Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

PENGEMBANGAN EVALUASI

OLEH :

Marco Van Johan Manalu


8206118004
POR B

PENDIDIKAN OLAHRAGA
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat nafas kehidupan
dan kesehatan.
Makalah “FISIOLOGI OLAHRAGA” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Evaluasi pada tanggal
19 Maret 2021. Semoga dengan terselesaikannnya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Dr. Sanusi Hasibuan, M.Kes. Selaku dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan
Evaluasi” jurusan Pendidikan Olahraga Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
2. Kepada teman teman POR B
3. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada keluarga yang telah
memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
4. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. PENGERTIAN CBR…………………………………….......……..1
B. TUJUAN…………………………………………………….……………........................1
C. MANFAAT……………………………………………………….……............................1
D. IDENTITAS BUKU………………………………………………….……....…………..1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. PEMBAHASAN ISI BUKU………………………………………………............……..2
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI BUKU…………………............……............8
BAB III PENUTUP…………………............……...............................................................8
A. KESIMPULAN…………………............……..…………………............……..………..8
B. SARAN…………………............……..…………………............……..………....……..8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi bahasa, pembahasan tentang Pengembangan Evaluasi.Oleh karena itu penulis
membuat Critical Book ini untuk mempemudah membaca dalam memilih buku referensi,
terkhusus pada pokok bahasan tentang Pengembangan Evaluasi. Critical Book Review
(CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku atau
artikel yang akan direview. CBR bukan hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi
suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview,
menginterpretasi serta menganalisis dan bukan merupakan pembuktian benar atau salah
suatu artikel atau buku. CBR bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku
atau artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan
analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang
menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara
berpikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR pembaca (reviewer) menguji pikiran
pengarang/penulis berdasar kan sudut pandang pembaca berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan
1. Memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Pengembangan Evaluasi.
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan sebuah buku bertema Fisiologi Olahraga
dengan membandingkannya dengan buku lainnya.
3. Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai Pengembangan Evaluasi.

C. Manfaat
1. Melatih dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengkritik sebuah buku.
2. Mahasiswa calon guru lebih memahami Pengembangan Evaluasi, karena telah
membaca beberapa buku dengan tema yang sama.
3. Menambah pengalaman teoritis mahasiswa/i calon guru, sehingga nantinya akan
banyak membantu dalam pengalaman praktik mengajar langsung.

C. Identitas Buku

Buku I
Judul : Buku evaluasi pembelajaran
Pengarang : Najiah ahmad
Penerbit : Human Kinetics Publishers
Tahun Terbit : November 2015
Kota Terbit : Yogyakarta
Jumlah Halaman : 154 Halaman
ISBN : 0274326000

Buku II

Judul : Evaluasi pembelajaran sekolah dasar


Pengarang : Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd
Penerbit : UNISSULA Press
Tahun Terbit : cetakan Juli 2013
Kota Terbit : Semarang
Jumlah Halaman : 146
ISBN : 9788578110796

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku I

BAB I
HAKIKAT PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR

A. Hakikat Pembelajaran

1. Pengertian Belajar
Belajar suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua
lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata
“belajar“ merupakan kata-kata yang tidak asing. Bahkan sudah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan
mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan
keinginan.
Belajar sebagai mana yang dikemukana oleh Sardiman (2003:
20), bahwa “belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain
sebagainya”. Belajar juga akan lebih baik kalau subjek belajar
mengalami atau melakukannya. Belajar suatu proses interaksi
antara diri manusia (id-ego-super ego) dengan lingkungan yang
berwujud pribadi, fakta, konsep atau teori. Dalam hal ini
terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah: (1)
proses internalisasi ke dalam diri yang belajar, (2) dilakukan
secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.
Gagne (Sagala, 2011: 17), mengemukakan bahwa “belajar
adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia
yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan
hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar
terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi
ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi tadi”.
Sudjana (2009: 28), memandang belajar suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan dari seseorang, perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
sikap dan tingkah laku, keterampilan, percakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang
belajar. “Belajar dipandang sebagai suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah
laku pada diri seseorang tidak dapat dilihat namun dapat
ditentukan, apakah seseorang telah belajar atau belum dengan
membandingkan kondisi sebelum dan setelah proses
pembelajaran berlangsung. Hamalik (2006: 27)
Menurut Djamarah (2008: 13), belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor. Sedangkan menurut Abdillah (dalam Aunurrahman,
2010: 35) , belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh
individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Selanjutnya pengertian belajar menurut Winkel (1996: 53)
adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan-perubahan itu dapat
berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil
yang telah diperoleh dan terjadi selama jangka waktu tertentu.
Jadi belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu
merespon interaksi aktif dengan lingkungan melalui pengalaman
yang didapatnya secara pribadi.
Berdasarkan uraian di atas maka belajar merupakan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara
sadar, terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk
meningkat kan kemampuan peserta didik. Belajar untuk
disekolah dasar berarti interaksi antara guru dengan siswa yang
dilakukan secara sadar dan terencana yang dilaksanakan baik di
dalam kelas maupn diluar kelas dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan siswa.

