Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan

dibidang

perumah

sakitan

bertujuan

untuk

meningkatkan mutu, pelayanan dan memantapkan manajemen rumah


sakit meliputi kegiatan - kegiatan perencanaan. Dalam Sistem Kesehatan
Nasional, Rumah Sakit sebagai pelayanan rujukan memegang peranan
penting dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan demi
menunjang kualitas sumber daya manusia berdaya guna dan berhasil
guna bagi peningkatan pembangunan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem
yang

mencakup

pelayanan

kesehatan

yang

bermutu,

kegiatan

administrasi yang teratur dan sistem informasi yang baik sebagai


penunjang

pelaksanaan

pelayanan.

Sampai

manajemen

saat

ini

sistem

dan

upaya

informasi

pengembangan

kesehatan

RSUD

Dr.H.Chasan Boesoirie belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal


maka perlu pengolahan dan penyajian yang baik sehingga dapat
memberikan gambaran tentang kinerja Rumah Sakit pada saat ini.
B. Tujuan Dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
a. Tersajinya gambaran pelayanan di RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie
Ternate
b. Tersedianya bahan untuk perencanaan dan penilaian.
c. Perencanaan dalam upaya peningkatan pelayanan.
2. Ruang Lingkup
a. Jenis Data
Data yang dikumpulkan adalah data kegiatan pelayanan yang
meliputi:
-

Kegiatan Pelayanan Rawat Inap


1

Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Kegiatan Instalasi Gawat Darurat

Kegiatan Kebidanan / Persalinan

Kegiatan Pembedahan

Kegiatan Pelayanan Laboratorium

Kegiatan Pelayanan Radiologi

Kegiatan Keluarga Berencana

Kegiatan Rujukan Rumah Sakit

Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut

b. Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari Laporan
Kegiatan Pelayanan dari masing masing unit pelayanan yang
tercatat di bagian pencatatan medik.
c. Periode Data
Data yang dikumpulkan merupakan data triwulan selama satu tahun
yaitu tahun

2009 s.d

2011, dan diolah menjadi data tahunan

berdasarkan tahun kalender ( Januari s.d Desember ).

BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD Dr.H.CHASAN BOESOIRIE
PROVINSI MALUKU UTARA
A. Sejarah Singkat
Pada tahun 1941-1949 Dr.Chasan Boesoirie merupakan dokter
pribumi pertama yang bertugas di ternate dan diangkat sebagai Dokter
Keresidenan.
Selanjutnya oleh Pemerintah Kota Praja Ternate mulai membangun
gedung baru yang permanen menggantikan gedung lama yang terbuat
dari papan pada yang didirikan tahun 1962. Pada dekade tahun 1980-an
RSU Ternate mulai mendapat pelayanan Dokter Spesialis yaitu Dr. Gatot
Toerido Broto, Sp.B (Spesialis Bedah) yang kemudian menjadi Direktur
RSU Ternate dengan klasifikasi rumah sakit kelas D dan berada dibawah
Pemerintah Kabupaten Maluku Utara.
Tahun 1978 pengembangan gedung rumah sakit diarahkan ke lokasi
yang baru di daerah perbukitan Tanah Tinggi

dan diresmikan

penggunaannya pada tahun 1981.


Setapak demi setapak citra rumah sakit mulai terlihat setelah
dilengkapi beberapa sarana penunjang dan bertambahnya tenaga dokter
spesialis, antara lain dr. Maryunis (spesial anak), dr. Lukas Pieter
(spesialis kebidanan dan peny kandungan) dan disusul kemudian oleh Dr.
Mochtar Zein Pattiiha (spesialis penyakit dalam) pada akhir Desember
1987.
Pada bulan Oktober 1987 RSU Ternate resmi berubah status
menjadi RSU kelas C berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 303
Menkes/87/IV/1987. Pada tahun itu juga melalui UU No. 46 tahun 1999
Maluku Utara resmi menjadi Propinsi, Maluku. Utara
Dalam pelaksanaan tugas administrasi melalui surat penunjukan
Bupati

Maluku

Utara

untuk

mengangkat

Radjagau,SKM

sebagai

Pelaksana Tugas Sementara dari tahun 1999 s/d 2001 Kemudian


berdasarkan SK Bupati Maluku Utara menetapkan

Dr. Mochtar Zein

Pattiiha Sp.PD sebagai Direktur untuk masa bakti 2001 2006. Setelah
diangkat dan dikukuhkan menjadi Direktur RSUD Ternate, Dr.Mochtar
Zein Pattiiha, Sp.PD menelusuri sejarah panjang perjuangan Dr.Chasan
Boesoirie selama 13 tahun bertugas di Maluku Utara, yakni 4 tahun di
Weda dan 9 tahun di Ternate.
Selanjutnya mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Utara
untuk pemberian nama RSUD Ternate menjadi RSUD Dr.H.Chasan
Boesoirie. Usulan tersebut disampaikan pada Rapat Kerja Pemda
Kabupaten Maluku Utara dan diagendakan dalam notulen rapat tanggal
29 September 2001, untuk diteruskan pembahasannya di tingkat DPRD
Maluku Utara. Selanjutnya Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Maluku Utara No 22 Tahun 2002 Tanggal 9 Oktober,

RSUD Ternate

diresmikan penamaannya menjadi RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie Ternate,


dan tanggal 9 Oktober tersebut ditetapkan sebagai hari ulang tahun
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie.
Setahun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor: 1476/MENKES/SK/X/2003 Tanggal 24 Oktober, klasifikasi RSUD
Dr.H.Chasan Boesoirie ditingkatkan dari Kelas C menjadi Kelas B Non
Pendidikan. Saat itu telah memiliki 16 orang Dokter Spesialis, 12 orang
Dokter Umum, 2 orang Dokter Gigi dengan kapasitas pelayanan 210 TT.
Selain itu RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie menjalin kerjasama dengan RS.
Dr. Wahidin Sudirohusodo/FK Unhas Makassar untuk kelengkapan
tenaga spesialis guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya
Hasanuddin

berdasarkan
dengan

nota

Pemerintah

kesepakatan
Propinsi

antara

Maluku

Universitas

Utara

Nomor

695/J04/PM.05/03 tanggal 9 Januari 2003, sepakat melaksanakan kerja


sama. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie sebagai
Rumah Sakit Satelit Pendidikan Dokter Spesialis.

Tahun 2004 kebijakan pemerintah untuk pemindahan Ibukota Halmahera


Barat dari Ternate ke Jailolo, maka status kepemilikan rumah sakit
diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Propinsi Maluku Utara
Setelah peningkatan status RS kelas B Non Pendidikan diikuti dengan
perubahan Struktur Organisasi, RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie Ternate
dipimpin oleh Dr. IDHAR SIDI UMAR, M.Kes melalui Keputusan Gubernur
Maluku Utara Nomor: 821.2.23/KEP/09/2006 tanggal 04 Oktober 2006,
menggantikan Dr. M. Zein Pattiiha, Sp.PD yang pada saat itu memasuki
masa pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan SK Gubernur No 821.2.22/KEP/42/2010. Tanggal 6
Oktober 2010 Menggangkat Dr. Marhaeni Hasan, Sp.A Sebagai Direktur
Rumah Sakit Umum Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.
Pada awal berdirinya RSUD Dr. H.Chasan Boesoirie telah mengalami
beberapa kali pergantian Direktur, diantaranya:
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

NAMA
Dr. VEERMER
Dr. COPPERSCHAR
Dr. H.CHASAN BOESOIRIE
Dr. GIOK YAUW
Dr. SERSANSIE
Dr. GO PING LOEN
Dr. ONG HUAY SENG
Dr. TAN GIOK SENG
Dr. S. BACHMID
Dr. MH. SIBARANI
Dr. HT TAN
Dr. HC. SAHARUI
Dr. IRWAN HENDRATA
Dr. GATOT T.BROTO, SpB
Dr. ACHMAD AZIS
Dr. SYARIF ALBAAR
Dr. AMRIL MACHMUD
RADJAGAU DARSU, SKM
Dr.M. Zein PATTIIHA, Sp.PD
Dr.IDHAR SIDI UMAR, M.Kes
Dr. MARHAENI HASAN, Sp.A

MASA BAKTI

KET

(....... - 1940)
( 1940 1941)
( 1941 1949 )
( 1949 1953 )
( 1953 1957 )
( 1957 1958 )
( 1958 1960 )
( 1960 1962 )
( 1963 1966 )
( 1966 1972 )
( 1972 1976 )
( 1976 1978
( 1978 1980 )
( 1980 1989 )
( 1989 1990 )
( 1990 1991 )
( 1991 1999 )
(1999 2001 )
( 2001 2006)
(2006 2010)
(2010 - Sekarang)

B. Visi dan Misi


5

Visi : Menjadikan pelayanan yang paripurna


dan bersahabat
Misi : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualits secara
Profesional dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat
2. Meningkatkan kualitas SDM
3. Menigkatkan kesejahteraan karyawan
4.

Mengupayakan

kemandirian

Rumah

Sakit
Motto:
TINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN,
LAKSANAKAN HARAPAN MASYARAKAT

TO, TIKE MA, LAHA


( Kami selalu
mencari yang terbaik )
Untuk mewujudkan misi tersebut usaha-usaha yang dilakukan oleh
rumah sakit adalah :
6

1. Jangka pendek
-

Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan


RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie

Melakukan kerjasama dengan instansi atau badan badan lain


untuk mencapai Tujuan Rumah Sakit

2. Jangka panjang
Memperluas jenis pelayanan Kesehatan
C. Struktur Organisasi
1. Organisasi berdasarkan :
Keputusan Gubernur Maluku Utara No. 46 Tahun 2009.
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan
Boesoirie terdiri atas:
Direktur
Wakil Direktur Pelayanan, Membawahi
a. Bidang Pelayanan Medik
- Sub Bidang UGD, poliklinik Bedah, dan persalinan
- Sub Bidang Rawat inap Bangsal
b. Bidang Administrasi
2. Bagan Struktur Organisasi ( lihat lampiran )
D. Tugas Pokok Dan Fungsi
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate mempunyai tugas membantu
Gubernur dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintah dalam
pembangunan
berdayaguna

serta
serta

melaksanakan
berhasilguna

upaya

dengan

kesehatan

mengutamakan

secara
upaya

penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan


terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan. Dalam melaksanakan tugas tersebut RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie mempunyai fungsi menyelenggarakan
1. Pelayanan Medis.
2. Pelayanan Penunjang Medis dan Penunjang Non Medis.
7

3. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.


4. Pelayanan Rujukan.
5. Penelitian dan Pengembangan.
6. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
7. Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan.

