Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

“KETERAMPILAN DASAR”
“KARATE”
D
I
S
U
S
U
N
oleh :
Nama : ANDRE HAPOSAN SITUMORANG
Nim : 6193121040
Kelas : PKO D 2019
Mata kuliah : KETERAMPILAN DASAR KARATE

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report” dan terima kasih kepada dosen bapak
“Drs. Rahman Situmeang, M.Pd” yang telah memberi waktu pada saya untuk menyelesaikannya.
Makalah ini berisikan tentang kritikan terhadap buku “Karate” yang diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang isi buku tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karna
kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahan hanya milik manusia oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan,13 Desember 2020

Andre Haposan Situmorang


(6193121040)
IDENTITAS BUKU

Judul : Karate
Penerbit : UNIMED
ISBN :-
Cetakan :-
Tahun Terbit : 2018
Kota terbit : Medan
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 69 hal
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karate atau Karate-do merupakan salah satu seni bela diri timur. Ditahun 1964, salah satu
mahasiswa Indonesia telah menyelesaikan kuliahnya bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo.
Beliau adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hita dari M. Nakayama, JKA
Shotokan.Melihat banyaknya peminat karate beliau mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga
Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia).Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni bela diri karate di Indonesia.
Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa yang ikut berjasa mengembangkan aliran
karate di Indonesia salah satu Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran shotokan INKAI, dan terbentuk
lagi beberapa aliran shotokan seperti FKTI, LEMKARI, dan INKANAS. Aliran shotokan adalah
yang paling populer di Indonesia, ada juga perguruan lain yaitu Wado-ryu Matsuzaki Karate-Do
Indonesia (WADOKAI). Pada tahun 1972, 25 perguruan karate di Indonesia setuju bergabung
dengan FORKI, yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk
Indonesia. Dibawah bimbingan FORKI, para karateka Indonesia dapat berlaga di forum
Internasional terutama yang disponsori oleh WKF.

1.2 TUJUAN
 Memberikan wawasan yang luas tentang Karate bagi penulis dan pembaca
 Dapat mengetahui Tentang karate
 Dengan membaca CBR ini maka pembaca dan penulis akan mengetahui peraturan-
peraturan yang ada pada karate.
 Memenuhi tugas CBR Keterampilan Dasar Karate

1.3 MANFAAT
Manfaat dari makalah CBR ini adalah membuat penulis tambah giat membaca dan akan
menambah wawasan tentang karate serta membuat motivasi bagi calon pendidik untuk tetap
mengenalkan karate kepada peserta didik, karena karate merupakan suatu bela diri yang baik
untuk melindungi diri dan tempat berprestasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RINGKASAN BUKU

Bab I Olahraga Beladiri Karate

Karate adalah cabang olahraga beladiri yang paling populer di dunia hingga kini dan
nomor dua di Indonesia setelah bela diri tradisional pencak silat yang masih terhitung sepupu
jauhnya. Hal ini dimungkinkan karena dalam penampilan olahraga karate bersifat tegas efisien
logis dan simpel. Efisien karena meskipun terdiri atas banyak aliran namun pokok pembahasan
yang digunakan adalah seragam sehingga mempermudah standarisasi bahannya di bagian dunia
manapun, logis karena dapat dikaji secara ilmiah, simpel karena bersifat sangat sederhana dalam
praktik latihannya. Pengaruh globalisasi yang dimulai pada era 1990-an bahwa informasi tentang
karate dapat dengan mudah diakses oleh siapapun lewat berbagai macam media yang tersedia
buku majalah internet video adalah yang paling umum kita ketahui di luar tempat kita berlatih.
Perkembangan karate sebagai sebuah modern martial sport yang dimulai pada awal abad ke-21
menuntut pengkajian dan penggalian secara terus-menerus terhadap semua aspek yang terkait
dengan olahraga karate.

