Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DAMPAK PENYEBARAN BERITA HOAX PADA MASYARAKAT

OLEH KELOMPOK 2:

M. RICOSYAH SIPAYUNG

MEISYA ZASYANNISA SEMBIRING

NURADDHA NINA SUTAN

ATIFA KALILA

AUREL FAUZIAH

IRFAH LUTHFIAH ANANDA

ADLINA AYUDIAH ANJANI BR. SITOMPUL

FAUZIAH HUMAIRAH

AFIQAH MIFTAHUL JANAH

XI MIPA 1

SMAS MUHAMMADIYAH 02 MEDAN


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang kita tahu saat ini sudah sangat jauh
berkembang. Kini teknologi sudah semakin canggih. Pada kemajuan teknologi
informasi komunikasi saat ini, memiliki dampak positif dan dampak negatif itu
sendiri, tergantung pada kita yang menggunakannya. Jika baik dalam
menggunakan media teknologi maka akan baik dampaknya, namun jika tidak
baik dalam menggunakan media teknologi maka akan buruk pula dampaknya.
Berita adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir
setiap hari kita mendaptkan berita-berita mulai dari surat kabar, radio, televisi
hingga internet atau yang di sebut dengan sosial media.
Hoax yang kita kenal adalah sebuah berita palsu, dimana berita yang
disampaikan atau disebarkan itu adalah berita bohong. Hoax sering diartikan
sebagai suatu hal yang tidak benar, palsu, bohong, penipuan, penuh dengan
rekayasa, dan lainnya yang bersangkutan seperti itu. Di era globalisasi sekarang
ini kita semua tahu bahwa dengan berkembangnya pengetahuan teknologi kita
bisa mendapatkan berita juga informasi informasi penting yang begitu cepat kita
didapat. bisa dikatakan bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting
untuk saat ini, karena dengan berkomunikasi kita bisa saling mendapatkan
kabar, berita atau semacamnya. Sangat penting sekali seperti yang kita lihat
sekarang, bahkan di zaman sekarang jika kita tidak bisa menggunakan
teknologi kita akan sangat tertinggal dengan perkembangan zaman yang terus
berkembang bahkan mungkin akan dikatakan kudet dengan orang sekitar kita.
Jadi memang sangat penting informasi komunikasi bagi masyarakat.
Sebenaranya banyak sekali fungsi dari pengguna media sosial bagi
kehidupan masyarakat, tentunya dampak positif bagi mereka yang bisa
menggunakan media sosial dengan baik dan bijak. Sebaliknya dampak negatif
bagi mereka yang tidak baik, tidak bijak dan tidak bertanggung jawab dalam
menggunakan media sosial. Jadi tergantung pada pengguna media itu sendiri.
Fungsi yang positif dalam media sosial bagi masyarakat seperti untuk
berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan mudah, masih banyak lagi
sebenarnya fungsi media sosial dalam kehidupan masyarakat. Contoh lain
dengan adanya media sosial (sosmed) masyarakat bisa mengembangkan
usahanya, mempromosikan usaha yang dimilikinya atau bahkan mencari sebuah
usaha, membangun usaha di media sosial dengan mudah dan banyak lagi fungsi
lainnya. Selain itu dampak negatif apabila dimanfaatkan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab seperti digunakan untuk melakukan penipuan, penyebaran berita hoax yang
bisa menyebabkan masyarakat terprovokasi apabila
masyarakat yang menerima berita tersebut tidak mengecek kebenaran dari
berita tersebut atau hal yang dilihatnya di media sosial. Lalu akhir-akhir ini
sangat ramai dengan adanya masalah berita hoax di media sosial. Berita hoax
sangat marak dan sangat mudah ditemukan di media sosial. Hal ini bisa kita
lihat hampir disemua media sosial mulai dari twitter, facebook, instagram, line,
pesan sms, whatsapp, dll. Berita hoax tersebut berbentuk tulisan yang
bersumber namun dari sumber yang tidak kredibel, gambar-gambar yang sudah
di edit dari aslinya, serta pesan berantai yang disebar lewat broadcast di
whatsapp atau line. Sehingga masyarakat sulit untuk membendung beredarnya
berita hoax di media sosialnya karena berita berita hoax yang bisa disebar atau
dikirim oleh siapapun, dari manapun, dan kapanpun. Sehingga berita hoax bisa
sangat cepat menyebar dan menjadi ramai di media-media sosial.
Informasi atau berita yang dikeluarkan baik perorangan maupun badan
usaha melalui media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan dibaca oleh
banyak orang akan dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran bahkan
tindakan seseorang atau kelompok. Sangat disayangkan apabila informasi yang
disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak benar atau berita hoax dengan
judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima berita kepada 4
opini yang negatif. Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan
menyerang pihak ataupun membuat orang menjadi takut, merasa terancam dan
dapat merugikan pihak yang menerima berita sehingga dapat merusak reputasi
dan menimbulkan kerugian. Akan banyak tentunya kerugian, contoh kecilnya
akan membuat suatu persatuan menjadi pecah belah, karena tujuan penyebaran
hoax itu tidak lain adalah untuk menjatuhkan, atau mencemarkan nama baik
seseorang atau menyebarkan nama baik sebuah kelompok. jadi tidak heran jika
datangnya berita hoax akan menimbulkan kerusakan di tengah-tengah
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja dampak dari penyebaran berita hoax pada masyarakat?


