2022
2022
RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA
Jl. Trans Atadei - Kelurahan Lewoleba Barat
Kabupaten Lembata - Nusa Tenggara Timur
Penyelenggara : Yayasan Papa Miskin Keuskupan Larantuka
Telp./Fax (0383) 2343062 E-mail : rsbukitlewoleba@yahoo.com
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA
NOMOR : 783/SK-DIR/F.11/VII/2022
TENTANG
BAB I
DEFINISI
Pasal 1
1. Komunikasi adalah sebagai proses dimana seorang individu (komunikastor) menyampaikan
stimulasi (biasanya dengan lambang kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain.
2. Komunikasi efektif adalah proses komunikasi yang baik dan berdampak sesuai dengan yang
diinginkan komunikator
3. Komunikator (sender) adalah orang yang melakukan komunikasi dengan orang lain untuk
mengirimkan suatu pesan/informasi kepada orang lainyang dapat yang dimegerti oleh kedua
belah pihak
4. Komunikan (receiver) adalah orang yang menerima pesan/informasi dari komunikator
5. Pesan (message) adalah informasi yang disampaikan baik secara langsung maupun tidak
langsung dari komunikator ke komunikan
6. Media (channel) adalah alat yang menjadi penyampai dari komunikator ke komunikan
7. Edukasi pada pasien dan keluarga adalah usaha atau kegiatan untuk membantu individu dan
keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan secara optimal dan
bersedia berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam proses pelayanan.
8. Pemberian informasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam inrteraksi pasien dengan tenaga
kesehatan atau yang bukan tenaga kesehatan/ non kesehatan berupa penjelasan tentang
rencana /asuhan medis, keperawatan, non medis yang akan dilakukan selama pasien di
rumah sakit.
9. Komunikasi dengan masyarakat adalah komunikasi timbal balik yang dilakukan oleh rumah
sakit dengan masyarakat baik untuk menyampaikan informasi maupun untuk mendapatkan
umpan balik atau keluhan dari masyarakat.
10. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di rumah sakit.
11. Keluarga pasien adalah suami/istri, orang tua yang sah atau anak kandung dan saudara
kandung dari pasien.
12. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) adalah mereka yang secara langsung memberikan
asuhan dan edukasi secara efektif kepada pasien antara lain : Dokter, Perawat, Bidan, Ahli
Gizi, Apoteker, Penata anastesi dan sebagainya.
13. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya Rumah Sakit untuk mendukung
pelayanan Rumah Sakit secara professional dalam meningkatkan kemampuan pasien,
keluarga dan masyrakat.
14. Assesmen kebutuhan edukasi pada pasien dan keluarga adalah proses menentukan
kebutuhan pasien dan keluarga akan pembelajaran tentang kondisi dan atau penyakit yang
berhubungan dengan pasien serta bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
15. Verifikasi pemahaman pasien dan keluarga terhadap pemberian edukasi adalah suatu
tindakan yang dilakukan untuk menilai ketercapaian pemberian informasi edukasi yang
diberikan kepada pasien dan keluarga.
BAB II
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
Pasal 2
Rumah sakit menetapkan tim PKRS (PromosiKesehatanRumahSakit) untuk melaksanakan promosi
kesehatan di dalam maupun diluar rumah sakit.
Pasal 3
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menyelenggarakanpelayananinfoemasi dan edukasi, serta
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan edukasi secara terkoordinasi dan berkolaborasis
ecara efektif.
Pasal 4
1. Tim PKRS yang diangkat oleh DirekturbertugasmembantuDirekturdalammengelolakegiatan
promosi Kesehatan didalam dan di luarrumahsakit
2. Tim PKRS Menyusun program kegiatan promosi Kesehatan rumah sakit setiap tahunnya, ter
maksud kegiatan edukasi rutin sesuai dengan misi rumah sakit, layanan dan populasi pasien.
3. Rumah sakit menerapkan pemberian edukasi kepada pasien dan keluargamenggunakan medi
a, format, dan metode yang telahditetapkan.
Pasal 5
1. Tim PKRS melaporkan hasil pelaksanaan program kerja kepada Direktur setiap tahun
2. Direktur akan meneruskan laporan tersebut kepada Ketua Yayasan
BAB III
Pasal 6
Rumah sakit menetapkan tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) untuk melaksanakan promo
si kesehatan di dalam maupun di luar rumah sakit.
Pasal 7
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan pelayanan
, serta akses untuk mendapatkan pelayanan.
