OLEH
RIZKY AKBAR(6191121008)
PKO E 2019
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya
serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan tugas
“CRITICAL BOOK REPORT”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah Saya yaitu “FILSAFAT DAN PROFESI KEPELATIHAN”
Tugas critcal book report ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya dalam
hal perkembangan psikologi peserta didik.Saya menyadari bahwa
tugas critcal book report ini masih jauh dari kesempurnaan,apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangandan kesalahan, saya
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman
saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya
yang belum seberapa.Karena itu saya sangat menantkan saran dan
kritk dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini.Saya berharap semoga tugas critcal book
report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Saya
khususnya,Atas perhatannya Saya mengucapkan terimakasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2Tujuan.............................................................................................................. 2
1.3Manfaat....................................................................................................... 2
1.4 Identtas Buku................................................................................................2
2.Meningkatkan motvasi pembaca dalam mengenal lebih jauh apakah kepelathan itu.
1.3 Manfaat
A.Bagi Penulis
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah flsafat dan profesi kepelathan
3. Menumbuhkan pola pikir kreatf dalam membandingkan buku yang satu Dengan Yang
Lain.
1.4Identtas Buku
Buku Utama
• Judul Model Pendidikan dan Pelathan
• Penyusun Prof. Dr. H.Mustofa Kamil
•Bab 5
•Hal 178
• Tahun 2010
• ISBN 978-602-8800-20-4
Buku Pembanding
• Judul Coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching
• Penyusun Drs. Harsono, M.Sc
•Bab 6
•Hal 233-241
Buku Utama
Bab 1 Konsep Dasar Pelathan
1. Pengertan Pelathan
Memberikan pelayanan pendidikan sepanjang hayat (lifelong learning) kepada masyarakat,
munculah berbagai konsep mengenai pendidikan non formal untuk diselenggarakan,
banyaknya pihak yang membahas mengenai pendidikan non formal yang dianggap sebagai
pendidikan yang mampu memecahkan berbagai masalah layanan pendidikan masyarakat,
salah satunya dengan kegiatan pelathan. Istlah pelathan tdak terlepas dari lathan karena
keduanya mempunyai hubungan yang erat, lathan adalah kegiatan atau pekerjaan melath
untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan. Sedangkan tujuan kegiatan pelathan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang agar mereka yang dilath mendapat
pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi sesuai
harapan dan tujuan yang di inginkan mengikut kegiatan pelathan. Pelathan adalah bagian
dari pendidikan yang merupakan sarana pembinaan dan pengembangan karir serta salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan. Pada kajian ini penulis memfokuskan pada makna pelathan.
3. Prinsip-prinsip Pelathan
Pelathan merupakan bagian dari proses pembelajaran dan merupakan kegiatan
meningkatkan keterampilan seseorang didalam mengerjakan sesuatu. Sebuah pelathan
dapat berjalan secara efektf dan optmal bila prinsip-prinsip pelathan dikembangkan sesuai
dengan pelathan yang berkaitan sesuai dengan tujuan pelathan yang diharapkan. William B.
Werther dalam Skripsi Yusuf Husaeni (2013, hlm.31), menyatakan bahwa prinsip-prinsip
pelathan adalah sebagai berikut
a.Prinsip Partsipasi Pembelajaran biasanya akan lebih cepat dan bertahan lama apabila
peserta belajar terlibat secara aktf. Partsipasi akan meningkatkan motvasi dan empat
terhadap proses belajar. Dengan keterlibatan secara langsung, peserta dapat belajar lebih
cepat dan memahaminya lebih lama. b. Prinsip Repetsi Repetsi akan memperkuat suatu
pola ke dalam memori seseorang. Belajar dengan pengulangan kunci-kunci pokok dari
ideide akan dengan mudah dapat diingat kembali bila diperlukan. c. Prinsip Relevansi Belajar
akan lebih efektf apabila materi yang dipelajari bermakna atau mempunyai relevansi dengan
kebutuhan seseorang. d. Prinsip Pengalihan Pengetahuan dan Keterampilan Semakin dekat
kebutuhan program pelathan bersentuhan dengan kebutuhan/ pelaksanaan pekerjaan,
maka akan semakin cepat seseorang untuk belajar menguasai pekerjaan tersebut. Dengan
kata lain, pengalihan pengetahuan dan keterampilan bisa terjadi karena penerapan teori
dalam situasi yang nyata atau karena praktek yang bersifat simulasi. Artnya pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh dalam simulasi dapat dengan mudah dialihkan dalam
situasi sebenernya. e. Prinsip Umpan Balik Melalui sistem umpan balik, peserta pelathan
dapat mengetahui tercapai tdaknya tujuan pelathan. Artnya, dengan umpan balik peserta
termotvasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi di dalam dirinya, baik kemampuan,
keterampilan, maupun kepribadian dan termotvasi untuk menyesuaikan tngkah laku mereka
untuk secepat mungkin meningkatkan kemajuan belajarnya
4. Manajemen Pelathan
Pengelolaan pelathan secara tepat dan profesional dapat memberikan makna fungsional
pelathan terhadap individu, organisasi, maupun masyarakat. Pelathan memang perlu
diorganisasikan, oleh karena itu, manajemen dalam pelathan sangat dibutuhkan sebagai
upaya yang sistemats dan terencana dalam mengoptmalkan seluruh komponen pelathan,
guna mencapai tujuan pelathan secara efektf dan efesien. Komponen manajemen itu sendiri
terdiri dari kurikulum, sumber daya manusia, sarana/prasarana, dan biaya. Manajemen
diklat yang sistemats dan terencana meliput perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
(kontrol), dan evaluasi, terutama menyangkut tentang organisasi, program, sumber daya,
dan pembiayaan.
2. Tujuan Pelathan
Dalam Marzuki (2010 175) Pendidikan Nonformal Dimensi dalam keaksaraan Fungsional,
Pelathan, dan Andragogi. Pelathan dapat diartkan sebagai berikut Pelathan jenis apapun
sebenarnya tertuju pada dua sasaran, yaitu partsipasi dan organisasi. Dengan pelathan,
diharapkan terjadi tngkah laku pada partsipan pelathan yang sebenarnya meupakan
anggota suatu organisasi dan, yang kedua, perbaikan organisasi itu sendiri, yakni agara
menjadi lenih efektf. Apabila pelathan tertuju pada karyawan perusahaan atau pabrik,
tujuan pelathan adalah agar individu karyawan tersebut menjadi lebih baik pula, misalnya
lebih produktf. Pada lathan kader organisasi, misalnya, pelathan bertujuan memperbaiki
kecakapan kader dan selanjutnya diharapkan organisasinya lebih efektf dalam
melaksanakan program-program dan mencapai tujuannya.
3. Prinsip-prinsip Pelathan
Menurut Dale yoder (1962) dalam skripsi Nugraha (2013 13) dalam tulisannya dalam
tulisannya menyebutkan sembilan asas yang berlaku umum dalam kegiatan pelathan,
diantaranya (1) Individual diferencesf (2) Relaton to job analysisf (3) motvatonf (4) actve
partcipatonf (5) selecton of trainessf (6) selecton of trainersf (7) trainer’s of trainingf (8)
training method’s dan (9) principles of learning. Maka sependapat dengan Dale, Kamil (2012
12-13) mengemukakan bahwa untuk mengenal lebih jauh tentang pelathan, prinsipprinsip
pelathan memiliki fungsi agar proses pelathan berhasil. Karena pelathan merupakan bagian
dari proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip pelathanpun dikembangkan dari prinsip-
prinsip pembelajaran
B. Manfaat Pemagangan
Magang merupakan syarat utama untuk melalui proses pendidikan. Magang merupakan
bagian dari pelathan kerja, biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tngkat akhir atau
siswa kelas 3 SMK sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan.
Sedangkan pelathan kerja biasanya diikut oleh pekerja yang sudah menandatangani kontrak
dengan perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan kompetensi kerja dan produktftas
sang karyawan. Kegiatan magang dapat memiliki kesempatam untuk mengaplikasikan
semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk
beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam
menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. Kegiatan magang juga dapat menambah
wawasan mengenai dunia industri dan perkantoran juga meningkatkan keterampilan serta
keahlian praktk kerja. Pemagangan menjadi peran yang pentng karena di dalam
pemagangan terdapat tujuan yaitu mempromosikan formasi pembelajaran dan
keterampilan, serta memfasilitasi tenaga kerja dengan menjembatani antara dunia
pendidikan dan dunia kerja juga pemagangan dapat membantu perusahaan dalam
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan menyediakan pelathan keterampilan bagi kaum
muda untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Manfaat yang
didapatkan dalam pelaksanaan pemagangan juga tdak hanya dirasakan pihak perusahaan
yang dapat menghasilkan tenaga kerja sesuai dengan standar industri dan kebutuhan
perusahaan, namun juga pihak dari pemagang itu sendiri mendapatkan kesempatan untuk
menerima pelathan, bukan hanya untuk mengasah keterampilan yang sesuai dengan
standar industri/perusahaan, namun juga untuk mendapatkan secara langsung pelathan
secara teknikal dan keterampilan kerja int yang dapat meningkatkan kinerja mereka. Selain
menguasai keterampilan teknis, manfaat pemagangan juga membentuk keterampilan
nonteknis (sof-skill) peserta pemagangan. Dan menumbuhkan suasana kerja yang
mendorong terciptanya inovasi dari peserta magang atau pekerja di perusahaan yang
bersangkutan. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
program pemagangan di perusahaan 1. Pemahaman peraturan perundang-undangan
tentang pemaganganf 2. Kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja yang memenuhi
kualifkasif 3. Menyusun program pemaganganf 4. Kesepakatan antara perusahaan dengan
pemagang yang dituangkan dalam perjanjian pemaganganf 5. Berkoordinasi dengan pihak
pemerintah yang membidangi ketenagakerjaanf 6. Memanfaatkan sumber pengetahuan
dan informasi yang ada, diantaranya didapat dari forum pemagangan dan lainnya.