2. Solusi apa yang dapat dilakukan agar penyebaran berita hoax ini terhenti?
3. Bagaimana sanksi yang didapat oleh pelaku?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pentingnya melindungi seseorang dari bahayanya berita


hoax.
2. Untuk mengetahui sanksi bagi penyebar hoax dan pengaruh berita hoax
terhadap masyarakat.
3. Sebagai pengetahuan bagi kita semua khususnya dibidang hukum agar
mengetahui dan menambah wawasan ilmu mengenai bahayanya berita
hoax
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hoaks

Apa itu hoaks? Kata hoaks sudah tidak asing lagi untuk kita. Jika ada seseorang yang
mengatakannya, pasti kita dapat memahaminya. Dalam bahasa Inggris, hoaks merupakan
adaptasi dari kata “hoax” yang memiliki arti berita palsu. Maka bisa disimpulkan bahwa hoaks
adalah sebuah berita berisi informasi yang fakta atau kebenarannya sudah diubah sehingga
menjadi berita yang tidak benar.
1. Menurut KBBI
Menurut KBBI, hoaks adalah sebuah informasi bohong. Menurut KBBI para pelaku penyebaran
hoaks mengumpulkan berita yang lalu lala di banyak milis.

2. Menurut Profesor Muhammad Alwi Dahlan


Ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, Profesor Muhammad Alwi Dahlan yang juga
merupakan mantan Menteri Penerangan mengungkapkan pendapatnya mengenai hoaks dan
berita bohong biasa. Letak perbedaan diantara keduanya yaitu hoaks adalah sebuah sesuatu
yang disengaja atau sudah direncanakan.Menurutnya hoaks adalah manipulasi berita yang
sengaja dilakukan dan bertujuan untuk memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah. Di
dalam berita hoaks terdapat penyelewengan fakta yang membuatnya menjadi menarik
perhatian. Sesuai dengan tujuannya, untuk mendapat perhatian.

Sejarah Hoaks

Kata hoaks mulai dikenal dan dipakai di Inggris pada abad ke-18 tepatnya berbarengan dengan
terbitnya buku A Glossary: Or, Collection of Words, Phrases, Names dan Allusions to Customs
yang ditulis oleh Robert Nares tahun 1822. Ia menulis mengenai asal-muasal kata hoaks.
Menurutnya hoaks berasal dari kata “hocus” dalam “hocus pocus”. Menurutnya, hocus pocus
adalah mantra yang diucapkan oleh para penyihir. Kata hocus pocus diambil dari salah satu
nama penyihir di Italia yang terkenal yaitu Ochus Bochus. Kemudian dipakai oleh para pesulap
untuk pertunjukan di dalam trik mereka.

Dalam bukunya, Robert juga mengatakan bahwa mantra tersebut adalah asal dari kata hoaks.
Menurut Robert, hoaks adalah kabar bohong yang dibuat untuk melucu. Selain itu, hoaks juga
sengaja dibuat. Hoaks bertujuan untuk membuat bingung penerima informasi dengan maksud
menghibur berupa candaan. Seiring berjalannya waktu kata hoaks semakin dikenal dan
berkembang, dari sebuah lelucon atau candaan menjadi candaan yang agak serius.

Sebenarnya hoaks bukan hal baru di Indonesia. sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum
ada internet. Orang zaman dahulu mengenal istilah surat kaleng. Beberapa orang mengatakan
bahwa surat kaleng adalah surat yang diterima tanpa diketahui pengirimnya. Surat kaleng berisi
hal-hal penting yang hendak disampaikan.
Namun beberapa lainnya mengatakan bahwa surat kaleng adalah surat yang digunakan untuk
menyebar berita bohong. Hoaks semakin menemukan tempat untuk tinggal, seiring dengan
berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi. Tidak adanya keterbatasan internet menjadi
pemicu utama dalam penyebaran berita hoaks.
Jenis-jenis Hoaks