Pasal 8
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terkait alternatif asuhan dan pelaya
nan ditempat lain apabila rumah sakit tidak dapat memberikan asuhan dan pelayanan yang dibutuhk
an pasien.
Pasal 9
Rumah sakit melakukan pengkajian terhadap kebutuhan edukasi setiap pasien, beserta kesiapan da
n kemampuan pasien untuk menerima edukasi. Pengkajian kemampuan dan kemauan belajar pasie
n/keluarga meliputi:
1. Kemampuan membaca dan tingkat Pendidikan
2. Bahasa yang digunakan (apakah diperlukan penerjemah atau penggunaan Bahasa isyar
at)
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
6. Nilai-nilai dan pilihan pasien.
Pasal 10
Pasal 15
Rumah sakit menggunakan metode edukasi dengan mempertimbangkan nilai yang dianut dan
preferensipasien dan keluarganya serta memungkinkan terjadinya interaksi yang memadai antar
a pasien, keluarga pasien dan staf.
Pasal 16
Rumahsakitmemberikaninformasi dan edukasi kepadapasien dan keluarga menggunakan metode
lisan maupun tulisan.
1. Metodelisan : wawancara, diskusi, konseling, dan penyuluhan
2. Metode tulisan : menggunakan leaflet, banner, dan poster
Pasal 17
Rumahsakitmenetapkan Bahasa Indonesia sebagaibahasautamadalamberkomunikasi dan menyediak
an Penerjemah Bahasa daerah dan Bahasa asing (Inggris) sesuai dengan kebutuhan pasien dan kelua
rga
Pasal 18
Rumahsakitmemberikanpromosikesehatansecaraberkelanjutandalammenunjangkeberhasilanasuhan
yang berkesinambungan (discharge planning)
Pasal 19
Rumahsakitmenyediakan daftar faskes primer dan praktikmandiriuntukmendukungpromosi
Kesehatan berkelanjutan dan edukasiuntukmenunjangasuhanpasien yang berkelanjutan.
BAB IV
KOMUNIKASI ANTAR PPA (PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN) DAN STAF KLINIS
Pasal20
Rumahsakitmenerapkankomunikasisaatmenerimainstruksimelaluitelepon :
menulis/menginputkekomputer – membacakan – konfirmasikembali ( TULBAKON) dan SBAR
saatmelaporkankondisipasienkepada DPJP
Pasal21
Rumahsakitmenerapkankomunikasisaatpelaporanhasilkritispemeriksaanpenunjang, diagnostic,
hasilpengobatan yang tidakdiharapkan
Pasal22
Rumahsakitmenerapkankomunikasisaatserahterimapasien (hand over) di dalamrumahsakit yang
mencakup:
1. Antara PPA (misalnya: antardokter, daridokterkeperawat, antarperawat dan seterusnya).
2. Antara unit perawatan yang berbeda di dalamrumahsakit ( misalnya :
saatpasiendipindahkandariruangintensifkeruangperawatanataudariinstalasigawatdaruratkeru
angoperasi)
3. Dari ruangperawatan pasien ke unit layanandiagnostiksepertiradiologiataufisioterapi
Pasal23
Rumahsakitmenyediakankomunikasi yang akurat, tepatwaktu, lengkap, jelas dan mudahdipahami
dan berlakuuntukseluruhrumahsakittermasukcode bluedan code red
BAB V
KOMUNIKASI RUMAH SAKIT DENGAN MASYARAKAT
Pasal24
Rumahsakitmelakukanpromosikesehatankepadamasyarakat yang dilakukan oleh tim PKRS
Pasal25
Promosi Kesehatan yang diberikankepadamasyarakatmeliputi:
1. Komunikasimenggunakan media elektronik dan non elektronik
2. Komunikasisecaralangsung
BAB VI
PENUTUP
Pasal26
1. Surat keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkan
2. Apabila di
kemudianhariterdapatkekeliruandalamsuratkeputusaninimakaakandiadakanperbaikanseperlu
nya
Ditetapkan di : Lewoleba
Pada Tanggal : 07 Juli 2022
RS Bukit Lewoleba
dr. AmiliaTjahjadi
Direktur
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA
NOMOR : 783/SK-DIR/F.11/VII/2022
TENTANG
PEDOMAN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
DI RUMAH SAKIT BUKIT LEWOLEBA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuanumum
Terwujudnyakomunikasidan edukasiyang efektif, efisien, kolaboratif dan
berkesinambungan di RumahSakitLewoleba.