1. Definisi olahraga

Karate menurut nakayama (1990:11) karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang.
Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya
sehingga Sensei Ginchin mengubah kanji Okinawa (Tote : tangan cina) dalam kanji Jepang
menjadi karate (tangan kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate
terdiri dari atas 2 kanji.Pertama adalah kara berarti kosong.Kanji kedua te berarti tangan kosong,
dua kanji bersama artinya tangan kosong jadi hakikat nya karate adalah seni bela diri yang
mengandalkan tangan kosong dengan menggunakan serangan berupa pukulan tendangan kuncian
bantingan dan lain-lain. Masih banyak lagi para ahli yang memberikan pengertian karate yaitu
T.Candra dan Chuck Norrish dalam Abdul Wahid (2007:5).
Dengan demikian saat ini istilah karate lebih cocok dipakai untuk mengacu pada
penegasan unsur olahraganya saja karate is martial sport dan istilah karatedo lebih cocok dipakai
sebagai sebuah penegasan terhadap keseluruhan ruang lingkup yang berkaitan dengan seni bela
diri, karate bahkan dapat bersaing dengan jenis olahraga populer lain yang notabene murni
bersifat permainan dan hiburan.

2. Sejarah karate di dunia

Sebuah teori yang mengatakan bahwa asal mula karate berasal dari ilmu bela diri
Okinawa atau okinawa-Te adalah seni bela diri asli setempat yang telah mengalami
perkembangan berabad-abad lamanya dan kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik perkelahian
yang dibawa oleh para ahli seni bela diri China yang mengungsi ke Okinawa. Seorang pendeta
Budha yang terkenal bernama bodhidarma mengembara dari India ke Cina untuk menyebarkan
dan membetulkan agama Buddha yang menyimpang selama ini. Para rahib Buddha Cina pada
waktu itu begitu lemah badannya sehingga mereka tidak dapat menjalankan pelajaran
pelajarannya dengan baik. Setelah dia tahu hal ini dia memberikan buku kekuatan fisik kepada
murid-muridnya suatu buku petunjuk mengenai latihan fisik buku ini mengajarkan teknik
pukulan yang dinamakan 18 arhat.

Kemudian menjadi terkenal sebagai Shaolin chuan. Suatu pendapat lain mengatakan bahwa
cerita di atas tadi adalah dongeng semata-mata. Seorang ahli ilmu bela diri lain yang sangat
terkenal yang muncul pada zaman dinasti Sung (920-1279 M) adalah Chang sang peng (Thio
sam hong) awalnya Chang belajar ilmu bela diri pada Shaolin chuan kemudian mengasingkan
diri di gunung wutang. Di tempat itulah dia mengamati macam-macam gerakan binatang seperti
kera,burung,bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatan dia menciptakan gaya perkelahian yang
khas dan pribadinya yang disebut aliran Wutang, masih terdapat banyak tokoh seni bela diri yang
menciptakan gaya dan aliran masing-masing diantaranya Chueh Yuan yang juga pernah belajar
di Shaolin Tsu pada tahun 1151-1368 M. Dia berhasil menciptakan aliran baru dengan cara
memperluas 18 pukulan arah menjadi 72 jurus dan dia bertemu dengan orang yang menciptakan
pukulan hujan keduanya mengadakan kerjasama menciptakan satu aliran baru yang mencapai
170 macam pukulan diantaranya 5 tinju tinju naga tinju harimau, tinju bangau, tinju macan tutul,
dan tinju ular.
Namun pada umumnya berbagai aliran dan gaya dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu
aliran Utara dan aliran Selatan. Aliran Selatan berasal dari daerah Cina Selatan di bagian hilir
sungai Yang Tse, yang beriklim sedang sumber kegiatan ekonomi yang paling utama di wilayah
ini adalah pertanian khususnya beras. Aliran Utara berkembang di wilayah Cina Utara di bagian
Hulu Sungai Yang Tse di mana daerahnya adalah pegunungan wilayah ini banyak orang terlibat
dengan perburuan binatang dan penebangan kayu sebagai sumber nafkah. Selama masa peralihan
dari Dinasti Ming ke dinasti Ching sejumlah ahli bela diri Cina melarikan diri ke negara lain
untuk membebaskan diri dari penindasan dan pembunuhan besar-besaran akibatnya ilmu bela
diri Cina dari zaman ini disebarkan ke berbagai negara termasuk Jepang, Korea, Asia Tenggara,
dan juga kepulauan Okinawa sampai pada abad ke-15 kepulauan Okinawa terbagi menjadi tiga
kerajaan pada tahun 1471 dari golongan. Genji berhasil mempersatukan semua pulau di
kepulauan Okinawa, pada saat yang sama ilmu bela diri China mulai diperkenalkan di Okinawa
melalui para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh bangsa
manchu atau dinasti Ching di antara pengungsi itu adalah sejumlah ahli seni bela diri China.
Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh kepulauan
Okinawa.
Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak zaman dulu di antaranya yang sangat
terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo dahulu sifat yang sangat keras dan ganas baru pada
abad ke-8 pukulan dan tendangan yang mematikan tidak diperbolehkan lagi, pertandingan Sumo
kemudian sangat mirip dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini. tokoh seni bela diri
China yang mengungsi dari penjajahan bangsa manchu juga tersebar ke seluruh Jepang berbagai
macam gaya dan teknik mereka sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru di bawah
pengaruh dan bimbingan atau aliran jiu-jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan oleh
beberapa tokoh beladiri Jepang.
Karena keuletannya untuk meneliti melatih dan mengembangkan diri Judo telah berhasil
diterima merata diseluruh Jepang sebagai satu cabang olahraga modern. Pada tahun 1929 tokoh-
tokoh seperti kenwa mabun, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate
di Jepang. Okinawa-Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari China
sekali lagi berbaur dengan seni beladiri yang ada di Jepang. Sehingga mengalami perubahan
perubahan dan berkembang menjadi karate seperti sekarang ini,berkat upaya keras dari para
tokoh ahli seni bela diri selama ini periode setelah perang

Bab II Pengetahuan Dasar Karate

1. persiapan

Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang Prima agar bisa mempelajarinya begitu pula dengan
mental fisik dan mental akan terbentuk ketika mempelajari karakter secara baik dan benar karena
sesungguhnya itulah tujuan karate-do.

2. pakaian karate

Pakaian karate dalam istilah Jepang disebut doggy doggy pakaian karate didesain seperti kimono
terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda terdiri dari dua bagian yaitu
baju dan celana berwarna putih

3. Cara memakai sabuk

penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate
menggunakan sabuk dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karate memiliki semangat
yang tinggi dan penghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri

4. Salam karate

Salam merupakan hal yang sangat penting karena disinilah letak arti filosofi terdalam dan hati
dan semangat terus belajarnya mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karate
lafal salam karate adalah “OSH” merupakan kependekan dari “OSHINABU” yang berarti
pantang menyerah sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan
membungkukkan badan pada saat mengucapkan salam praktik dapat dilakukan dengan dua cara
berdiri dan duduk dalam keadaan berdiri kedua karate membungkuk secara serentak kira-kira
selama 3 hitungan mata saling menatap mengucapkan sambil mengeluarkan nafas dari mulut dan
mengempiskan perut dalam sikap duduk karate dimulai dengan upacara pembukaan latihan atau
disebut dengan tradisi dan ditutup dengan juga tradisi-tradisi awal baik dari suatu kegiatan yg
mulai manakah Sensei atau pelatih sudah berada di Dojo tradisi dipimpin oleh seorang murid
senior yang berdiri atau duduk paling kanan depan semua menghadap ke bagian depan dulu yang
lengkap dengan bendera merah putih bendera Turki dan bendera Perguruan Karate.

5. Kohesi, sempai, Sensei dan sihan


Kohei adalah adik sePerguruan atau tingkat yang lebih rendah.senpai adalah kakak seperguruan
atau tingkat yang lebih tinggi adalah guru yang memiliki tingkat dan 34 Jihan adalah predikat
maha guru atau memiliki tingkat dan 5 keatas.

6. Sumpah karate

Sumpah karate adalah ikrar seorang karateka ketika dia mempelajari karate karate antara lain 1
sanggup memelihara kepribadian sanggup patuh pada kejujuran tanggung mempertinggi prestasi
4 sanggup menjaga sopan santun 5 sanggup menguasai diri.

7. Tempat latihan

Tempat latihan karate disebut Dojo karena kata ini berasal dari bahasa Jepang yang berarti
tempat berlatih

8. Upacara karate

Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh tingkat
tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu berbaris sesuai dengan yang paling tinggi di
sebelah kiri yang paling rendah sebelah kanan dan Sensei yang bertugas pada saat itu akan
berdiri di depan ada dua variasi upacara yang pertama dilakukan dengan cara duduk dan berdiri.

9. Tingkatan dalam karate

Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate dalam mempelajari karate dibagi menjadi
dua bagian yaitu kyu tingkat dan 1 tingkat kyu 2 tingkatan dan

10. Sistem pelatihan karate do

Karate-do sebagai olahraga fisik beladiri dan filosofi tentu harus dikemas dengan suatu sistem
pelatihan dengan mempertimbangkan berbagai komponen untuk mencapai output seperti yang
diinginkan maka tidak lepas dari proses dan keberhasilan dalam pengelolaan input misalnya
dunia karate harus menempatkan bukan hanya sebagai tempat latihan fisik teknik tetapi juga
pelatihan pembentukan karakter karena itu Dojo disiapkan secara khusus Tata letaknya dan
dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya sebagai institusi pendidikan informal dalam
bidang olahraga bela diri maupun prestasi Perguruan Karate Do haruslah memiliki suatu sistem
pendidikan dan pelatihan secara sistem evaluasi yang baik untuk itu adalah perlu bagi perguruan
memiliki mengimplementasikan suatu sistem penjaminan mutu yang bisa
dipertanggungjawabkan kepada semua stakeholder misalnya institusi pendidikan, FORKI, orang
tua siswa, dan masyarakat.

Bab III Materi Latihan Karate


Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang yang menggunakan serangan
beberapa pukulan tendangan kuncian bantingan dan lain lain sebagai salah satu metode untuk
menjaga kebugaran dan kesehatan karate juga mengembangkan keseimbangan koordinasi
aerobik power dan fleksibilitas Selain itu karena tidak hanya mengembangkan dalam aspek fisik
saja tetapi juga tentang otak membutuhkan kestabilan dan kewaspadaan mental pada setiap awal
latihan karate didahului dengan tisu yang biasanya dikenal dengan senam pemanasan bertujuan
untuk peregangan dan pelemasan otot otot dan persendian persendian kurikulum pelatihan karate
dibagi menjadi tiga yaitu kihon (dasar), kata (bentuk) dan kumite (pertarungan).
1. Kihon (dasar)
Dasar untuk mengembangkan peningkatan teknik karate adalah perpindahan bentuk yang
seimbang dan benar kuda-kuda sangat memegang peranan yang sangat penting. Kihon meliputi
teknik kuda-kuda (dachi), tangkisan (uke) dan tendangan (geri), pukulan (Tsuki) dan semua
Gerakan tubuh yang digunakan dalam kata dan komite dapat dilakukan secara individu
atau berpasangan untuk meningkatkan kelincahan dan kestabilan gerak. Salah satu tujuan utama
melatih kihon yaitu memperoleh pemahaman tentang bagaimana tubuh bergerak untuk
menghasilkan daya sebanyak mungkin dengan upaya yang minimal.
A. Kuda-kuda adalah elemen penting pada olahraga manapun dalam karate kehebatan serangan
dan ketangguhan satu teknik tangkisan ditentukan oleh stabil dan seimbang tidaknya kuda-kuda,
ada beberapa kuda-kuda penting yang harus diketahui dan dipraktekkan yaitu (heisoku dachi,
musubi dachi, heiko dachi, hachi-ji dachi, uchi hachi dachi, zenkutsu dachi, kokutsu dachi, kiba
dachi, shiko dachi, naifanchin dachi, nekoashi dachi, sanchn dachi).
B. Tangkisan adalah sebagai usaha untuk membela diri dari serangan lawan yang dilakukan
dengan cara kontak langsung bagian anggota badan. Teknik tangkisan satu lengan antara lain
yaitu 1)tangkisan depan bawah luar (gedan barai) adalah merupakan tangkisan dasar dalam
latihan dasar. 2)Tangkisan dari luar (soto-uke) dipergunakan untuk membendung atau
mengalihkan serangan pukulan dari lawan yang datang dari depan dan mengarah ke bagian
tengah tubuh maupun muka dengan menangkis bagian Sisi luar dari lengan bagian bawah yang
diarahkan ke bagian dari pergelangan tangan lawan. 3)Tangkisan dari dalam (uchi-uke)
dipergunakan untuk membendung atau mengalihkan serangan pukulan maupun Tendangan Dari
depan dan mengarah ke bagian tengah dari tubuh maupun muka atau kepala dengan menangkis
bagian dari sisi dalam dari lengan bagian bawah yang diarahkan ke bagian dari pergelangan
lawan. 4)Tangkisan mengangkat keatas (age uke) digunakan untuk membendung atau
mengalihkan ke atas serangan pukulan lawan yang mengarah ke bagian leher kepala dan datang
dari depan.
C. pukulan belajar memukul atau meninju terlebih dahulu membuat kepala atau Ken diawali
dengan sikap tangan terbuka kemudian dengan melipat 4 jari sampai ke ujung ujung jari tersebut
dapat menyentuh dengan rapat pangkal jari yang bersangkutan cara mengepal yang benar sangat
penting dalam teknik karate untuk teknik memukul maupun teknik menangkis. Prinsip kepalan
harus padat antara lain 14 jari satu lipat jari telunjuk sampai kelingking seluruh ujung jari
mencapai dasar jari2 lanjutkan melipat jari sampai menekan masing-masing dasar jari dengan
kuat. Terakhir kunci dengan meliputi jempol ke dalam sehingga menekan jari telunjuk dengan
jari tengah bagian bagian kepala yang dapat digunakan sebagai senjata yaitu bagian depan
kepala. a) bagian kepalan yaitu depan kepalan(seiken), belakang (uraken), bawah (ketsui), jari
telunjuk (ippon ken), dan jari tengah (nakada ken). b)bagian telapak tangan terbuka yaitu shuto
(bawah telapak tangan), nukita (ujung jari), haito(atas telapak tangan), teisho, seryto, ippon
nukite, nihon nukite, dan hiraken. c)telapak tangan yaitu kumade,keito,kakuto, dan washide.
Teknik memukul lurus ada 3 sasaran yaitu tinjuan lurus ke tengah (chudan tsuki) sasaran
ulu hati, lurus ke atas (jodan tsuki) sasaran leher/muka, dan lurus ke bawah (gedan tsuki) sasaran
dari kemaluan sampai kebawah.
D. Tendangan (geri) yang mempunyai tenaga lebih besar dari pada pukulan dan diperlukan
keseimbangan. Untuk menguasai tendangan, harus mengerti faktor primer latihan secara
sistematis yaitu :1)bengkokkan lutut. 2)tendangkan, bengkokkan kembali. 3)sifat pegas dari
pinggul dan lutut. Beberapa teknik tendangan sebagai berikut :
~Mae Geri diarahkan ke perut, yang akan dipakai untuk menendang harus dengan cepat, keras
dan tajam.

~Mawashi Geri tendangan melingkar yang diayunkan dari luar melingkar ke dalam dengan cepat
dan keras.
~Yoko Geri tendangan ke samping diarahkan ke perut.
~Ushiro Geri tendangan diarahkan kebelakang dengan meggunakan kakato.
~Ushiro Mawashi Geri tentangan melingkar kebelakang menggunakan tumit.

2. Kata (bentuk)
Kata adalah gerakan yang ditemukan oleh bentuk tradisional dari pola karate.Kata adalah
bagian-bagian dasar, menengah dan lanjutan yang disusun dalam satu kesatuan gerak teknik
karate.Dalam mempelajari kata harus lah terprogram dengan baik sesuai perkembangan gerak
dasar karate yang dikuasai. Setiap kata mengajarkan berbagai prinsip-prinsip dan gerakan
pembelaan diri. Selain itu, pada setiap bergerak dalam kata, sistem pengolahan tubuh juga
dilatih, seperti pengolahan nafas, keseimbangan dan koordinasi. Sifat-sifat dari kata ialah
gerakan-gerakan harus dilakukan secara berurutan, garakan pertama hingga gerakan akhir
memiliki kedudukan yang sama, terdapat beberapa garis kata sesaui dengan yang di buat, harus
memperhatikan penggunaan tenaga yang tepat ,ketepatan gerakan, dan pada permulaan serta
akhir dari kata ditundukkan dengan kata osh. Jeniis-jenis kata/pinan antara lain :
~Pinan Shodan (sikap kedepan dan pukulan gerak maju, memiliki 21 gerakan)
~Pinan Nidan (sikap balik ke belakang, tendangan menyamping, membalikkan posisi pinggul,
dan komunakasi teknik dan memiliki 26 gerakan.
~Pinan sandan sikap kesamping dan tangkisan atas, memiliki 20
Pinan Yondan Pengembangan kontraksitangkisan dan teknik penyelesaian , memiliki 27
gerakan.
~Pinan Godan Flesibelitas dan keseimbangan, memiliki 23 gerakan.

3.Kumite (pertarungan)
Kumite adalah bentuk pelatihan dipraktekkannya kihon dan kata dilakukan untuk diterapkan
pada lawa. Kumite adalah bagian olahraga yang baru, pada saat pak ginchin funakoshi hidup
tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya kihon dan kata. Macam-macam
kumite antara lain : 1)Kiho Ippon kumite (pertarungan dasar satu langkah). 2)Go-Hon Kumite
(pertarungan lima langkah). 3)Sanbon kumite (pertarungan tiga langkah) 4)Keashi ippon kumite
(pertarungan dua langkah). 5)Jiyo ipppon kumite (Pertarungan semi bebas). 6)Okuri jiyu ippon
kumite (pertarungan semi bebas dua langkah. 7)Jiyu kumite (pertarungan gaya bebas).

Bab IV Istilah-istilah dalam Olahraga Karate


1. Istilah-istilah umum dalam karate
1.Budo : cara perang (bela diri)
2. Budoku : orang yang belajar seni perang
3.DAN : derajat utama (tingkatan dalam sabuk hitam)
4.Deshi : Murid
5. Dojo : tempat latihan
6. Dojo-kun : peraturan tempat latihan

7. Jutsu : seni, kemampuan


8. karate : tangan kosong
9.karate-do : cara karate
10.karateka : orang yang belajar karate
11.Karate gi : pakaian karate
12.kata : bentuk latihan/jurus
13.kiai : teriakan semangat
14.kihon : dasar
15.kumite : pertarungan
16.kyu : rangking
17.Osh : mengandung arti sangat mengerti “ya”
18.Ryu : sekolah, aliran
19.Sensei : guru atau ahli
20.sempai : senior atau kakak seperguruan
21.Yame : berhenti

2. Istilah-istilah dalam tekhnik karate


3. Istilah-istilah kata dalam karate
4. Istilah-istilah warna dalam karate
5. Istilah-istilah pertandingan dalam karate
6. Istilah-istilah nomor dalam karate

Bab V Gambar dan Nama Gerakan Karate

1. Jenis kuda-kuda dalam karate


2. Jenis pukulan dalam karate
 Pukulan
 Tangkisan
3. Jenis tendangan dalam karate
4. Kata dasar yang ada dalam karate
 Pinan nidan
 Pinan shodan
 Pinan sandan
 Pinan yondan
 Pinan godan

A. Janji Atlet Karate


1. Akan bertandng dengan sprotivitas yangb berjiwa karate-do dengan menjunjung sumpah
karate
2. Akan mematuhi segaala peraturan
3. Akan menerima semua keputusan dewan wasit dengan jiwa seorang karateka

B. Janji Wasit Karate


1. Akan memimpin pertandingan dengan penuh rasa tanggung jawab
2. Akan memimpin pertandingan dengan adil dan tidak memihak kepada siapapun

C. Sapta Prasetya Karate


1. Saya berjanji, akan tunduk dan patuh atas perintah-perintah guru
2. Saya berjanji akan menjauhkan perkelahian dan tidak akan mempergunakan ilmu karate
ini, kecuali untuk membela diri
3. Saya berjanji tidak akan membuat perbuatan senonoh
4. Tidak akan berkelakuan sombong dan menonjolkan kepada orang luar dengan karate saya
5. Saya berjanji dalam melakukan latihan ataupun pertandingan secara sportif
6. Saya berjanji akan tolong menolong
7. Saya berajanji akan memenuhi semua peraturan peraturan yang dibuat di perkumpulan
karate saya
8. Saya berjanji akan menjaga nama baik saya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN
Buku karya Drs Rahman Situmeang M.Pd dan Pangondian Purba S.Pd., M.Pd ini
sangatlah bagus dari segi materi juga sudah dijelaskan dengan lengkap semua tentang karate.
Didalam buku ini dijelaskan dari sejarah karate diluar negeri maupun dalam negeri, karena karate
menggunakan bahasa jepang, maka buku membuat arti setiap istilah-istilah yang adapada karate.
Peraturan dan perjanjian , serta teknik dasar yang diberi gambar setiap jurus dan simbol-simbol
perguruan yang ada di indonesia. Dalam buku ini dibuat sumpah seorang karateka.
Buku ini bagus dibuat untuk bahan mengajar baik ditingkat sekolah maupun perkuliahan
serta untuk belajar menjadi wasit, karena buku ini tidak hanya menjelaskan tentang teknik tetapi
ada juga tata cara menjadi wasit dalam memimpin pertandingan.

3.2 KELEMAHAN
Buku ini sudah bagus hanya sedikit memiliki kelemahan yaitu buku yang ukuran
hurufnya terlalu kecil dan melakukan pemborosan kata karena banyak kata-kata yang berulang-
ulang sehingga membaca nya pun merasa jenuh atau bosan serta pemborosan kertas..

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Karate atau Karate-do merupakan salah satu seni bela diri timur. Seni bela diri ini
pertama kali disebut “Tote” yang berarti “ tangan cina” waktu karate masuk ke jepang,
nasionalisme jepang pada saat itu lagi tinggi-tingginya.Menurut Zen Nippon karate-do
Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang
dianggap sebagai gaya karate utama yaitu :
1.Shotokan. 3. Goju-Ryu
2.Shito-Ryu 4.Wado-Ryu
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olahraga.
Aliran tradisionalnya lebih banyak mengarah bela diei dan teknik campur,sementara aliran
olahraga lebih menumpukkan tekni-teknik untuk pertandingan.

4.2 SARAN
Buku Karate karya Dr.Rahman Situmeang M.Pd dan Hendro Wardoyo, S.Pd., M.Pd ini
sangatlah bagus sebagai paduan untuk memahami teori tentang Karate. Dalam penulisan
makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang penulis harapkan dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Bustami Syam. 2007. Teknik Shotokan Karate-Do untuk Kesehatan, prestasi dan Beladiri.

Chandra, T. 2002 Kamus Bahasa Indonesia-Jepang. Jakarta : Kursus Bahasa Jepang


Evergreen.

http://id.wikipedia.org/wiki/Karate, download tgl 13 Desember 10 jam 10.00

Anda mungkin juga menyukai