Massage
Masase adalah manipulasi mekanik pada bagian tubuh yang lunak dengan tekanan
ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis dan pengobatan
pada tubuh serta dapat menenangkan serta mengurangi stress psikologis dengan
meningkatkan hormone morphin endogen seperti endorphin, enkefalin dan
dinorfin sekaligus menurunkan kadar stress hormon seperti hormon cortisol,
norepinephrine dan dopamine (Best et al, 2008).
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun
berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya
(Tamsuri, 2007).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah
pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Nyeri adalah apa yang dikatakan oleh orang yang mengalami nyeri dan bila
yang mengalaminya mengatakan bahwa rasa itu ada.
Jeruk Nipis
Jeruk nipis merupakan tanaman yang memiliki manfaat sebagai antioksidan alami
karena memiliki kandungan vitamin C, asam sitrat, minyak atsiri, bioflavonoid,
polifenol, kumarin, flavonoid, α-terpinen, α-pinen, β-pinen, serta kumarin, dan
polifenol (Nizhar, 2012).
Kelelahan otot dapat dicegah dengan pemberian substansi ergogenik. Ergogenik
adalah suatu zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi
energi selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan
yang lebih besar dari pada latihan biasa bila latihan normal. Nutrisi ergogenik
diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu, substansi yang meningkatkan anabolisme
dan komposisi tubuh (misalnya, diet asam amino), substansi yang menyediakan
energi cepat pakai (diet karbohidrat), substansi yang memfasilitasi pemulihan dari
kelelahan fisik (misalnya, antioksidan) dan substansi yang mengisi peran penting
dalam latihan secara fisiologis (misalnya, vitamin, natrium bikarbonat).
Cara Kerja Minyak Atsiri Jeruk Nipis
Berdasarkan sifat kulit, senyawa yang lipofilik (larut dalam lemak, misal
minyak atsiri) mudah terabsorbsi. Minyak atsiri yang digunakan
menembus lapisan epidermis, molekul minyak atsiri dapat dengan
mudah menyebar ke bagian tubuh yangn lain, misalnya saluran limfe,
pembuluh darah, saraf, fibroblast dan mast cells. Molekul-molekul ini
akan ikut bersirkulasi dan dibawa oleh sistem sirkulasi darah dan
sirkulasi limfatik melalui pembuluh darah kapiler. Selanjutnya pembuluh
kapiler mengantarnya ke susunan saraf pusat dan oleh otak akan dikirim
berupa pesan ke organ tubuh yang mengalami ketidakseimbangan.
Molekul yamg mencapai setiap sel otak dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks,
dan tenang. Minyak atsiri yang dioleskan disertai pemijatan akan lebih
merangsang sistem sirkulasi.
Road Map Penelitian
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Studi Eksperimental dengan menggunakan rancangan
Experimental Pre and Post test design. Penelitian eksperimen karena penelitian lapangan
dengan memberikan intervensi perlakuan dan respon perlakuan dilakukan dengan tes lapangan
dan tes laboratorium.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Fisik dan Fisiologi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
UNIMED. Waktu penelitian direncanakan bulan April- Agustus 2021
Subjek Penelitian
Subjek penelitian menggunakan atlet berjumlah 24 orang, jenis kelamin laki-laki, umur 20- 22
tahun, memiliki tingkat VO2 max yang baik, tidak perokok, tidak mengkonsumsi suplemen dan
antioksidan 2 minggu sebelum dan selama penelitian dan mendapat persetujuan ethical
clearance dari komite etik FK USU.
Bahan dan Alat penelitian
Bahartresna, D,A. 2005. Perbandingan Efek Pemulihan Aktif, Massage dan Pemulihan Pasif terhadap Penurunan Kadar Laktat
Darah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.
Best, T.M., Hunter, R., Wilcox, A., Haq, F. 2008. Critical Review : Effectiveness of Sport Massage for Recovery of Skeletal
Muscle From Strenuous Exercise. Clinic Journal Sport Medicine. Vol 18, No 5, pp 446-460.
David, Cotterrel, Jones, G.E. 2005. Lactate clearance after combining exercise and massage following a bout of maksimum
intensity cycling exercise. J Physiol 565P.
El Abed, K., Masmoudi, L., Koubaa, A., Hakim, A. 2014, ‘Antioxidant in response to anaerobik or aerobik exercise alone or in
combination in male judokas’,Advances in Life Sciences And Health, vol.1,no. 1.
Farenia R, Lesmana R, Purba A, Akbar B, Shahib N, Koibuchi N, Shimokawa N, 2010. Perbandingan antara Kadar serum Mioglobin
Dengan Laktat Setelah Aktifitas Fisik Aerobik dan Anaerobik Pada Tikus Wistar. Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Univeritas
Padjajaran Bandung.
Foss, M.L and Keteyian, S.J. 2006. Physiological Basis for Exercise and Sport, Mc.Graw- Hill Companies. New York. 2006;59-64
Giriwijoyo, S., Sidik, D.Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). PT Remaja Rosdakarya. Juli 2012: 108
Gomez, Cabrera, M.C., Vina, J. 2009, Interplay of oxidant and antioxidants during exercise: implication for muscle health.
Phys.Sportsmed, vol.37, pp.116-123.
Guyton & Hall, 2008. Textbook of Medical Physiology 11th edition. Elsevier Saunders, Philadelphia, Pensylvania ;79-82;530;1056-
6
SEKIAN DAN TERIMAKASIH