Anda di halaman 1dari 3

Bahaya Hoax Dalam Kehidupan Bermasyarakat, dan Bagaimana Meghadapinya

Nama Penulis : Cindy Anica Kadada & Stephen Ho Shiang Yang

Di era yang semakin maju dan canggih ini, kita sudah semakin banyak menggunakan
alat – alat teknologi moderen dan internet untuk menjalani aktivitas keseharian kita. Tidak
dapat kita ungkiri kemajuan internet dan alat – alat teknologi yang sudah canggih ini
sangatlah berguna dan sangat menguntungkan bagi kita. Kemajuan ini dapat membantu kita
dalam banyak hal, seperti untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan masih banyak lagi.
Sayangnya kemajuan ini sekarang dimanfaatkan dengan tujuan tidak baik oleh beberapa
oknum. Kecanggihan teknologi yang ada banyak disalah gunakan untuk melakukan sesuatu
yang merugikan dan bahaya seperti menyebarkan hoax. Sekarang hoax sudah semakin
banyak disebar luaskan, terlebih lagi dilingkup kehidupan bermasyarakat, berikut
pembahasannya.

Hoax merupakan informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diputar balikkan
maupun di rekayasa yang kemudian disebar luaskan untuk tujuan yang tidak baik atau
sebagai lelucuan. Dalam kata lain Hoax bisa berupa penipuan, sarana memperdaya, atau
membohongi orang melalui sebuah informasi yang direkayasa. Umumnya hoax paling
banyak disebar luaskan melalui Internet dan menggunakan media sosial sebagai medianya.
Kebanyakan media sosial menginzinkan semua penggunanya untuk membagikan atau
mempersebar luaskan suatu informasi tanpa memastikan atau memverifikasi kebenarannya.
Oleh karena itu penyebaran hoax di media sosial pastinya lebih mudah untuk dilakukan.
Berdasarkan suatu riset yang dilakukan oleh Mastel (2017) terdapat hasil bahwa hoax dari
dimedia sosial mencapai angka 92,40%, angka yang sangatlah tinggi.

Hoax yang menyebar di ini pastinya memberikan dapak yang buruk bagi masyarakat.
Dengan adanya hoax, masyarakat bisa mendapatkan infomasi yang salah dan termakan isu
yang tidak benar. Hal ini dapat menimbulkan perselisihan dan bahkan bisa menyebabkan
perpecah belahan. Tidak hanya itu, hoax juga bisa mencemarkan nama baik sesorang ataupun
sesuatu kelompok. Hoax yang mencemarkan nama baik biasanya berisikan informasi tidak
akurat yang menjelekkan atau menjatuhkan seseorang maupun sebuah kelompok. Hal ini
pastinya bisa membuat nama baik pihak yang disereng tersebut rusak dan akan sangat
merugikan.

Hoax – hoax yang semakin banyak bersebaran telah menyebabkan banyak masyarakat
merasa terponyok dan cemas. Septiaji Eko Nugroho selaku Ketua Masyarakat Indonesia Anti
Hoax telah turun tangan untuk memberhentikan penyebaran hoax ysng kian terjsdi.“Hoax
sudah menyebar dan menimbulkan keresahan dimasyarakat. Jangan saling memecah belah”
ucap-nya, Pada Rabu 31 Januari 2017. Beliau meminta masyarakat untuk mempergunakan
media sosial untuk hal baik dan benar saja. Tak hanya itu selaku ketua MIAH (Masyarakat
Indonesia Anti Hoax) beliau juga telah memulai langkah awal untuk memberantas
penyebaran hoax yang mulai semakin banyak terjadi.
Salah satu contoh khasus hoax yang pernah terjadi adalah khasus hoax pada tahun
2016 yang menimpa gubernur DKI Jakarta pada tahun itu yaitu Ahok atau Basuki Tjahaya
Purnama. Pada khasus ini hoax yang disebar membuat masyakarat menjadi salah paham
terhadap beliau. Hoax yang disebarkan adalah berupa berita dengan judul “Ahok : Kamu Kira
Kami Niat Bangun Masjid dan Naikkan Haji Marbut?”. Informasi hoax ini awalnya di unggah oleh
salah satu akun Twitter dengan nama @tweetpatrol. Berita tersebut terlihat cukup meyakinkan
karena seakan diunggah oleh situs berita yang terpecaya. Hoax ini menimbulkan kontra
karena judul hoax tersebut seakan mengingung suatu agama yang ada diIndonesia. Berita
hoax ini sayangnya menipu banyak orang. Hoax ini menyebar luas dan tak sedikit warga
yang menjadi marah dan menyerang Ahok. Namun setelah digali kembali, akhirnya terbukti
bahwa berita tersebut adalah hoax. Walaupun masalah hoax ini telah diluruskan tetap saja
hoax ini sangat merugikan Ahok, beliau mendapatkan banyak hujatan dan juga kehilangan
banyak pendukung pada saat itu.

Hoax sangatlah berbaya dan patut untuk diberhentikan penyebarannya. Agar hoax
bisa semakin berkurang dan terkendali, masyarakat juga harus ikut berperan dalam upaya
mengurangi penyebaran hoax. Mayarakat harus memiliki sikap dan respon yang tegas saat
meresponi suatu informasi yang didapat. Masyarakat sebaiknya lebih hati-hati dan teliti saat
menerima informasi. Sebelum mempercayai suatu informasi yang didapat, sebaiknya
diindetifikasi terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah informasi tersebut dapat dipercaya
atau tidak. Cara untuk mengidentifikasinya adalah, untuk informasi yang tidak dapat
dipercaya atau hoax kebanyakan tidak mencantumkan sumber atau bukti yang akurat. Jika
ada-pun sumber yang digunakan biasanya berasal dari situs yang tidak meyakinkan. Lalu
berita hoax biasanya berisikan informasi yang tidak detail dan susunan yang tidak tertata. Jika
hoax tersebut bertujuan untuk menyerang suatu pihak, maka konten isi-nya akan menyingung
pihak sasaran secara negatif. Kemudian bahasa yang digunakan juga kebanyakan lebih santai
dan bersifat menghasut. Informasi hoax biasanya juga disertai oleh kalimat-kalimat yang
mendorong orang-orang untuk membacanya namun dengan kata-kata yang berlebihan atau
sedikit berkesan mengancam. Terakhir hoax ini biasanya disebar melalui media sosial.
Kebanyakan diawali dari akun kecil yang tidak terverifikasi dan tidak terpecaya serta tidak
jelas siapa pemiliknya. Dengan memeriksa kembali informasi sebelum dipercaya, korban
hoax dapat berkurang dan perlahan-lahan hoax akan semakin berkurang dan kedepannya
kehidupan bermasyarakat diIndonesia dapat lepas dari hoax.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, hoax sangatlah berbahaya. Penyebarannya dapat
menimbulkan kesalahpahaman, perpecah belahan, konflik dan lain-lainnya. Sebagai
masyakarat yang baik haruslah kita ikut serta dalam memberhentikan penyebaran hoax ini.
Alangkah baiknya jika kita menerapkan literasi membaca dengan teliti dan menganalisis
terlebih dahulu informasi yang kita dapat. Dengan menjalankan gerakan ini, kita bersama-
sama bisa membertikan hoax dan mengurangi kesalahpahaman akibat hoax. Mari sama-sama
bangun lingkup masyarakat yang lebih sehat dan hilangkan hoax Bersama.
Daftar Pustaka :

Yunita. (2017), “Penyebaran informasi hoax menimbulkan keresahan di masyarakat”.


Diakses dari situs : https://kominfo.go.id/content/detail/9058/penyebaran-informasi-hoax-
menimbulkan-keresahan-di-masyarakat/0/sorotan_media

Juditha, Christiany. (2018). “ Interasi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya”.
Diakses dari situs : https://media.neliti.com/media/publications/261723-hoax-
communication-interactivity-in-soci-2ad5c1d9.pdf?fbclid=IwAR0oYb_NYtm7KEg4bJk-
X4AVrK0cBalsFKPM7W3qv051Mk1abM5iK6P_5FI

Iqbal, Muhamad. (Efektifitas Hukum Dan Upaya Menangkal Hoax Sebagai Konsekuensi
Negatif Perkembangan Interaksi Manusia”. Diakses dari situs :
https://core.ac.uk/download/pdf/270149731.pdf

Refleksi :

Stephen Ho : Kita sebagai anak Tuhan harus bisa membedakan informasi hoax di media
sosial maupun di lingkungan sekitar, karena hoax atau berita kebohongan bisa menimbulkan
dampak-dampak negatif yang bisa merugikan banyak pihak dari orang sekitar kita atau yang
ada di media sosial. Kita juga bisa memberantas hoax dengan cara menyebarkan paham ke
orang sekitar kita atau di media sosial.

Cindy Anica : Hoax yang sekarang masih sering beredar ini adalah hal yang harus kita
perhatikan lebih lagi. Dengan beredarnya hoax terus menerus lingkungan hidup masyarakat
di Indonesia tidak akan bisa menjadi semakin aman dan maju. Sebagai anak muda Indonesia
Kristen kita harus memulai langkah untuk tegas menghadapi informasi hoax sejak dini. Kita
harus menerapkan sifat mau membaca dan jangan mudah terhasut dengan informasi yang
tidak pasti. Sebagai anak Tuhan kita diajar untuk membela yang benar. Jika ada hoax yang
menyebar janganlah mendukung pihak penyebar dengan mengadu domba pihak yang ada,
Melainkan kita bisa ikut berusaha mengingatkan atau menjelaskan masyarat sekitar akan
mana yang benar. Janganlah kita mudah terbodohi dan ikut membuat masalah tapi baiklah
kita menjadi hikmat dalam lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai