ARK 2.3 Ada regulasi tentang kriteria masuk dan keluar ICU, unit
spesialistik lain, ruang perawatan paliatif termasuk bila digunakan
untuk riset atau program-program lain untuk memenuhi kebutuhan
1 pasien berdasar atas kriteria prioritas, diagnostik, parameter
objektif, serta kriteria berbasis fisiologi dan kualitas hidup (quality
of life). (R)
Staf yang kompeten dan berwenang dari unit intensif atau unit
2 spesialistik terlibat dalam menentukan kriteria. (D,W)
3 Staf terlatih untuk melaksanakan kriteria. (D,W)
Catatan medis pasien yang diterima masuk di atau keluar dari
4 unit intensif atau unit spesialistik memuat bukti bahwa pasien
memenuhi kriteria masuk atau keluar. (D,W)
ARK 3 Rumah sakit menetapkan proses penyusunan perencanaan
1 pemulangan pasien (P3), dimulai pada asesmen awal rawat
inap. (R)
2 Rumah sakit menetapkan kriteria pasien yang membutuhkan P3
(R,D,O W)
Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di rekam medis sesuai
3 dengan regulasi rumah sakit (lihat AP 1,7; ARK 4). (D)
ARK 3.1 Ada regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk mendukung
kesinambungan dan koordinasi asuhan, termasuk paling sedikit
1 h. s/d l. yang dimuat di Maksud dan Tujuan ARK.3, sesuai
regulasi rumah sakit (lihat juga TKP.10) (R)
6 Form tersebut memuat obat yang diberikan dan tindakan lain yang
dilakukan. (D)
7 Form tersebut memuat keadaan pasien pada waktu dipindah
(transfer). (D)
8 Ketentuan tersebut dilaksanakan. (D,O,W)
ARK 4 Ada regulasi tentang pemulangan pasien disertai kriteria
pemulangan pasien dan pasien yang rencana pemulangannya
1 kompleks (discharge planning) untuk kesinambungan asuhan
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan
pasien. (R)
2 Staf yang menjadi tim kode biru diberi latihan bantuan hidup lanjut.
(D,W)
3 Ada bukti staf telah lulus dari pelatihan dan dapat memperagakan.
(D,W,S)
Pelatihan untuk setiap staf diulang sesuai dengan program atau
4
minimal dua tahun sekali. (D,W)
KKS 8.2 Ada regulasi kesehatan dan keselamatan staf serta penanganan
1
kekerasan di tempat kerja. (R)
Berdasar atas epidemologi penyakit infeksi maka rumah sakit
mengidentifikasi risiko staf terpapar atau tertular serta
2
melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi. (lihat
juga PPI 5). (D,W)
Rumah sakit melaksanakan evaluasi, memberikan konseling,
dan tindak lanjut kepada staf yang terpapar penyakit infeksi
3
serta dikoordinasikan dengan program pencegahan dan
pengendalian infeksi. (lihat juga PPI 5). (D,W)
Rumah sakit mengidentifikasi area yang berpotensi terjadi
4 kekerasan di tempat kerja dan melaksanakan upaya yang
terukur untuk mengurangi risiko tersebut. (D,O,W)
Rumah sakit melaksanakan evaluasi, memberikan konseling,
5 dan melaksanakan tindak lanjut terhadap staf yang cedera akibat
kekerasan di tempat kerja. (D,W)
Kejadian staf terpapar infeksi dan mengalami kekerasan dicatat
6
serta didokumentasikan. (D,W)
KKS 9 Proses penerimaan, kredensial, penilaian kinerja, dan
1 rekredensial staf medis diatur dalam peraturan internal staf
medis (medical staf bylaws). (R)
Setiap dokter yang memberikan pelayanan di rumah sakit wajib
2 menandatangani perjanjian sesuai dengan regulasi rumah sakit. (lihat
juga TKRS 6 EP 4). (D,W)
Ada proses kredensial dan pemberian kewenangan klinis oleh
rumah sakit untuk pelayanan diagnostik, konsultasi, dan tata
3 mandiri
laksana yang diberikan oleh dokter praktik TKRS 6.2 EP 2).
(D,W)
KKS 9.1 Ada bukti dilaksanakan verifikasi dari sumber utama terhadap
kredensial terkait pendidikan, izin/sertifikat, dan kredensial lain
1 sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau yang
dikeluarkan oleh instansi pendidikan atau organisasi profesional
yang diakui. (D,W)
Ada bukti dilaksanakan kredensial tambahan dari sumber yang
2 mengeluarkan kredensial apabila staf medis meminta
kewenangan klinis canggih atau subspesialisasi. (D,W)
KKS 9.2 Pengangkatan staf medis dibuat berdasar atas kebijakan rumah
sakit dan konsisten dengan populasi pasien rumah sakit, misi,
1 dan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
pasien. (D,W)