Pemagangan terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan, kelebihan magang antara
lain 1. Biaya murah, ditnjau dari segi pembiayaan, magang merupakan cara melath dengan
biaya yang sangat murah bahkan mungkin tanpa biaya. Peserta magang yang mengikut
progam pemagangan ini mau tdak dibayar atau dibayar sangat rendah karena tujuan
utamanya untuk belajarf 2. Memerlukan manajemen sederhana, dari segi pengelolaan,
magang menggunakan manajemen sederhana sehingga sangat membantu dan tdak
merepotkan pengelolaf 3. Lebih matang, para peserta melalui pengalaman magang ini akan
lebih matang dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan mereka langsung
menghadapi pekerjaan yang ditangani sehingga lebih dapat menghayat dan menekuni
pekerjaan tersebutf 4. Loyalitas, bila perusahaan pada akhirnya ingin menggunakan peserta
sebagai karyawan tetap perusahaan, para peserta akan memiliki loyalitas yang tnggi karena
sudah banyak mengenal lebih banyak perusahaan tempat mereka magang tersebutf
Kelemahan magang sebagai berikut 1. Terlalu lambat, untuk menjadi ahli melalui proses
magang memerlukan waktu cukup lama apalagi bila peserta magang ingin segera
memperoleh pekerjaan yang diinginkan dengan segeraf 2. Stats dan pengaruh lingkungan,
tuntutan zaman yang lebh cepat menuntut para peserta magang untuk mengikut
perkembangan zaman. Bila dalam mengikut kegiatan magang aspek lingkungan kurang
kondusif, sikap pemagang akan memperoleh pengalaman belajar dan bekerja yang kurang
baik.
2) Karakteristk wirausaha
Menurut Mardiyatmo (2005 14) karakteristk yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
berwatak luhur, kerja keras, disiplin, mandiri, realists, prestatf, komitmen tnggi, berpikir
positf, bertanggung jawab, dapat mengendalikan emosi, tdak ingkar janji (menepat janji dan
waktu), belajar dari pengalaman, memperhitungkan resiko, merasakan kebutuhan orang
lain, mencari jalan keluar bagi setap permasalahan, dan merencanakan sesuatu sebelum
bertndak. Sedangkan menurut Geofrey Meredith (2000 23) menyebutkan seorang dengan
ciri-ciri entrepreneur adalah percaya diri, berorientasi pada masa depan, berani mengambil
resiko, berjiwa kepemimpinan, berorientasi pada keaslian produk dan berorientasi pada
masa depan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan beberapa karakteristk
wirausaha yang paling dominan dalam diri wirausaha yaitu 1) percaya dirif 2) jujur dan
tekunf 3) kepemimpinanf 4) keorisinilanf 5) nerani mengambil resikof 6) berorientasi pada
tugas dan hasilf 7) berorientasi pada masa depan.
Buku Pembanding :
BAB Coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching
A. Musim Persiapan
Lathan lathan dalam musim persiapan ini yaitu musim jauh sebelum
pertandingan dimulai sekitar 10 bulan sebelum pertandingan utama
diselenggarakan, pada saat itu biasanya atlet belum berada dalam kondisi fsik
yang baik. Oleh karena belumm memiliki kondisi fsik yang baik maka dengan
sendirinya mereka belum bisa dilath secara intensif dan untuk waktu yang
lama. Oleh karena itu dalam musim lathan inin para atlet terutama harus
dipersiapkan fsiknya untuk menghadapi lathan lathan yang lebih berat dalm
musim musim lathan berikutnya
Tekanan lathan dalam musim ini harus diberikan pada lathan untuk
membentuk kekuatan, daya tahan, dan kelentukan tubuh. Oleh karena itu
banyak perhatan harus dikonsentrasikan pada lathan lathan tahanan,lathan
lathan lari sepert fartlek, cross country dan lathan lathan senam kelentukan
Dalam musim lathan ini atlet diharapkan sudah berada dalm kondisi fsik
yang baik. Demikian pula dalam keterampilan tekhnisnya. Oleh karena dalam
musim lathan yang lalu keterampilan taktsnya belim memperoleh porsi lathan
yang optmal, maka dalam musim ini penekanan lathan adalah aspek taktk baik
taktk individual maupun tm.Ancer ancer bobot lathan dalam musim ini dapat
direncanakan sebagai berikut.
- Lathan taktk 65a
- Lathan fsik 10a
- Testrials 25a
Musim ini merupakan musim yang terberat bagi atlet karena lathan lathan
dan try out yang sering berlangsung selama bebrapa hari berturut turut akan
menggerogot fsik maupun mental para atlet