BAB III
SARANA DAN PRASARANA
8

A. Bangunan fisik
RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie memiliki sarana dan prasarana yang
terdiri dari bangunan fisik seluas 7.081 m2 diatas lahan seluas
24.000m2. Sejak tahun 2002 hingga tahun 2010 sebagian sarana fisik
terutama sarana pelayanan pasien telah dilakukan rehabilitasi dan
renovasi sehingga layak digunakan. Namun demikian masih terdapat
beberapa sarana fisik lain yang usia pakai sudah cukup lama sehingga
masih memerlukan rehabilitasi dan direnovasi.
Bangunan

fisik

yang

rehabilitasi

dan

direnovasi

untuk

pengembangan melalui anggaran tahun 2009, terdiri dari:


1. Pembangunan gudang kamar operasi
2. Penambahan Ruang Perawat Paviliun
3. Rehabilitasi plafon Ruang pertemuan
4. Rehabilitasi plafon kantor
5. Rehabilitasi Vip. Perawatan Bedah / Pembuatan drainage
6. Rehabilitasi Ruang Interna
7. Rehabilitasi Ruang Neorologi / Ruangan Paru
8. Rehabilitasi Ruang Anak
9. Penambahan kls III B anak
10. Penambahan Ruagan Bayi dan Anak
11. Pengecetan Ruang Paviliun
12. Rehab Ruangan Hemodialisis
Bangunan fisik yang di rehabilitasi dan di renofasi untuk pengembangan
melalui angaran tahun 2010, terdiri dari :
1..UGD
2. Ruangan Ponec
3. Ruangan Vip Bedah
4. Ruangan Vip Anak
Luas masing-masing bangunan dirincikan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Luas Bangunan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoeirie Ternate

Propinsi Maluku Utara Tahun 2010 s.d 2011

2010
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Nama Bangunan
Gedung Administrasi dan
Keuangan
Poliklinik
Laboratorium
Radiologi
Perawatan Bedah
Perawatan Anak
Unit Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Kebid. Dan Peny. Kandungan
ICU / Hemodialisa
Bedah Sentral
Ruang Penyakit Dalam Wanita
Ruang Penyakit Dalam Pria
Pulih Sadar (RR)
Dapur
Loudri
Kamar Jenazah
Asrama Perawat
Asrama Pelatihan
Work Shop / Bengkel
Kamar Mesin
IPSRS
Perumahan Dokter 14 Unit
Selasar
Paviliun
Polik Paru
Ruang Perawatan Paru
Ruang Perawatan Saraf
Ruang Pertemuan
Ruang Fisioterapi

2011
Konstruksi
2 lantai

Luas
(M2)
490

2 lantai
2 lantai
1 lantai
2 lantai
1 lantai
2 lantai
1 lantai
2 lantai
1 lantai
1 lantai
2 lantai
2 lantai
2 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai

360
545
180
1050
526
600
180
630
216
432
1200
2194
880
130
130
56
600
160
49
40
32
220
180
384

1 lantai
1 lantai
2 lantai
2 lantai
2 lantai
1 lantai

177

Ket

Nama
Bangunan

Konstruksi

Ruangan UDG

2 lantai

Luas
(M2)

1 Lt
1 Lt

1 Lt
1 Lt
1 Lt

B. Sarana Transportasi
Melalui anggaran tahun 2009, telah dilakukan pengadaan alat
transportasi roda 4 sebanyak 3 unit dan roda 2 sebanyak 8 unit. Total
kendaraan roda 4 sampai tahun 2009 sebanyak 25 unit sedangkan total
kendaraan roda 2 sampai tahun 2009 sebanyak 23 buah. Kendaraan roda
4 didistribusikan kepada dokter spesialis, IGD serta Manajemen dalam
rangka menunjang pelayanan, sebagai berikut :
1. Dokter Spesialis Bedah
2. Dokter Spesialis Radiologi
10

Ket

3. Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit kandungan


4. Dokter Spesialis Saraf
5. Dokter Spesialis Jantung
6. Dokter Spesialis Mata
7. Dokter Spesialis Gigi
8. Dokter Spesialis Paru
9. Dokter Spesialis Anak
10. Dokter Spesialis THT
11. IGD
12. Manajemen

SARANA DAN PRASARANA


B. Bangunan fisik
RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie memiliki sarana dan prasarana yang
terdiri dari bangunan fisik seluas 7.081 m2 diatas lahan seluas
24.000m2. Sejak tahun 2002 hingga tahun 2010 sebagian sarana fisik
terutama sarana pelayanan pasien telah dilakukan rehabilitasi dan
renovasi sehingga layak digunakan. Namun demikian masih terdapat

11

beberapa sarana fisik lain yang usia pakai sudah cukup lama sehingga
masih memerlukan rehabilitasi dan direnovasi.
Bangunan

fisik

yang

rehabilitasi

dan

direnovasi

untuk

pengembangan melalui anggaran tahun 2009, terdiri dari:


13. Pembangunan gudang kamar operasi
14. Penambahan Ruang Perawat Paviliun
15. Rehabilitasi plafon Ruang pertemuan
16. Rehabilitasi plafon kantor
17. Rehabilitasi Vip. Perawatan Bedah / Pembuatan drainage
18. Rehabilitasi Ruang Interna
19. Rehabilitasi Ruang Neorologi / Ruangan Paru
20. Rehabilitasi Ruang Anak
21. Penambahan kls III B anak
22. Penambahan Ruagan Bayi dan Anak
23. Pengecetan Ruang Paviliun
24. Rehab Ruangan Hemodialisis
Bangunan fisik yang di rehabilitasi dan di renofasi untuk pengembangan
melalui angaran tahun 2010, terdiri dari :
1..UGD
2. Ruangan Ponec
3. Ruangan Vip Bedah
4. Ruangan Vip Anak
Luas masing-masing bangunan dirincikan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Luas Bangunan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoeirie Ternate
Propinsi Maluku Utara Tahun 2010 s.d 2011

2010
NO

Nama Bangunan

Gedung Administrasi dan


Keuangan
Poliklinik
Laboratorium
Radiologi
Perawatan Bedah

2
3
4
5

2011
Konstruksi
2 lantai

Luas
(M2)
490

2 lantai
2 lantai
1 lantai
2 lantai

360
545
180
1050

Ket

Nama
Bangunan

Konstruksi

Ruangan UDG

2 lantai

Luas
(M2)

12

Ket

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Perawatan Anak
Unit Gawat Darurat
Instalasi Farmasi
Kebid. Dan Peny. Kandungan
ICU / Hemodialisa
Bedah Sentral
Ruang Penyakit Dalam Wanita
Ruang Penyakit Dalam Pria
Pulih Sadar (RR)
Dapur
Loudri
Kamar Jenazah
Asrama Perawat
Asrama Pelatihan
Work Shop / Bengkel
Kamar Mesin
IPSRS
Perumahan Dokter 14 Unit
Selasar
Paviliun
Polik Paru
Ruang Perawatan Paru
Ruang Perawatan Saraf
Ruang Pertemuan
Ruang Fisioterapi

1 lantai
2 lantai
1 lantai
2 lantai
1 lantai
1 lantai
2 lantai
2 lantai
2 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai
1 lantai

1 lantai
1 lantai
2 lantai
2 lantai
2 lantai
1 lantai

526
600
180
630
216
432
1200
2194
880
130
130
56
600
160
49
40
32
220
180
384

1 Lt
1 Lt

1 Lt
1 Lt
1 Lt

177

pelayanan rawat inap kelas 3 hingga super VIP . Pelayanan perawatan


super VIP disedikan 8 TT dan VIP kami sedikan 12 TT, dengan fasilitas
lengkap disetiap kamar, disamping itu pasien dapat memilih pelayanan
dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhannya. Melalui kerja sama
dengan PT. ASKES Kami menyiapkan 107 TT untuk kelas III yang dapat
digunakan untuk peserta Askeskin. Rincian jumlah TT RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2
Jumlah Tempat Tidur Menurut Jenis Ruang dan Kelas Perawatan
Tahun 2010 s.d 2011
Tahun 2010
Ruang Perawatan
Penyakit Dalam

Jumlah Tempat Tidur/Kelas Perawatan


VIP

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Jumlah

12

23

41

84

Perawatan Bedah

15

34

Anak

28

43

13

Kebidanan

14

ICU

17

39

Neurologi

Paviliun

Jumlah

33

14
8

46

44

107

230

Tahun 2011
Jumlah Tempat Tidur/Kelas
Perawatan

Ruang Perawatan
Pavilium

VIP

Kelas I

Kelas II

Jumlah

Kelas III

Penyakit Dalam

12

12

12

41

77

Perawatan Bedah

10

13

37

Anak

12

24

48

Kebidanan

13

15

38

ICU

Neurologi
Paviliun
Jumlah

8
6

8
8

14
8

34

36

53

99

230

3. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik)


a. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
b. Poliklinik Spesialis Bedah
c. Poliklinik Spesialis Kesehatan Anak
d. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan kandungan
f. Poliklinik Keluarga dan Berencana
g. Poliklinik Spesialis Saraf/Penyakit Jiwa
h. Poliklinik Spesialis THT
i. Poliklinik Spesialis Mata
j. Poliklinik Spesialis Paru
k. Poliklinik Kesehatan Gigi dan Mulut
l. Poliklinik Konsultasi Gizi
4. Instalasi

Laboratorium

Jenis pemeriksaan laboratorium

di

Rumah Sakit tergantung

beberapa faktor antara lain : jenis kasus yang di layani, Jenis tindakan
yang dapat dilakukan, dalam Tingkat pelayanan laboratorium di
14

Rumah Sakit tentu saja harus sesuai dengan tingkat perkembangan


Rumah Sakit. Untuk memberikan hasil laboratorium yang valid kami
menggunakan peralatan laboratorium dan ragensia yang teruji. Kami
telah mengembangkan konsep laboratorium terpadu yang merupakan
standar nasional
5 Instalasi Radiologi
Pelayanan radiologi adalah pelayanan penunjang medik spesialistik
yang meliputi pelayanan radiodiagnostik, radioterapy dan kedokteran
nuklir. Hingga Tahun 2010 RSUD Dr. H. Chasan Boesorie,

masih

tetap pada pelayanan radiodiaknosis dan akan diupayakan pelayananpelayanan lain sesuai dengan perkembangan pola penyakit, untuk
menegakan diagnosis kami menggunakan peralatan yang mengikuti
perkembangan dan kemajuan teknologi kedokteran. dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan medik di rumah sakit serta
mendukung kegiatan pendidkan dan pelatihan
6. Instalasi Hemodialisis.
Pelayanan Rumah Sakit Umum Dr. H. Chasan Boesorie Ternate
telah menyediakan tujuh unit mesin cuci darah, Mesin yang kami
gunakan sesuai standar, tidak berbeda dengan Rumah Sakit yang
sudah maju yang ada di Indonesia saat ini.
Mesin Hemodialisis terdiri dari pompa

darah, sistem pengaturan

diatur dialisat dan sistem monitoring.


Cuci darah atau dialisis merupakan suatui proses yang dilakukan
menggantikan tugas ginjal yang sehat, fungsinya untuk menyaring
dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan.
Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90%
atau gagal Ginjal Kronis
7. Instalasi Farmasi
Pelayanan instalasi farmasi melayani pasien rawat jalan , rawat inap
rawat darurat melayani 24 jam dan penunjang lainnya.
8. Instalasi Forensik
15

Setiap orang mengharapkan sembuh , namun kehendak ALLAH


SWT berbeda oleh karena itu kami menyiapkan perawatan jenazah,
melayani otopsi, serta pemulangan dan pengiriman jenazah keluar
daerah.
9. Instalasi Gizi
Untuk

mengantisipasi

penyakit

metabolik

kami

telah

mengembangkan gizi klinik yang tak terpisahkan dari setiap asuhan


medis dan asuhan perawatan, ditangani oleh ahli gizi yang sangat
pengalaman dibidangnya. peralatan dapur standar, alur pengolahan
makanan yang dimulai dari input, proses, output, efektif dan efisien,
pengolahan alat saji ditunjang oleh ahli gizi dan juru masak yang
berpengalaman
10. Instalasi Pemiliharaan Sarana Rumah Sakit
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Umum Dr. H. Chasan
Boesorie Ternate

berfungsi menyelenggarakan pemeliharaan dan

memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak baik peralatan medis


maupun non medis, mengelola limbah padat cair serta menjaga
tersediaan listrik dan air bersih.
E. Fasilitas Umum
Keberadan fasilitas umum sangat membantu bagi pasien, keluarga
pasien dan pegawai selama berada di Rumah Sakit. Adapun pelayanan
fasilitas umum yang tersedia di Rumah Sakit Dr. H. Chasan Boesorie
Ternate yaitu :
1. Parkiran
Areal parkir Rumah Sakit tidak memenuhi syarat, berlokasi di depan
gedung utama dan gedung rawat jalan
2. Keamanan
Staf keamanan jaga 24 jam bergantian dengan jumlah tenaga
keamanan 16 orang
3. Masjid
Baiturrahman
16

4. Kantin
Berada bagian dalam, sangat membantu pegawai, dan keluarga
pasien, selama berada di Rumah Sakit
.

BAB IV
KETENAGAAN
Jumlah tenaga yang ada di Rumah Sakit Umum Ternate tahun 2010
sebanyak 559 orang dan pada tahun 2011 jumlah tenaga sebanyak 564
orang. Pelaporan data kepegawaian / ketenagaan di Rumah Sakit diolah
berdasarkan formulir RL 4. Data ketenagaan di Rumah Sakit Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate pada tahun 2010 s .d 2011 sebagaimana diuraikan pada
tabel berikut
Ketenagaa RSUD Dr H.Chasan Boesorie Ternate Tahun 2010 s.d 2011

17

JENIS TENAGA
2010
NO

II

III

IV

Dr SPESIALIS
Spesialis Penyakit Dalam
Spesialis
Kandungan/kebidanan
Spesialis Anak
Spesialis Bedah
Spesialis Paru
Spesialis Jantung
Spesialis Saraf
Spesialis THT
Spesialis Mata
.Spesialis Anastesi
Spesialis Gigi
Spesiali Patologi Klinik
Spesialis Kulit Kelamin
Spesialis Radiologi
Dr UMUM
Dr Umum
Dr Gigi
TENAGA
KEPERAWATAN
S.Skep
S.Skep N
AMD Kep
AMD Kep Anastesi
Ass Perawat / SPK
D IV Perawat
D III Jiwa
D I Jiwa
TENAGA BIDAN
D I Bidan

2011

JUMLAH

JUMLAH

19
2

3,6

20
2

3,5

2
2
1
1
1
1
2
1
2
1

2
1
1

1
18
15
3
284

3,2

50,8

12

4,9

50,1

12
5
178
7
77
3

170
9
89
1
3
57
4

1
2
2
1
2
1
1
1
28
25
3
283

10,2

1
54
9

D III Kebidanan

49

36

D IV Kebidanan

9,7

S I Kebidanan
V

VI

VII

PERAWAT GIGI

SPRG
AMKG
TENAGA FARMASI
SMF

2
1
18
4

3,2

3
1
2
18
4

AM Farmasi

Sarjana Farmasi

Apoteker

TENAGAKESEHATAN
MASYARAKAT
Magister Kesehatan
SKM
SPPH
AMKL

VIII

0,5

TENAGA GIZI
Magister Gizi

21

3,8

18

6
12
2

3
13
1

12
1

2,1

13
2

0,5

3.1

3.1

18
2,3

BAB V
CAKUPAN PELAYANAN DAN MUTU PELAYANAN
A. CAKUPAN PELAYANAN

Misi yang diemban oleh RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate yakni
memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau Kepada masyarakat,
maka untuk mengetahui sejauh mana misi tersebut telah dilaksanakan, dapat
dilihat dari angka cakupan dan mutu pelayanan dengan beberapa indikator
yakni:
1. Pelayanan Rawat Jalan

19

1.1 Kunjungan Pasien Rawat Jalan


Jumlah kunjungan pasien di poliklinik rawat jalan memberi gambaran
tinggi rendahnya pemanfaatan poliklinik RSUD dr.H.Chasan Boesoirie
Ternate Provinsi Maluku Utara oleh masyarakat. Kunjungan pasien
rawat jalan dibedakan atas :
a. Kunjungan Kasus Baru yakni pasien yang datang berkunjung ke
poliklinik RSUD dr.H.Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku
Utara dengan keluhan penyakit baru,
b. Kunjungan Kasus Lama yakni pasien yang berkunjung secara
berulang untuk pemeriksaan selanjutnya dari suatu penyakit yang
sama
Tabel 1
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2009 s.d 2011

No

1
2

Jenis
Kunjungan
Kunjungan
Kasus Baru
Kunjungan
Kasus Lama
Jumlah

2009
Jumlah

2010
%

Jumlah

2011
%

Jumlah

22.884

56,31

26.929

52,24

35.497

58,82

17.725

43,26

24.616

47,76

24.849

41,18

40.636

100,00

51.545

100,00

60.346

100,00

Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien rawat


jalan secara umum meningkat pada tahun 2009 (2,29%) kenaikan
lebih besar terdistribusi pada kunjungan kasus baru 5,62% sedangkan
kasus lama 0,7%. dari tahun sebelumnya. Kunjungan kasus baru dan
lama juga tejadi peningkatan di tahun 2010 dan pada tahun 2011
terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie semakin membaik.
Sedangkan kunjungan kasus baru ditinjau dari jenis kelamin, terlihat
adanya peningkatan pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki 11226

20

pada tahun 2009, kunjungan perempuan


jumlah kunjungan 11618

juga meningkat yakni,

Walaupun demikian angka kunjungan

terbesar masih berada pada pasien perempuan dengan distribusi


kunjungan tahun 2009 sebesar 50,77% sedangkan laki-laki 49,06%
dan pada tahun 2010 jumlah kunjungan laki- laki meningkat menjadi
12370 dan perempuan menjadi 14559 dan pada tahun 2011 jumlah
kunjungan laki-laki meningkat menjadi 14954 dan perempuan menjadi
20543 di bandingkan dengan tahun sebelumnya walaupun demikian
angka kunjungan terbesar masih berada pada pasien perempuan
dengan distribusi kunjungan sebesar 57,87% laki laki 42,13% seperti
tergambar pada tabel 2 berikut :
Tabel 2
Jumlah Kunjungan Kasus Baru Pasien Rawat Jalan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009 s.d 2011

No

Jenis
Kunjungan

2009
Jumlah

2010
%

Jumlah

2011
%

Jumlah

14,954

42,13

54,06

20,497

57,87

100,00

35,497

100,00

Laki-Laki

11,226

49,06

12,370

45,94

Perempuan

11,618

50,77

14,559

Jumlah

22,884

100,00

26,929

Peningkatan penggunaan fasilitas pelayanan rawat jalan terlihat


merata pada semua kelompok umur, dan peningkatan tertinggi
terdistribusi lebih besar pada kelompok umur 15 - 44 tahun yaitu
sebesar 44,81 dan terendah pada kelompok umur 1 4 tahun yaitu
6,62 (lihat tabel 6).dan pada tahun 2010 distribusi terbesar pada
kelompok umur 15-44 tahun yaitu 38,11%, dan terendah pada
kelompok umur 1-4 tahun 5,5 %. Pada tahun 2011 distribusi terbesar
pada kelompok umur 15-44 tahun dan terendah pada kelompok
umur1-4 tahun hal ini menunjukan terjadi penigkatan dari tahun
sebelumnya

21

Kunjungan pasien rawat jalan menurut jenis pelayanan secara umum


terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 3,32%, peningkatan
yang cukup tinggi terjadi pada kunjungan pelayanan pada penyakit
mata 34% , penyakit Saraf meningkat 18,66%, Obstetri dan Ginekologi
meningkat 17,08% dan penyakit dalam mengalami peningkatan 9,00
% dari tahun sebelumnya.
Secara berurutan Tabel 6 dan 7 dibawah ini memperlihatkan jumlah
kunjungan pasien rawat jalan menurut kelompok umur dan jenis
pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
tahun 2009 s.d 2011

Tabel 3
Jumlah Kunjungan Kasus Baru Pasien Rawat Jalan
Menurut Kelompok Umur Tahun 2009 s.d 2011
2009
No
1
2
3
4
5
6

Kelompok
Umur
0-< 1 Tahun
1-4 Tahun
5-14 Tahun
15-44 Tahun
45-64 Tahun
> 65 Tahun
JUMLAH

Jumlah

2010
%

Jumlah

2011
%

jumlah

1.886
1.515
2.698
10.256
4.842
1.687

8,24
6,62
11,78
44,81
21,15
7,37

3.586
1.360
2.621
10.263
6.486
2.613

13,32
5,05
9,73
38,11
24,09
9,70

3,336
1,275
2,743
14,787
9,199
4,157

9,40
3,59
7,73
41,60
25,91
11,71

22.884

100,00

26.929

100,00

35,497

100,00

22

Tabel 4
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Jenis Pelayanan
Tahun 2009 s.d 2011
2009
Jenis Pelayanan
Rawat Jalan

No
1
2
3
4
5

Jumlah

Penyakit Dalam
Bedah
Kesehatan Anak
Obstetri dan Ginelogi
Keluarga Berencana
(KB)
Saraf
THT
Mata
Kulit dan Kelamin
Gigi dan Mulut
Polmunologi
Gawat Darurat
Radiologi
Laboratorium
Rehabilitasi Medik
Konsultasi Gizi
Hemodialisa

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Jumlah

2010
%

Jumlah

2011
%

jumlah

5.570
3.041
3.235
3.313
599

15,63
7,53
9,79
8,07
1,24

9.336
4.226
4.838
3.839
858

14,12
6,39
7,32
5,80
1,30

9.434
4.761
4.261
5.406
2.261

14,23
7,18
6,43
8,15
3,41

2.016
3.009
4.262

4,88
6,94
9,22

3.209
2.027
2.816
3.035
3.028
1.442
14
20

6,62
5,21
5,81
7,70
7,69
3,59
0,03
0,04

2.805
2.847
4.562
385
3.249
2.527
2.148
10.599
11.769
1.313
19
816

4,24
4,30
6,90
0,60
4,91
3,82
3,25
16,03
17,80
1,99
0,01
1,23

2.586
3.028
5.938
1.691
3.111
2.784
3.226
8.794
4.669
2.187
10
2.155

3,90
4,57
8,96
2,55
4,69
4,20
4,87
13,26
7,04
3,30
0,02
3,25

40.636

100,00

66.136

100,00

66.302

100.00

Untuk jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran, terdistribusi


lebih besar pada pasien umum/bayar sendiri di Tahun 2010 menjadi 40,50%
dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi (56,75%) dibandingkan
dengan tahun sebelumnya lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Jenis Pembayaran
Tahun 2009 s.d 2011
No
1
2