Banyak sekali informasi yang bis akita dapatkan. Akan tetapi, perlu adanya ketelitian sebelum
menerimanya. Jangan sampai tertipu oleh informasi yang banyak didapat oleh orang lain.
Berikut ini adalah jenis-jenis hoaks yang banyak beredar, yaitu:
1. Satire atau parodi
2. Misleading content (konten menyesatkan)
3. Imposter content (konten tiruan)
4. Fabricated Content (konten palsu)
5. False connection (koneksi yang salah)
6. False context (konteks keliru)
7. Manipulated content (konten manipulasi)

A. Contoh Permasalahan
Hoaks Ratna Sarumpaet
Berikut kronologi singkat kasus hoax Ratna hingga ditangkap polisi.
1. Diunggah pertama kali lewat di media sosial
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tempo, kabar Ratna Sarumpaet dianiaya pertama kali
beredar melalui Facebook. Akun yang mengunggah informasi tersebut adalah Swary Utami
Dewi. Unggahan ini disertai sebuah tangkapan layar yang berisi dari aplikasi pesan WhatsApp
pada 2 Oktober 2018 serta foto Ratna. Namun unggahan tersebut kini telah dihapus.Kabar
tersebut kemudian menyebar lewat Twitter melalui akun sejumlah tokoh. Salah satunya adalah
Rachel Maryam.
2. Dikonfirmasi oleh politikus

Penganiayaan yang diterima oleh Ratna Sarumpaet kemudian mendapat respon. Salah satunya
dari politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam melalui akun twitternya di @cumarachel. Dalam
cuitannya, ia membenarkan kabar penganiayaan yang diterima oleh aktivis dan seniman teater
itu. "Berita tidak keluar karena permintaan bunda @Ratnaspaet pribadi, beliau ketakutan dan
trauma. Mohon doa," tulis Rachel pada 2 Oktober 2018.

Tak hanya Rachel, kabar penganiayaan tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Tim Prabowo-
Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam pernyataannya, Dahnil mengatakan Ratna dikeroyok
oleh orang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam mobil. Pengacara Ratna, Samuel Lengkey juga
mengatakan hal senada. Lengkey mengatakan bahwa kabar penganiayaan itu benar tapi ia
menolak memberitahukan informasi lengkapnya. "Iya benar, itu confirmed dia," ucapnya.

Konfirmasi berikutnya juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Melalui
cuitan di akunnya yakni @fadlizon, Fadli menegaskan Ratna Sarumpaet mengalami
penganiayaan dan dikeroyok dua sampai tiga orang. "Jahat dan biadab sekali," kata dia melalui
cuitanya. Fadli juga mengaku telah bertemu dengan Ratna dua kali setelah mengalami
penganiayaan.

Tak berhenti di situ, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2019 Prabowo
Subianto turut memberikan pernyataan mengenai kabar dikeroyoknya Ratna Sarumpaet pada
Rabu malam, 3 Oktober 2018. Saat itu, Prabowo sempat mengatakan bahwa tindakan terhadap
Ratna adalah tindakan represif dan melanggar hak asai manusia. Prabowo bahkan ingin bertemu
dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membicarakan mengenai dugaan penganiayaan
yang dialami Ratna Sarumpaet di Bandung, Jawa Barat itu.

3. Disanggah pihak kepolisian

Setelah ramai pemberitaan tersebut, hoax tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak kepolisian.
Kepolisian melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoax
itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Ratna diketahui tidak dirawat di rumah sakit dan tidak
melapor ke Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai 2 Oktober 2018. Saat
kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui memang tak sedang di Bandung.
Hasil penyelidikan menemukan bahwa Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika di Menteng,
Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00.

Direktur Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan Ratna telah
melakukan pemesanan pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga
menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.

4. Ratna Sarumpaet mengaku berbohong

Setelah kepolisian mengelar konferensi pers menjelaskan persoalan itu, beberapa jam kemudian
Ratna Sarumpaet juga ikut mengelar konferensi pers. Di sana Ratna mengaku bahwa kabar itu
tak benar.

Menurut Ratna, awal dari kabar pemukulan itu sebetulnya hanya untuk berbohong kepada
anaknya. Ratna yang pada 21 September 2018 mendatangi rumah sakit bedah untuk menjalani
operasi sedot lemak di pipi, pulang dalam kondisi wajah yang lebam.

Narasi pengeroyokan itu mulanya Ratna sampaikan hanya kepada anak-anaknya yang bertanya
penyebab wajahnya lebam. Namun setelah lebamnya sembuh, Ratna kembali menceritakan
pemukulan itu kepada Fadli Zon saat berkunjung beberapa hari lalu. Saat anaknya Iqbal datang
ke rumah, cerita pemukulan itu juga yang ia sampaikan. "Hari Selasa, foto saya tersebar di media
sosial, saya nggak sanggup baca itu," kata Ratna. Jadi Ratna menyatakan tak ada penganiayaan
yang dialaminya. "Itu cerita khayalan, entah diberikan oleh setan mana kepada saya," kata dia.
Setelah pengakuan ini, sejumlah pihak juga melaporkan Ratna ke polisi atas dugaan penyebaran
hoax. Diantaranya adalah Farhat Abbas dan Muannas Alaidid.

5. Prabowo minta maaf dan meminta Ratna mundur

Setelah pengakuan Ratna dalam jumpa pers kepada awak media, Prabowo Subianto kembali
menggelar jumpa pers. Dalam kegiatan itu, mantan Komandan Jenderal Koppasus ini meminta
maaf karena ikut menyebarkan berita bohong mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya
telah ikut meyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo yang
didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu
malam, 3 Oktober 2018.

Prabowo juga meminta Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Badan Pemenangan Prabowo -
Sandiaga Uno di pemilu 2019. “Saya telah meminta Ibu Ratna Sarumpaet mengundurkan diri
dari Badan Pemenangan. Beliau sudah lakukan itu. Sudah ada suratnya,” kata Prabowo.

6. Ratna dicekal lalu ditangkap Kepolisian

Sehari setelah itu, tepatnya pada Kamis malam, 4 Oktober 2018 sekitar pukul 20.00 WIB,
kepolisian melakukan penangkapan kepada Ratna Sarumpaet. Ia ditangkap di Bandara
Internasional Soekarno Hatta saat akan bertolak ke Santiago, Cile. Ratna diketahui akan bertolak
ke Cile untuk menghadiri acara Konferensi The 11th Women Playwrights International
Conference 2018.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan
penangkapan tersebut terkait dengan statusnya sebagai tersangka dalam kasus penyebaran
hoax atau berita bohong. Adapun sebelum ditangkap, polisi telah mengirimkan surat
pencegahan kepada pihak Imigrasi.

Kepolisian bakal menjerat Ratna dengan pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946
tentang Peraturan Hukum Pidana. Selain itu, Ratna juga bakal dikenai Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pasal 28 juncto pasal 45. "Ancaman hukumanya maksimal 10
tahun penjara," Kata Argo.

Setelah melakukan penangkapan Ratna kemudian digelandang ke Markas Polda Metro Jaya. Ia
kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan dan kemudian penggeledahan di kediamanan di
Kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan pada Jumat dini hari, 5 Oktober 2018.
B. Dampak dari contoh permasalahan
Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing menyebutkan sembilan dampak pengakuan
kebohongan Ratna Sarumpaet (RS) dari aspek komunikasi politik di tengah tahun politik saat ini.
RS telah mengaku dengan jujur kebohongan yang dilakukannya pada Rabu (3/10).

1. setiap pesan yang dilontarkan ke ruang publik, termasuk hoax yang disampaikan RS,
tidak bisa ditarik apalagi hilang sekalipun minta maaf
2. setiap pesan komunikasi, termasuk yang disampaikan RS utamanya dalam bentuk hoax,
ujaran kebencian dan eksploitasi SARA akan tersimpan di peta kognisi khalayak (publik)
lebih lama.
3. kebohongan awal yang dilakukan seseorang, siapapun dia, termasuk RS, akan cenderung
dilanjutkan dengan kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

4. kepercayaan khalayak terhadap RS, secara hopitetis, akan tergerus tajam.


Kredibilitasnya terjum bebas di mata publik.

5. merujuk pada teori gunung es, kebohongan RS tersebut, sebagai puncak dari perilaku
yang diperankan RS sebelumnya. Artinya, publik sulit percaya kepada pernyataan RS
sebelumnya sepanjang sebagai aktifis.

6. langsung atau tidak langsung, kredibilitas para tokoh yang "termakan" dari pengakuan
awal dari RS, secara hipotetis, akan dipertanyakan oleh publik karena tdk melakukan
klarifikasi dari berbagai sumber, antara lain, dari dokter yang menangani RS, sebelum
memberikan tanggapan di ruang publik.

7. pengakuan kebohongan RS, bisa berimbas kurang baik terhadap pemimpin yang sempat
mendapat dukungan dari RS.

8. pengakuan kebohongan dari RS bisa mempengaruhi sikap publik dan perilaku memilih
masyarakat kepada salah satu paslon pilpres pada Pemilu 2019.

9. perlu diketahui bahwa lebih sulit memperbaiki citra yang sudah kurang baik daripada
membangun atau menciptakan citra baru.

Anda mungkin juga menyukai