Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL JURNAL REPORT

BIOMENIKA OLAHRAGA

NAMA : Ridho Gunawan Purba

NIM : 6203111002

KELAS : PJKR 4 C

DOSEN PENGAMPU : Dr.Hariadi. M.Kes

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya, saya
dapat membuat dan menyelesaikan Critical Jurnal Review yaitu mengenai “Muscular
Comiderations for Movement”.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Biomenika Olahraga.Inti dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman
terhadap materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical
Journal Review ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal
Review yang baik dan benar.

Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah ini Bapak Dr.Hariadi M.Kes. dan kawan sekelas saya mahasiswa/i
kelas PJKR 4 C.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
CJR ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, Maret 2022

Penulis

Ridho Gunawan Purba


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................... 1

1.2 TUJUAN.................................................................................................................... 2

1.3 MANFAAT................................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN: REVIEW JURNAL.................................................................... 3

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

1.2 Tujuan Penulisan CJR

1.3 Manfaat CJR

1.4 Identitas Jurnal

II. PEMBAHASAN : REVIEW JURNAL …………………………………………………….. 4

2.1.Deskripsi Isi Jurnal Utama

2.2.Deskripsi Jurnal Pembanding

III. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN…………………………………..……………...14

3.1 Kelemahan dan kelebihan jurnal..………….………….……….……..…….. 14

3.2 Kemutakhiran Jurnal…………………………….……………………..…….. 16

IV. IMPLIKASI ……………………………………...…………………………….. 17

4.1 Teori ……………………………………..………………………….….. 17

4.2 Program Pembangunan di Indonesia………………………………….…..….. 17

4.3 Analisis Mahasiswa ………..…………….……………………..…..….. 17

V. PENUTUP

5.1.Kesimpulan ………………………………………………………………...….. 18

5.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...…..


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa ,karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik
dapat membandingkan dua atau lebih jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana
jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan
dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik
jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui
bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti
bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan
jurnal tersebut.

1.2 Tujuan

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Biomenika Olahraga Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan untuk membuat Critical Journal Review (CJR)
sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau
beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan
mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan dapat mengerti langkah-langkah dari pembuatan
suatu jurnal.

1.3 Manfaat

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 REVIEW JURNAL NASIONAL
2.1.1 JURNAL UTAMA

1. Judul : Daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot pinggang memberikan
kontribusi terhadap kemampuan smash bola voli.
2. Jurnal : Jurnal patriot volume2 nomor 1, tahun 2020
3. Download : http://patriot.ppj.unp.ac.id/index.php/patriot/article/view/526/320
4. Volume & halaman : Vol. 2 no. 1, 15 halaman
5. Tahun : 2020
6. Penulis : Bima chandra 1, sari mariati 2
7. Reviewer : Ridho gunawan purba
8. Tanggal : Maret 2022
9. Issn : Issn 2655-4984 (print)issn 2714-6596 (online)

Pendahuluan :

Latar belakang dan teori-teori

Daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis, ekplosif dalam
waktu yang cepat (Anarino dalam Arsil, 2010). Menurut Apta Mylsidayu dan Febi
Kurniawan (2015) diartikan sebagai kekuatan dan kecepatan yang dilakukan secara
bersama-sama dalam melakukan suatu gerakan.Berdasarkan pendapat para ahli tersebut
maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa daya ledak otot tungkai adalah
kemampuan otot kaki untuk mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang
singkat yang terealisasi dalam bentuk kemampuan otot untuk mengatasi beban dengan
kecepatan kontraksi yang tinggi dalam memberi momentum yang paling baik pada
tubuh atau objek dalam suatu gerakan ekplosif yang utuh.

Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan amplitudo


gerakan yang besar atau luas, (Irawadi, 2014). Sedangkan menurut Mylsidayu dan
Febi Kurniawan (2015). Flexibillity dapat dilakukan oleh pergelangan atau persendian
seseorang pada saat melakukan gerakkan ke semua arah.

Apabila daya ledak dan kelentukan otot pinggang yang dimiliki baik, maka dapat membantu
kemampuan smash Bola voli atlet, seperti melakukan serangan dengan smash yang keras,
mengarahkan bola, bola yang tajam sehingga sulit di antisipasi oleh lawan. Menurut Adnan
dan Arlidas (2019) ”agar atlet dapat melompat tinggi untuk memukul bola dengan
keras dibutuhkan daya ledak otot tungkai dan ketika mengarahkan bola pada
sasaran yang diinginkam, maka dibutuhkan unsur kelentukan otot pinggang atlet.”
Sebaliknya, apabila daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot pinggang yang dimiliki
atlet tidak baik, maka hal ini dapat mempengaruhi penampilan smash. Atlet akan
kesulitan dalam melakukan serangan balik.Dari pendapat di atas, untuk menghasilkan
smashyang keras, unsur daya ledakotot tungkai dan kelentukan otot pinggang memberikan
kontribusi (sumbangan) kepada pemain, sehingga pemain tersebut mampu untuk melakukan
smash menjadi lebih baik.Namun hal ini tidak lepas dari proses latihan yang telah
disusun secara sistematis dan berkesinambungan. ”Proses latihan atlet tersebut dilakukan
secara berulang-ulang dansistematis, serta beban-beban fisik secara teratur, terarah,
meningkat secara bertahap dan berulang-ulang waktunya, (Hermanzoni dan Yasminar
Aulia, 2018).

