Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
a. Umum
Kawasan luar gedung rumah sakit dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
PKRS yaitu :
PKRS di tempat parkir yaitu berupa pemasangan poster- poster, spanduk
dengan memanfaatkan ruangan yang ada gedung parkir sampai kesudut
gedung parkir
PKRS di tempat umum seperti kantin, tempat ibadah, dan lain-lain yaitu
dengan melakukan pemasangan banner dan poster-poster.
D. Batasan Operasional
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
2.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
3.
4.
5.
Alat kesehatan adalah instrumen, set paratus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
6.
7.
8.
mungkin.
9. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
10. Pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga adalah pemberian informasi
kesehatan kepada pasien atau keluarga sesuai informasi yang dibutuhkan
pasien dan keluarga agar pasien dapat mengambil keputusan yang tepat
dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Rebublik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Rebublik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Keputusan Menteri Kesehatan No 004/KEMENKES/III/2012 tentang Petunjuk
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A.
efisien. Pembentukan Tim dirumuskan tugas pokok dan fungsinya serta tata
hubungan kerja dengan instalasi lainnya, dan dituangkan dalam keputusan direksi,
selanjutnya diikuti dengan penugasan sejumlah tenaga rumah sakit sebagai
pengelola purna waktu(full timer). Kualifikasi tenaga tersebut mengacu kepada
standar minimal tenaga PKRS.
Standar tenaga khusus promosi kesehatan untuk rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Dokter umum atau dokter spesialis
2. S 1 Keperawatan atau Kesehatan Masyarakat
3. D3 Keperawaan yang terlatih
B.
DISTRIBUSI KETENAGAAN
No.
JABATAN
KUALIFIKASI
JUMLAH
PENEMPATAN
1.
Dokter umum
1 orang
2.
Sekretaris
Perawat
1 orang
3.
Anggota
Analis
Unit Farmasi
Apoteker
Unit Laboratorium
Ahli gizi
Unit Radiologi
Radiographer
Unit Keperawatan
Terapis
C. PENGATURAN JAGA
BAB III
STANDAR FASILITAS
Lokasi Tim Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menyatu dengan sistem
pelayanan rumah sakit. Fasilitas yang tersedia adalah adanya ruangan khusus untuk
edukasi, peralatan edukasi berupa laptop, LCD, leaflet, flayer dan poster dan adanya
berbagai macam alat peraga.
A.
Wing).
Ruang konseling di Unit Perawatan Anak
Ruang konseling di OK / VK
Ruang konseling di ICU/ICCU/HCU/UPS
Ruang konseling di Unit Perawatan Perina Risti
Ruang konseling di Unit Kebidanan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pengelolaan kegiatan poromosi kesehatan merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai
dari perencanaan sampai evaluasi yang terkait satu dengan yang lain mencakup
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Kegiatan Perencanaan Promosi kesehatan
Tim promosi kesehatan rumah sakit membuat perencanaan tentang kegiatan promosi
kesehatan kepada pasien keluarga dan masyarakat meliputi kebutuhan akan adanya
edukasi, ketersediannya tenaga edukator yang dibutuhkan, peralatan yng dibutuhkan,
ruangan dan materi sesuai kebutuhan pasien.
2. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit Sari Asih Karawaci secara umum dapat
dikategorikan sebagai berikut:
A. Di dalam gedung
Di dalam gedung rumah sakit PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, antara lain :
1. PKRS diruang pendaftaran/administrasi, yaitu dimana pasien harus melapor/
mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan
2. PKRS di pelayanan rawat jalan bagi pasien yaitu di poliklinik-poliklinik seperti
poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik
penyakit dalam, poliklinik bedah dan lain-lain.
3. PKRS di pelayanan rawat inap bagi pasien yaitu di ruang rawat darurat, rawat
insentif, dan ruang rawat inap.
4. PKRS di pelayanan penunjang medis pasien yaitu dipelayanan obat obat,
pelayanan laboratorium dan pelayanan rehabilitasi medik.
5. PKRS dalam pelayanan bagi pasien sehat yaitu seperti pelayanan KB,
konseling gizi, bimbingan senam, periksa kesehatan (chek up) dan lain-lain.
6. PKRS di ruang pembayaran rawat inap yaitu ruang dimana pasien rawat inap
harus menyelsaikan pembayaran rawat inap sebelum meninggalkan rumah
sakit.
Promosi kesehatan yang dilakukan didalam gedung rumah sakit adalah sebagai
berikut :
1) Promosi Kesehatan Bagi Pasien Rawat jalan
Promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan berpegang kepada strategi dasar
promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan
advokasi
a) Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu di mana setiap
petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya
atau obat yang harus ditelannya, maka dapat disediakan satu ruang khusus
bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau ingin
mendapatkan informasi.
b) Bina Suasana
Sebagaimana disebutkan di muka, pihak yang paling berpengaruh terhadap
pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke rumah sakit.
Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk
mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia
Biblioterapi
Bibliografi adalah penggunaan bahan-bahan bacaan sebagai sarana
untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang diderita pasien
rumah sakit.
Konseling berkelompok
Terhadap pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya barang
Kawasan luar gedung rumah sakit dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
PKRS yaitu :
1.
PKRS di tempat parker yaitu pemanfataan ruangan yang ada gedung parker
sejak dari bangnuan gardu parker sampai ke sudut-sudut lapangan gedung
parker.
2.
PKRS di tempat umum seperti kantin, tempat ibadah, dan lain-lain.
BAB V
LOGISTIK
A. DEFINISI
Logistik adalah segala sesuatu/ benda yang berwujud dan dapat diperlakukan secara
fisik (tangible), baik yang digunakan untuk kegiatan pokok maupun kegiatan
penunjang (administrasi).
Logistik untuk kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah persediaan
peralatan dan perbekalan yang dibutuhkan untuk melaksanakan promosi kesehatan
pada pasien dan keluarga seperti alat audiovisual, alat tulis, materi penkes dan
formulir dokumentasi.
B. KELOMPOK PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Laptop
2. LCD
3. Alat Kesehatan
4. Materi penkes berupa poster, leaflet, banner, spanduk dll
5. Formulir dokumetasi
6. Alat peraga
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Promosi kesehatan rumah sakit yang diberikan pada pasien dan keluarga berfokus pada
keselamatan pasien. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko, identifikasi,
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu indakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Upaya untuk menjamin keselamatan pasien di fasilitas kesehatan sangatlah kompleks dan
banyak hambatan. Konsep keselamatan pasien harus dijalankan secara menyeluruh dan
terpadu. Upaya untuk meningkatakan keselamatan pasien salah satu cara yang dapat
dilaksanakan adalah dengan melakukan promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga
agar pasien dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat terkait masalah
kesehatan yang dialami.
Dalam membangun keselamatan pasien banyak istilah-istilah yang perlu difahami dan
disepakati bersama. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah:
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit merupakan salah satu
perlindungan bagi tenaga kesehatan yang bertujuan untuk mencegah serta mengurangi
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
A. TUJUAN
Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit bertujuan agar tercapai
pelayanan dan produktifitas kerja yang optimal, dengan tujuan khusus yaitu :
1.
Memberikan perlindungan kepada sekuruh staf, pasien dan pengunjung
2.
Mencegah kecelakaan kerja, paparan bahan berbahaya, kebakaran dan
pencemaran lingkungan.
3.
Mengamankan peralatan kerja, bahan baku dan menciptakan lingkungan kerja
aman.
B. PENGENDALIAN K3 PADA SAAT PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN
KELUARGA
Petugas pemberi edukasi juga rentan tertular penyakit karena petugas
berhubungan langsung dengan pasien terutama saat pemberian pendidikan
kesehatan secara tatap muka. Oleh karena itu petugas perlu memperhatikan
upaya pencegahan infeksi tersebut antara lain :
1. Cuci Tangan sebelum dan sesudah memberikan pendidikan kesehatan
2. Menggunakan alat pelindung diri terutama jika pasien atau keluarga pasien
yang diberikan edukasi memiliki penyakit menular seperti TBC
3. Ventilasi dan pencahayaan yang baik di ruang edukasi
4. Memberikan pendidikan tentang pencegahan infeksi seperti cara cuci tangan,
cara batuk efektif, pengelolaan sampah diruangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. DEFINISI
Mutu Pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah pelayanan PKRS
yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan kepuasan
BAB IX
PENUTUP
Dengan adanya buku Pedoman ini diharapkan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) dapat berjalan dengan baik dan kinerjanya dapat ditingkatkan sehingga dapat