Anda di halaman 1dari 11

TES PENGUKURAN DAN EVALUASI OLAHRAGA

(CRITICAL BOOK REPORT)

DOSEN PENGAMPU :
DAVID SIAHAAN S.PD M.PD

DI SUSUN OLEH :
M. RIDHO AKMAL LUBIS

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim.

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “Critical Book Report”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami yaitu “Tes Pengukuran dan Olahraga”.

Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan kita
semua khususnya dalam olahraga. Kami menyadari bahwa tugas critical book report ini masih
jauh dari kata sempurna, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
kami mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih minim dan
masih perlu pembenahan, kritik, dan saran.

Kami mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas.
Karna itu kami sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas kami ini. Kita berharap semoga tugas critical book report ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya. Terima Kasih..

Wassalamu’alaikum wr.wb..

15 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................

A. Latar belakang ........................................................................................................


B. Manfaat ...................................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................

A. Defenisi Reaksi Olahraga........................................................................................


B. Tujuan Reaksi Olahraga..........................................................................................
C. Fasilitas Yang Dibutuhkan......................................................................................
D. Teknis Pelaksanaan..................................................................................................
E. Rubrik Penilaian......................................................................................................

BAB IV. PENUTUP...........................................................................................................

 Kesimpulan .............................................................................................................
 Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan
kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin.Kosasih (1985:9)
mengemukakan bahwa olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan,
mengembangkan dan membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Setiap
cabang olahraga memerlukan status kondisi fisik bervariasi perbedaanya satu sama lain. Kondisi
fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dipisahkan begitu saja,baik
pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh
komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana- sini dilakukan dengan sistem
prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau
status yang dibutuhkan tersebut.  Hal ini akan menjadi jelas bila kita pada status kondisi fisik.
Komponen- komponen dalam kondisi fisik meliputi: kekutan, daya tahan, daya otot, kecepatan,
daya lentur, kelincahan, koordinasi keseimbangan ketepatan dan reaksi. Untuk mendapatkan
kondisi disik yang baik maka diperlukan latihan.Latihan-latihan kondisi fisik yang diberikan
harus dapat mengembangkan kemampuan kondisi fisik umum dan khusus sesuai dengan
kebutuhan olahraga yang diperlukan.Pembentukan kondisi fisik yang diperlukan memerlukan
waktu yang cukup lama dan harus dilakukan dengan perencanaan latihan yang terarah dan
sistematis.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis bahas di atas, agar makalah ini lebih mengarah
dan tidak terlalu luas, maka penulis menarik Benang Merah dalam makalah ini yang berfokus
pada masalah di antaranya:
1. Latihan Reaksi
2. Metode latihan Reaksi
3. Prinsip-prinsip latihan Reaksi
4. Bentuk-bentuk latihan Reaksi
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu: agar pembaca mengetahui tentang  metode
dan isi latihan Reaksi.

BAB II
Pembahasan

A. Latihan Reaksi
Latihan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sistematis, berulang-ulang dan
jumlah beban yang diberikan semakin hari semakin meningkat dengan program-program  yang
teratur untuk mencapai tujuan tertentu. Singgih  (1996:5) mengemukakan latihan  latihan adalah
usaha yang sistematik dengan prinsip paedagogik untuk memunculkan bakat yang dimiliki
sebagai atlet atau melatih kemampuan secara bertahap dengan prinsip dasar peningkatan.
Kecepatan reaksi berasal dari kata kecepatan dan reaksi, kecepatan merupakan “sejumlah
gerakan per waktu” (Muslim, 1986:7), sedangkan reaksi yaitu “kegiatan atau aksi yang timbul
karena suatu perintah atau suatu peristiwa” (Poerwandarminta, 1991:721). Dari penjabaran
tersebut, maka kecepatan reaksi adalah gerakan yang dilakukan tubuh untuk menjawab secepat
mungkin sesaat setelah mendapat suatu respon atau peristiwa dalam suatu waktu.

B. Tes Dan Pengukuran Reaksi


1. Whole Body Reaction
Jenis tes ini terdapat dua macam. Yaitu Visual dan Audiovisual.Jika visual hanya
menggunakan alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu dengan melihat cahaya pada alat tes.
Disana akan terdapat tiga warna. ( red,blue, and yellow ) Tetapi jika yang Audiovisual yaitu
menggunakan mata dan telinga, karena yang akan terdapat di alat tes adalah suara dan
cahaya.
Tujuan :
Melatih indra mata dan tangan.
Fasilitas :
 Kun 4 buah
 Tombol cahaya yang disematkan ditiap kun
 Mesin automatis

Prosedur :
Prosedur pelaksanaan tes ( visual) :
 Alat on
 Orang coba berdiri pada alas tumpu yang tersedia. ( boleh rileks saja )
 Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
 Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka
kedua kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
 Satuan alat ini adalah detik
 Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
 Norma Whole Body

Klasifikasi Nilai Laki-laki Perempuan


Istimewa 0.001 – 0.100 0.001 – 0.100
Bagus sekali 0.101 – 0.200 0.101 – 0.200
Bagus 0.201 – 0.300 0.201 – 0.300
Cukup 0.301 – 0.400 0.301 – 0.400
Kurang bagus 0.401 – 0.500 0.401 – 0.500

2. Menangkap bola dengan tangan setelah dipantulkan kedinding dengan badan membalik
dinding. Setelah bola dilemparkan segera dan cepat menangkap bola tersebut dengan
membalik badan kedinding.
 Tujuan : Untuk mengukur tingkat reaksi mata, kaki dan tangan
 Alat dan Peralatan : Stopwatch, dinding yang telah disediakan, , bola kaki
 Pelaksanaan :
 Individu berdiri rileks dan bebas sesuai kenyamanan saat ingin menangkap bola
 Badan membalik kedinding
 Setelah bola dilempar kedinding tangkaplah bola tersebut dengan sebaik-baiknya
 Disediakan banyak 5 bola
 Durasi waktu 1 menit

 Norma penilaian tes :

Kategori Pria Wanita


Baik Sekali 25-30 20-25
Baik 20-23 18-21
Sedang 15-19 13-16
Kurang 10-13 9-11
Kurang Sekali <8 <6

3. Menggunakan Mistar

Tujuan :

Untuk mengukur kemampuan tangan untuk melakukan reaksi terhadap suatu stimulus

Alat dan fasilitas:

 Meja dan kursi


 Mistar
 Alatn tulis
 Formulir tes

Pelaksanaan tes

 Testee dalam keadaan duduk di kursi dengan kedua tangannya berada disisi meja,dengan
jarak tangan kanan kurang lebih 30 cm
 Testee memegang mistar reaksi kemudian menjatuhkan secara vertical diantara kedua
telapak tangan testee dari atas tanpa aba-aba
 Bersamaan dengan jatuhnya tongkat reaksi .testee segera berusaha menjepit mistar reaksi
tersebut secepat mungki dengan mengguanakan kedua tangannya.
 Testee diberi kesempatan melakukan tes sebnayak 3 kali
Penilaian

Penilaian Angka yang terbaik ditunjukkan telapak


tangan bagian bawah pada mistar dari 3 kali
melakukan tes merupakan nilai kecepatan
reaksi tangan

4. Menggunakan mistar (kaki)

Tujuan :

Untuk mengukur kemampuan kaki untuk melakukan reaksi terhadap suatu stimulus

Alat dan fasilitas:

 Kursi
 Mistar
 Alat tulis
 Formulir tes

Pelaksanaan tes

 Tester dalam keadaan duduk di kursi dengan satu kaki mendekat didinding dengan jarak
sekitar 5 cm
 Tester menyentuh mistar dengan menempelkan kakinya ketika mistar dijatuhkan dari atas
oleh penguji tanpa aba-aba
 Bersamaan dengan jatuhnya tongkat reaksi .tester segera berusaha menjepit mistar reaksi
tersebut secepat mungki dengan mengguanakan kakinya
 Testee diberi kesempatan melakukan tes sebnayak 3 kali

Penilaian

Penilaian Angka yang terbaik ditunjukkan kaki bagian


atas pada mistar dari 3 kali melakukan tes
merupakan nilai kecepatan reaksi kaki tester

5 Memindahkan bola dengan jarak 3 meter


 Tujuan : Untuk mengukur tingkat reaksi mata, kaki dan tangan
 Alatdan Peralatan : Stopwatch, lapangan sepak bola, pluit, bola kaki
 Pelaksanaan :
 Individu berdiri rileks dan bebas sesuai kenyamanan saat ingin memindahkan bola
 Saat pluit dibunyikan individu bersedia dan cepat memindahkan bola dengan jarak yang
telah ditentukam
 Setelah itu kembali lagi keposisi awal dan bersedia lagi mengambil bola kembai
 Disediakan banyak bola
 Durasi waktu 1 menit

 Norma penilaian tes :

Kategori Pria Wanita


Baik Sekali 25-30 20-25
Baik 20-23 18-21
Sedang 15-19 13-16
Kurang 10-13 9-11
Kurang Sekali <8 <6
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan penilaian
yang obyektif
Tes dan pengukuran membutuhkan alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat
pengukura. Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan
tidak  mempunyai sasaran yang tepat.
Dengan adanya tes dan pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi.
Tes dan pengukuran juga merupakan bagian yang  intergral dalam hasil belajar siswa. Tes dan
pengukuran yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri

B.     Saran
Dari pembahasan makalah di atas, diharapkan mahasiswa Pendidikan Olahraga dapat
mengetahui  dan memahami pembelajaran  tentang “Metode dan teknis dalam melakukan tes
pengukuran komponen fisik khususnya reaksi”.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih=657&tbm=isch&sa=1&ei=a-
yEXPH-
G_vXz7sPzuWy8Ao&q=4.%09Soccer+Wall+Volley+Test&oq=4.%09Soccer+Wall+Volley+Te
st&gs_l=img.12...11066170.11066170..11067983...0.0..0.181.181.0j1......0....2j1..gws-wiz-
img.K0jnAoiw0TI#imgrc=q5Qg7-HMopvJLM:

https://docplayer.info/177629-Skripsi-diajukan-dalam-rangka-penyelesaian-studi-strata-1-untuk-
mencapai-gelar-sarjana-pendidikan-oleh-khamim.html

http://eprints.uny.ac.id/7845/5/LAMPIRAN%20-%2007601244210.pdf

http://pixoplaak.blogspot.co.id/2010/04/makalah-tes-dan-pengukuran-penjas.html

http://pecintahockey.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://desyamsultes.blogspot.co.id/2014/07/mk-tes-dan-pengukuran.html

Anda mungkin juga menyukai