Metode Penelitian

Langkah penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini
adalah atlet Bolavoli Padang Adios yang berjumlah 26 orang terdiri dari 14 atlet putra
dan 12 atlet putri. Selanjutnya teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling dengan
pertimbangan tertentu”. Pertimbangan yang dimaksud adalah kemampuan Bola voli
yang dimiliki oleh atlet Bolavoli putra Padang Adios berbeda dengan kemampuan
yang dimiliki oleh atlet putri, karena atlet putri tergolong pada kategori atlet pemula.
Atlet Bola voli putra lebih sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan di Sumatera Barat.
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah atlet Bolavoli putra Padang Adios
berjumlah 14 orang.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu daya
ledak otot tungkai dan kelentukan otot pinggang. Sedangkan variabel terikat yaitu
kemampuan smash Bola voli. Teknik pengumpulan data yang dilakukan terhadap sampel
dengan menggunakan tesvertical jump untuk mengukur daya ledak otot tungkai,bridge-up
test untuk mengukur kelentukan otot pinggang, dan tes smash normal untuk
mengukur kemampuan smash bolavoli Teknik analisis data dengan menggunakan rumus
korelasi product moment. Namun sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan persyaratan
analisisyaitu meliputi uji normalitas (Liliefors).

Hasil penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah

a. Kemampuan Smash Bola voli berdasarkan data penelitian untuk skor kemampuan
smash atlet Bolavoli putra diperoleh skor tertinggi 41dan skor terendah11. Dari
analisis data diketahui skor rata-rata (mean) sebesar 25,14dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 9,33.
Dari14 orang sampel putra yang memiliki kemampuan smash Bolavoli antara lain:0
orang (0%) tidak memiliki kemampuan smash Bolavoli berkisar antara (<3 poin)
berada pada kategori kurang sekali, 5 orang (36%) memiliki kemampuan smash
Bolavoli berkisar antara (4-6 poin) berada pada kategori kurang,4 orang (29%)
memiliki kemampuan smash Bolavoli berkisar antara (7-9 poin) berada pada kategori
cukup,4 orang (29%) memiliki kemampuan smash Bolavoli berkisar antara (10-12
poin) berada pada kategori baik, dan 1 orang (7%) memiliki kemampuan smash Bolavoli
berkisar antara (> 13 poin) berada pada kategori baiksekali.
b. Daya Ledak Otot Tungkai
Berdasarkan data penelitian untuk skor daya ledak otot tungkai atlet Bolavoliputra
diperoleh skor tertinggi139,27 kg m/secdan skor terendah84,58 kg m/sec.Dari
analisis data didapatkan harga rata-rata (mean) sebesar109,90dan Simpanganbaku
(standar deviasi) sebesar17,19.
Dari 14 orang sampel putra yang memiliki daya ledak otot tungkai antara lain:
1 orang (7%) memiliki daya ledak otot tungkai berkisar antara (< 84 kg.m/sec)
berada kategori kurang sekali. 5 orang (36%) memiliki daya ledak otot tungkai berkisar
antara (85-101 kg.m/sec) berada kategori kurang. 4 orang (29%) memiliki daya
ledak otottungkai berkisar antara (102-118 kg.m/sec) berada kategori cukup. 2 orang
(14%) memiliki daya ledak otot tungkai berkisar antara (119-135 kg.m/sec) berada
kategoribaik. 2 orang 147%) memiliki daya ledak otot tungkai berkisar antara (>
134kg.m/sec) berada kategori baik sekali.

c. Kelentukan Otot PinggangBerdasarkan data penelitian untuk kelentukan otot pinggang


atlet Bola voli putra diperoleh skor maksimum 36 cm dan skor minimum 95 cm. Dari
analisis data diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 69,43 dan Simpangan baku (standar
deviasi)17,37 dari 14 orang sampel yang memiliki kelentukan otot pinggang antara lain:1
orang (7%) memiliki kelentukan otot pinggang berkisar (< 43 cm) berada pada
kategori baik sekali. 3orang (21%) memiliki kelentukan otot pinggang berkisar antara
(44-60 cm) berada pada kategori baik, 6orang (43%) memiliki kelentukan otot
pinggangberkisarantara (61-78 cm) berada pada kategoricukup, 4orang (29%) memiliki
kelentukan otot pinggang berkisar antara (79-95 cm) berada pada kategori kurang,
sedangkan pada kategori kurang sekali tidak ada dimiliki oleh atlet (0%).

Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

a. Kekuatan :
Terdapat banyak teori-teori didalamnya sehingga para penganalisis jurnal dapat lebih
yakin terhadap karya ilmiah tersebut dan kata, kalimat didalamnya pun cukup lugas
sehingga mudah untuk dimengerti,
b. Kelemahan:
Terdapat kelemahan didalam jurnal ini yaitu tujuan, metode penelitian dalam jurnal ini
belum cukup jelas dan langkah-langkah dalam pengerjaan jurnal ini pun belum cukup
jelas disebutkan.

Kesimpulan

Terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelentukan oto tpinggang terhadap
kemampuan smash atlet Bolavoli putra Padang Adios
Referensi

Ariyadie & Arlidas. 2019. “Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai, Daya LedakOtot
Lengan dan Kelentukan Pinggang Terhadap Kemampuan Smash”.JurnalPerforma. Vol. 4,
No. 2, halaman 83-91 Desember2019.

Arsil. (2010).Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Universitas Negeri Padang.Budayasa, dkk.


(2014). “Implementasi Pembelajaran Kooperatif STAD untukMeningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing AtasBolavoli”.e-Journal
Pendidkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UniversitasPendidikan Ganesha. Vol I. No 1,
Juli 2014.

Budiarsa, dkk. (2014). “Pengaruh Pelatihan Single Leg Hops terhadap Kekuatan
danDaya Ledak Otot Tungkai”.e-Journal Ilmu Keolahragaan UniversitasPendidikan
Ganesha. Vol I.No 1, September 2014.

2.1.2. JURNAL PEMBANDING 1


1. Judul : Pengaruh Daya Ledak Otot Lengan, Kelentukan Panggul, dan
Koordinasi terhadap Keterampilan Tolak Peluru Gaya O’Brien
2. Jurnal : Jurnal Keolahragaan, 5 (2), 2017, 207-215
3. Download : https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/14918/987
4. Volume & halaman : Vol 5, No 2, 9 halaman
5. Tahun : September 2017
6. Penulis : Dwi Rizki Ambarwati1*, W.Widiastuti1, Karisdha Pradityana
7. Reviewer : Ridho Gunawan Purba
8. Tanggal : 2022
9. ISSN : ISSN 2339-0662(print), ISSN 2461-0259(online)

Tujuan penelitian

Bertujuan untuk menemukan jawaban yang akurat secara ilmiah tentang ada atau tidaknya
pengaruh daya ledak otot lengan, kelentukan panggul, koordinasi terhadap keterampilan tolak
peluru gaya O’Brien

Assesment data Metode Penelitian

Assesment data metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Sedangkan teknik analisis
mengunakan pendekatan analisis jalur (path analysis).
Pendahuluan

Latar belakang dan teori-teori

1. Daya Ledak Otot Lengan


Menurut Purnama(2010,p.57) Daya tahan adalah kemampuan seseorang melakukan
kekuatan maksimum dalam waktu sependek pendeknya. Widiastuti (2011, p. 57)
mengemukakan bahwa power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
kekuatan maksimum, dengan usahanya yang diarahkan dalam waktu sependek-
pendeknya, dalam hal ini dapat dkemukakan bahwa, daya ledak otot power sama
dengan kekuatas atau force X kecepatan velocity.

Dua unsur yang penting dalam power yaitu kekuatan otot atau kecepatan otot
dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, sehingga dengan
demikian dapat disimpulkan batasan power yaitu bahwa power adalah kemampuan
otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Seperti
yang Mutohir & Maksum(2007)bahwasanya power adalah gabungan antara kekuatan
dan kecepatan otot secara maskimum dan kecepatan maksimum.

2. Kelentukan Panggul
Kelentukan merupakan salah satu kom-ponen fisik yang dimiliki setiap orang untuk
mewujudkan gerakan yang luwes, lancar dan tidak kaku, maka unsur kondisi fisik ini
dikem-bangkan menjadi kemampuan gerak yang mendukung penguasaan kemampuan
keterampilan olahraga.Kualitas kelentukan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda,
kelentukan yang baik memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi
dengan melibatkan sistem lokomotor tubuh untuk berkerjasama dalam melakukan
aktifitas gerak. Kelentukan sangat terkait dengan kemampuan ruang gerak sendi
seperti pinggul pada saat menekuk, sendi bahu, tulang belakang, pergelangan kaki
dan tangan (Nurhassan & Cholil, 2007, p. 176). Menurut Sidik (2010) kelentukan sendi
dan kelentukan otot sangat tergantung pada elastisitas otot, tendon, dan ligamen
Unsur kelentukan sangat terkait dengan masalah ruang gerak sendi dan kebutuhan
akan unsur kelentukan sangat terkait dengan cabang olahraga yang ditekuni.
Koordinasi adalah perpaduan antara kinerja dan kualitas otot, tulang, dan persendian dalam
menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien. Dengan koordinasi yang baik, memung-
kinkan seseorang mampu melakukan gerakan secara efisien, sehingga mampu
melakukan aktifitas gerakan fisik yang baik (Sukadiyanto & Muluk, 2011, p. 148).
Menurut Tangkudung (2006, p. 72) Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh
ketepatan. Jadi koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat
dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien. Pada dasarnya koordinasi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan khusus (Bompa & Haff,
2009, p. 332). Koordinasi umum merupaka kemampuan seluruh tubuh dalam
menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada saat yang bersamaan.
Sedangkan koordinasi khusus merupakan koordinasi antar beberapa anggota badan,
yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejulah anggota badan secara
bersama-sama.

Hasil penelitian
Terdapat pengaruh positif antara power otot lengan terhadap keterampilan tolak peluru
gaya O’Brien, terdapat pengaruh positif antara kelentukan panggul terhadap keterampilan
tolak peluru gaya O’Brien, terdapat pengaruh positif antara koordinasi terhadap
keterampilan tolak peluru gaya O’Brien, terdapat pengaruh positif antara power otot
lengan terhadap koordinasi terdapat pengaruh positif antara kelentukan panggul
terhadap koordinasi, terdapat pengaruh positif antara power otot lengan terhadap kelentukan
panggul.

Kekuatan & Kelemahan Penelitian


a. Kekuatan : Diberi gambar
b. Kelemahan :

Kesimpulan
Daya ledak otot lengan, kelentukan panggul serta koordinasi berpengaruh terhadap
keterampilan tolak peluru gaya O’Brien.

Referensi
Bahagia, Y., Yusuf, U., & Suherman, A. (2000). Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Bompa, T. O., & Haff, G. (2009). Periodization : theory and methodology of training. Iowa:
Human Kinetics.
Giriwijoyo, S., Ikhsan, M., Harsono, Setiawan, I., & Wiramihardja, K. K. (2005). Manusia
dan olahraga. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Mutohir, T. C., & Maksum, A. (2007). Sport development index, alternatif baru mengukur
kemajuan pembangunan bidang keolahragaan. Jakarta: PT Indeks

2.1.3. JURNAL PEMBANDING 2


1. Judul : Hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat
jauh
2. Jurnal : Jurnal Pendidikan Jasmani
3. Downloadhttp://journal.um.ac.id/index.php/pendidikanjasmani/article/view/7737/355
4.
5. Volume & halaman Vol 26, No 1,14 halaman
6. Tahun 2016
7. Penulis Dwi Meriyanto, Siti Nurrochmah, Febrita Pauilina Heynoek
8. Reviewer Ridho Gunawan Purba
9. Tanggal 1 April 2016
10. ISSN ISSN 0853-5043)
TUJUAN PENELITIAN Bertujuan untuk mengetahui

(1) hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh
gaya jongkok

(2) untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel kekuatan otot

tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok.

SUBJEK PENELITIAN Siswa kelas olahraga SMAN 1 Turen Malang

ASSESMENT DATA Metode penelitian yang digunakan penelitian korelasional

Kata kunci Hubungan, kekuatan otot tungkai, lompat jauh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

DAN TEORI-TEORI Menurut Wiarto (2013:32) Lompat jauh adalah bentuk gerakan
melompat yang diawali dengan gerakan horizontal dan diubah ke gerakan vertical dengan
jalan melakukan tolakan pada satu kaki yang terkuat untuk memperoleh jarak sejauh-jauhnya.

Gaya jongkok atau yang juga disebut gaya ortodoks merupakan gaya yang pertama kali
digunakan dalam lompat jauh. Lompat jauh gaya jongkok adalah sikap badan diudara kedua
tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk, kTeknik gerakan dalam lompat jauh gaya adalah
setelah bertumpu maka kaki bebas diayunkan ke depan atas dengan sikap lutut bengkok
sewajarnya. Kemudian kaki tumpu menyusul diangkat pada saat mencapai titik tinggi kedua
kaki tadi sudah sejajar dalam sikap seperti jongkok atau duduk. Selanjutnya kedua kaki dan
tangan diluruskan ke depan badan condong ke depan dan bersiap edua tangan kedepan
(Riyadi, 1985: 97). melakukan pendaratan (Sudarsini, 2013: 50).

LANGKAH PENELITIAN

HASIL PENELITIAN Hasil analisis rhitung> rtabel α 0,05, maka dilakukan analisis
uji lanjut menggunakan teknik uji t. Hasil analisis diperoleh thitung sebesar 4.48 dan ttabel (α
0,05) sebesar 1.69. Oleh karena thitung> ttabel (α 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan
antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas
olahraga SMAN 1 Turen Malang. Kekuatan otot merupakan salah satu unsur komponen
kondisi fisik yang turut menentukan dalam unjuk kerja seseorang. Sejalan dengan pendapat,
Pate at all (1984: 284) mengemukakan bahwa unjuk kerja pada olahraga tertentu seperti
lompat jauh terdapat beberapa komponen penting yang dibutuhkan salah satunya adalah
kekuatan otot yang dinilai sangat penting dan merupakan kunci penentu kinerja olahragawan.

KEKUATAN PENELITIAN
KELEMAHAN PENELITIAN

KESIMPULAN (1) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas olahraga SMAN 1 Turen Malang (α =
0,05). (2) Sumbangan efektifitas variabel bebas Kekuatan otot tungkai (X) terhadap variabel
tergantung kemampuan lompat jauh gaya jongkok (Y) sebesar 38,5%.

REFERENSI Asim. 2001. Biomekanika dalam Atletik. Malang: Jurusan Ilmu Keolahragaan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Bernhard, Gunter. 1986. Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit, dan Loncat
Galah. Semarang: Effhar Offset

Blackburn. R. Jonathan, Morrissey. C. Matthew. 1998. The Relationship Between Open and
Closed Kinetic Chain Strength of the Lower Limb and Jumping Performance.
(http://www.jospt.org/doi/abs/10.2519 /jospt.1998.27.6.430 diakses 03 Februari 2016).
Journal of Orthopedic & Sport Physic 27.6 (1998): 430-435 Bompa, T. O. 1989. Theory and
Methodology of Training (the key to Athletic Performance). Dubugue lowa: Kendal Hunt
Pubblising Company.

Jurnal Pembanding 3

1. JUDUL Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut, Dan
Kekuatan Otot Tungkai TerhadapKecepatanBerenang 50 Meter Gaya
Bebas

2. JURNAL Home / Archives

3. DOWNLOAD https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/
view/20038

4. VOLUME & Vol. 1 No. 1, 15 Halaman


HALAMAN

5. TAHUN 2017

6. PENULIS MOCH. CHIDLIR ROCHMATULLOH

7. REVIEWER Ridho Gunawan Purba

8. TANGGAL 2017

9. ISSN ISSN 2655-4984 (Print)ISSN 2714-6596 (Online)


10. TUJUAN 1. Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot
PENELITIAN lengan terhadap kecepatan berenang gaya bebas 50 meter
atlet Indonesia Muda Gresik.
2. Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot
perut terhadap kecepatan berenang gaya bebas 50 meter
atlet Indonesia Muda Gresik.
3. 3. Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot
tungkai terhadap kecepatan berenang gaya bebas 50 meter
atlet Indonesia Muda Gresik.
4. 4. Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot
lengan, otot perut, dan otot tungkai terhadap kecepatan
berenang gaya bebas 50 meter atlet Indonesia Muda Gresik.
11. SUBJEK di kolam renang mutiara yang berada di kabupaten gresik kota jalan
PENELITIAN RA. Kartini

12. ASSESMENT penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis koefisien


DATA

13. Kata kunci Renang, Gaya Bebas, Kekuatan Dan Otot

PENDAHULUAN

14. LATAR Bagaimana kondisi fisik atlet Indonesia muda Gesik sehingga tidak
BELAKANG mem Menurut Saputra (2016:8) Renang merupakan salah satu
DAN TEORI- cabang olahraga dari kelompok olahraga aquaticdan orang yang
TEORI menekuninya, secara fisiologis harus memiliki keterampilan tertent
enuhi taraf idel dari barameter yang ada.

METODE PENELITIAN

15. LANGKAH
PENELITIAN

16. HASIL Adalah


PENELITIAN  variabel pertama terdapat hubungan sebesar -0,647 dengan
taraf hubungan substansial antara variabel kekuatan otot
lengan dengan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
 Variabel yang ke dua terdapat hubungan sebesar -0,539
dengan taraf hubungan substansial antara variabel kekuatan
otot perut dengan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
 Variabel yang ke tiga terdapat hubungan sebesar -0,539
dengan taraf hubungan substansial antara variabel kekuatan
otot tungkai dengan kecepatan renang 50 meter gaya bebas.
 Setelah itu dengan ketiga variabel bebas secara bersamaan
berdapat hubungan positif sebesar 0,647 dengan taraf
hubungan substansial antara variabel kekuatan otot lengan,
kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dengan
kecepatan renang 50 meter gaya bebas secara bersamaan.
17. KEKUATAN Terdapat banyak teori-teori didalamnya sehingga para penganalisis
PENELITIAN jurnal dapat lebih yakin terhadap karya ilmiah tersebut dan kata,
kalimat didalamnya pun cukup lugas sehingga mudah untuk
dimengerti,

Memiliki gambar

18. KELEMAHAN
PENELITIAN

19. KESIMPULAN Bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
lengan terhadap kecepatan renang 50M gaya bebas, kekuatan otot
perut terhadap kecepatan renang 50 meter gaya bebas, kekuatan
otot tungkai terhadap kecepatan renang 50 meter gaya bebas, dan
kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai
terhadap kecepatan renang 50 meter gaya bebas dimana kekuatan
otot lengan memiliki hubungan sebesar -0.647, kekuatan otot perut
sebesar -0.539, kekuatan otot tungkai sebesar - 0.539 dan kekuatan
otot lengan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap
kecepatan renang 50M gaya bebas sebesar 0,647. Dari ketiga
variable bebas yaitu: kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan
kekuatan otot tungkai yang memiliki hubungan paling besar
terhadap kecepatan renang 50M gaya bebas terdapat pada kekuatan
otot lengan

20. REFERENSI Artamon,William.2016.PullUp.http://workoutlabs.com/


exerciseguide/(online), diakses 13 desember 2016

Balaban, Naomi E. dan James E. Bobick. 2014. Seri Ikmu


Pengetahuan Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Indeks

Corbin, Charles. 2014. Fitness For Life. Arizona : Human Kinetics


Kemenpora.2005. Panduan Penetapan parameter tes Pada pusat
pendidikan dan pelatihan Pelajar dan sekolah khusus olahragawan.
Jakarta

Keskinen, Karl L. 1990. Evaluation of technique performances in


freestyle swimming. https
JURNAL PEMBANDING 4

1. JUDUL Kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelentukan pergelangan


tanganterhadap kemampuan lay up bola basket padasiswa putra
SMP Negeri 1 Kelumpang

2. JURNAL Cendekia Jurnal Ilmiah Pendidikan

3. DOWNLOAD http://ejurnal.stkip-pb.ac.id/index.php/jurnal/article/view/142/111

4. VOLUME & Volume 7No. 2 ,9 Halaman


HALAMAN

5. TAHUN 2019

6. PENULIS Sitti Maifah

7. REVIEWER Ridho Gunawan Purba

8. TANGGAL September 2019

9. ISSN p-ISSN : 2087-9377

e-ISSN : 2550-0287

10. TUJUAN Bertujuan untuk mengetahui:


PENELITIAN
(1) Untuk mengetahui apakah ada kontribusi daya ledak otot
tungkai terhadap kemampuan hasil lay up bola basket pada siswa
putra SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir.

(2) Untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kelenturan


pergelangan tangan terhadap kemampuan lay-up bola basket putra
SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir.

(3) Untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi kekuatan otot fleksi


pergelangan tangan terhadap kemampuan lay up bola basket putra
SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir.

11. SUBJEK
Siswa putra SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir
PENELITIAN

12. ASSESMENT Penelitian kuantitatif


DATA
13. Kata kunci Daya ledak otot tungkai, Fleksibilitas Pergelangan Tangan, Lay
Up

PENDAHULUAN

14. LATAR Ekstrakulikuler bola basket di SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir


BELAKANG kurang memaksimalkan lompatan serta tidak memperhatikan
DAN TEORI- langkah saat akan mengambil awalan atau step saat
TEORI melakukan lay upartinya saat melakukan lompatan terakhir
untuk memasukan bola kekeranjang siswa tidak melompat
tinggi dan kurangnya menggunakan pergelangan tangan dengan
maksima sehingga bola terkadang hanya mengenai bibir ring
saja tetapi tidak masuk, bahkan ada yang tidak mengenai ring.
Hal ini terjadi karena siswa tidak memaksimalkan lompatan
terakhir serta memanfaatkan kelentukan pergelangan tangan
saat akan melaksanakan lay up

Menurut Imam Sodikun (1992 :64)”Tembakan Lay upadalah


tembakan yang dimulai dari menangkap bola sambil melayang
menumpu satu kaki, melangkah kaki yang lain kedepan
menumpu satu kaki melompat setinggi –tingginyaatau sedekat –
dekatnya dengan basket.

Kontribusi menurut Dendy Sugono (2008:806), dijelaskan


sebagai : ”nuang iuran ;sumbangan”. Kontribusi yang dimaksud
dalam penelitian ini, mengacu pada pengertian andil, masukan,
ataupun pemberian, maka dapat diketahui maksudnya bahwa
seberapa besar andil, masukan, ataupun pemberian sumbangan
variabel tinggi badan, kelentukan, dan kekuatan otot lengan
terhadap variabel terikat yaitu kemampuan lay uppemain bola
basket. Badan atau tubuh manusia tersusun dari berbagai macam
bagian, seperti daging, otot, tulang, jaringan, saraf dan lain
sebagainya yang satu dengan lainnya saling berkaitan.

Menurut Harsono (1988:163) kelentukan adalah :


“kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi”.
Kelentukan pada pergelangan tangan berarti kemampuan untuk
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi pada pergelangan
tangan.

Menurut Wahjoedi(2000: 86) yang dimaksud dengan kelentukan


adalah : Kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui
ruang sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal
METODE PENELITIAN

15. LANGKAH
PENELITIAN

16. HASIL
PENELITIAN

17. KEKUATAN Terdapat banyak teori-teori didalamnya sehingga para penganalisis


PENELITIAN jurnal dapat lebih yakin terhadap karya ilmiah tersebut dan kata,
kalimat didalamnya pun cukup lugas sehingga mudah untuk
dimengerti,

18. KELEMAHAN Terdapat kelemahan didalam jurnal ini yaitu tujuan, metode
PENELITIAN penelitian dalam jurnal ini belum cukup jelas dan langkah-langkah
dalam pengerjaan jurnal ini pun belum cukup jelas disebutkan.

19. KESIMPULAN 1. Ada kontribusi yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap
kemampuan hasil lay upbola basket pada siswa putra SMP Negeri 1
Kelumpang Hilir, sebesar 18,0%.

2. Ada kontribusi yang signifikan kelentukan pergelangan tangan


terhadap kemampuan lay up bola basket pada siswa putra SMP
Negeri 1 Kelumpang Hilir, sebesar 18,1%.