2. Tujuankhusus
a. Memahamibagaimanacara dan proses melakukankomunikasi, infomasi dan edukasi
Kesehatan di RumahSakit Bukit yang sesuaidenganstandarproseduroperasional
yang ada.
b. Meningkatkan kepedulian petugas dalam memberikankomunikasi dan edukasidi
rumah sakit
c. mengintegrasikanedukasipasien dan keluargasebagaibagiandari proses perawatan,
disesuaikandenganmisi, pelayanan yang disediakan, sertapopulasipasien
d. Memberikaninformasikesehatansecaratepatwaktu, dan akurat
e. Meningkatkanpengetahuan dan keterampilanpasien dan
keluargasesuaidengankebutuhanpasien.
f. Meningkatkanedukasikepadapasien yang membutuhkanpelyanankesehatan yang
berkelanjutan
g. Meningkatkanketrampilan professional pemberiasuhan (PPA)
dalammelaksanakankomunikasiefektif
h. Meningkatkankomunikasiefektifantar PPA dan stafklinis
i. Meningkatkanpromosikesehatanrumahsakit dengan masyarakat
C. SASARAN
Sasaranpedomankomunikasiefektif di RumahSakitadalah:
1. Petugasklinis(PPA) dan non klinis di RumahSakit
2. Pasien dan ataukeluargapasien
3. Pengunjung
4. Masyrakat yang tinggalatauberadadisekitarRumahSakit
D. RUANG LINGKUP
1. Komunikasipetugas dengan pasien dan keluarga
2. Komunikasi antar PPA dan staf klinis
3. Komunikasi rumah sakit dengan masyarakat
BAB II
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN KELUARGA
No JenisPelayanan Waktu
1. Instalasirawatjalan
1. Poli umum Senin-Sabtu (07.00 – 14.00)
2. Poli penyakitdalam Senin-sabtu (07.00-14.00) dan (17.00-20.00
3. Poli kebidanan
4. Poli anak Rabu dan Sabtu (07.00-selesai)
Rabu dan Sabtu (07.00- selesai)
2. Instalasirawatinap 24 jam
3. Instalasigawatdarurat 24 jam
4. Pelayananpenunjang
1. Radiologi 24 Jam
2. Laboratorium 24 jam
3. Farmasi 24 jam
f. InformasitentangTarif pelayananRumahsakit
g. Fasilitaspelayanan yang dimilikiRumahSakit
h. Informasitentang general consent yang meliputihak-hak dan kewajibanpasien
1) Hak-hakpasien
Memperolehinformasimengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di RumahSakit
Memperolehinformasitentanghak dan kewajibanpasien
Memperolehlayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan
tanpadiskriminasi
Memperolehlayanankesehatan yang
bermutusesuaidenganstandarprofesi dan standarproseduroperasional
(SPO)
Memperolehlayanan yang efektif dan
efisiensehinggapasienterhindardarikerugianfisik dan materi
Mengajukanpengaduanataskualitaspelayanan yang didapatkan
Memilihdokter dan kelasperawatansesuaidengankeinginannya dan
peraturan yang berlaku di RumahSakit
Memintakonsultasitentangpenyakit yang dideritanyakepadadokter lain
yang mempunyai Surat IjinPraktek (SIP) baik di dalammaupun di
luarRumahSakit
Mendapatkanprivasi dan kerahasiaanpenyakit yang dideritatermasuk
data-data medisnya
Mendapatinformasi yang meliputi diagnosis dan tata
caratindakanmedis, tujuantindakanmedis, alternatiftindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkinterjadi, dan prognosis terhadaptindakan yang
dilakukansertaperkiraanbiayapengobatan
Memberikanpersetujuanataumenolakatastindakan yang akandilakukan
oleh tenagakesehatanterhadappenyakit yang dideritanya
Didampingikeluarganyadalamkeadaankritis
Menjalankan ibadah sesuai agama ataukepercayaan yang
dianutnyaselamaitutidakmengganggupasienlainnya
Memperolehkeamanan dan keselamatandirinyaselamadalamperawatan
di RumahSakit
Mengajukanusul, saran
perbaikanatasperlakuanRumahSakitterhadapdirinya
Menolakbimbinganrohani yang tidaksesuaidengan agama dan
kepecayaan yang dianutnya
MenggugatataumenuntutRumahSakitapabilaRumahSakitdidugamember
ikanpelayanan yang
tidaksesuaidenganstandarbaiksecaraperdatamaupunpidana
MengeluhkanpelayananRumahSakit yang
tidaksesuaidenganstandarpelayananmelalui media cetak dan
elektroniksesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan
2) Kewajibanpasien
Memberikaninformasi yang benar, jelas dan
jujurtentangmasalahkesehatannya
Mengetahuikewajibannya dan tanggungjawabpasien dan keluarga
Mengajukanpertanyaanuntukhal yang tidakdimengerti
Memahami dan menerimakonsekuensipelayanan
Mematuhiinstruksi dan menghormatiperaturanrumahsakit
Memperlihatkansikapmenghormati dan tenggang rasa
Memenuhikewajibanfinansial yang disepakati
Petugas rumah sakit berkewajiban untuk melakukan edukasi kepada pasien dan
keluarga sehingga pasien dan keluarga pasien bisa memahami pentingnya mengikuti proses
Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh rumahsakit.
Pemberianedukasikepadapasien dan keluargadiberikan oleh PPA
(Profesionalpemberiasuhan) yang terdiridaridokter, perawat, bidan, apoteker/
asistenapoteker, radiographer,penataanastesi,fisioterapi, dan analislaboratorium.
a. Sikapempati
Keberhasilanantaradokter dan pasien pada
umumnyaakanmelahirkankenyamanan dan kepuasanbagikeduabelahpihak,
khususnyamenciptakansatu kata tambahanbagipasienyaituempatidokter yang
meliputi:
1. Kemampuankognitifseorangdokterdalammngertikebutuhanpasien
2. Kemampuanefektifitas/ sensitifitasdokterterhadappasien
3. Kema,puanperilakudokterdalammemperlihatkan/
menyampaikanempatinyakepadapasien.
Keterampilanempatibukanhanyasekedarbasa-
basiataubermanismulutkepadapasienmelainkan:
1. Mendengarkankeluhanpasien
2. Responsive pada kebutuhanpasien
3. Responsive pada kepentinganpasien
4. Usaha memberipertolongankepadapasien
2. Tahappenyampaianinformasi
Setelahtahappengumpulaninformasidilakukandenganakurat,
makadoktermasukketahappenyampaininformasi.
Ada 6 halpenting yang harusdiperhatikan agar
efektifdalamberkomunikasidenganpasienyaitu:
1. Materiinformasi yang disampaikan
Hasil pengkajian
Diagnosis
Rencanaasuhan
Hasil pengobatan
Termasukhasilpengobatan yang tidakdiharapkan
Dukungan/ support
2. Informasidiberikankepadapasien dan ataukeluargapasien yang dikehendaki
oleh pasienitusendiri
3. Tempatpenyampaianinformasi: di ruangpraktikdokter, di
bangsalatauruangtempatpasien, dan di tempat lain yang
pantasataspersetujuanpasien/ keluarga
4. Cara menyampaikan:
Informasi yang pentingdikomunikasikansecaralangsung,
tidakmelaluitelepon
Persiapanmeliputi: materi yang akandisampaikan, ruangan yang
nyaman, memperhatikanprivasipasien, waktu yang cukup,
mengetahuisiapasaja yang
akanmendengarinformasi( sebaiknyalebihdarisatu orang)
Mengkajisejauh mana pengertianpasien/ keluargatentanghal yang
akandisampaikan
Tanyakankepadapasien/ keluargasejauh mana informasi yang
diinginkan dan amatikesiapanpasien/ keluargamenerimainformasi yang
akandisampaikan
Dokterharusmenjadipendengar yang aktifdenganmemperhatikanhal-
halsebagiberikut:
Sikap verbal pasien( jikapasienlemas, pasientergesa- gesa,
pasienbertayatetapi ragu- ragu)
Mulaidenganpertanyaanterbuka
Dengarkankeluhanpertama kali yang disampaikanpasie yang
belumtentumenjadikeluhanutamanya
Fasilitasikeluhanpasien:
Meresponataumemberiumpanbalikmaupunklarifikasi
Tanyakanbilaada yang ,asihinginditanyakan
Konfirmasimaupunnegosiasi agenda
selanjutnyadenganmengikutsertakanpendapatatauputusanpasien.
C. RINCIAN KEGIATAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI DI RAWAT
INAP DAN RAWAT JALAN
1. Jenis-jenishambatan
4) Tunawicara
Seseorangdikatakantunawicaraapabilamerekamengalamikesulitanbicara. Hal
inidisebakankurangatautidakberfungsinyaalat- alatbicarasepertironggamulut,
lidah, langit- langit, dan pita suara.
Padaumunyaseseoranngdngangangguanpendengaran/ tunarungu yang
disebabkanolehfaktorbawaan (keturunan/ genetik) akan
berdampakpadagangguanbicara.sebaliknyaseseorang yang tidak/
kurangdapatbicaraumumnyamasihdapatmenggunakanfungsipendengarannyawalau
puntidakselalu.