2. Pengertian Hasil belajar


Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan
secara sadar, terencana baik didalam maupun di luar ruangan
untuk meningkat kan kemampuan peserta didik ditentukan oleh
hasil belajar. Sebagaimana dikemukakan Oleh Hamalik
(2006:30), bahawa perubahan tingkah laku pada orang dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan
dari belum mampu kearah sudah mampu. Hasil belajar akan
tampak pada beberapa aspek antara lain: pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,
hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap.
Seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar maka akan
terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau bebarapa
aspek tingkah laku sebagai akibat dari hasil belajar.
Selanjutnya Sanjaya (2010: 87) Mengemukakan bahwa hasil
belajartingkah laku sebagai hasil belajar dirumuskan dalam
bentuk kemampuan dan kompetensi yang dapat diukur atau
dapat ditampilkan melalui performance siswa. Istilah-istilah
tingkah laku dapat diukur sehingga menggambarkan indikator
hasil belajar adalah mengidentifikasi (identify), menyebutkan
(name), menyusun (construct), menjelaskan (describe),
mengatur (order), dan membedakan (different). Sedangkan
istilah-istilah untuk tingkah laku yang tidak menggambarkan
indikator hasil belajar adalah mengetahui, menerima,
memahami, mencintai, mengira-ngira, dan lain sebagainya.
Sudjana (2001: 22) memandang bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar di dapat siswa
setelah melalui proses belajar mengajar. Proses adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.
Hasil belajar juga didefinisikan pencapaian tujuan belajar
setelah mengalami proses belajar. Menurut Hamalik dalam Jihad
dan abdul (2010: 15) tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar
yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, ketrampilan dan
sikap-sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh
siswa.
Adapun hasil belajar menurut Bloom dalam Purwanto (2007:
45) yang menggolongkan kedalam tiga ranah yang perlu
diperhatikan dalam setipa proses belajar mengajar. Tiga ranah
tersebut adalah ranah kognitif, efektif, dan psikomotor.

3. Tujuan Belajar
Tujuan dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang
dilakukan secara sadar, terencana baik didalam maupun di luar
ruangan untuk meningkat kan kemampuan peserta didik baik
perubahan kemampuan intelektual (kognitif), kemampuan minat
atau emosi (afektif) dan kemampuan motorik halus dan kasar
(psikomotor) pada peserta didik sebagaimana yang
dikemukakan oleh Usman (2006: 34) bahwa hasil belajar yang
dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Secara garis
besar Taksonomi Bloom (Yulaelawati, 2004: 59-64) tujuan hasil
belajar dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni :
a) Ranah kognitif yang terdiri dari enam tingkatan, yaitu
:Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisa, Sintesis,
Penilaian,
b) Ranah afektif yang terdiri dari lima tingkatan, yaitu :
Penerimaan, Penanggapan, Penilaian, Pengelolaan, Bermuatan
nilai,
c) Ranah psikomotor terdiri dari lima tingkatan, yaitu :
Menirukan, Manipulasi, Keseksamaan, Artikulasi,
Naturalisasi,
Berdasarkan uraian hasil belajar diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa tujuan hasil belajar adalah mengevaluasi
kemamuan yang dimiliki oleh siswa yang mencakup aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata
pelajaran di sekolah Dasar setelah melalui proses belajar
menggunakan metode pembelajaran. Aspek kognitif yang
ditinjukkan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
ujian tertulis yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
dengan menerapkan pengetahuan yang dimiliki siswa. aspek
afektif dan psikomotor yang ditinjau dari sikap siswa pada saat
proses pembelajaran.

B. Esensi Lima Mata Pelajaran di Sekolah Dasar


Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru
untuk membantu, membimbing, dan memotivasi siswa mempelajari
suatu informasi tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang
secara masak mencakup segala kemungkinan yang terjadi. Kurikulum
sebagai mata pelajaran merupakan sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh anak didik dalam kurun waktu tetentu untuk
memperoleh ijazah dengan demikian di sekolah dasar terdapat mata
pelajaran IPS, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika dan juga IPA.
Lima mata pelajaran merupakan esensi dari pada kurikulum tingkat
satuan pendidikan sekolah dasar dimana lima mata pelajaran memiliki
ruang lingkup.

