KELAS 1A - GRESIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1
makalah hoax yang bermaksud juga untuk menambah wawasan para
pembaca.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
1. Hoax proper
Sesuai dengan definisi KBBI diatas, hoax berarti adalah sebuah berita
bohong yang sengaja dibuat oleh seseorang dengan sengaja untuk tujuan
tertentu.
2. Judul berlebihan dan tidak sesuai dengan isi berita
Jenis hoax ini adalah yang paling sering digunakan, yaitu penulis
sengaja membuat judul headline atau suatu berita secara berlebihan
sehingga orang akan penasaran untuk melihatnya. Namun sebenarnya isi
dari headline tersebut tidak sesuai dengan judul yang ditulis oleh sang
penulis.
3. Berita benar namun memiliki konteks untuk menyesatkan
Yang dimaksud adalah, berita yang dibuat memang benar benar terjadi.
Namun waktu kejadian nya sudah sangat lama dan tiba-tiba diedarkan
kembali sehingga menyesatkan orang yang membaca berita tersebut
tanpa mengecek tanggal kejadian nya kembali
Hoax umumnya bertujuan untuk “having fun” atau humor. Namun,
hoax juga bisa dijadikan alat propaganda dengan tujuan politis, misalnya
melakukan pencitraan atau sebaliknya, memburukan citra seseorang atau
kelompok.
3
Unsur hoax sama dengan unsur "penipuan", akan tetapi tidak ada yang
perpindahan fisik yang terjadi. Penyebar hoax tidak harus memiliki tujuan
yang pasti. Oleh karenanya, hoax menjadi perbuatan yang dapat dimasukkan
kedalam ruang lingkup hukum pidana. Perbuatannya menyebarkan isu
kebohongan yang mempengaruhi pikiran individu yang terkumpul menjadi
pikiran masif. Ini sebenarnya ada "rantaian" kebohongan yang bersambung
dari individu ke individu lainnya. Adapun hoax dapat berkembang karena
kesalahan individu yang tidak meneliti informasi yang beredar. Oleh
karenanya dalam UU ITE, individu yang meneruskan hoax kepada individu
lainnya juga dianggap melakukan penyebaran informasi palsu.
Seperti itulah gambaran singkat Industri Kapital Hoax yang ada di
media sosial, percaya tidak percaya, tentunya kehadiran informasi hoax di-
support faktor ekonomi sebagai imbalan kerja untuk mencapai kepentingan
politik. Padahal hal tersebut melanggar hukum dan sudah ada ketentuan
hukum yang memikatnya. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang
No 28 Tahun 2009 tentang ITE Pasal 28 ayat 2. Secara hukum tindakan
penyebaran informasi hoax melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Namun, keberadaan informasi hoax akan selalu hadir di kehidupan
bermedia sosial, sedangkan penegakan aparat hukum akan selalu minindak
lanjut tindakan informasi hoax yang mencemarkan nama baik,
menyinggung, sara. Dan seebagaainya. Namun, hal tersebut belum lah
cukup, yang lebih efektif ialah bagaimana cara membangun masyarakat
yang terkoneksi dengan internet untuk sadar dan selektif dalam menerima
informasi di interenet atau di media sosial, untuk tercegahnya pengaruh
informasi hoax yang marak di dunia maya.
4
BAB 3
PEMBAHASAN
Nah, bersandar pada pendekatan berpikir positif tersebut, maka tulisan ini
akan berupaya menerapkan cara pandang positif terhadap masifnya peredaran
berita bohong atau hoax. Hoax dalam konteks ini, hoax yang tidak terbatas
pada pemberitaan politik, melainkan juga terkait masalah kesehatan,
teknologi, sains, pendidikan, dan entah apalagi, karena hoax ternyata telah
menjalar dengan sangat jauh ke berbagai lini kehidupan kita. Sebagian kita
ketahui sebagai sebuah kebohongan, sebagian lagi sangat mungkin kita yakini
5
sebagai kebenaran. Manusia dan hoax, memang sangat akrab, dekat, bahkan
mungkin sudah menyatu hingga sulit dipisahkan.
Namun, untuk efektifnya tulisan ini, maka yang dibahas dibatasi pada dua
hoax yang cukup ‘populer’ dan banyak digemari alias rajin di-share. Karena
jika kita membahas hoax terlalu banyak, nanti kita bisa terlalu cerdas. Jika
kita terlalu cerdas, kasihan kreator hoax kehilangan kegiatan bahkan
pendapatan karena ditinggal penggemar. Padahal, mereka pun memiliki
kontribusi dalam upaya mencerdaskan bangsa.
Lambang PKI di Uang Seratus Ribu; Publik Kini Paham Istilah Rectoverso
Berkat hoax yang menyatakan bahwa pada uang pecahan seratus ribu terdapat
logo Partai Komunis Indonesia (PKI) berupa gambar palu arit, kini
masyarakat semakin memahami bahwa uang yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia (BI) dilengkapi beragam fitur keamanan, termasuk fitur ‘gambar
saling isi’ atau rectoverso.
6
Namun, BI tidak secara detail mengedukasi security feature yang jumlahnya
sampai belasan. Dan disinilah kemudian hoax hadir untuk ambil bagian dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dikenal luaslah istilah
gambar saling isi atau rectoverso. Ini hoax yang barokah.
Oh ya, untuk memastikan uang asli atau palsu, sebenarnya terdapat metode
sederhana yang selama ini tidak disosialisasikan BI namun sudah cukup
populer di tengah masyarakat kita. Cukup letakkan uang seratus ribu yang
akan dicek keasliannya di tengah keramaian. Jika ada yang mengambil,
berarti uang asli. Jika dibiarkan tergeletak demikian, besar kemungkinan itu
uang palsu.
Hoax Membantu Publik Lebih Cerdas; Ada Air Mineral Dalam Kemasan
‘Botol Anggur’
Publik sempat dibuat gaduh dengan beredarnya foto Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) bersama Kapolri Tito Karnavian, yang disertai caption bahwa
keduanya tengah mengonsumsi minuman keras. Tentu, pemberitaan tersebut
mengganggu kedua tokoh tersebut. Dalam beberapa pernyataannya, Ahok
menegaskan bahwa ia tidak mengonsumsi miras. Sementara Tito sebagai
seorang muslim yang taat, tentu akan membantah apabila ada tuduhan bahwa
ia meminum khamr, minuman yang terlarang dan diharamkan secara keras
dalam ajaran Islam.
7
mengetahui bahwa Equil merupakan merk lokal yang telah sukses menembus
pasar internasional. Publik teredukasi dengan bertambahnya satu referensi
terkait brand lokal yang dianggap produk luar. Brand Equil, kini dikenal amat
sangat luas, tanpa perlu merogoh kocek untuk biaya promosi yang fantastis.
Semua ini merupakan jasa hoax yang barokah.
Kembali mengenai konsep berpikir positif, ada baiknya kita melibatkan diri
dalam forum atau komunitas yang bersifat kritis terhadap pemberitaan,
khususnya yang bermuatan kebohongan, dengan tetap mengedepankan
pendekatan yang positif-edukatif. Bahwa dari hoax tersebut dapat di-generate
penjelasan logis dan berdasarkan fakta serta meluruskan kekeliruan/
kebohongan yang dilakukan. Lebih lanjut, kita bisa membantu masyarakat
luas untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok yang berulang kali
membuat dan menyebarkan berita palsu tersebut agar kita bersikap kritis dan
tidak mudah termakan atau bahkan terprovokasi oleh hoax.
Ah, sebenarnya publik juga sudah tahu, mengenai media on line yang rajin
menyebarkan hoax. Beberapa media abal-abal yang secara lancang
melekatkan label agama tertentu, personil yang mengaku kader Parpol
tertentu, serta kelompok yang mengklaim sebagai ‘musuh’ pemerintah yang
sah, sudah teridentifikasi dengan cukup jelas. Motif penamaan portal yang
menyertakan agama serta Parpol tertentu, diduga untuk memudahkan aspek
marketing serta supaya fokus menyasar basis massa yang dituju. Dalam
konteks ini, sebenarnya masih banyak media on line berlabel agama yang
memiliki integritas, sehingga tidak fair jika dipukul rata. Motif pembuatan
dan penyebaran hoax ini memang masih memerlukan penelusuran lebih
lanjut, namun dari beberapa pemberitaan terakhir dan dilandaskan pada
argumen yang dapat diterima, motifnya tidak jauh dari kepentingan ekonomi
dengan mengejar viewer untuk tingginya perolehan iklan, disamping adanya
kepentingan yang bermotif politik untuk tujuan lebih spesifik. Biarlah, untuk
domain hukum, kita cukup mendukung langkah aparat penegak hukum untuk
mengusutnya. Pemerintah –melalui Departemen Kominfo– sebenarnya telah
8
melakukan tindakan berupa pemblokiran terhadap beberapa situs yang
ditengarai berbaru SARA.
Jadi, teruslah menyebar hoax. Karena pada saat yang sama, berita dusta akan
berhadapan dengan mereka yang terus berupaya untuk menjelaskan duduk
perkara dan fakta sebenarnya. Dan kelompok serta personil yang membuat
dan menyebarkan hoax, akan semakin tampak dan mudah teridentifikasi
eksistensinya, jelas wujudnya, terang kelompoknya. Meskipun, tidak semua
hoax bisa ditelusuri hingga tuntas. Forum dan komunitas anti hoax terus
bertambah, awareness publik terkait bahaya berita palsu juga semakin
meningkat. Sila tunjukkan dimana posisi kita berdiri; di pihak penyebar hoax,
atau di pihak yang berupaya mengklarifikasi hoax. Jika kita berpikir terlalu
positif, bisa jadi keduanya tampak sama saja. Keduanya tengah berupaya
mengedukasi demi mencerdaskan kehidupan bangsa, namun dengan metode
yang sangat-sangat berbeda.
Seword adalah media opini terbuka. Seluruh opini dan material merupakan
tanggung jawab tiap penulis
https://www.google.com/amp/s/seword.com/umum/hoax-mencerdaskan-
kehidupan-bangsa-kok-bisa
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran kami dalam menghadapi berita hoax dan hate speech, perlu
diketahui bahwa ada beberapa cara yaitu :
1. Jangan mudah percaya dahulu, periksa faktanya seperti sumbernya dari
institusi pemerintahan, jangan mudah percaya jika sumbernya berasal dari
ormas-ormas, tokoh politik, website-website yang mengatas namakan
agama.
2. Periksa alamat situsnya, informasinya akan meragukan jika bukan domain
website yang berbayar seperti blogspot.com, wordpress.com weebly.com,
dll. Contoh domain website yang terverifikasi/berbayar yaitu seperti
.com, .id, .go.id, .net, dll.
3. Cek keaslian foto/gambar bila berita tersebut disertakan dengan gambar,
biasanya para penyebar hoax mengedit fotonya agar masyarakat lebih
percaya.
10