Anda di halaman 1dari 20

MINYAK ATSIRI JERUK NIPIS( CITRUS

AURANTIFOLIA) SEBAGAI BAHAN


OLES PADA SPORT MASSAGE UNTUK
MENCEGAH KELELAHAN DAN NYERI
OTOT SETELAH WEIGHT TRAINING

Dr. Nimrot Manalu, M.Kes., AIFO


I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Latihan beban (weight training) adalah latihan yang sistematis yang
menggunakan beban sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna
mencapai tujuan seperti memperbaiki kondisi fisik atlet, mencegah
terjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan.
 Latihan beban (weight training) adalah suatu cara dari pemantapan dari
pemantapan kondisi yang melibatkan gerakan-gerakan yang berulang-ulang
(misalnya: biceps curl, mengangkat bahu) dengan beban yang submaksimal
(Bompa & Haff 2009).
 Weight training tergolong latihan fisik dengan intensitas tinggi maka otot
berkontraksi dalam keadaan anaerobik sehingga penyedian ATP melalui
proses glikolisis anaerobik. Akibatnya glikogen otot selama latihan fisik
anaerobik menjadi berkurang, sedangkan kadar asam laktat darah
meningkat, peningkatan kadar asam laktat dapat mengganggu performa
(Powers, 2001). Peningkatan kadar asam laktat, dapat mempengaruhi
kemampuan kerja maksimal serabut otot, menurunkan kinerja fisik dan
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kelelahan. Akibat dari
timbulnya kelelahan berdampak pada timbulnya rasa nyeri pada otot yang
berkontraksi yang disebut nyeri musculoskeletal (Bakowski et al., 2008).
Gejala yang sering terjadi adalah spasme otot, bengkak, menurunnya
kekuatan otot dan nyeri lokal, dapat terjadi dalam 24 jam setelah latihan
dan akan menghilang setelah 5-7 hari (Chung et al., 2003). Nyeri otot
merupakan suatu efek fisiologis pada jaringan yang memberikan respon
terhadap aktifitas yang diterima oleh otot. Nyeri otot berdampak pada
menurunnya kekuatan otot yang dapat berpengaruh terhadap performa.
Rumusan Masalah
 bagaimana potensi minyak atsiri jeruk nipis dapat di
terapkan sebagai bahan oles pada sport massage untuk
mencegah kelelahan dan nyeri otot setelah weight
training. Keuntungan lain adalah menghilangkan nyeri otot
dengan cara meningkatkan ambang rasa sakit, oleh karena
merangsang peningkatan produksi hormon endorphin (Mika
et al. 2007).
Tujuan, Luaran, dan Konstribusi
Penelitian.
 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
membuktikan potensi minyak atsiri jeruk nipis dapat di
terapkan sebagai bahan oles pada sport massage untuk
mencegah kelelahan dan nyeri otot setelah weight
training.
Hipotesis

 Ada potensi minyak atsiri jeruk nipis dapat di terapkan


sebagai bahan oles pada sport massage untuk mencegah
kelelahan dan nyeri otot setelah weight training.
Target Luaran Penelitian

 Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi terindeks scopus


atau Web of Science (Accepted/Terbit)
 Produk terapan berupa minyak atsiri jeruk nipis
 Buku Ajar (ISBN)
Kontribusinya terhadap Ilmu Pengetahuan

 pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan hasil


penelitian dapat membuktikan potensi minyak atsiri jeruk
nipis dapat di terapkan sebagai bahan oles pada sport
massage untuk mencegah kelelahan dan nyeri otot setelah
weight training. Hasil penelitian ini juga dapat
diaplikasikan pada atlet agar selama menjalani program
latihan memahami pentingnya pemulihan asam laktat
segera.
II. TINJAUAN PUSTAKA

 Massage
Masase adalah manipulasi mekanik pada bagian tubuh yang lunak dengan tekanan
ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis dan pengobatan
pada tubuh serta dapat menenangkan serta mengurangi stress psikologis dengan
meningkatkan hormone morphin endogen seperti endorphin, enkefalin dan
dinorfin sekaligus menurunkan kadar stress hormon seperti hormon cortisol,
norepinephrine dan dopamine (Best et al, 2008).

Masase adalah upaya pemulihan (recovery) yang bersifat rekayasa aktivasi


mekanisme pompa vena dan pompa limfe secara artificial yang tujuannya adalah
untuk mempercepat diperolehnya pemulihan melalui percepatan sirkulasi dalam
kondisi istirahat total (berbaring dengan rileks).
Proses Pembentukan Asam laktat Pada
Weight Training
 Asam laktat adalah hasil metabolisme dari glukosa melalui reaksi
glikolisis anaerob laktasid.
 Nama kimia asam laktat adalah Lactic Acid, 2-hydroxypropanoic acid,
dengan rumus kimia C3H6O3. Asam laktat dihasilkan dari reduksi asam
piruvat, proses ini terjadi pada jaringan otot yang kekurangan
oksigen, misalnya pada waktu berolahraga dengan intensitas yang
relatif berat (Guyton & Hall, 2008). Terjadinya peningkatan asam
laktat di otot disebabkan hipoksia jaringan otot (Farenia et al, 2010).
 Dalam keadaan hipoksia terjadi peningkatan proses respirasi sel
karena Adenosine Triphospat (ATP) berkurang dan jumlah radikal
bebas yang terbentuk meningkat
Pengaruh Massage terhadap Kelelahan
dan Nyeri Otot
 Penelitian yang dilakukan oleh Bahartresna (2005) pada
individu tidak terlatih menyimpulkan bahwa sport massage
selama masa pemulihan menurunkan kelelahan lebih baik
dibandingkan dengan istirahat pasif setelah aktivitas lari
200 meter. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh
Jones dan Mondero membuktikan bahwa sport massage
dapat meningkatkan eliminasi asam laktat selama masa
pemulihan setelah latihan intensitas tinggi.
 Nyeri Otot

 Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun
berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
(Tamsuri, 2007).
 Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah
pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
 Nyeri adalah apa yang dikatakan oleh orang yang mengalami nyeri dan bila
yang mengalaminya mengatakan bahwa rasa itu ada.
Jeruk Nipis

 Jeruk nipis merupakan tanaman yang memiliki manfaat sebagai antioksidan alami
karena memiliki kandungan vitamin C, asam sitrat, minyak atsiri, bioflavonoid,
polifenol, kumarin, flavonoid, α-terpinen, α-pinen, β-pinen, serta kumarin, dan
polifenol (Nizhar, 2012).
 Kelelahan otot dapat dicegah dengan pemberian substansi ergogenik. Ergogenik
adalah suatu zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi
energi selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan
yang lebih besar dari pada latihan biasa bila latihan normal. Nutrisi ergogenik
diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu, substansi yang meningkatkan anabolisme
dan komposisi tubuh (misalnya, diet asam amino), substansi yang menyediakan
energi cepat pakai (diet karbohidrat), substansi yang memfasilitasi pemulihan dari
kelelahan fisik (misalnya, antioksidan) dan substansi yang mengisi peran penting
dalam latihan secara fisiologis (misalnya, vitamin, natrium bikarbonat).
Cara Kerja Minyak Atsiri Jeruk Nipis

 Berdasarkan sifat kulit, senyawa yang lipofilik (larut dalam lemak, misal
minyak atsiri) mudah terabsorbsi. Minyak atsiri yang digunakan
menembus lapisan epidermis, molekul minyak atsiri dapat dengan
mudah menyebar ke bagian tubuh yangn lain, misalnya saluran limfe,
pembuluh darah, saraf, fibroblast dan mast cells. Molekul-molekul ini
akan ikut bersirkulasi dan dibawa oleh sistem sirkulasi darah dan
sirkulasi limfatik melalui pembuluh darah kapiler. Selanjutnya pembuluh
kapiler mengantarnya ke susunan saraf pusat dan oleh otak akan dikirim
berupa pesan ke organ tubuh yang mengalami ketidakseimbangan.
Molekul yamg mencapai setiap sel otak dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks,
dan tenang. Minyak atsiri yang dioleskan disertai pemijatan akan lebih
merangsang sistem sirkulasi.
Road Map Penelitian

Gambar 1. Road Map Penelitian


III. METODE PENELITIAN

 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Studi Eksperimental dengan menggunakan rancangan
Experimental Pre and Post test design. Penelitian eksperimen karena penelitian lapangan
dengan memberikan intervensi perlakuan dan respon perlakuan dilakukan dengan tes lapangan
dan tes laboratorium.
 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Fisik dan Fisiologi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
UNIMED. Waktu penelitian direncanakan bulan April- Agustus 2021
 Subjek Penelitian
Subjek penelitian menggunakan atlet berjumlah 24 orang, jenis kelamin laki-laki, umur 20- 22
tahun, memiliki tingkat VO2 max yang baik, tidak perokok, tidak mengkonsumsi suplemen dan
antioksidan 2 minggu sebelum dan selama penelitian dan mendapat persetujuan ethical
clearance dari komite etik FK USU.
Bahan dan Alat penelitian

 Bahan dasar penelitian ini adalah kulit jeruk nipis (Citrus


aurantifolia) (Krisnawan et al. 2017). Isolasi minyak atsiri
jeruk nipis menggunakan penyulingan distilasi uap dan air.
Selanjutnya dilakukan identifikasi komponen minyak atsiri
jeruk nipis dengan metode ekstraksi teknik maserasi
melalui analisis Gas Chromatography-Mass Spectroscopy
(GC-MS) untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif. Metode
ini memiliki kelebihan dibanding dengan metode ekstraksi
konvensional, karena lebih efektif, rendah energi dan
material serta rendemen yang dihasilkan lebih tinggi.
Tahapan-tahapan Penelitian

 Pada awal penelitian, subjek diberikan penjelasan mengenai maksud, tujuan


dan prosedur penelitian.
 Analisa Data
Analisa data dengan uji normalitas, homogenitas dan uji t dan uji Anova.
 Alir Penelitian
Rencana penelitian
DAFTAR PUSTAKA


Bahartresna, D,A. 2005. Perbandingan Efek Pemulihan Aktif, Massage dan Pemulihan Pasif terhadap Penurunan Kadar Laktat
Darah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.
 Best, T.M., Hunter, R., Wilcox, A., Haq, F. 2008. Critical Review : Effectiveness of Sport Massage for Recovery of Skeletal
Muscle From Strenuous Exercise. Clinic Journal Sport Medicine. Vol 18, No 5, pp 446-460.
 David, Cotterrel, Jones, G.E. 2005. Lactate clearance after combining exercise and massage following a bout of maksimum
intensity cycling exercise. J Physiol 565P.
 El Abed, K., Masmoudi, L., Koubaa, A., Hakim, A. 2014, ‘Antioxidant in response to anaerobik or aerobik exercise alone or in
combination in male judokas’,Advances in Life Sciences And Health, vol.1,no. 1.
 Farenia R, Lesmana R, Purba A, Akbar B, Shahib N, Koibuchi N, Shimokawa N, 2010. Perbandingan antara Kadar serum Mioglobin
Dengan Laktat Setelah Aktifitas Fisik Aerobik dan Anaerobik Pada Tikus Wistar. Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Univeritas
Padjajaran Bandung.
 Foss, M.L and Keteyian, S.J. 2006. Physiological Basis for Exercise and Sport, Mc.Graw- Hill Companies. New York. 2006;59-64
 Giriwijoyo, S., Sidik, D.Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). PT Remaja Rosdakarya. Juli 2012: 108
 Gomez, Cabrera, M.C., Vina, J. 2009, Interplay of oxidant and antioxidants during exercise: implication for muscle health.
Phys.Sportsmed, vol.37, pp.116-123.
 Guyton & Hall, 2008. Textbook of Medical Physiology 11th edition. Elsevier Saunders, Philadelphia, Pensylvania ;79-82;530;1056-
6
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai