(PENDINGINAN)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Pengawetan
Disusun Oleh:
Nama : Widiyani
NRP : 143020177
Kelas : Teknologi Pangan C
Dosen : Prof.Dr.Ir.Ign.Suharto
c. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang diberikan pada bahan
baku dengan suhu di bawah titik didih. Teknik ini digunakan untuk
mengawetkan bahan pangan yang tidak tahan suhu tinggi,
misalnya susu. Pasteurisasi tidak mematikan semua
mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen dan tidak
membentuk spora. Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan
teknik lain misalnya pendinginan atau pemberian gula dengan
konsentrasi tinggi. Produk hasil pasteurisasi bila disimpan pada
suhu kamar hanya bertahan 1 sampai 2 hari sedang jika disimpan
pada suhu rendah dapat tahan 1 minggu.
d. Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses membebaskan bahan pangan dari
semua mikroorganisme termasuk bakteri, spora bakteri,kapang dan
virus, menggunakan kombinasi suhu tinggi dan waktu tertentu.
Untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk sporanya
didalam bahan pangan, yang dapat tumbuh, pada kondisi normal.
Proses Sterilisasi lebih intens dari proses pasteurisasi yang
menggunakan suhu diatas 1000oC dengan waktu yang cukup lama
sehingga dapat berpengaruh terhadap penampakan dan rasa dari
produk. Proses Sterilisas ada dua .Sterilisasi Total atau absolut
(Melibatkan penggunaan panas untuk mendestruksi secara total
semua mikroorganisme beserta sporanya) Sterilisasi Komersial
( Ditujukan untuk membunuh semua mikroorganisme yang hidup
pada suhu penyimpanan normal atau suhu ruang, perlu kita ingat
ada beberapa organisme yang juga dapat bertahan pada suhu
tinggi.)
e. Evaporasi
Penguapan adalah pemanasan bahan pangan dengan tujuan utama
untuk menghilangkan sebagian kandungan air yang terdapat dalam
bahan.
Tujuan
Penguapan bertujuan menurunkan kadar air bahan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba patogen sehingga bahan
pangan menjadi lebih awet.
Metode
Penguapan dilakukan dengan memanaskan bahana pangan dalam
waktu tertentu sehingga air dalam bahan pangan berubah jadi uap
dan terlepas ke udara.
Pengaruh Terhadap Bahan Pangan
Pemanasan bahan yang berlangsung cukup lama pada proses
penguapan dapat berdampak negatif terhadap bahan karena dapat
menyebabkan:
1.Kegosongan.
2.Terbentuknya warna gelap akibat karamelisasi gula dan
denaturasi protein.
3.Rusaknya kandungan vitamin dalam bahan pangan.
f. Ekstruksi
Ekstrusi adalah suatu proses yang mengkombinasikan beberapa
proses meliputi pencampuran, pemasakan, pengadonan,
penghancuran,pencetakan,dan pembentukan. adapun tujuan dari
proses ekstrusi itus sendiri adalah untuk meningkatkan keragaman
jenis produk pangan dalam berbagai bentuk, tekstur, warna, dan
cita rasa.
Proses ekstrusi dapat berupa pengolahan suhu rendah misalnya
pada pasta, atau pengolahan suhu tinggi misalnya pada pembuatan
snack.
Tekanan yg digunakan dalam ekstruder (alat ekstrusi) berfungsi
mengendalikan bentuk, menjaga air dalam kondisi cair yg sangat
panas, dan meningkatkan pengadukan.Tekanan bervariasi mulai
dari 15 sampai 200 atm.
o Udara panas :
a. Pemanggangan
Proses pemanggangan merupakan proses yang melibatkan tranfer
panas dan massa dimana perpindahan panas terjadi terhadap
makanan melalui udara panas dan permukaan dalam oven dan uap
air berpindah dari bahan pangan ke udara di sekitar dan akan
dihilangkan di dalam oven.
c. Pengeringan.
o Energi radiasi :
a. Gelombang mikro
b. Inframerah
c. Ionisasi.
o Pelepasan panas :
a. Pendinginan
b. Pembekuan.
2. Pengolahan non-termal, pengolahan yang dilakukan pada suhu dibawah
pengolahan thermal, tujuannya yaitu untuk keamanan (membunuh
mikroorganisme), meningkatkan daya cerna, meningkatkan umur simpan,
membuat produk baru, alternatif baru untuk produk non-minoritas (ex:alergi
protein)
Contohnya :
o High Pressure (HP)
Expose bahan makanan pada tekanan 300-800 Mpa untuk
beberapa saat, dalam beberapa detik ataupun menit, dapat meng-
inaktivasi bakteri patogen maupun jamur, tanpa diikuti perubahan
yang tidak diinginkan akibat panas.
Teknologi HHP mengaplikasikan tekanan pada bahan pangan
yang berada didalam bejana bertekanan, terjadi perubahan suhu yang
sangat kecil (untuk air murni, tekanan 600 Mpa, perubahan suhu 15oC,
tekanan ditransmisikan melalui fluida (Hukum Pascal): Tekanan yang
sama dari segala arah menekan makanan, tidak tergantung pada
bentuk dan ukuran bahan, tidak tergantung waktu (waktu yang
dibutuhkan untuk tekanan mencapai posisi bagian tengah makanan
yang singkat), pengaruh tekanan tehadap inaktivasi bakteri tergantung
waktu.
o Pulsed Electric Field (PEF)
Pemberian pulsa kepada produk yang berada diantara dua
elektrode, diantara 10-80 kv/cm selama 10-10000 s, kelebihannya
mampu mempertahankan physical, chemical properties, mampu
mempertahankan nutrisi, membutuhkan energi yang rendah sehingga
murah. Contoh produk : Jus buah, Jus sayuran
o Ohmic Heating (OH)
Ohmic Heating merupakan adalah proses thermal pada bahan
yang panasnya dihasilkan dari arus listrik bolak-balik (AC) melewati
bahan pangan sebagai hambatan listrik.Tegangan dari power supply
akan melewati bahan jus buah yang dapat menimbulkan pemanasan
dalam partikel-partikel jus dan membuat konduktivitas jus semakin
besar sehingga terjadi tumbukan antar partikel buah yang membuat
partikel mengecil menjadi ukuran nano.