3. Ada kontribusi yang signifikan daya ledak otot tungkai dan


kelentukan pergelangan tangan terhadap kemampuan lay up bola
basket pada siswa putra SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir, sebesar
18,1%,

20. REFERENSI Akitom. (2008). Kebaikkan Kecergasan.


http://akitom.blogspot.com.Tanggal Unduh : 09 Juli 2012,
08:42 PM.

Annas, Basir. (2011). Pengertian Otot.


http://sibukforever.blogspot.com. Tanggal Unduh : 09 Juli 2012,
08:38 PM.

Arista& Aini. (2010). Seri Olahraga Bola Basket.Bogor : CV.


Kaldera.
Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek –Aspek Psikologis Dalam
Coaching. Jakarta.

Inop49.(2009). Bola Basket.http://info49.mywapblog.com.


Tanggal Unduh : 09 Juli 2012, 08:18 PM.

Koplong . (2009). Definisi Kekuatan Otot.


http://koplong.wordpress.com. Tanggal Unduh : 09 Juli 2012,
08:34 PM.

Mutalib, Peni. (1988). MengukurKemampuan Fisik Pengolahraga


Secara Sederhana. Jakarta: Penerbit Arca.

Permana, A. Y., &Asyaroh, H. I. (2010). Bola Basket. Surabaya :


Wahana Ilmu.Rasyid, Khaidir. (2010). Hubungan Tinggi
Badan Dan Kekuatan Otot Lengan dengan Keterampilan
Bermain Bola Basket. Banjarbaru : (Skripsi) JPOK
FKIP Unlam Banjarmasin

JURNAL UTAMA

JURNAL PEMBANDING 5

1. JUDUL hubungan antara power otot tungkai dengan lompat jauh gaya


jongkok pada siswa putra kelas iv dan v sdn menawan grobogan

2. JURNAL Jurnal Ilmiah SPIRIT

3. DOWNLOAD http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIS/article/view/1846/520521372

4. VOLUME & Vol. 21 No. 2, 15 Halaman


HALAMAN

5. TAHUN 2021

6. PENULIS Hartini1, Muchhamad Sholeh2, Usmani Haryanti3

7. REVIEWER Ridho Gunawan Purba

8. TANGGAL Maret 2022

9. ISSN ISSN 2655-4984 (Print)ISSN 2714-6596 (Online)

10. TUJUAN dalah untuk mengetahuiHubungan antara power otot


PENELITIAN tungkaiterhadap lompat jauh gaya jongkok Pada Siswa Putra Kelas
IV Dan V SDN Menawan Grobogan..

11. SUBJEK Siswa Putra Kelas IV Dan V SDN Menawan Groboganyang


PENELITIAN berjumlah 30 orang.

12. ASSESMENT .
DATA

13. Kata kunci . power otot tungkai, lompat jauh

PENDAHULUAN

14. LATAR Pemecahan masalah prestasi olahraga harus ditinjau dari ilmu
BELAKANG pengetahuan agar mencapai sasaran tertentu yaitu pencapaian
DAN TEORI- prestasi maksimal.
TEORI
Menurut Mochamad Sajoto (1995:3-5), “prestasi olahraga
ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: (1) faktor
biologis, (2) faktor psikologis, (3) faktor lingkungan dan (4)
faktor penunjang”

Menurut H. J. S. Husdarta (2009: 3) “Pendidikan jasmani dan


kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik
dalam hal fisik, mental serta emosional”.

Menurut Adang Suherman (2000: 23)“Tujuan umum dari


pendidikan jasmani diklasifikasikan menjadi empat kelompok
yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3)
perkembangan mental dan, (4) perkembangan sosial”.

METODE PENELITIAN

15. LANGKAH metode deskriptif studi korelasional.


PENELITIAN

16. HASIL Berdasarkan analisis korelasi antara Power Otot Tungkai(X1)


PENELITIAN dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok(Y), diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,428. Dengan N =30, nilai rtabel5%= 0,361.
Ternyata rhitung= 0,428> rtabel 5%= 0,361. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Power Otot
Tungkai(X1) dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok(Y).
17. KEKUATAN Terdapat banyak teori-teori didalamnya sehingga para penganalisis
P``ENELITIAN jurnal dapat lebih yakin terhadap karya ilmiah tersebut dan kata,
kalimat didalamnya pun cukup lugas sehingga mudah untuk
dimengerti,

Ada Gambar

18. KELEMAHAN Terdapat kelemahan didalam jurnal ini yaitu tujuan, metode
PENELITIAN penelitian dalam jurnal ini belum cukup jelas dan langkah-langkah
dalam pengerjaan jurnal ini pun belum cukup jelas disebutkan.

19. KESIMPULAN Ada hubungan yang signifikanantara Power Otot Tungkaidengan


Lompat Jauh Gaya Jongkok, rhitung= 0,428> rtabel 5%= 0,361.

20. REFERENSI ip Syarifuddin 1997. Pengetahuan Olahraga.Jakarta: Cv Baru.

H.J.S. Husdarta. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung:


Alfabeta.