Jenis
Pembayaran
Bayar Sendiri
Askes
Asuransi lain
Kontrak

2009
Jlh
19109
15764
117
184

%
47,02

2010

2011

Jlh

267

40.5

38,79

83
181

0
27.4

0,29

71
679

8
10.2

0,45

2
109

7
1.65

jlh

35307

53,25

2117

31,94

1332

2,01

647

0,98

23

3
4

Keringanan
Ket.Tidak

11
1434

0,03
3,53

3
994
603

9.12

11,98

3
517

7.83

1,64

9
109
1

1.65
100.

mampu
5
6

Jamkesmas
Jamkesda

4868
667

Jumlah

40636

100,00

66136

1.50

00

2584

3,90

4882

7,36

375

0,57

66.3
02

100,00

Jamkesmas dibiayai Pemerintah Pusat, Jamkesda dibiayai


Pemerintah Kota Ternate sedangkan keterangan tidak mampu dibiayai
Pemerintah Propinsi Maluku Utara.
Rata-rata kunjungan kasus baru maupun kasus lama pasien rawat
jalan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara
tahun 2009 menurun adalah 28 Pasien perhari. Pelayanan penyakit dalam
mendapat kunjungan terbanyak pada tahun 2009 meningkat 7%.
Kunjungan terendah adalah poliklinik gizi yaitu 0,5 pasien sebanyak 25
pasien per hari menyusul Mata 15 pasien per hari. dan keluarga
berencana 2 pasien per hari. Pada tahun 2010 rata rata kunjungan
poliklinik meningkat dari tahun sebelumnya. Kunjungan terbanyak terdapat
pada laboratorium 39 pasien perhari dan diikuti dengan pelayanan
radiologi yaitu 35 pasien perhari dan untuk pelayanan penyakit dalam
menjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 25 pasien perhari
menjadi 31 pasien perhari dan kunjungan terendah pada poliklinik THT
yaitu sebanjak 9 pasien perhari dan pada tahun 2011 rata rata kunjungan
poliklinik terjadi penurunan di bandingkan dengan tahun sebelumnya
kunjungan terbanyak terdapat pada poliklinik penyakit dalam 28 pasien
perhari ini terjadi peningkatan di tahun sebelumnya dan terendah pada
kunjungan poliklinik gizi 0,3 pasien perhari ini terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya Secara berurutan rata-rata
kunjungan rawat jalan masing-masing unit pelayanan dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini.
24

Tabel 6
Rata-Rata Kunjungan Per Hari Buka Poliklinik
Tahun 2009 s.d 2011

No

Jenis
Pelayanan
Rawat Jalan

Rata-Rata
Kunjunga
n Baru

2009
Rata-Rata
Kunjungan
Baru+Lama

Rata-Rata
Kunjunga
n Baru

2010
Rata-Rata
Kunjungan
Baru+Lama

Rata-rata
Kunjuungan
Baru

1,5

5,9

0,6

4,4

1,2

6,3

26,9
9,02
10,3
6,2
8,2
5,9
7,9
4,9
9,5
10,2
3,6

12,6
25,5
15,1
12,3
16
12,6
10,8
13,1
0
11,3
8

34,5
13,5
7,6
6,6
6,7
8,5
5,9
6,4
7,2
8,2
3,8

35,4
31,2
15,3
14,12
16,2
39,4
10,8
12,8
0
9,5
9,3

27,8
12,8
8,5
8,0
6,3
5,3
4,9
9,1
8,7
8,9
2,9

28,5
30,6
18,9
13,2
14,3
13,8
8,3
15,7
0
10,2
8,7

1,1

1,2

4,1

5,3

0,6

2,0

1,0

2,8

1,6

6,2

0,04
104

0,05
145

0,06
112

0,06
202

0,03
110

0,03
180

Rehabilitasi
Medik
2
Radiologi
3
Penyakit Dalam
5
Mata
6
Bedah
7
Kesehatan Anak
8
Laboratorium
9
Gigi dan Mulut
10 Obgyn
11 Gawat Darurat
12 THT
13 Saraf
14 Kulit dan
Kelamin
15 Keluarga
Berencana (KB)
16 Konsultasi Gizi
RUMAH SAKIT

2011

1. 2 Pelayanan Gigi Dan Mulut

Jenis pelayanan terbanyak di poliklinik Gigi dan Mulut pada tahun


2009 terdistribusi lebih banyak pada pelayanan pengobatan
periodental yaitu 1019 kasus dan terendah pada pembersihan
karang gigi yaitu 20.

Secara umum ada peningkatan kunjungan

pada pelayanan Poli Gigi dan Mulut pada tahun 2009 sebesar 5,18%
dan pada tahun 2010 distribusi lebih banyak pada pasien
pengobatan pencabutan gigi yaitu 991 dan terendah pembersihan
karang gigi dan pada tahun 2011 distribusi lebih banyak pada
tumpangan gigi tetap yaitu 878 dan terendah pembersihan karang
gigi yaitu 49 kasus secara umum tejadi penigkatan pada tahun
sebelumnya.
25

Rata
kunjunhan
Baru+Lama

Tabel 7 berikut ini memperlihatkan jenis pelayanan gigi dan mulut


periode 2009 dan 2011
Tabel 7
Jenis Pelayanan Gigi dan Mulut Tahun 2009 s.d 2011

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jenis Pelayanan
Pencabutan gigi tetap
Pengobatan pulpa
Pengobatan periodental
Tumpangan gigi tetap
Pengobatan absces
Pencabutan gigi sulung
Tumpatan gigi sulung
Pembersihan karang gigi
Lain-lain
JUMLAH

2009
655
537
1019
625
82
142
59
20
72
3211

2010
991
683
608
660
48
126
74
7
56
3253

2011
452
359
503
878
54
93
59
49
28
2475

1.3 Pelayanan Fisioterapi

Saat ini instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie


Ternate baru dapat menyediakan pelayanan Fisioterapi. Jenis
pelayanan yang terbanyak pada tahun 2009 adalah latihan fisik yaitu
sebanyak 2480 yang diikuti oleh antinoterapi 2230 . Secara umum
kunjungan pelayanan Fisioterapi meningkat 5,96% di tahun 2009
pada tahun 2010 jumlah pelayanan terbanyak adalah latihan fisik
sebanyak 3180 dan terendah traksi lambung dan cervical sebanyak
22 dan pada tahun 2011 jumlah pelayanan terbanyak adalah latihan
fisik sebanyak 3472 dan terendah terapi wicara sebanyak 68 ini
terjadi peningkatan secara umum kunjungan pelayanan Fisioterapi
meningkat di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tabel 8
Jenis Tindakan Instalasi Rehabilitasi Medis

26

Tahun 2009 s.d 2011


Tahun
NO

Jenis Pelayanan

2009

2010

2011

Aktinoterapi

2.230

3.04

2.894

Latihan fisik

2.480

2
3.18

3.472

3
4
5
6

Elektroterapi
Akupasiterapi
Terapi wicara
Pembuatan alat anggota

0
851
109
59

1.166
103
46

7
8

tiruan
Traksi Lumbal & Cervical
Lain-lain
JUMLAH

22
17
7.280

68
80
7.829

901
49
15
35

759

6.469

1.4 Pelayanan Laboratorium

Jenis pelayanan di instalasi Patologi Klinik yang terbanyak pada


tahun 2009 Pemeriksaan hematologi sebanyak 32864 kali, jumlah ini
meningkat pada tahun 2010 menjadi 21381kali atau menurun di
bandingkan dengan tahun sebelumnya Secara umum tahun 2009
jenis pemeriksaan terbanyak terdistribusi pada jenis pemeriksaan
kimia darah yang merupakan jenis pemeriksaan tertinggi, dimana
pada tahun 2009 pemeriksaan kimia darah berjumlah 8327 kasus
menurun 143061 atau menurun 26%. Dan pada tahun 2010 jumlah
pemeriksaan hematologi sebanyak 21381 jumlah ini menurun
dibandingkan dengan tahun 2009 dan jenis pemeriksaan kimia darah
merupakan

jenis

pemeriksaan

tertinggi

pada

tahun

2010

pemeriksaan kimia darah berjumlah 54989 kasus ini menurun. Dan


pada tahu 2011 jenis pemeriksaan kimiah darah tertinggi 53567 ini
menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya ( Lihat tabel 9 )

27

Tabel 9
Jenis Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Tahun 2009 s.d 2011

No

Jenis
Pemeriksa
An

Tahun 2009
Seder
Hana

Sedang

Canggih

Tahun 2010
Jlh

Sedang

Canggih

JH

sedang

Canggih

3,662

2,159

17,352

Hematologi

Kimiah
Darah

83.271

54,985

53,567

Gula darah

13.113

13,344

13,453

Serologi

3.299

2,842

Bakteriologi

2.703

3,478

2,569

Urine

7.628

4,170

3,315

Tinja

14

152

453

Analisis
gas

Parasitologi
32.864

1.5

21,381

sede
hana

JUMLAH

32.864

Seder
hana

2011

13.644

95.384

16.249

68.329

3668

2,333

10.829

167

84.539

Pelayanan Radiologi

Jenis pemeriksaan terbanyak di Instalasi Radiologi adalah


USG kontras yaitu 8812 kali pada tahun 2009 diikuti oleh foto tanpa
kontras 8775 kali dan foto dengan bahan kontras sebanyak 119 kali.
Semua jenis pelayanan terjadi peningkatan pada tahun 2009 dan
juga peningkatan USG kontras dan foto dengan bahan kontras di
tahun 2010 dan semua jenis pemeriksaan peningkatan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
pemeriksaan

terjadi

Dan pada tahun 2011 semua jenis

penurunan

dibandingkan

dengan

tahun

sebelumnya lebih jelas Gambaran jenis pelayanan di instalasi


Radiologi dapat dilihat pada tabel 10 berikut
Tabel 10
Jenis Pelayanan Instalasi Radiologi Tahun 2009 s.d 2011
Jenis Pelayanan
No
1
Foto tanpa bahan kontras
2
Foto
dengan
bahan

2009
8.775
119

Tahun
2010
10.105
83

2011
10,000
46

kontras

28

Jlh

3
4

Fluroskopi
Foto Gigi
a. Dental alveolir
b. Panoramic

1.012

739

456

USG

8.812

10.927

10.502

10 Pola Penyakit Pasien Rawat Rawat Jalan


Sepuluh Pola Penyakit rawat jalan semua golongan umur tahun 2009.
Berikut ini secara berurutan disajikan data sepuluh penyakit terbanyak
tahun 2009 s.d 2011

10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Jalan 2009


Golongan
sebab penyakit
1 Ispa
2 Diare
3 TB Paru
4 Bronchitis
5 Malaria
6 Gastritis
7 DM
8 Hypertensi
9 Karies Gigi
10 ISK

No

Jumlah
1.814
438
433
414
293
265
150
124
104
79

1000

2000

44,09
10,65
1053
10,06
7,12
6,44
3,65
3,01
2,53
1,92

10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Jalan 2010

Golongan
Sebab penjakit
Ispa

No

Jumlah

1.701

31,79

Katarak

781

14,6

OMA

671

12,5

Dispepsia

571

10,7

Diare

350

6,54

1000

2000

29

DM

309

5,78

TB Paru

305

5,70

Malaria

250

4,67

Hypertensi

236

4,41

Gastritis

176

3,29

10

10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Jalan 2011

Golongan
Sebab penjakit
Dispepsia

Ispa

No

Jumlah

1.714

23

1.642

22

DM

984

13

Oma

730

10

Katarak

610

Bronchitis

564

Hpertensi

549

Diare

357

Malaria

211

10

TB Paru

205

1000

2000

2. Pelayanan Pasien Darurat


Pasien

darurat

adalah

pasien

yang

datang

secara

tiba-

tiba/mendadak akibat kecelakaan atau penyakit lain di Unit Gawat Darurat


(IGD) yang memberikan pelayanan 24 jam sehari. Informasi yang
diperoleh dari kegiatan IGD meliputi:
1. Jumlah kasus terdiri dari:
a kasus bedah
b kasus non bedah
30

2. Tindak lanjut pelayanan terdiri dari:


a Pasien dirawat (opname)
b Pasien dirujuk
c Pasien pulang (setelah dirawat)
d Pasien mati sebelum dirawat
Jumlah pasien IGD tahun 2009 baik kasus bedah maupun kasus non
Bedah mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akan
tetapi pada pasien gawat darurat kasus non Bedah mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 kasus non bedah mengalami peningkatan
yaitu dari jumlah 4200 menjadi 4339 dan pada tahu 2011 kasus beda
maupun kasus non bedah mengalami penigkatan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Maupun, kegiatan pembedahan menurut golongan dan
spesialisasi Informasi lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 11 tabel 12.13
dan 14 dibawah ini
Tabel 11
Jumlah Pasien Gawat Darurat Tahun 2009 s.d 2011
2009
No

Jenis Kasus

2010

2011

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Kasus Bedah

1.782

29,79

1.517

25,91

1.724

15,1

Kasus Non Bedah

4.200

70,21

4.339

74,09

4.192

39

Kebidanan

1.841

16

Anak

3.400

30

11.157

100,00

Jumlah

5.982

100,00

5.856

100,00

Tabel 12
Jumlah Pasien Gawat Darurat Kasus Bedah
Tahun 2009 s.d 2011
Tindak Lanjut

2009

2010

2011

31

No

Pelayanan

Jumlah

Jumlah

Jumlah

51,00

1.276

80,6

1,584

89,29

0,2

18

1,01

48,60

304

19,2

172

9,70

100

1.583

100

1,774

100,00

Pasien dirawat

916

Pasien dirujuk

Pasien Pulang

866

Rumah Sakit

1.782

Tabel 13
Jumlah Pasien Gawat Darurat Kasus Non Bedah
Tahun 2009 s.d 2011

Tindak
No lanjut
Pelayanan
1

2009
Jumlah

Pasien
dirawat
Pasien
dirujuk
Pasien
pulang

2
3

2.745

Rumah Sakit

2010

90,33

2011

Jumlah

Jumlah

3.453

82,39

3,971

90,74

0,09

294

9,67

738

17,61

401

9,16

3.039

100,00

4.191

100,00

4,376

100,00

Tabel 14
Kegiatan pembedahan
Menurut golongan dan Spesialisasi
Tahun 2011
Tahun 2011
Khusus
N0

Besar

Sedang

Kecil

Spesialisasi
Kamar
bedah

UGD

Kamar
bedah

UGD

Kamar
bedah

UGD

Bedah

50

13

155

111

276

49

2
3

Obgyn
Bedah saraf

22

501

480

205

37

THT

18

Mata
Kulit dan

6
7

kelamin
Gigi dan mulut

Kamar
bedah
17

UGD

Jumlah

671
1.248

39

60

267

53

320

32

Kardiologi

Bedah ortopedi

10

Paru paru

11

Lain lain
total

17

107

20

21

947

10

601

10

70

586

95

17

2.417

3. Pelayanan Pasien Rawat Inap


Jumlah Pelayanan pasien rawat inap memberi gambaran tinggi
rendahnya pemanfaatan ruang perawatan RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate Provinsi Maluku Utara oleh masyarakat.
Jumlah Pasien Rawat Inap di RSUD dr.H.Chasan Boesoirie Ternate
Provinsi Maluku Utara pada tahun 2009 kunjungan perempuan menigkat
meningkat sebesar

53,07% dibandingkan tahun sebelumnya. terlihat

pada tabel 14 di bawah ini. Peningkatan jumlah pasien terjadi baik untuk
pasien perempuan maupun laki-lak di tahun 2010 juga meningkat, pasien
rawat nginap laki-laki maupun perempuan seperti pada tabel dibawah ini
dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan baik pasien laki laki maupun
pasien perempuan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Tabel 15
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2009 s.d 2011
N
o

Jenis
Kunjungan

2009
Jumlah

2011

2010
%

Jumlah

Jumlah

Laki-Laki

7.599

46,93

6.334

37,52

6.684

40,95

Perempuan

8.592

53,07

10.547

62,48

9.637

9,05

16.191

100,00

16.881

100,00

16.321

100,00

Jumlah

Tabel 16 memperlihatkan bahwa kunjungan rawat inap ditinjau dari


kelompok umur, semuanya mengalami peningkatan dan terdistribusi lebih
33

pada kelompok umur 15 44

tahun

47,61% dan terrendah pada

kelompok umur < 1 tahun 9,70% pada tahun 2009.

Sedangkan pada

kelompok umur 15-44 tahun sebesar 39,91 di tahun 2010 dan pada tahun
2011 semua

kunjungan rawat inap ditinjau kelompok umur semuanya

mengalami peningkatan

Tabel 16
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelompok Umur
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Propinsi Maluku Utara
Tahun 2009 s.d 2011
No

Kelompok
Umur

2009
Jumlah

2011

2010
%

Jumlah

< 1 Tahun

1.635

9,70

1 - 4 Tahun

1.492

9,39

5 - 14 Tahun

1.509

9,29

15 - 44 Tahun

6.751

47,61

45 - 64 Tahun

2.341

14,81

> 65 Tahun

2.461

9,18

Jumlah

16.191

100,00

2.028
2.182
2.089
6.738
2.194
1.650

12,10
12,93
1237
39,91
13,00
9,77

16.881 100,00

Jumlah

1.299
1.789

7,96
8,14

1.300
8.123
3.195
1.534

7,97
46,96
19,58
9,40

17.240 100,00

1. Pasien Rawat Inap menururut Kelas Perawatan dan Ruangan


Perawatan
Pada tabel 17 dan Tabel 18 nampak bahwa kunjungan pasien rawat
inap menurut kelas perawatan terdistribusi lebih besar pada perawatan
kelas III. Sedangkan menurut ruang perawatan lebih besar terdistribusi
pada ruang perawatan penyakit dalam pada tahun 2009. Angka
kunjungan pasien pada tahun tersebut meningkat secara merata di
semua

unit

pelayanan

rawat

inap,

kecuali

tingkat

hunian

ICU

menurun.dan pada tahun 2011 angka kunjungan meningkat secara


merata di bandingkan dengan tahun sebelumnya Hal ini menunjukan
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di rumah
sakit semakin membaik.

Jumlah pasien rawat inap menurut kelas


34

perawatan dan ruang perawatan secara rinci disajikan pada tabel 17 dan
18 berikut :

Tabel 17
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
2009

2010

2011

Kelas
Perawatan
VIP

Kelas I

2.106

13,01

2.908

17,23

2.712

Kelas II

2.924

18,06

3.320

19,67

2.976

Kelas III

8.259

51,01

7.346

43,52

7.519

5
6.

Non Kelas
Paviliun
Jumlah

767
476
16.191

4,74
2,94
100,00

509

3,02

774
531

1
4.49
3.08

16.881

100,00

17.240

100,00

No

Jumlah
1.659

%
10,25

Jumlah
2.798

%
16,58

Jumlah
2.728

%
16%
15.7
3
17.2
6
43.6

Tabel : 18
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Ruang Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
2009

2010

2011

No

Ruang
Perawatan

Penyakit Dalam

4.295

26,53

4.451

26,37

3.780

Bedah

1.313

8,11

1.522

9,016

1.804

Anak

3.465

21,40

4.945

29,29

2.779

OBGYN

3.414

21,09

3.435

20,35

6.175

Jumlah

Jumlah

Jumlah

%
21,9
3
10,4
6
16,1
2
35,8

35

2
ICU

767

4,74

647

3,38

77

4,49

Neoro

695

4,29

827

4,90

761

4,41

Paviliun

476

2,94

572

3,39

531

3,08

paru

636

3,69

17.240

100,00

Jumlah

16.191

100,00

16.881

100,00

2. Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Pembayaran


Jumlah pasien yang membayar sendiri (out of pocket) tahun 2009
sebesar 37,16% naik dari tahun sebelumnya, sedangkan peserta
Asuransi Kesehatan yang memanfaatkan pelayanan rawat inap cukup
menggembirakan dimana terjadi peningkatan sebesar 18,42%, begitu
juga pasien tidak mampu yang dibiayai melalui Jamkesmas,
keterangan tidak mampu mengalami peningkatan 19,12% dari tahun
sebelumnya. Dan pada tahun 2010 jumlah pasien yang membayar
sendiri

meningkat

sebesar

.38,67% dari tahun sebelumnya dan

asuransi kesehatan lain juga mengalami peningkatan, serta Jamkesda


yang dibiayai melalui Jamkesmas juga mengalami peningkatan
sebesar, 19,3 dibandingkan dari tahun sebelumnya pada tahun 2011
jumlah pasien membayar sendiri dan juga pasien yang tidak mampu
yang dibiayai melalui jamkesmas ,jamkesda serta asuransi lain
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
sedangkan pasien bayar sediri yang memanfaatkan pelayanan Rawat
inap terjadi penigkatan sebesar 35.39%
Gambaran pasien rawat inap menurut jenis pembayaran tahun 2009
s.d 2011 disajikan pada tabel berikut :

No

Tabel 19
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Pembayaran
Tahun 2009 s.d 2011
Jenis
2009
2010
2011

36

Pembayaran
Bayar Sendiri

2
3
4
5
6

Jumlah
6017

%
37,16

Jumlah
6528

%
38,67

Jumlah
6102

%
35.3

Askes

4397

27,16

4983

29,52

5394

9
31.2

Asuransi Lain
Ket. Tidak Mampu

310
2873

1,91
17,74

284

1,68

282
3779

9
1.64
21.9
2
9.42
0.34

Jamkesmas
Jamkesda

Rumah Sakit

2198
396

13,58
2,45

1874
3212

11,10
19,03

1624
59

16191

100,00

16881

100,00

17240

100,00

3. Jenis Pelayanan Kebidanan dan Perinatologi


Tabel dibawah ini (Tabel 20. dan Tabel 21) memberi gambaran tentang
Pelayanan Kebidanan dan Perinatologi dalam tahun 2009. s/d 2011
Jumlah persalinan sebanyak 1590 kasus di Tahun 2009 yang terdiri dari
persalinan

normal 1350 kasus dan persalinan dengan komplikasi

sebanyak 132 kasus. Sedangkan sectio caesari sebanyak 568 dan


kasus abortus tercatat sebanyak 194 kasus. Persalinan tahun 2009
mengalami penurunan 4,38 dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun
2010 jumlah persalinan normal sebanmyak 1044. Kasus dengan
persalinan komplikasi sebanyak 62 kasus di bandingkan dengan tahun
sebelumnya, sedangkan sectio caesaria sebanyak 568 di tahun 2009
dan mengalami penigkatan di tahun 2010 sebanyak 964 dan kasus
abortus menurun yaitu 42 kasus dibandingkan di tahun 2010.dan pada
tahu 2011 jumlah persalinan sebanyak 998 kasus hal ini terjadi
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya ,dan persalinan
dengan komplikasi

sebanyak 92 kasus ,sedangkan sectio caesar

sebanyak 414 dan kasus abortustahun 2011 mengalami peningkatn


sebanyak 116 kasu dibandinkan dengan tahun sebelumnya dan
persalinan normal

menurun dari tahun 2011

sebanyak 814 kasus

dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 1044 kasus

37

Tabel 20
Jenis Pelayanan Kebidanan Tahun 2009 s.d 2011

2009
No

Asal Pasien

Jenis Pelayanan

Rujukan
Ma
ti

Jlh

2010

Non
rujukan
Jml

Ma
ti

Ru
juk
an
ke
ata
s

2011
Asal rujukan

Asal Pasien
Rujukan
Ma
ti

Jml

Non
rujukan
Jml

Ma
ti

Ruj
uk
an
ke
atas

Rujukan
jlm

Persalinan ( a + b )

1.590

1.162

998

a.

Persalinan
normal

1.350

1044

814

b.

Persalinan
dgn
komplikasi

Perdarahan
sblum
Persalinan

29

Perdarahan
sesdh
Persalinan

39

Pre Eklampsi

Eklampsi

Infeksi

Lain-lain

Non
rujukan

4
62
48
24
5

16

161

51

92

Sectio Caesaria

568

964

414

Abortus

194

42

116

Imunisasi
a. TT 1
b. TT 2

38

Rujuk
an ke
atas

Tabel 21
Jumlah Pelayanan Perinatologi Tahun 2009 s.d 2011

No

Tahun

Jenis Pelayanan
2009

Kelahiran Hidup
- < 2500 gram
- > 2500 gram
Kematian Perinatal
- Kelahiran mati
- Mati neonatal > 7 hari
Sebab
kematian
perinatal
- Asphyxia
- Trauma Kehamilan
- BBLR
- Tetanus neonatorum
- Kel. Congenital
- ISPA
- Diare
- Lain-lain

2010

2011

157
850

49
1653

1712
81

36
1

1
9

13

1
10

14
1

32
2
2

51

4. Lama hari Rawat


Lama dirawat pasien rawat inap tahun 2009 ditinjau dari kelas
perawatan adalah 54734 hari, dengan urutan teratas ditempati oleh
kelas III yaitu sejumlah 24150 hari, sedangkan terendah berada pada
non,Klas (ICU) 2130 .Berdasarkan ruang perawatan, ruang Obgyn
urutan teratas dengan 10365 hari kemudian diikuti oleh ruang
perawatan anak sejumlah 9458 hari dan ICU sejumlah 6312 hari dan
39

terendah berada pada ruang perawatan bayi. Pada tahun 2010 pada
kelas perawatan III tejadi peningkatan 10621 dari tahun sebelumnya
sedangkan terendah pada tahun sebelumnya berada pada non kelas
(ICU) sebesar 24150 dan pada tahun 2010 menurun dari tahun
sebelumnya. Berdasarkan ruang perawatan terjadi peningkatan

dari

tahun sebelumnya yaitu dari 17525 menjadi 18936 dan terendah berada
pada ruangan bayi 4183 menjadi 4911 . Lama dirawat dan pada tahun
2011 pada kelas perawatan terjadi

penigkatan dibandigkan dengan

tahun sebelumnya dan pada ruang perawatan terjadi penigkan sebesar


20585 dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu 18936 dan terendah
berada pada ruangan ICU sebesar 2569 rinci diperlihatkan pada tabel
21 dan 22 sebagai berikut :
Tabel 22
Lama Dirawat Pasien Rawat Inap Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011

No

Kelas Perawatan

VIP

2
3
4
5
6

Kelas I
Kelas II
Kelas III
Non Kelas
Paviliun
Jumlah

LAMA DIRAWAT (HARI)

2009

2010

2011

6.760

62.6211

10.270

6.555
8.546
24.150
2.130

9.775
9.790
25.657
679

1.593
54.734

2.016
58.538

9.527
9.958
28.999
2.567
2.604
63.925

Tabel 23
Lama pasien Rawat inap Menurut Ruangan Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
No

Ruang Perawatan

Penyakit Dalam

Bedah

Anak

LAMA DIRAWAT (HARI)


2010
2011

2009
17.525

18.936

17.297

6.312
9.458

7.733
8.829

8.941
7.982
40

10.365
2.130
4.183

10.666
2.180
4.911

12.628
2.569
5.290

Neorologi

2.668

3.066

3.226

Paviliun

1.593

2.217

2.604

Paru

OBGYN

ICU

Bayi

3.388
54.734

Jumlah

58.538

63.925

DATA KEGIATAN PELAYANAN RAWAT INAP


RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
TAHUN 2010.s.d 2011
TAHUN 2010
No

Jenis
Pelayanan

P . Dalam

Pasie
Awal

Pasien
Masuk

Pasien
Keluar
Ma
Hidup
ti
4.451
63

Perincian

Pasien
sisa

Lama
dirawat

Jumlah
Hari
Rawat

>48

<48

27

36

51

18.936

18.852

53

4.512

Bedah

1.549

1.522

18

10

25

7.733

7.605

K. Anak

29

3.140

3.005

130

35

34

8.829

8.743

Obgyn

16

3.445

3.435

19

10.666

8.726

ICU

.857

.647

212

124

88

2.180

2.145

Neurologi

837

827

3.066

3.091

Bayi

10

1.978

1.940

40

40

4.911

2.857

Paviliun

577

572

2.217

2.237

142

16.895

16.399

482

303

179

156

58.538

54.256

Pasien
sisa

Lama
dirawat

Jumlah

TAHUN 2011
No

Jenis
Pelayanan

Pasie
Awal

Pasien
Masuk

Pasien
Keluar
Mat
Hidup
i
3.737
43

Perincian

Jumlah
Hari
Rawat

>48

<48

38

49

17.297

17.086

P . Dalam

45

3.784

Bedah

25

1.798

1.785

19

15

19

8.941

9.286

K. Anak

32

2.774

2.665

114

27

87

27

7.982

7.525

Obgyn

19

4.005

3.983

87

12.628

10.343

41

ICU

776

566

208

115

93

2.569

2.571

Neurologi

763

753

3.226

3.260

Bayi

2.190

2.108

80

80

5.290

3.600

Paviliun

533

522

2.604

2.547

paru

634

608

28

19

3.388

3.294

153

17.257

16.727

513

245

268

170

63.925

59.512

Jumlah

Pola Penyakit Pasien Rawat Inap


Pasien rawat inap adalah pasien yang datang ke RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate dan membutuhkan perawatan dalam batas waktu
tertentu. Sama halnya pola penyakit pada pasien rawat jalan, maka pola
penyakit pada pasien rawat inap
Untuk pasien rawat inap tahun 2009 golongan umur 0 sampai dengan
dibawah umur 1 tahun Penyakit terbanyak adalah diare. Sedangkan pada
kategori umur 1 sampai dengan 4 tahun penyakit terbanyak adalah juga
Diare, dan pasien golongan umur 65 keatas dirawat inap di RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate penyakit terbanyaknya adalah diabetes melitus.
Sedangkan untuk semua golongan umur ditempati penyakit diare yang
penyebabnya dipengaruhi oleh makanan dan minuman
10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Inap 2009
Golongan
%
0
No
Jumlah
sebab penyakit
1
Diare
1.175 30,78
2

Malaria

882

23,10

TB. Paru

315

8,25

DBD

275

7,20

Bronchitis

253

6,63

Hipertensi

211

5,53

Gastritis

204

5,34

DM

204

5,34

Pnemonia

158

4,14

1000

2000

42

10

Strock

141

3,69

10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Inap 2010

Golongan
Sebab
Penyakit
Malaria

No

Juml
ah

1.031

22,0

Diare

941

20,1

TB. Paru

600

12,8

Dispepsia

512

10,9

DHF

368

7,84

PEM

286

6,10

DM

268

6,5

Bronchitis

266

5,67

Hipertensi

203

4,33

10

Pnemonia

201

4,28

0
2000

1000

10 Pola Penyakit Terbanyak Rawat Inap 2011


No
1

Golongan
Sebab
Penyakit
Diare

Juml
ah

1.188

29,0

Malaria

881

21,5

Dispepsia

752

18,4

HT

243

5,9

PJK

232

5,7

DM

218

5,3

0
2000

1000

43

Bronchitis

168

4,1

Ispa

160

3,9

TB Paru

156

3,8

10

Asma Bronchitis

98

2,4

10 Peringkat Pola penyakit Penyebab kematian


Kematian di Rumah Sakit Umum Dr. H. Chasan Boesoirie masih terlalu
tinggi terutama angka kematian umumnya ditangani kalau diasumsikan
perhari sekitar 1-2 kematian terjadi tiap hari
Berikut ini disajikan 10 pola penyakit kematian terbanyak tahun 2009 dan
tahun 2011.
10 Peringkat pola penyakit Penyebab kematian 2009

Golongan sebab
kematian
Septisemia

Pnemonia

22

15

PJK

18

12,

Diare

17

9,7

PEM

14

9,7

Malaria

11

7,6

Dehidrasi

6,2

Strock

5,5

Gagal Ginjal

5,5

10

DHF

4,8

No

Jumlah

30

22

10

50

10 Peringkat pola penyakit Penyebab kematian 2010


44

Golongan sebab
kematian
PJK

Strock

21

14

PEM

19

13

TB Paru

17

11

Pnemonia

12

8,3

DHF

11

7,6

Malaria

6,2

Anemia

6,2

Dehidrasi

4,1

10

Diare

3,4

No

Jumlah

34

23

10

50

10 Peringkat pola penyakit Penyebab kematian 2011

Golongan sebab
kematian
Septicemia

PJK

26

20

Peneumonia

15

11

Diare

14

11

Stroke

11

Malaria

TB Paru

Pertumbuhan
janin
lamban,malnutris
i
Janin dan ggn yg
Berhub dgn
kehamilan

No

Jumlah

38

21

Hypertensi

10

Asphyxia

10

50

45

4. Pelayanan Rujukan .
1. Pasien rujukan rawat jalan
2. Pasien rujukan rawat inap
Pada tahun 2009, sebagian besar pasien yang dirujuk ke RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate dirujuk dari Puskesmas yaitu 17209 pasien
(lihat tabel 26), sedangkan pasien rujukan dari rumah sakit dan fasilitas
lain baik rumah sakit kabupaten milik pemerintah maupun rumah sakit
swasta sebanyak 15914 .
Rujukan keatas menurun signifikan dari tahun sebelumnya yakni 10,00%.
Penyakit dalam merupakan jenis pelayanan yang merujuk pasien
terbanyak ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi yaitu diluar Provinsi
Maluku Utara sebanyak 188 pasien, jumlah ini menurun

dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar (10,90%.) .


Distribusi kasus yang dirujuk ke luar daerah Maluku Utara pada tahun
2009 sebanyak 481 kasus dan tahun 2009 sebanyak 344 kasus dan pada
tahun 2010 pasien rujuk dari Puskesmas meningkat sebesar 33102
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 17209 dan rujukan ke
fasilitas pelayanan dari rumah sakit kabupaten milik pemerintah maupun
swasta sebanyak 3687 dan rujukan pasien diluar Provinsi Maluku Utara
sebanyak 343 jumlah ini menurun dibandingkan di tahun 2009 dan pada
tahun 2011 rujukan keatas mengalami pengkatan dari tahun sebelumnya
yaitu 446 pasien dan rujukan dari puskesmas meningkat sebesar 20676
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan rujukan ke fasilitas lain
pelayanan dari rumah sakit kabupaten milik pemerintah maupun swasta
sebanyak 446 jumlah ini meningkat di bandingkan dengan tahun
sebelumnya diikuti dengan Pelayanan Bedah terjadi peningkatan sebesar
58 mejadi 82 dan tahun 2011 meningkat menjadi sebesar 124 lebih jelas
dapat dilihat Tabel 26 dibawah ini menggambarkan jumlah kasus rujukan
baik yang dirujuk dari bawah maupun rujukan keatas (rujukan ke rumah
sakit yang lebih lengkap di luar Daerah Maluku Utara)

46

Tabel 24
Jumlah Pasien Rujukan Menurut Jenis Pelayanan
Tahun 2009 s.d 2011
2009
No

Rujukan
dari bawa

Jenis Pelayanan

2010
Ruju
kan
ke
atas

Rujukan dari
bawa

2011
Ruju
kan
ke
atas

Rujukan
dari bawah

Ruju
kan
ke
atas

Penyakit Dalam

5.267

5.237

188

8.451

848

165

6.377

Rs &
Fas
Kes
lain
179

Bedah

1.595

2.527

58

3.990

224

82

2.098

124

124

Kesehatan anak

959

908

4.917

920

1.916

16

16

Obgyn

738

426

23

3.507

328

18

1.378

29

29

Saraf/Neuro

1.390

134

37

2.578

217

45

1.842

75

75

THT

1.178

1.162

10

2.544

272

11

1.449

12

12

4.198

4.192

10

4.055

504

3.791

310

75

Mata
Kulit dan
Kelamin
Gigi dan mulut

2.750

299

1.214

10

Lain-lain

3.3102

3687

343

20.676

446

446

PKM

Jumlah

B.

1.884

RS
&
Fas
kes.
Lain

1.328

PKM

RS &
Fas
kes.
Lain

PKM

179

611

8
17.209

15.914

344

Mutu Pelayanan
Kecenderungan tingkat efisiensi pengelolaan Rumah sakit dapat dinilai
dari beberapa indikator yakni:
1.

Angka Kematian Netto ( Net Death Rate / NDR )

47

Angka kematian netto( Net Death Rate NDR) adalah angka kematian
pasien dalam waktu 48 jam keatas setelah pasien dirawat per seratus
pasien keluar.Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
Rumah Sakit nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolelir adalah
kurang dari 2,5 per 100 pasien keluar NDR dipandang cukup
bermakna dalam penilaian mutu pelayanan karena menggunakan
indikator 48 jam keatas setelah pasien dirawat. Hal ini memberikan
gambaran upaya petugas rumah sakit, dalam hal ini dokter dan
perawat serta upaya penunjang pelayanan lain dalam menyelamatkan
jiwa pasien.
Jika pasien meninggal dibawah 48 jam setelah dirawat maka hal ini
lebih dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit pasien pada saat
masuk rumah sakit.
Angka kematian netto atau NDR RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate Provinsi Maluku Utara cukup baik yaitu hanya 1,28%.dan di
tahun 2010

2,11% mengalami penigkatan dan di tahun 2011

mengalami penurunan yaitu sebesar 1,55% dari tahun sebelunya


Tabel 25
Angka Kematian Netto atau Net Death Rate (NDR) Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
NDR (%)
No
1
2
3
4
5
6

Kelas Perawatan
VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Non Kelas
Paviliun
Rumah Sakit

2009

2011

2010
42
0,23
0,27
1,89
10,45
0,42
1,3

0,79
0,85
0,90
2,1
10,24

0,40
0.40
0,44
2
12

0,35
2

1,32

1,55

Tabel 26
Angka Kematian Netto atau Net Death Rate (NDR) Menurut Ruang Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011

48

No

Ruangan
Perawatan
Penyakit dalam
Bedah
Anak
Obgyn
ICU
Neurologi
Paviliun
Rumah Sakit

1
2
3
4
5
6
7

2009
1
0,76
2
0,02
2,34
1
0,42
1,28

NDR ( % )
2010
1
1
1,11
0,09
10,24
1
0,35
2,11

2011
1
1
3,13
0,07
12
0,78
1,31
1,55

2. Angka Kematian Umum Gross Death / GDR.


Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) angka kematian per
seratus pasien keluar. Angka normal standar GDR adalah tidak lebih dari
4,5 per seratus pasien keluar. Secara umum GDR digunakan sebagai
indikator untuk menilai mutu pelayanan walaupun dianggap kurang tajam.
Sama dengan NDR, angka kematian umum atau GDR RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara cukup baik 3% dari Tahun
sebelumnya dan di tahun 2010 6%

dan di tahun 2011 mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Lihat Tabel 29. dan


Tabel 30.). angka ini dibawah angka GDR ideal (4,5%), sehingga dapat
disimpulkan bahwa mutu pelayanan RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie Ternate
Provinsi Maluku Utara termasuk dalam kategori baik.
Tabel 27
Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) Menurut
Kelas Perawatan Tahun 2009 s.d 2011
GDR (%)
No

Kelas Perawatan

2009

2010

2010

VIP

0,56

1,3

Kelas I

0,42

0,85

0,95

Kelas II

0,44

6,7

Kelas III

2,43

2,1

3,24

Non Kelas/ICU

24

2,5

27

49

Paviliun

0,42

1,69

2,98

Rumah Sakit

Tabel 28
Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) Menurut
Ruang Perawatan RSUD Dr. H. Chasan Boesoeirie Ternate
Propinsi Maluku UtaraTahun 2009 s.d 2011
No

Ruang
Perawatan

GDR (%)
2009

2010

1,48

Penyakit Dalam

Bedah

Anak

4,47

Obgyn

0,02

ICU

Neorologi

1,44

Paviliun

0,42

14
1,17
4,09
0,13
25
1
1

Rumah Sakit

24

2011
1,13
1,05
4,10
0,10
27
1,5
2
2,98

3. Angka penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR)


adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini memberi gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai ideal BOR adalah 6085%
3 1. Angka Penggunaan Tempat Tidur Menurut Kelas Perawatan.
Angka penggunaan tempat tidur (BOR) RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie Provinsi Maluku Utara pada tahun 2009 menigkat
dibanding tahun 2010 yakni dari 71% di tahun 2010 menurun
50

menjadi 70% di

dengan tahun sebelumnya dan tahun 2011

terjadi penigkata menjadi 76% Tabel 31 dan 32 menunjukan


bahwa terjadi peningkatan BOR di VIP penyakit dalam dan non
kelas / ICU sedangkan kelas I, kelas II dan III mengalami
penigkatan, Hal ini sangat menggembirakan bahwa walaupun
semakin menjamurnya klinik-klinik swasta, namum rumah sakit
Dr. H. Chasan Boesoirie masih berpeluang mengkafer segmen
pasar menengah keatas dimana tingkat hunian di ruang VIP
tahun 2009 meningkat cukup menggembirakan. BOR di ruang
perawatan VIP meningkat sebesar 10,7% di tahun 2010

Menurut kelas perawatan dan ruang perawatan rata rata BOR


70% dan tahun 2011 menigkat menjadi 76% Gambaran tingkat
pemanfaatan tempat tidur disajikan secara berurutan menurut
kelas perawatan pada tabel berikut :
Tabel 29
Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
No

BOR (%)

Kelas

2009

2010

2011

88

166
58
61
66

83
73
65
78
89
89
76

Perawatan
VIP

Kelas I

44

Kelas II

61

Kelas III

74

Non Kelas/ ICU

73

Paviliun

55

69

Rumah Sakit

71

70

3. 2. Angka Penggunaan Tempat Tidur Menurut Ruang Perawatan


Upaya untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan kelas
perawatan

dimaksudkan

agar

masyarakat

berminat

memanfaatkan kelas perawatan sehingga angka pencapaian


BOR dapat meningkat pada kategori standar ideal yang
51

ditetapkan, yakni 60 85%, indikator ini memberi gambaran tinggi


rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. BOR
untuk ruang perawatan tahun 2009/2011 terdistribusi lebih besar
pada ruang Kebidanan dan Kandungan serta ruang ICU dan
paviliun masing-masing yakni 102% s.d 89%.
Tabel 30
Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Menurut Ruang Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011

No

BOR (%)

Ruang Perawatan

2009

2010

2011

62
59
39
109

72
66
46
104

Penyakit Dalam

57

Bedah

48

Penyakit Anak

56

102

Kebidanan/Kandungan
Neuro, THT, Mata, Gigi,
Kelamin)
ICU

Paviliun

Kulit&

Rumah Sakit

63

52
73

75

89

55

76

89

65

70

76

Secara umum angka penggunaan tempat tidur atau BOR RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara sejak tahun 2009 s.d
2011 masih ideal yaitu 60-85% diharapkan dapat ditingkatkan pada
tahun 2011, mengingat beberapa ruang perawatan sudah direnovasi
dengan fasilitas tempat tidur yang sangat memadai dan didukung
dengan persediaan fasilitas air bersih dan kapasitas listrik yang cukup
besar dapat mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat untuk
mengakses pelayanan di rumah sakit.
4.

Angka Rata-Rata Lama Perawatan Atau Length Of Stay (LOS)


Angka rata-rata lama perawatan atau Length Of Stay (LOS) adalah
rata-rata lama seorang pasien dirawat. Indikator ini disamping
52

memberi gambaran tingkat efisiensi pelayanan di rumah sakit juga


dapat memberi gambaran mutu pelayanan apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih
lanjut), LOS yang ideal adalah 6-9 hari.
Angka rata-rata lama perawatan atau LOS RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara tahun 2009 s.d 2011 tidak
mengalami perubahan yakni 3 hari.
Hal ini menunjukan tingkat pelayanan semakin baik. Lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 31 dan 32 dibawah ini :
Tabel 31
Angka Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
No

Kelas
Perawatan

VIP

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Non Kelas/ICU

Paviliun
Rumah Sakit

LOS (HARI)
2009

2010

2011

2
3
3
4
3
3

4
3
2
3
3
3
3

4
4
3
4
3
5
4

Tabel : 32
Angka Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Menurut Ruang Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
LOS (%)
No
Ruang Perawatan
2009
2010
2011
1

Penyakit Dalam

2
3

Bedah
Penyakit Anak

Kebidanan/Kandungan

Neorolgi

ICU

4
5
3
3
3
2

4
5
3
3
4
3

5
5
3
3
4
3

53

Bayi
Bayi ( rawat gabung )
7
Paviliun
8
Rumah Sakit

4
3

4
5
2
3
4
5. Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Bed Tun Over(BTO)
Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Menurut Kelas Perawatan
Angka frekuensi pemakaian tempat tidur atau Bed Turn Over (BTO)
adalah suatu niali rata-rata berapa kali dalam satu periode waktu
tertentu (biasanya satu tahun), satu tempat tidur rumah sakit terpakai.
Penggunaan BTO tidak berdiri sendiri tapi bersama-sama dengan
indikator BOR, LOS dan TOI melalui analisa Barber Johnson yang
digunakan untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
rumah sakit dan lebih banyak dipakai pada rumah sakit umum. Nilai
ideal BTO selama satu tahun untuk satu tempat tidur adalah 40-50 kali
atau idealnya selama satu tahun satu tempat tidur dipakai sebanyak
40-50 kali.
Tabel 35 memperlihatkan frekuensi pemakaian tempat tidur RSUD Dr.
H. Chasan Boesoirie lebih besar terdistribusi pada non-kelas/ICU yaitu
untuk satu tempat tidur frekuensi penggunaannya sebanyak 99 kali
dan terendah 51 kali dan pada tahun 2011 untuk satu tempat ridur
frekwensi pengunaanya sebanyak 97 dan terendah 65 tempat tidur
pada

ruang

perawatan

kelas satu

dan

sebaliknya

Frekuensi

pemakaian tempat tidur ( BTO) menurut kelas perawatan tahun 2010


lebih besar pada kelas III dan terendah pada non/ kelas ICU dan di
tahun 2011 lebih besar pada non kelas dan terendah pada ruangan
paviliun lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut

54

Tabel : 33
Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BTO) Menurut Kelas Perawatan
Tahun 2009 s.d 2011
No

Kelas Perawatan

BTO (%)
2010
116

2009
51

2011
80

VIP

Kelas I

51

63

75

Kelas II

77

75

65

Kelas III

77

68

73

Non Kelas/ICU

99

107

97

Paviliun

59

72

66

73

73

75

Rumah Sakit

Angka frekuensi pemakaian

tempat tidur atau BTO RSUD Dr. H.

Chasan Boesoirie Ternate Provinsi Maluku Utara menurut kelas


perawatan BTO tahun 2009 terdistribusi lebih besar terjadi pada ruang
perawatan ICU / Non kelas yakni sebesar 96 kali, dan pada tahun 2010
dan pada tahun 2011 distribusi lebih besar pada terjadi pada ruangan
Kebidanan dan Kandungan yakni sebesar 105 frekuensi pemakaian
tempat tidur meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya .

No

Tabel 34
Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BTO) Menurut
Ruang Perawatan Tahun 2009 s.d 2011
BTO (%)
Ruang Perawatan

Penyakit Dalam

2
3
4

Bedah
Penyakit Anak
Kebidanan/Kandungan
Neuro, THT, Mata, Gigi, Kulit
& Kelamin
ICU

Bayi ( rawat gabung )

200
9
51

2010

2011

54

60

36
85
132

43
77
139

49
48
105

50

605

54

96

107

97

55

Paviliun

60

72

66

Rumah Sakit
73
73
75
6. Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur Atau Turn
Over Internal (TOI )
Angka selang waktu antara penggunaan tempat tidur atau Turn Over
Interval (TOI) adalah suatu rat-rata hari yang menggambarkan interval
pemakaian tempat tidur dari saat terakhir terisi kesaat terisi
berikutnya. Sama halnya dengan BTO, indikator ini digunakan untuk
menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit
bersama-sama dengan BOR, LOS, dan BTO. Nilai ideal TOI adalah 13 hari atau idealnya tempat tidur kosong hanya 1-3 hari.
Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) Menurut
Kelas Perawatan.

Angka selang waktu antara penggunaan tempat tidur (TOI) RSUD Dr.
H.

Chasan

Boesoirie

Provinsi

Maluku

tahun

2009

cukup

menggembirakan dalam arti memenuhi standar ideal rata-rata 1 tempat


tidur saat terisi terakhir ke saat terisi berikutnya dalam selang waktu 6 hari .

angka selang waktu hanya berkisar 2 hari tempat tidur tidak


digunakan, dan pada tahun 2010 tidak mengalami perubahan dan
pada tahun 2011 memenuhi standar idealnya
dengan tahun sebelumnya

bila dibandingkan

Gambaran interval waktu penggunaan

tempat tidur menurut kelas perawatan dan ruang perawatan secara


rinci dijelaskan pada tabel 35 dan 36 dibawah ini

56

Tabel : 35
Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) Menurut
Kelas Perawatan Tahun 2009 s.d 2011
TOI
No

Kelas Perawatan

1
2

VIP
Kelas I

Kelas II

Kelas III

Non Kelas

Paviliun

2009

1
4
2
1,2
1,04
3

Rumah Sakit

2010
1
5
2
2
2
2
2

2011
1
1
3
1
0,45
0,59
2

KETERANGAN:
TOI = Jumlah Tempat Tidur x (Jumlah hari dalam 1 tahun jumlah hari perawatan dalam 1 tahun)
Jumlah Pasien Keluar ( Hidup dan Mati )
Toi Ideal adalah 1- 3 hari

Tabel : 36
Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) Menurut
Ruang Perawatan Tahun 2009 s.d 2011
TOI
2009

2010

2011

Penyakit Dalam

Bedah

Penyakit Anak

4
5

Kebidanan/Kandungan
ICU

00,7
1

1
1

0
0

Bayi ( rawat gabung )

7
8

Neurologi
Paviliun

3
3

1
1

2
2

No

Ruang Perawatan

Rumah Sakit

KETERANGAN:
TOI = Jumlah Tempat Tidur x (Jumlah hari dalam 1 tahun jumlah hari perawatan dalam 1 tahun)
Jumlah Pasien Keluar ( Hidup dan Mati )

Toi ideal adalah 1 3 Hari.

57

Pemanfaatan Sarana Pelayanan dan Mutu Pelayanan


Tahun 2010 s.d 2011
Tahun 2010
Unit Palayanan

Jml
TT

Pemanfaatan
BOR
BTO
TOI
(%)
(Kali) (Hari)

Mutu Pelayanan
LOS GDR
NDR
(Hari) (%)
(%)

Penyakit dalam

84

62

54

14

Bedah

12

59

43

1,17

Kesehatan anak

43

39

77

4,09

1,11

Obgyn

39

109

139

30

0,13

0,09

ICU

75

107

30

25

10,24

Paviliun

76

72

15

0,35

Neorologi

14

605

Rumah Sakit

230

70

73

2,11

JmlTT

Pemanfaatan
BOR BTO
TOI
(%)
(Kali) (Hari)

Tahun 2011
Unit Palayanan

Mutu Pelayanan
LOS GDR
NDR
(Hari) (%)
(%)

Penyakit dalam

63

75

60

1,13

Bedah

37

66

49

1,05

Kesehatan anak

48

46

4,10

3,13

Obgyn

38

129

163

0,10

0,01

ICU

88

97

27

12

Paviliun

89

66

1,32

Neorologi

14

63

54

1,05

Paru

14

66

45

44

230

76

75

2.98

1,55

Rumah Sakit

Indikator Pelayanan Rumah Sakit Tahun 2010 s.d 2011


58

No
1
`

2009
230

Tahun
2010
230

2011
230

a. BOR (%)

65

70

76

b. TOI (hari)

73
16191

73
16895

75
16957

Indikator
Kapasitas TT
Pemanfaatan TT

3
4

c. BTO (kali)
Jml Pnd.Masuk Dirawat
Rata-rata jumlah Pembedahan

5
6
7
8

per- bulan
Rata-rata persalinan per-bulan
GDR ()
NDR ()
AVLOS (hari)

117

644

201

132
2,71
1,3
3

1,702
6
2,11
3

171
0,10
0,07
3

BAB VI
KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT

59

Berdasarkan data keuangan Rumah Sakit, memberi gambaran


penerimaan / pendapatan Rumah Sakit dan realisasi penerimaan APBD dan
pendapatan Rumah Sakit Tahun 2010 s.d 2011 seperti disajikan pada tabel
dibawah ini :
Tahun 2010
No
1
2

Jenis penerimaan
Pendapatan RS
APBD
TOTAL

Target
Rp 13.293.000.000
Rp 26.246.566.340
Rp 39.539.566.340

Realisasi
Rp 12.666.623.340
Rp 26.246.566.340
Rp.38.913.189.680

Target
11. 202 667.195
14.396.501.000
25.599.168.195

Realisasi
15.636.227.189
14.396.501.000
30.032.728.189

Tahun 2011
No
1
2

Jenis penerimaan
Pendapatan RS
APBD
TOTAL

BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kunjungan rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2009 s.d
tahun 2011 ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat

60

Maluku Utara terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan


Boesoirie Ternate semakin membaik.
2. Kunjungan rawat inap mengalami peningkatan dari tahun 2009 s.d
2011, hal ini menunjukan bahwa mutu pelayanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate semakin baik
didukung dengan tenaga dokter, Perawat, Bidan serta tenaga
profesional lainnya.
3. Angka kunjungan rata-rata buka Poliklinik tahun 2010 mencapai 145
pasien perhari dan ditahun 2011 meningkat menjadi 180 pasien per
hari.
4. Jenis pembayaran rawat jalan urutan terbanyak adalah pasien umum
sedangakan jenis pembayaran rawat inap terbanyak juga pasien
umum hal ini dikarenakan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate memiliki VIP Penyakit Dalam, VIP
Anak, VIP Kebidanan, VIP Bedah dan Paviliun.
5. Angka frekuensi pemakaian tempat tidur rawat inap tahun 2009
mencapai 65% dengan nilai idealnya 60% 85% dan di tahun 2010
mengalami peningkatan yaitu 70% bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan 76%.

B. Saran
1. Pemerintah Provinsi Maluku Utara
a. Managemen dan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara
diharapkan melengkapi peralatan medis yang belum dimiliki oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.
b. Memperhatikan kesejahteraan karyawan
61

2. Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie


a. Staf dan Managemen Rumah Sakit Umum daerah Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate bekerja sama dan terus meningkatkan mutu
pelayanan sehingga tingkat kepercayaan masyarakat tetap terjaga
b. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan Visi dan Misi Rumah
Sakit dengan sasaran peningkatan kualitas SDM.

62

Anda mungkin juga menyukai