Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BIOMEKANIKA DAN

KINESIOLOGI OLAHRAGA
LAPORAN MINI RESEARCH (MR)
TES FISIK ATLET PON 2021
Stadion Unimed

DISUSUN OLEH
MARCO VAN JOHAN MANALU
8206118004
PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MEDAN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

Sebanyak 176 atlet dari 26 cabang olahraga yang dipersiapkan menghadapi PON
XX/2021 di Papua mengikuti tes fisik tahap dua yang dilaksanakan KONI Sumut, di Stadion
Unimed, Sabtu (12/12). ”Dalam tes fisik tahap dua ini, terlihat adanya peningkatan semangat
dari seluruh atlet yang mengikuti,” kata Ketua Bidang Binpres KONI Sumut bapak H Mesnan
MPd, di sela-sela pelaksanaan tes fisik. Dikatakan, seleksi tahap dua ini merupakan evaluasi
dari seleksi tahap pertama lalu. Dalam tes fisik ini, pihak penguji lebih melihat pada tingi dan
berat badan (idealnya berat badan atlet), kelincahan gerak, keseimbangan, kekuatan otot
tungkai, kekuatan punggung, kekuatan pegangan, kekuatan mendorong. Selain itu, kata pak
Mesnan, ada juga tes kekuatan mengantisipasi kecepatan khususnya untuk cabor bulutangkis
dan full contack, lari dengan jarak yaitu, 30 m, 50 m, 300 m dan 1000 m. Sit up, push up, back
up dan pull up, vertical jump. Menurut pak Mesnan, tes fisik ini sangat penting guna persiapan
menghadapi Pelatda yang bakal dilakukan pada 2021 sebelum menuju PON Papua. Pak
Mesnan menambahkan, semua tes tersebut harus diikuti semua atlet walaupun tak semua cabor
menyamakan tes fisik atletnya dengan cabor seperti full contack. 
Dalam tes tersebut, pihak KONI Sumut menggunakan tenaga para dosen dari Fakultas Ilmu
Keolahragaan (FIK) Unimed ditambah beberapa dosen keolahragaan dari Pulau Jawa.
Sementara cabang atletik dalam mengikuti tes fisik ini menurunkan 16 atlet putra-putri. Dari 16
atlet tersebut, Pengprov PASI Sumut menargetkan 2 medali emas pada PON Papua melalui
pelari Agustina Mahardika Manik yang saat ini sedang mengikuti Pelatnas di Jakarta.
“Sebenarnya kita menargetkan 4 medali emas, namun persaingan memang nantinya cukup
berimbang, terutama dari tuan rumah Papua. Jadi mari sama-sama kita harapkan saingan Sumut
tak banyak yang turun,” kata Sekretaris Umum Pengprov PASI Sumut, Suharjo SPd.
Maka dari itu tugas mahasiswa pasca sarjana pendidikan olahraga adalah mengamati tes atlet
PON 2021.
BAB II

Teoritis

Latihan

Menurut Bompa2 (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang
lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi
psikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

Menurut Sukadiyanto3 (2005:1) menerangkan bahwa pada prinsipnya latihan merupakan suatu
proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik kemampuan
fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih.

Menurut Harsono4 (1988:102) bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih
yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah beban latihannya
kian bertambah.

Kebugaran Jasmani
Sadoso Sumosardjuno (1989:9)
Menurut Sadoso Sumosardjuno, Kesegaran Jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk
menunaikan tugasnya sehari-hari secara mudah, tanpa merasa lelah yang berarti, serta masih
mempunyai cadangan tenaga (sisa) untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keadaan-
keadaan mendadak.

Mahasiswa memulai kegiatan dengan memperhatikan apa saja kegiatan tes kebugaran yang
dilakukan atlet. Saya mengamati beberapa post. Mulai dari pendaftaran atlet dimulai. Para atlet
berbaris dilapangan (gambar01), kemudian panitia memanggil atlet dari beberapa cabang
olahraga (gambar02) dan masing masing mereka mendaftarkan diri, menuliskan Nama, ukuran
baju dan ukuran sepatu, kemudian diberikan satu kertas yang berisikan jenis-jenis tes yang akan
mereka lakukan. ‘ Contoh Formulir terlampir (gambar 03).

Gambar 01 Gambar 02

Gambar 03
Setelah mereka mendapatkan formulirnya masing-masing, maka mereka menuju ketempat
pos tes kebugaran. Saya mengikuti cabor karate dipost agility dan berulang-ulang saya
memperhatiakan gerakan yang dipost ini.
Nama atlet : Wan Nurul Ulfa
Usia : 24 tahun
Cabor : Karate
Hasil yg saya analisis dari post agility adalah
1. Posisi kaki kanan dan kiri berpindah cepat melewati alat sensor
2. Posisi tangan kanan dan kiri membantu menyeimbangkan badan agar lebih cepat
bergerak
3. Posisi kaki pada saat memulai agility ditekuk sedikit dan dibuka lebar
4. Posisi badan rileks mengikuti gerakan cepat
BAB III
Kesimpulan

Dari hasil pengamatan saya dilapangan saya melihat wan nurul baik. Tetapi ada beberapa
gerakan yang terlewati dan salah cara mempraktekkan tes agility.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai