelebihan-
vitamin/#gref
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mengenal-jenis-vitamin-b-untuk-meningkatkan-kesehatan
https://health.kompas.com/read/2020/11/08/160400268/7-manfaat-vitamin-b-kompleks-untuk-
kesehatan?page=all
https://www.alodokter.com/akibat-kekurangan-vitamin-b-dan-gejala-yang-
ditimbulkan#:~:text=Kekurangan%20vitamin%20B%20dapat%20menimbulkan,dan%20perlu
%20dikonsumsi%20secara%20rutin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_B
Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga, jakarta.
Girindra A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Lal, H. 2000. Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor,
New Delhi.
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.
Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.
Pujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.
Sirajuddin, S. 2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan
Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.
Sulaiman, A.H.1995.Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan.
16