BUKU II : BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN


KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar evaluasi pembelajaran,
membicarakan tentang hakikat evaluasi, pengukuran, penilaian dan tes. Bagian ini
merupakan dasar bagi bab-bab selanjutnya seperti prinsip dasar evaluasi, ciri-ciri
evaluasi, jenis evaluasi dan tujuan evaluasi. Oleh karena itu diharapkan Anda dapat
memahami materi ini secara baik. 2. Relevansi Pengetahuan dan pengalaman yang
telah dimiliki oleh mahasiswa ketika masih berada pada jenjang SMA dan semester
awal, lebih diasah, karena mahasiswa akan memahami dengan jelas konsep evaluasi,
pe ngukuran dan penilaian. Selain itu, materi pada bab-bab selanjutnya di mata kuliah
evaluasi pembelaran ini merupakan penunjang ketika mahasiswa akan mengolah data
dalam penyusunan skripsi 3. Kompetensi Dasar: Mampu memahami dan memiliki
wawasan tentang konsep evaluasi, pengukuran dan penilaian, memiliki wawasan
tentang evaluasi pembelajaran. Kompotensi dasar ini terdiri dari tiga indikator yakni:
1. Menjelaskan konsep evaluasi, pengukuran, penilaian dan tes 2. Menjelaskan konsep
evaluasi Pembelajaran.. 3. Menyebutkan perbedaan antara evaluasi, pengukuran, dan
penilaian 4. Materi Kuliah Dewasa ini banyak diakui bahwa kemajuan dan perbaikan
dalam pendidikan tergantung pada pengukuran hasil aktivitas pendidikan dan evaluasi
terhadap pengukuran itu berdasar atas kreteria atau standar tertentu. Dalam dunia
pendidikan evaluasi, pengukuran dan penilaian adalah serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara bersamaan, namun pada hakikatnya ketiga konsep ini berbeda.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diketengahkan ketiga konsep tersebut agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam memahaminya.

4.1. Hakekat Evaluasi Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli


▶ Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Sudjiono, (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi berasal dari
bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya
adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi menunjuk pada suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
▶ Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation The systematic process
of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which
pupils are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses
sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh
mana siswa yang mencapai tujuan instruksional).
▶ Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses
penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat
kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Penentuannya bisa dilakukan
salah satunya dengan cara pemberian tes kepada pembelajar. Terlihat disana bahwa
acuan tes adalah tujuan pembelajaran. Pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku
Dari aspek tampilan buku yang direview,sampul buku I ada gambar. Dan dengan
paduan sampul warna abstrak dan jumlah halaman buku ini sekitar 154 halaman.
Buku II dengan paduan warna merah dengan jumlah halaman buku ini sekitar 146
halaman.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah:
Dalam setiap halaman terdapat kolom paragraf yang pada masing-masing paragraf
rata antara kiri dan kanan(justify), untuk font huruf bagian judul font nya sedikit lebih
besar dari font tulisan yang lain.
3. Dari aspek isi, buku I menggunakan bahasa Indonesia dengan isi buku yang sangat
tebal. Buku II menggunakan bahasa Indonesia dan bukunya tidak terlalu tebal.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari masing-masing buku yang telah direview banyak memiliki kelebihan dan
kekurangan, baik dari segi sampul, aspek layout, isi, tata bahasa.

B. SARAN

Buku yang telah direview dapat menjadi buku pegangan bagi individu yang ingin
mengetahui tentang pengetahuan evaluasi. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung dalam buku.

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, GA, Fahey, TD, & Baldwin, KM (2005).


Fisiologi latihan: Bioenergetika manusia dan aplikasinya
(Edisi ke-4th). New York: McGraw-Hill.
Tutup, R. (1967). Properti unit motorik di otot rangka cepat dan
lambat tikus. Jurnal Fisiologi
(London), 193, 45-55.
Costill, DL, Daniels, J., Evans, W., Fink, W., Krahenbuhl, G., &
Saltin, B. (1976). Enzim otot rangka dan komposisi serat pada
atlet lari pria dan wanita. Jurnal Fisiologi Terapan, 40, 149-154.
Costill, DL, Fink, WJ, Flynn, M., & Kirwan, J. (1987). Komposisi
serat otot dan aktivitas enzim pada pelari jarak jauh wanita elit. Jurnal
Internasional Kedokteran Olahraga, 8, 103-106.
Costill, DL, Fink, WJ, & Pollock, ML (1976). Komposisi serat otot
dan aktivitas enzim pelari jarak elit. Kedokteran dan Sains dalam
Olahraga, 8, 96-100.
MacIntosh, BR, Gardiner, PF, & McComas, AJ (2006). Bentuk
dan fungsi otot rangka ( Edisi ke-2). Kampanye, IL: Kinetika
Manusia.
Sinaga, Erlintan & Melva Silitong . 2011 . ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA .
Medan : UNIMED PRESS.
Vescovi J, Rupf R, Brown T, Marques M. Physical performance characteristics of high-level
female soccer players 12–21 years of age. Scandinavian journal of medicine & science
in sports. 2011;21(5):670-8.
Taskin H. Effect of circuit training on the sprint-agility and anaerobic endurance. The
Journal
of Strength & Conditioning Research. 2009; 23(6): 1803-10

Anda mungkin juga menyukai