InternationalAssociation of Athletics Federations. 2000. Jumping


Events Texs Book. Development ProgramIAAF PM.

Komarudin. 2016. Penilaian Hasil Belajar Pendidikan


Jasmani dan Olahraga.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Komi, Paavo V. 1992. Strenght and Power in Sport. Victoria:


Bleckwell Scientific Publication.

MochamadSajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi


Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press.

________. 1997. Perkembangan Gerak. Surakarta: UNS Press.

SuharsimiArikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Yusuf Hadisasmita. 1992.Atletik.Bandung: Tarsito.

Berbahasa inggris

JURNAL PEMBANDING 6

1 JUDUL Muscular fatigue: considerations for dance


2 JURNAL Journal of Dance Medicine & Science

3 DOWNLOAD www.ingentaconnect.com/content/jmrp/jdms/2013/00000017

4 VOLUME & Vol 17, No 2


HALAMAN
7 halaman

5 TAHUN 2013

6 PENULIS Matthew A. Wyon, Ph.D., and Yiannis Koutedakis, Ph.D

7 REVIEWER Ridho Gunawan Purba

8 TANGGAL

9 ISSN

1 TUJUAN
0 PENELITIAN

1 SUBJEK
1 PENELITIAN

1 ASSESMENT
2 DATA

1 Kata kunci
3

PENDAHULUAN

1 LATAR
4 BELAKANG

DAN TEORI-
TEORI

1 LANGKAH
5 PENELITIAN

1 HASIL
6 PENELITIAN

1 KEKUATAN
7 PENELITIAN

1 KELEMAHAN
8 PENELITIAN

1 KESIMPULAN
9

2 REFERENSI
0

JURNAL PEMBANDING 7

1 JUDUL The Effect Arm Muscle Explosive Power and Self Confidence to
Speed Of Service

2 JURNAL Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga

3 DOWNLOAD http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/article/view/178/170

https://doi.org/10.24036/MensSana.06022021.26

4 VOLUME & Edisi November Volume 6, Nomor 2,: 109 – 117


HALAMAN

5 TAHUN 2021

6 PENULIS Indri Wulandari,

Muhammad Arnando,

Andre Igo Resky

Rices Jastra

7 REVIEWER Ridho Gunawan Purba

8 TANGGAL

9 ISSN ISSN 2527-6451 (print)

ISSN 2622-4917(online)

1 TUJUAN to determine and find scientifically accurate answers about


0 PENELITIAN whether or not there is a direct or indirect influence betweenthe
explosive power of the arm muscles and on self-confidence, and the
explosive power of the arm muscles and self-confidence on the
service
Speed of tennis athletes.

1 SUBJEK Tennis Club Padang athletes


1 PENELITIAN

1 ASSESMENT
2 DATA

1 Kata kunci
3

PENDAHULUAN Service What is expected by every tennis player is a service that


is quite effective in an effort to produce numbers by falling the
ball far from the reach of the opponent, so as to increase the
number. The service performed is of course with a fairly strong
shot, fast ball speed and leads to areas that are difficult to reach
for the opponent, because a strong service shot and fast ball speed
can have the effect of knocking out the opponent's mentality in
the process of winning points.

1 LATAR
4 BELAKANG

DAN TEORI-
TEORI

1 LANGKAH a) The tennis athlete in the city of Padang is male


5 PENELITIAN b) Ages 15-21
c) Can do a service blow and fill out a questionnaire
confidently well
d) Have a predefined training schedule, and train for more than 5
years
e) All athletes studied have participated in various regional,
national and international championships

1 HASIL  There is a significant effect of arm muscle explosive


6 PENELITIAN power
and self-confidence on Service speed.
The structural equation of the path
analysis results from the muscle explosive power
of the arm and the confidence to the
results Service speed are as follows: Y = +
0.293ρ1y+ 0.348ρ2y+ 0.525 ɛ3
 There is a significant effect of the explosive power of the
arm muscles on self-confidence
The structural similarity of the path analysis results from
self-confidence and arm muscle explosive power to self-
confidence is X3 =0.413ρ31 + 0.456ρ32 + 0.684ɛ2.
1 KEKUATAN Kekuatan jurnal ini, penulis membuat hasil penelitian dalam bentuk
7 PENELITIAN diagram sehingga memudahkan pembaca memahami jurnalnya.

1 KELEMAHAN Kelemahan dalam jurnal ini tidak memilik teori dari para expert
8 PENELITIAN dan kurangnya teori pendukung lainnya

1 KESIMPULAN Conclusions were drawn based on the research findings with


9 exogenous variables consisting of arm muscle explosive power
(X1) and self-confidence (X2). The endogenous variable consists
of service strength (Y).
1. There is a positive influence between the explosive power of
the arm muscles (X1) on the service speed (Y) of the PTL UNP
tennis athletes.
2. There is a positive influence between self- confidence (X2)
service speed (Y) on PTL UNP tennis athletes.
3. There is a positive influence between the explosive power of
the arm muscles (X1) on self-confidence (X2) in PTL UNP
athletes.
2 REFERENSI
0

Anda mungkin juga menyukai