2. Tatalaksanahambatankomunikasi
c. Cara MengatasiHambatanBahasaAsing
1) Dalamhalmengatasihambatanbahasaasingadalahdengandiperlakukannyaseseora
ng yang mahirdalambahasaasing( translatter).
2) Jikapetugaspenerjemahtidakdapatdatangdalamwaktucepat,
makapetugasrumahsakit yang memilikikemampuanberbahasaasing yang
baikdapatsementaramembantumenanganihambatantersebut.
3) Jikaterdapat pasien ataukeluarga pasien yang
menggunakanbahasaasingmakapetugasmenghubungiseorangpenerjemah.
4) Penerjemahmendampingipetugasselamaberkomunikasidengan pasien dan
keluarga pasien.
Dalammemberikanpelayanankesehatankepadapasiendiperlukanpelayanan yang
terkoordinir yang melibatkansemuabagian yang terkait salah
satunyamerencanakanpemulanganpasiendan tindakanselanjutnya.
Dalammemberikanpelayanan yang efisienkepadapasien,
termasukmemberikaninformasikepadapasienmakakeluargapasien juga
perludilibatkandariawalpasienmasuksampaiperencanaan proses pemulangan yang
terbaikatausesuaikebutuhanpasien
1. Jenis- JenisHambatan
2. Komponenperawatan di rumah
3. Prinsip- prinsipperencanaanpulang
Cara menyampaikan:
a. Ikutsertakankeluargadalam proses pemulanganpasien
b. Gunakan Bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas
c. Jelaskan Langkah- Langkah dalammelaksanakansuatuperawatan
d. Perkuatpenjelasanlisandenganinstruksitertulis
e. Motifasipasienuntukmengikuti Langkah- Langkah tersebutdalammelakukanperawatan
dan pengobatan
f. Kenalitanda- tanda dan gejalakomplikasi yang harusdilaporkan pada petugas
Kesehatan.
5. TatalaksanaPelayanan
1.) Pengkajian
Pengkajianmencakuppengumpulan dan pengorganisasian data
tentangklien.Ketikamelakukanpengkajiankepadaklien,
keluargamerupakanbagiandari unit perawatan. Klien dan
keluargaharusaktifdilibatkandalam proses discharge planning agar
transisidarirumahsakitkerumahdapatefektif, baikkepadapasien yang
barudatangpertama kali di rumahsakitmaupunpersiapanpasien yang
akanpulangsembuhmaupunkondisikritis.
Elemen pentingdaripengkajiandischarge planningadalah :
Data Kesehatan
Data pribadi
Pemberiperawatan
Lingkungan
Keuangan dan pelayanan yang dapatmendukung
2.) Diagnosa
4.) Implementasi
Implementasiadalahpelaksanaanrencanapemulangan dan
refferal.Seluruhrencanapemulangan yang diberikanharusdidokumentasikan pada
catatanperawat dan ringkasanpulang (discharge planning).
Instruksitertulisdiberikankepadaklien.Demonstrasiulangmenjadiharusmemuaskan.
Klien dan pemberiperawatanharusmemilikiketerbukaan dan
melakukanyadenganalat yang akandigunakan di rumah.
5.) Evaluasi
Evaluasiterhadapdischarge
planningadalahpentingdalammembuatkerjadischarge planning. Perencanaan dan
penyerahanharusditelitidengancermatuntukmenjaminkualitas dan pelayanan yang
sesuai.Evaluasiberjalanterus – menerus dan membutuhkanrevisi dan juga
perubahan.
Evaluasilanjutdari proses
pemulanganbiasanyadilakukanseminggusetelahklienberada di rumah atau sesuai
dengan instruksi dokter untuk kembali melakukan pemeriksaan dalam periode
waktu tertentu, hal ini di dokumentasikan dalam form ringkasan pulang.
BAB III
KOMUNIKASI ANTAR PPA
1. KOMUNIKASI SBAR
2. TULBAKON
Tata laksanaTulbakonmeliputi :
1.) SaatDokterSpesialismenanggapiinformasi yang
disampaikanmakaPerawat/Bidanmencatatlengkap (write/tulis/Tul) pada
dokumenrekammedispasiensesuaidengan advice DokterSpesialis yang
diberikandengan tulisan jelas dan mudahdibaca
2.) Hasil pencatatan yang dilakukan oleh Perawat/Bidandibacaulang (read
back/bacaulang/Ba) kepadaDokterSpesialisuntukmemvalidasihasilcatatan yang
telahditulissehinggatidakterjadikesalahpahamandalammaksud dan tujuan.
Untukobat-obatan yang masukdalam daftar LASA atau NORUM,
makapetugasmembacakanulangkembalinamaobat yang
dimaksuddenganmengejaobat-
obatantersebutsehinggatidakterjadikesalahanpemberianobat dan menulis di
Rekammedispasien
3.) Petugasmelakukankonfirmasi (Kon) kepadadokterataspenulisan dan pembacaan
yang dilakukannya dan dinyatakanbenar oleh dokter.
4.) Jika terdapatkesalahanpencatatan dan atau salah
pemahamandalammenerimaanadvis, makacatatandibenarkan, dibacakanulang
dan dikonfirmasiulang (reconfirm /konfirmasiulang/K) pada DokterSpesialis
5.) Pencatatan pada rekammediskemudian di stempel TULBAKON, ditandatangani
oleh Perawat/Bidan yang
kemudiandimintakantandatanganatauparafkepadaDokterSpesialis pada saat visit
6.) Dalamkeadaandarurat, pembacaanulangtidakharusdilakukan
Tatalaksana SOAP:
1. Petugasmelakukananamnesauntukmendapatkankeluhanpasiensaatini, Riwayat penyakit
yang lalu, Riwayat penyakitkeluarga, kemudiantuliskan pada kolom S
2. Petugasmelakukanpemeriksaanfisik dan kalua
perlupemeriksaanpenunjangterhadappasien, tulishasilpemeriksaandalamkolom O
3. Petugasmembuatkesimpulandalambentuksuatu diagnosis kerja, diagnosis diferensial,
atausuatupenilaiankeadaanberdasarkanhasil S dan O, kemudian di isi di kolom A
4. Petugamenuliskanrencana diagnostic, rencana monitoring, rencanaedukasi
5. Doktermenulis SOAP saatsetelahmelakukanpemeriksaan dan anamnesekepasien,
sedangkanuntukperawat/ bidanmenulis SOAP saat 30 menitsebelum jam dinasberakhir.
6. Di rawatinap SOAP di tulis di dalam CPPT, sedangkan di rawatjalan SOAP di tulis di
dalamberkasrekammedisrawatjalan.
C. PELAPORAN NILAI KRITIS
3. Nilai Kritis
G. KONSULTASI MEDIS
Tata laksanakonsultasimedis:
1.) Setelah DPJP memeriksa pasien dan dipandang perlu untuk dirawat bersama dengan
dokter Specialis lain, maka DPJP akan melakukan konsultasi medis berupa rawat
bersama
2.) DPJP memberi informasi kepada pasien/keluarga tentang penyakit, tujuan
pelayanan, outcome yang diharapkan dan rencana untuk rawat bersama dokter
Specialis lain
3.) Jika pasien/keluarga pasien setuju, maka pasien dikonsultasikankedokterlain
4.) DPJP menulissuratkonsuldilembarkonsul
5.) Bidan/Perawatruanganmenghubungidokter yang ditunjuk.
6.) Dokter yang ditunjuk memberikan jawaban bisa secara lisan atau datang memeriksa
pasien dan kemudian menulis jawaban konsul dilembar konsul.
Untukkunjungan/tindakanberikutnyadokter yang
ditunjukmenulishasilpemeriksaandicatatanterintegrasi
Pindah Rawat
1.) Setelah DPJP memeriksapasien dan dipandangperluuntukdirawatdokter lain
( pasienserahkan ), maka DPJP akanmelakukankonsultasimedisberupapindahrawat
2.) DPJP memberikan informasi tentang penyakit kepada pasien/keluarga dan bahwa
pasien akan diserahkan kepada dokter lain yang lebih tepat dibidang ahlinya
3.) Jika pasien/keluarga setuju, maka pasien/keluarga menandatangani surat
persetujuanpengalihan DPJP, dan DPJP menulis surat konsul pindah rawat disurat
pengalihan DPJP
4.) Apabila pindah rawat dikehendaki olehkeluarga sendiri, maka pasien/keluarga
harus menandatangani lembar surat pernyataan pindah rawat dokter dengan DPJP
5.) Selanjutnya dokter yang menerima pindah rawat akan menjadi DPJP pasien
tersebut
1. CODE BLUE
System responcepat code blue
dibentukuntukmemastikanbahwasemuakondisidaruratmediskritistertanganidenganresusit
asi dan stabilitassesegeramungkin.Responcepat code blue untukseluruhdaerah RSB
ditangani oleh tim code blue yang sudahterlatih dan dikoordinir oleh dokter di unit IGD
RS Bukit.
Pada idealnyawaktuantaraaktivasi code blue sampaikedatangantim code blue adalah
5 menit. Sehinggasetiap unit mempunyaitim yang dapatmelakukan BLS
awalsampaimenunggukedatangantim code blue rumahsakit yang
telahditunjukuntukmeningkatkanharapanhiduppasien.
Tim dibentukdenganketentuantiaptimterdiridari 4-5 anggota yang terlatih
BLS( BantuanHidup Dasar). Peralatanresusitasidarurat yang mudahdibawah ( satu kit
resusitasidasar), harusditempatkandilokasistrategis di seluruhkawasanrumahsakit,
sehinggatimdapatdengancepatmemanfaatkanperalatan kit resusitasitersebut.
Sehinggaefektifitas dan wakturespondaritim code blue akanlebihbaik dan
harapanhiduppasienakanmeningkat.
2. CODE RED
A. POPULASI MASYARAKAT
Komunikasidenganmengunakan media :
1. Media elektronik : Email RS Bukit, Facebook RS Bukit, Speaker central
a. Email RS Bukit
Email
rumahsakitdigunakanuntukmengirimpesan,fileataudokumenkepihakluarrumahsakitt
erkaitpelayanrumahsakitataukerjasamadenganpihakketiga
Email RS Bukit di kelolaolehsekretariat RS Bukityang masukdalam Tim PKRS
RS Bukitdapatmengaksesinformasi dari lembagaataupihaklaindiluar RS
misalnyaundanganpelatihan, administrasi PKS ,dll
Masyarakatjugadapatmengetahuiinformasitentangpelayananrumahsakitmelalui
email rumahsakit
b. Facebook RS Bukit
Facebook RS Bukitdikelolaolehsekretariat RS yang masukdalam Tim PKRS
Facebook RS digunakanuntukmemberiinformasikepadamasyarakattentangjenis-
jenispelayananrumahsakit, alur pelayananrumahsakit dan
aksesuntukmendapatkanpelayanan
Facebook jugamemberiinformasi yang bersifatpemberitahuanataupengumuman.
c. Speaker central
Pembuatan/penyediaan media informasi dan ataupromosikesehatan yang berbentuk
central speakerdikelolaolehtim PKRS
Hal-hal yangdisampaikanmenggunakanSpeaker central meliputi :
Pesantentangkesehatandalamrangkapenyampaianinformasikesehatan yang
perludiketahuioleh pasien/keluarga dan pengunjung RS
Informasi yang sifatnyapemberitahuan/pengumuman
Informasitentangkeadaandaruratatautanggapbencana
Pelayananrohani yang diberikanoleh pastoral care
c. Brosur/leaflet/banner/spanduk/poster
Brosur/leafet
Brosur/
leafetdapatdisertaidengangambarmembantumenjelaskanmengenaiinformasipe
layanan.
Brosur/ leafletdapatdigunakanketika pasien
ataucustomertidakmaubertanyalangsung, tunarungu/tunawicara,
ataudalamkeadaancemas/ emosi.
IsiBrosur/leafetselaludirevisiuntukdisesuaikandenganpelayanan yang
tersediadengandesainbroserdisesuaikan
Banner/spanduk
Spandukmemuatpoin –
poininformasisecaramenariksehinggainformasitetapditerima
Dalambanner/spandukdicantumkan line telepon yang
dapatdihubungisehinggga pasien dan
masyarakatdapatmenghubungimelaluiteleponuntukinformasilanjutan yang
dibutuhkan
Poster
Poster digunakanuntukmemuatinformasi – informasi yang lebihlengkap
dan informatif, dipasangdiarea - area yang
strategisuntukmelaksanakanpromosikesehatan di RS Bukit, antaralain :
Tempatparkir RS, pemanfaatanlapanganataugedungparkir dari
bangunangarduparkirsampaikesudutlapangan/gedungparkir
Taman RS, taman-taman yang ada
didepanbaikdisampin/sekitarmaupundidalamhalaman RS
Kantin/warung yang ada dikawasan RS
Tempatibadah yang tersedia di sekitar RS
Pagarpembatasdisekitar RS
Dindingluar RS
Tempatumumsepertipasar dan terminal
d. Surat edaran
Surat edaran/suratpemberitahuanmengenaiinformasi yang
berkaitandenganpelayanan RS Bukit
Surat
edaran/suratpemberitahuankeinstansiterkaitinformasipelayananterbarudibuatoleh
bagiansekertariat RSsesuaidengan tata
naskahsuratkeluaruntukkemudiandidistribusikan
Surat edaran/suratpemberitahuandapatberisi :
Informasiproduklayananterbaru
Informasilayananjadwaldokter
Informasikegiatan RS
Informasi program promo RS
Surat edaran/suratpemberitahuanberisikalimatyang tidakterbelit –
belitsehinggaisiinformasidapatditerima dan dipahamiolehpembacadenganbaik
3. Komunikasisecaralangsung
a. Penyuluhan/ sosialisasiKesehatan
Proses komunikasidalambentukpenyuluhan di RS
memilikiberbagaijalinankerjasama di masyarakat, sehingga program
penyulihaninidilakukandiberbagaitingkatlapisanmasyarakatdenganharapan RS
dapatmemberikanpendidikankepadamasyarakatterkaitkesehatan.
Hal – hal yang disampaikanoleh RS kepadamasyarakatmeliputi :
Mutupelayanan RS
Info layanan dan jam pelayanan RS
Aksesuntukmendapatkanpelayanan
Edukasitentangpenyakit dan proses penyakit yang seringterjadi di
masyarakat,misalnyakasus KLB
Tata laksanakegiatanpenyuluhan
Kegiatanpenyuluhandilakukan di dalammaupun di luarrumahsakit
Penyuluhan di dalam RS dilakukanolehtim PKRS di area
RumahSakitsepertiruangtunggupoliklinik, ruangterbukamaupun aula
RumahSakit
RSmelalui Tim PKRS membuat program kegiatanpenyululuhankesehatan di
masyarakat
Untukkegiatan di luarRumahSakit, Lokasi Kegiatanpenyuluhanberdasarkan
data demografiRumahSakit
Materi yang digunakandalambentuk Power Point, leaflet, brosur
Pelaksaankegiatanmeliputipemberianmateri, Diskusi, Tanya Jawab, usul
saran dan rencanatindaklanjut.
Hasil kegiatandilaporkankepadaketuatim PKRS dan Direktur.
Tata laksanaBaksosdenganpihakketiga :
RS menanggapipermintaandari
pihakketigadenganmeninformasikanjenispelayanan dan fasilitas yang ada di
RS
RS menerimainformasi dari pihakketiga yang akan melakukanbaksos
Pihakketigamenetapkan RS Bukitsebagaitempatuntukdilakukanbaksos
RS dan pihakketigamembicarakanhal - halterkait proses pelaksanaan dan
biaya yang dibutuhkandalamkegiatanbaksos
RS menginformasikanke Dinas Kesehatanterkaitpelaksaanbaksos yang akan
dilaksanakan di RS
RS menginformasikankepihakpemerintahdesa dan lembagakeagamaan (gereja
dan mesjid ) melaluisurat yang berisijeniskegiatanbaksos, tempat dan
waktukegiatan
RS dan pihakketigamelaksanakankegiatanbaksossesuaidenganwaktu dan
tempat yang sudahditetapkan
Melakukanevaluasi dan dokumentasikegiatanbersamapihakketiga
Melaporkanhasilkegiatankepadadirektur
BAB VI
PENUTUP
Komunikasiefektifmerupakanbagian integral
daripelayananrumahsakitsebagaimanaamanatundang-undang RS nomor 44 tahun 2009
tentangrumahsakit yang menyatakanbahwa RS
harusmelakukanupayakesehatanperseorangansecaraparipurna. Oleh karenaitustandarrumahsakit
yang melakukankomunikasiefektifmerupakanbagian yang takterpisahkandaristandarpelayanan
minimal RS yang bertujuanuntukmewujudkankomunikasi dan edukasi yang efektif, efisien,
kolaboratif dan berkesinambungan terhadappasien, keluarga dan masyarakat di dalammaupun di
luarRumahSakitLewoleba.
Pedomankomunikasiefektifbertujuanuntukmemberikanacuan yang jelas dan
profesionaldalammengelola dan melaksanakankomunikasi di rumahsakit yang tepatbagipasien/
keluarga, staf dan masyarakatsekitar RS sesuaituntutan dan
kebutuhansertaperkembanganilmupengetahuan dan teknologiterkini.
Pedomanpelayananiniperludilakukan review minimal 2
tahunsekaliuntukmengetahuirelevansipedomanpelayanan yang dibuatdengankebutuhan dan
perkembanganilmupengetahuan dan teknologi.Bagimanajemen RS
pedomaninimerupakandokumenmututatalaksanapelayanansedangkanbagipenggunajasa RS
pedomaninidapatmenjadibuktijaminanterhadappelayanan yang diberikan oleh RS.